Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Jiwa


Sub Pokok Bahasan : Halusinasi
Tempat : Ruang Poli Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya.
Hari/Tgl : Kamis, 09 Juli 2009.
Pukul : 07.00 – 07.45 wib.
Sarana : Klien Dan Keluarga Yang Ada Di Poli Jiwa Menur

A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional umum :
Setelah mendapat penyuluhan keluarga mengerti tentang halusinasi.
2. Tujuan Instruksional khusus :
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan keluarga mampu :
1. Menjelaskan tentang definisi halusinasi
2. Menyebutkan proses terjadinya halusinasi
3. Menyebutkan tanda-tanda halusinasi
4. Menyebutkan peran serta keluarga dalam merawat halusinasi:

B. Metode Belajar
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi

C. Alat dan Media


1. Leaflet
2. Flip Chart

D. Kegiatan penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1 Pembukaan  Membuka dengan - Menjawab salam
15 menit memberikan salam
 Memperkenalkan diri - Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan - Memperhatikan
penyuluhan
 Menyebutkan materi - Memperhatikan
penyuluhan
2 Pelaksanaan Menjelaskan tentang :
30 menit  pengertian halusinasi  Memperhatikan
 Proses terjadinya  Memperhatikan
halusinasi
 Tanda-tanda halusinasi  Memperhatikan

 Jenis Halusinasi  Memperhatikan

3 Evaluasi  Memberikan  Menjawab


10 menit pertanyaan tentang pertanyaan
materi yang telah di
berikan.  Memberikan
 Memberikan pertanyaan dan
kesempatan kepada pernyataan.
peserta untuk bertanya
dan menanggapi materi
yang telah di berikan.

4 Terminasi 5  Mengucapkan terima  Mendengarkan


menit kasih atas kerja sama
peserta
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
perpisahan  Menerima dan
 Membagi leaflet membaca

3. Pengorganisasian :
- Penanggung jawab : Eka Hendra Darmawan
- Pembawa acara : Ahmad Wahidin
- Observer : Endah Kustianingsih
- Penyaji : Andreas Tipo
- Fasilitator : - Nino Gultom
- Anggar Puspitarini
4. Kriteria Evaluasi :
1. Evaluasi struktur :
Komponen yang terlibat dalan organisasi lengkap dan menjalankan
tugas sesuai dengan fungsinya.
2. Evaluasi proses :
Kegiatan berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang direncanakan.
3. Evaluasi hasil :
Peserta memahami isi penyuluhan yang diberikan dan mampu
menjawab pertanyaan penyuluh dengan benar.

Lampiran I : Materi Penyuluhan


1. Pengertian Halusinasi
Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan
rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan eksternal (dunia luar). Klien
memberi persepsi atau pendapat tentang lingkungan tanpa ada obyek atau
rangsangan yang nyata. Misalnya klien mengatakan mendengar suara padahal
tidak ada orang yang berbicara
2. Proses Terjadinya Halusinasi
Halusinasi berkembang melalui empat fase yaitu :
1. Fase Pertama
Klien mengalami stress, cemas, perasaan perpisahan, kesepian yang
memuncak dan tidak dapat diselesaikan. Klien mulai melamun dan
memikirkan hal-hal yang menyenangkan, cara ini hanya menolong
sementara.
2. Fase Kedua
Kecemasan meningkat, melamun dan berfikir sendiri jadi dominan. Mulai
dirasakan ada bisikan yang tidak jelas. Klien tidak ingin orang lain tahu,
dan ia tetap dapat mengontrolnya.
3. Fase Ketiga
Bisikan, suara, isi halusinasi semakin menonjol, menguasai dan
mengontrol klien. Klien menjadi terbiasa dan tidak berdaya terhadap
halusinasinya.
4. Fase Keempat.
Halusinasinya berubah menjadi mengancam, memerintah dan memarahi
klien. Klien menjadi takut, tidak berdaya, hilang kontrol dan tidak dapat
berhubungan secara nyata dengan orang lain dilingkungan.
3. Tanda-tanda halusinasi :
1. Menarik diri
2. tersenyum sendiri
3. duduk terpaku
4. bicara sendiri
5. memandang satu arah
6. menyerang
7. tiba-tiba marah
8. gelisah

4. Jenis Halusinasi
1. Halusinasi dengar.
Mendengar suara membicarakan, mengejek, mentertawakan, mengancam
tetapi tidak ada sumber disekitar.

2. Halusinasi lihat.
Melihat pemandangan, orang, binatang atau sesuatu yang tidak ada tetapiu
klien yakin ada.

3. Halusinasi penciuman.
Mengatakan mencium bau bunga, kemenyan dan lain-lain yang tidak
dirasakan oleh orang lain dan tidak ada sumber.

4. Halusinasi Kecap.
Merasa mengecap sesuatu rasa dimulut, tetapi tidak ada.

5. Halusinasi raba.
Merasa ada binatang merayap pada kulit tetapi tidak ada.

5. Peran serta keluarga dalam merawat halusinasi:

1. Bantu Mengenal Halusinasi.


- Bina saling percaya.
- Diskusikan kapan muncul situasi yang menyebabkan (jika sendiri), isi
dan frekuensi.
2. Meningkatkan Kontak Dengan Realita.
- Bicara tentang topik yang nyata tidak mengikuti halusinasi.
- Bicara dengan klien secara sering dan singkat.
- Buat jadwal kegiatan sehari-hari untuk menghindari kesendirian.
- Ajak bicara jika tampak klien sedang berhalusinasi.
- Diskusikan hasil observasi anda.
3. Bantu Menurunkan Kecemasan dan Ketakutan.
- Temani, cegah isolasi dan menarik diri.
- Terima halusinasi klien tanpa mendukung dan menyalahkan. Misalnya:
“Saya percaya anda mendengar tetapi saya sendiri tidak dengar”.
- Beri kesempatan untuk mengungkapkan.
- Tetap hangat, empati, kalem dan lemah lembut.
4. Mencegah Klien Melukai Diri Sendiri dan Orang Lain.
- Lakukan perlindungan.
- Kontak yang sering secara personal.

5. Tingkatkan Harga diri.


- Identifikasi kemampuan klien dan beri kegiatan yang sesuai.
- Beri kesempatan sukses dan beri pujian atas kesuksesan klien.
- Dorong berespon pada situasi nyata.

DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna. 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa.Edisi 2. EGC :
Jakarta

DAFTAR HADIR PESERTA


PKMRS HALUSINASI
DI RS JIWA MENUR SURABAYA
TANGGAL JULI 2009
No. Nama Alamat Tanda Tangan

1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
13. 13.
14. 14.
15. 15.
16. 16.
17. 17.
18. 18.
19. 19.
20. 20.
21. 21.
22. 22.
23. 23.
24. 24.
25. 25.

LEMBAR OBSERVASI
KRITERIA
KRITERIA PROSES KRITERIA HASIL
STRUKTUR

1. Peserta hadir 1. Masing-masing anggota Tim bekerja sesuai 1. Peserta dapat


ditempat dengan tugas : menjawab
penyuluhan 15 a. Moderator pertanyaan yang
menit sebelum - Membuka kegiatan ( ) diajukan tentang :
acara dimulai (v ) - Tidak berbelit-belit ( ) a) Pengertian
2. Penyelenggaraan - Susunan acara jelas ( ) halusinasi ( )
Penyuluhan b. Penyaji
b) Proses terjadinya
dilakukan di - Komunikatif ( )
halusinasi ( )
ruang……………. - Menyampaikan isi dengan jelas ( )
RS Jiwa Menur - Sesuai/tepat waktu ( ) c) Tanda-tanda
Surabaya. ( ) c. Demonstran halusinasi ( )
3. Pengorganisasian - Persiapan alat dan bahan ( )
d) Peran serta
dilaksanakan - Persiapan penderita ( )
keluarga dalam
sebelum -Pemberian obat sesuai prosedur( )
merawat
penyuluhan ( ) d. Fasilitator
halusinasi ( )
-membantu menyiapkan perlengkapan
penyuluhan ( )
- Memotivasi audience untuk bertanya( )
-Membantu penyaji dalam menganggapi
pertanyaan audience ( )
2.Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
yang diberikan, serta peserta yang terlibat aktif
dalam penyuluhan 50 % dari yang hadir.( )
3. Peserta tidak ada yang meninggalkan tempat
sebelum penyuluhan selesai ( )

SAP
(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

HALUSINASI
RUANG POLI RS JIWA MENUR SURABAYA

Oleh Kelompok III :


Andreas Tipo
Akhmad Wahidin
Anggar Puspitorini
Eka Hendra Darmawan
Endah Kustiyaningsih
Nino Gultom

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2009

Anda mungkin juga menyukai