Anda di halaman 1dari 3

CARA MANUAL ANALISIS VALIDITAS Butir Soal Bentuk Objektif

1. Validitas instrumen adalah tingkat kemampaun suatu instrumen mengukur apa


yang seharusnya diukur, khususnya dalam proses pembelajaran
2. Dari segi analisis validitas dibagi atas validitas rasional dan validitas empirik
3. Validitas rasional terdiri atas validitas isi (content) dan validitas bangun
(construct)
4. Validitas empiris terdiri atas valditas ramalan (predictive) dan validitas
bandingan (concurrent )
5. Validitas rasional dapat dianalisis secara rasio melalui GPPP dan panel,
sedangkan valitas empirik dianalisis secara statistik
6. Validitas butir secara statistik dianalisis berdasakan jenis data yang terkumpul.
Data diskrit (misalnya hasil tes obyektif) dihitung dengan korelasi point
biserial sedangkan data kontinu (misalnya hasil tes uraian atau skala sikap)
digunakan korelasi Pearson product – moment.

Contoh skor butir soal objektif:


Persiapan Perhitungan Validitas (Korelasi Point Biserial):

 ΣXt = 97 ΣXt2 = 703


 Nilai p = jumlah yang menjawab benar pada butir tertentu dibagi jumlah
siswa (pada butir 1, misalnya, yang menjawab benar 7 orang, berarti p = 7/ 15 =
0,47)
 q = 1 – p ( pada butir 1; q = 1 – 0,47 = 0,53)
 Demikian seterusnya >>> sehingga didapatkan nilai p dan q seperti pada tabel di atas.

Menghitung rata-rata skor total:


ΣXt 97
Mt = ----------- = ------- = 6,46
N 15

Menghitung Mp setiap butir soal (rata-rata hitung dari skor total yang dijawab dengan
betul):
Contoh Pada Butir 1:
Jumlah yang menjawab betul 7 orang (siswa No. 3, 5, 11, 12, 13, 14, 15), sedangkan skor
total setiap siswa adalah 5 + 8 + 8 + 9 + 8 + 7 + 12 = 57.
• Jadi Mp = 57/7 = 8,14.

Contoh berikutnya untuk butir 10:


Jumlah yang menjawab benar juga 7 orang (siswa No. 1, 2, 5, 6, 11, 12, dan 15). Skor
total setiap siswa adalah: 4 + 7 + 8 + 4 + 8 + 9 + 12 = 52
• Jadi Mp = 52/7 = 7,43.

Ternyata meskipun yang menjawab benar pada butir tertentu sama jumahnya, tetapi Mp
tidak sama, karena besarnya Mp ditentukan pula oleh skor total siswa yang menjawab
benar pada butir tersebut.
Menghitung standar deviasi total dengan menggunakan rumus:

Menghitung validitas butir soal dengan rpbis (korelasi point biserial):

Makin tinggi koefisien korelasi yang dimiliki makin valid butir instrumen tersebut.
Secara umum, jika koefisien korelasi sudah lebih besar dari 0,3 maka butir
instrumen tersebut sudah dikategorikan valid (Weiresma and Jurs, 1990).

Anda mungkin juga menyukai