Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TETAP SATUAN PROSES 1

POLIMERISASI UREA FORMALDEHID

Disusun oleh :

Nama Kelompok : Ahsanul Amali (061230401031)

Esa Adhmeilawati (061230401037)

Hilya Fithri (061230401040)

Istiana Emiliana Vera (061230401041)

Prima Hardiyanti Akbar (061230401046)

Sari Tilawati (061230401049)

Wisman Dwingga (061230401052)

Yogi Gustariawan Pratama (061230401053)

Kelompok : 1 (satu)

Dosen Pembimbing : Idha Silviyati,S.T,M.T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG

2013/2014
POLIMERISASI UREA FORMALDEHID

1. TUJUAN

 Mahasiswa dapat menjelaskan kondisi reaksi pada kecepatan reaksi dan hasil
reaksi pada tahap awal
 Dapat menganalisis kadar formaldehid bebas dan kadar resin dalam larutan resin
 Menentukan pH , massa jenis pada tahap reaksi dan hasil serta menetukan
waktu stroke

2. ALAT DAN BAHAN

-Alat yang digunakan :


- Erlenmeyer - Kondensor
- Gelas kimia - Pompa
- Gelas ukur - Termometer
- Corong dan labu bunchner - Wadah es
- Kertas saring - Batu didih
- Kaca arloji - Pengaduk
- Spatula - Pipet
- Penangas - Buret
- Labu bundar leher 2 - Stopwatch
- Kertas pH
-Bahan yang digunakan :
- Formalin - Asam sulfat
- Urea - Fenolftalin
- Natrium karbonat - Aquadest
- Etanol - Es
- Natrium Sulfit

3. DASAR TEORI

Polimer adalah zat yang mempunyai massa molekul tinggi (103-107) dan biasanya
mempunyai satu unit struktur berulang (monomer) dengan ikatan kovalen hingga
terbentuk molekul besar (primer)

Pembentukan resin
Urea formaldehid resin adalah hasil kondensasi antara urea dengan formaldehid.
Pada pH >7 reaksi formaldehid (metilolasi) yaitu adisi formaldehid pada gugusan amino
dari urea menghasilkan metilolasi yang berupa monomer.

Penyebab terjadinya reaksi polimerisasi adalah kondensasi : polimer yang


dihasilkan pada awalnya berupa rantai lurus dan larut dalam air, semakin lama
kondensasi polimer mulai terbentuk rantai tiga dimensi dan berkurang kelarutannya
dalam air. Pada tahap curing, kondensasi tetap berlanjut dan polimer membentuk
rangkaian 3 dimensi yang kompleks dan menjadi termoset.

Panjang polimer dipercikan dari jumlah satuan pengulang dalam rantai disebut
derajat polimerisasi (DP). Massa molekul polimer adalah hasil pengulangan massa
molekul monomer dan derajat polimerisasi.

Contoh :

Polivinilklorida, dp 1000,

Massa molekul 63 x 1000 = 63000

Hasil dan kecepatan reaksi sangat dipengaruhi oleh faktor perbandingan molekul
pereaksi, katalis, suhu dan waktu reaksi.

Pada prinsipnya pembuatan Urea Formaldehid melalui tahapan berikut :

-Tahap pembuatan (intermediet); tahap reaksi hingga terbentuk resin yang masih berupa
cairan, larut dalam air.

-Tahap persiapan sebelum curing; oencampuran denhgan zat kimia lain, pengisis (filter)
dan lain-lain.

-Tahap curing; proses akhir dengan bantuan katalis, panas dan tekanan tinggi mengubah
resin menjadi resin termoset.
4. LANGKAH KERJA

Pembuatan resin
1. Memasukkan 20 ml formalin ke dalam labu bundar leher tiga dan menambahkan
amonia sulfat pekat sebanyak 7% berat total campuran dan tambahkan Natrium
Sulfit sebagai buffering agent sebanyak 10% berat katalis
2. Mengaduk rata, menyiusihkan 25ml sebagai sampel dalam erlenmeyer 100ml
3. Memasukkan urea 10gr ke dalam campuran, aduk rata, mengambil 25ml dengan
pipet , menaruh dalam erlenmenyer100ml dan menyimpan sebagai sampel 2
4. Memanasakan campuran dengan refluks selama 1 jam pada suhu maksimum 60oC
5. Mengambil sampel 3 sebanyak 25 ml dengan pipet setelah refluks 30 menit,
menyimpan dalam erlenmeyer 100ml
6. Setelah 1 jam, ambil lagi 25ml sebagai sampel 4, simpan juga dalam erlenmeyer
100ml

TEST 1

Langkah kerja:

Menganalisa kadar formaldehid bebas dengan menggunakan natrium sulfat dengan


reaksi :

CH2O + Na2SO4 HO – CH2 – Na2SO4 + NaOH

-Melarutkan 1 ml sampel ke dalam 20ml air dalam erlenmeyer 250ml

-Menambahkan indikator fenolftalin

-Menambahkan 25 ml larutan Na2SO3 dalam air, mengocok larutan dengan baik,


membiarkan 5-10 menit agar bereaksi sempurna.

-Melakukan titrasi diplo

Perhitungan :

ml titrasi = ml H2SO4 titrasi blanko

gr CH2O/ 100 ml larutan = (3,0 x ml H2SO4 x normalitas H2SO4 )/ ml sampel

TEST 2

Langkah kerja :

-Mencelupkan kertas lakmus untuk mengetahui pH larutan dan menyesuaikan dengan


warna standar
TEST 3

Langkah kerja :

-Menentukan kadar resin dalam resin

-Memanaskan cawan porselen pada suhu 140oC selama 30 menit, mendinginkan dalam
desikator hingga suhu ruang dan timbang sebagai G1

-Menimbang 5-10 gr sampel dalam cawan tersebut, memanaskan pada suhu 140oC
hingga bening, mendinginkan suhu ruang di desikator dan menimbang G2

Perhitungan :

% resin = (G2-G1)/ gr sampel

TEST 4

Langkah kerja :

-Menempatkan 5-10gr sampel dalam cawan dan letakkan di atas hotplate pada suhu
135oC – 150oC

-Mencatat waktu stroke

5. DATA PENGAMATAN

-TEST 1 dan 2

Larutan pH Titrasi H2SO4 (ml) Perubahan warna


Blanko 4 0,5 Merah muda-> bening
Sampel 1 7 7 Merah muda-> bening
Sampel 2 7 4 Merah muda-> bening
Sampel 3 7 4 Merah muda-> bening
Sampel 4 7 2,5 Merah muda-> bening

-TEST 3 dan 4

Sampel 3: Sampel 4:
Berat cawan = 32,2 gr (G1) Berat cawan = 32,2 gr (G1)
Berat cawan + sampel = 37,7 gr (G2) Berat cawan + sampel = 36,8 gr (G2)
Waktu = 11 menit Waktu = 12 menit
6. PERHITUNGAN

-Massa formalin -Massa Na2SO4


m Na2 SO4
𝒎 = 𝝆 .𝒗 % =
𝑚 𝑁𝐻3

gr 2,0048 gr
= 1,06 ml
.80 ml = × 100 %
28,998 𝑔𝑟

= 84,8 gr = 6,9 % ≈ 7 %

-% Berat NH3
𝑚 𝑁𝐻3
% berat = × 100 %
𝑚 𝑁𝐻3 + 𝑚 𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑛
28,99 𝑔𝑟
= × 100 %
28,99 𝑔𝑟+ 84,8 𝑔𝑟
28,99 𝑔𝑟
=
113,79 𝑔𝑟

= 25,5 %

Pembuatan % berat amoniak (25,5%)


-Massa formalin
𝑚 = 𝜌𝑝 . 𝑣𝑝
𝑔𝑟
= 1,06 𝑚𝑙
.80 𝑚𝑙

= 84,8 gr

- % berat NH3 - Volume NH3


m NH3 m NH3
% berat = m NH + m formalin v NH3 = ρ NH3
3

x 29 gr
25,5 % = x+ 84,8 gr = 0,9 gr/ml

x = 0,255 ( x + 84,8 gr) = 32,22 ml


x – 0,255x = 21,624 gr
0,745x = 21,624 gr
x = 29 gr

- m Na2SO3
m Na2SO3 = % x m NH3
= 7% x 29
= 0,07 x 29
=2,03 gr
% Resin (sampel 3) % Resin (sampel 4)

(𝐺2−𝐺1) (𝐺2−𝐺1)
%Resin = 𝑔𝑟 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 x 100% %Resin= 𝑔𝑟 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 x 100%

(37,7 𝑔𝑟−32,2 𝑔𝑟) (36,8 𝑔𝑟−32,2 𝑔𝑟)


= 5 𝑔𝑟
x 100% = 5 𝑔𝑟
x 100%

= 110 % = 92 %

7. ANALISA PERCOBAAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa 25% NH3 dengan 20

ml formalin dengan katalis 7% Na2SO4 dari berat NH3 diambil 4 sampel. Dimana

sampel 1 diambil pada proses pembuatan campuran NH3 + formalin + Na2SO4 . Untuk

sampel 2 diambil stelah penambahan 5 gr urea dalam campuran. Sampel 3 diperoleh

dari setelah merefluks selama ± 20 menit dan sampel 4 setelah refluks selesai

Semua sampel dititrasi dan hasil titrasi adalah bahwa jumlah titrasi yang didapat

semakin cepat. Pada tahap pembuatan larutan, larutan berda pada kondisi

eksotermis. Dari praktikum dapat dianalisa faktor-faktor yang dipengaruhi adalah

Temperatur, waktu reaksi, perbandingan bahan yang digunakan. Perubahan pada

kondisi reaksi akan menghasilkan resin sangat bervariasi, sehingga produk yang

dihasilkan berbeda baik dari sifat fisik maupun kimia

8. KESIMPULAN

-pH dari blanko = 4

-PH dari sampel 1 =7

-PH dari sampel 2 =7

-PH dari sampel 3 =7

-PH dari sampel 4 =7

-% Resin (sampel 3) = 110 %

-% Resin (sampel 4) = 92 %
DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet. 2013.”Penuntun Praktikum Satuan Proses 1”. Politeknik Negeri


Sriwijaya; Palembang.

www.google.com
GAMBAR ALAT

SPATULA PIPET TETES PENGADUK

PIPET UKUR BOLA KARET KACA ARLOJI

GELAS KIMIA LABU UKUR ERLENMEYER BURET

SARINGAN VACUM CAWAN PORSELEN KONDENSOR

Anda mungkin juga menyukai