Disusun oleh :
Kelompok : 1 (satu)
2013/2014
POLIMERISASI UREA FORMALDEHID
1. TUJUAN
Mahasiswa dapat menjelaskan kondisi reaksi pada kecepatan reaksi dan hasil
reaksi pada tahap awal
Dapat menganalisis kadar formaldehid bebas dan kadar resin dalam larutan resin
Menentukan pH , massa jenis pada tahap reaksi dan hasil serta menetukan
waktu stroke
3. DASAR TEORI
Polimer adalah zat yang mempunyai massa molekul tinggi (103-107) dan biasanya
mempunyai satu unit struktur berulang (monomer) dengan ikatan kovalen hingga
terbentuk molekul besar (primer)
Pembentukan resin
Urea formaldehid resin adalah hasil kondensasi antara urea dengan formaldehid.
Pada pH >7 reaksi formaldehid (metilolasi) yaitu adisi formaldehid pada gugusan amino
dari urea menghasilkan metilolasi yang berupa monomer.
Panjang polimer dipercikan dari jumlah satuan pengulang dalam rantai disebut
derajat polimerisasi (DP). Massa molekul polimer adalah hasil pengulangan massa
molekul monomer dan derajat polimerisasi.
Contoh :
Polivinilklorida, dp 1000,
Hasil dan kecepatan reaksi sangat dipengaruhi oleh faktor perbandingan molekul
pereaksi, katalis, suhu dan waktu reaksi.
-Tahap pembuatan (intermediet); tahap reaksi hingga terbentuk resin yang masih berupa
cairan, larut dalam air.
-Tahap persiapan sebelum curing; oencampuran denhgan zat kimia lain, pengisis (filter)
dan lain-lain.
-Tahap curing; proses akhir dengan bantuan katalis, panas dan tekanan tinggi mengubah
resin menjadi resin termoset.
4. LANGKAH KERJA
Pembuatan resin
1. Memasukkan 20 ml formalin ke dalam labu bundar leher tiga dan menambahkan
amonia sulfat pekat sebanyak 7% berat total campuran dan tambahkan Natrium
Sulfit sebagai buffering agent sebanyak 10% berat katalis
2. Mengaduk rata, menyiusihkan 25ml sebagai sampel dalam erlenmeyer 100ml
3. Memasukkan urea 10gr ke dalam campuran, aduk rata, mengambil 25ml dengan
pipet , menaruh dalam erlenmenyer100ml dan menyimpan sebagai sampel 2
4. Memanasakan campuran dengan refluks selama 1 jam pada suhu maksimum 60oC
5. Mengambil sampel 3 sebanyak 25 ml dengan pipet setelah refluks 30 menit,
menyimpan dalam erlenmeyer 100ml
6. Setelah 1 jam, ambil lagi 25ml sebagai sampel 4, simpan juga dalam erlenmeyer
100ml
TEST 1
Langkah kerja:
Perhitungan :
TEST 2
Langkah kerja :
Langkah kerja :
-Memanaskan cawan porselen pada suhu 140oC selama 30 menit, mendinginkan dalam
desikator hingga suhu ruang dan timbang sebagai G1
-Menimbang 5-10 gr sampel dalam cawan tersebut, memanaskan pada suhu 140oC
hingga bening, mendinginkan suhu ruang di desikator dan menimbang G2
Perhitungan :
TEST 4
Langkah kerja :
-Menempatkan 5-10gr sampel dalam cawan dan letakkan di atas hotplate pada suhu
135oC – 150oC
5. DATA PENGAMATAN
-TEST 1 dan 2
-TEST 3 dan 4
Sampel 3: Sampel 4:
Berat cawan = 32,2 gr (G1) Berat cawan = 32,2 gr (G1)
Berat cawan + sampel = 37,7 gr (G2) Berat cawan + sampel = 36,8 gr (G2)
Waktu = 11 menit Waktu = 12 menit
6. PERHITUNGAN
gr 2,0048 gr
= 1,06 ml
.80 ml = × 100 %
28,998 𝑔𝑟
= 84,8 gr = 6,9 % ≈ 7 %
-% Berat NH3
𝑚 𝑁𝐻3
% berat = × 100 %
𝑚 𝑁𝐻3 + 𝑚 𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑛
28,99 𝑔𝑟
= × 100 %
28,99 𝑔𝑟+ 84,8 𝑔𝑟
28,99 𝑔𝑟
=
113,79 𝑔𝑟
= 25,5 %
= 84,8 gr
x 29 gr
25,5 % = x+ 84,8 gr = 0,9 gr/ml
- m Na2SO3
m Na2SO3 = % x m NH3
= 7% x 29
= 0,07 x 29
=2,03 gr
% Resin (sampel 3) % Resin (sampel 4)
(𝐺2−𝐺1) (𝐺2−𝐺1)
%Resin = 𝑔𝑟 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 x 100% %Resin= 𝑔𝑟 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 x 100%
= 110 % = 92 %
7. ANALISA PERCOBAAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa 25% NH3 dengan 20
ml formalin dengan katalis 7% Na2SO4 dari berat NH3 diambil 4 sampel. Dimana
sampel 1 diambil pada proses pembuatan campuran NH3 + formalin + Na2SO4 . Untuk
dari setelah merefluks selama ± 20 menit dan sampel 4 setelah refluks selesai
Semua sampel dititrasi dan hasil titrasi adalah bahwa jumlah titrasi yang didapat
semakin cepat. Pada tahap pembuatan larutan, larutan berda pada kondisi
kondisi reaksi akan menghasilkan resin sangat bervariasi, sehingga produk yang
8. KESIMPULAN
-% Resin (sampel 4) = 92 %
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
GAMBAR ALAT