Skripsi ISI Final Word
Skripsi ISI Final Word
PENDAHULUAN
untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan.
Dalam rangka menciptakan tata kelola yang baik (good governance), Pemerintah
kepada suatu komite standar independen yang ditetapkan dengan suatu keputusan
Penggunaan basis akuntansi akrual yang menjadi tren di berbagai negara saat
ini tentu sangat terkait dengan tujuan dan manfaat dari penggunaanya itu sendiri.
Penggunaan basis akrual merupakan salah satu ciri dari praktik manajemen
keuangan modern (sektor publik) yang bertujuan untuk memberikan informasi yang
diperluas, tidak sekedar basis kas. Secara umum, basis akrual telah diterapkan di
sisi keluaran (output) dan/atau hasil (outcome) dan pada saat yang sama melonggarkan
kontrol atas masukan (input). Dalam konteks ini, para manajemer diminta agar
yang dihasilkannya, tidak sekedar dari sisi pengeluaran kas. Karena itu, hanya basis
dapat mendukung pengambilan keputusan oleh para manajer secara efisien dan efektif
(OECD-PUMA/SBO, 2002/9).
ayat (1) tentang keuangan negara, mengamanatkan penggunaan basis akrual dalam
KSAP telah menyusun standar akuntansi pemerintahan (SAP) berbasis akrual yang
pemerintahan berbasis akrual telah mempunyai landasan hukum. Dan hal ini berarti
3
juga bahwa pemerintah mempunyai kewajiban untuk dapat segera menerapkan SAP
yang baru yaitu SAP berbasis akrual. Dalam PP nomor 71 tahun 2010.
pelaksanaannya terbit pula Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 tentang Standar
belum berhasil menerapkan system akuntansi yang baru. Hingga terbit Peraturan
mengganti PP No.24 Tahun 2005. Pada PP No.71 Tahun 2010 menjelaskan bahwa :
penerapan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual menjadi penerapan SAP Berbasis
Akrual
b) Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan SAP Berbasis Akrual secara bertahap
c) Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan SAP Berbasis Akrual secara bertahap
Pada tahun 2013 terbitlah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun
Menteri ini menjadi pedoman bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan akuntansi
bagi entitas pelaporan maupun terhadap laporan keuangan yang akan disajikan. Pada
basis akuntansi kas menuju akrul (Cash towards accrual) yang digunakan oleh
4
Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2014 yang lalu maka
komponen laporan keuangan yang disusun terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran
(LRA), Neraca, Laporan Arus Kas (LAK), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) dan
Barat sesuai dengan yang telah diamanatkan dalam undang-undang, maka pada
Tahun Anggaran 2015 ini harus menerapkan Akuntansi berbasis akrual penuh (Full
yang dibuat yaitu terdiri dari laporan pelaksanaan anggaran (budgetary reports),
laporan finansial dan CaLK. Laporan pelaksanaan anggaran terdiri dari Laporan
Realisasi Anggaran (LRA) dan Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan
Perubahan SAL). Laporan finansial terdiri dari Neraca, Laporan Operasioal (LO),
Laporan Arus Kas (LAK), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) dan Catatan atas
hal ini Pemerintah Daerah siap melaksankan APBA namun kurangnya perangkat
yakni dengan menerapkan Standar CTA untuk menggantikan Basis kas yang dinilai
daerah, begitu juga dalam penelitian Nurlaila (2014) menyimpulkan hal yang sama,
laporan keuangan pemerintah daerah juga dipengaruhi oleh factor-faktor lain diluar
hal tersebut.
Pemerintahan yang baru yaitu SAP Berbasis Akrual apakah berdampak yang sama
tehadap penelitian yang dilakukan sebelumnya, mengingat bahwa SAP ini tergolong
baru dan dilaksanakan secara penuh pada tahun 2015. Oleh karena itu dari uraian
latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian “
Barat.
6
1) Manfaat Akademis
2) Manfaat Teoritis
3) Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dari prosedur, penyelenggara, peralatan, dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi
transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan.
belanja, transfer dan pembiayaan dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai
serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur
1. Akuntanbilitas
Memepertanggung jawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan
kebijakan yang dipercayakan pada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan secara periodik.
2. Manajemen
Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitas
pelaporan dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan,
pengelolaaan dan pengendalian atas selruh asset, kewajiban, serta ekuitas dana
pemerintah untuk kepentingan masyarakat.
3. Transparansi
Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat
berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat berhak mengetahui secara terbuka
dan menyeluruh atas pertanggung jawaban pemerintah dalam pengelolaan
sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan
perundang-undangan.
4. Keseimbangan antar generasi (intergenerational equity)
Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan pemerintah
pada periode pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan
dan apakah generasi mendatang diasumsikan akan ikut menanggung beban
pengeluaran tersebut.
seharusnya menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai
pelaporan merupakan unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas
laporan pertanggung jawaban berupa laporan keuangan yang terdiri dari Pemerintah
Daerah dan satuan kerja perangkat daerah dilingkungan Pemerintah Daerah atau
pengendalian, dan penguasaan suatu entitas pelaporan terhadap asset, yurisdiksi, tugas
dan misi tertentu, dengan bentuk pertanggung jawaban dan wewenang yang terpisah
dari entitas pelaporan lainnya. (Peraturan Bupati Lombok Barat Nomor : 25 Tahun
akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Agar dapat memenuhi kualitas yang
berikut :
1) Relevan
2) Andal
3) Dapat dibandingkan
4) Dapat dipahami
11
yaitu :
1. Relevan
mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, memprediksi masa depan
lalu.
c) Tepat waktu, artinya bahwa laporan keuangan harus disajikan tepat waktu
2. Andal
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi.
lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan
untuk disajikan.
Pemerintah Daerah harus memuat informasi yang disajikan dapat diuji, dan
apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda,
3. Dapat dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat
secara internal dan ekseternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila
13
suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun.
4. Dapat dipahami
pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan
delapan prinsip yang digunakan dalam akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah
antara lain :
1) Basis akuntansi
2) Prinsip Nilai Historis (historical cost)
3) Prinsip Realisasi (realization)
4) Prinsip Substansi Mengungguli Bentuk Formal (Substance Over form)
5) Prinsip Periodistitas (periodicity)
6) Prinsip Konsistensi (consistency)
7) Prinsip Pengungkapan Lengkap (full disclosure)
8) Prinsip penyajian wajar (fair presentation)
pemerintah yaitu :
1. Basis Akuntansi
adalah basis kas dan basis akrual. Basis Kas digunakan untuk pengakuan
luar biasa dalam Laporan Operasional, asset, kewajiban dan ekuitas dalam
14
Neraca. Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan-
LRA diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh
entitas pelaporan dan belanja serta transfer diakui pada saat kas dikeluarkan dari
Rekening Kas Umum Daerah atau entitas pelaporan. Penetuan sisa pembiayaan
anggaran baik lebih ataupun kurang untuk setiap periode tergantung pada selisih
Basis akrual untuk laporan operasional bahwa pendapatan-LO diakui pada saat
hak untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima
di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan dan beban diakui
pada saat kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah
terpenuhi walaupun kas belum dikeluarkan dari rekeing Kas Umum Daerah atau
kewajiban dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau
pada keuangan Pemerintah Daerah, tanpa memperhatikan saat kasa atau setara
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau sebesar
nilai wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh asset tersebut pada
saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang
Nilai historis lebih dapat diandalkan dari pada penilaian yang lain karena lebih
obyektif dan dapat diverifikasi. Dalam hal tidak terdapat nilai historis, dapat
digunakan untuk membayar utang dan belanja dalam periode tersebut. Prinsip
lain yang seharusnya disajikan, maka transaksi atau peristiwa lain tersebut perlu
dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi, dan bukan
hanya aspek formalitasnya. Apabila substansi transaksi atau peristiwa lain tidak
Kegiatan akuntansi dan pelaporan entitas pelaporan perlu dibagi menjadi periode-
periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan posisi sumber daya
tahunan.
Perlakuan akuntansi yang sama diterapkan pada kejadian yang serupa dari period
ke periode oleh suatu entitas pelaporan (prinsip konsistensi internal). Hal ini
tidak berarti bahwa tidak boleh terjadi perubahan dari satu metode akuntansi ke
metode akuntansi yang lain. Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan
16
syarat bahwa metode yang baru diterapkan mampu memberikan informasi yang
lebih baik disbanding metode lama. Pengaruh atas perubahan penerapan metode
ditempatkan pada lembar muka (on the face) laporan keuangan atau Catatan atas
Laporan Keuangan.
Laporan Arus kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan
asset atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban tidak
kondisi yang ideal dalam mewujudkan informasi akuntansi dan laporan keuangan
yang relevan dan andal akibat keterbatasan (limitations) atau karena alasan-alasan
17
kepraktisan. Tiga hal yang menimbulkan kendala dalam informasi akuntansi dan
1) Materialitas
2) Pertimbangan Biaya dan Manfaat
3) Keseimbangan Antar Karakteristik Kualitatif
Adapun kendala dalam informasi akuntansi dan laporan keuangan Pemerintah Daerah
1. Materalitas
ekonomi pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan. Walaupun idealnya
penyusunannya.
Basis akuntansi akrual, seperti yang telah disimpulkan oleh KSAP (2006:3),
adalah suatu basis akuntansi di mana transaksi ekonomi dan peristiwa lainnya
diakui, dicatat, dan disajikan dalam laporan keuangan pada saat terjadinya
transaksi tersebut, tanpa memerhatikan waktu kas atau setara kas diterima atau
dalam akuntansi berbasis akrual, waktu pencatatan (recording) sesuai dengan saat
terjadinya arus sumber daya, sehingga dapat menyediakan informasi yang paling
komprehensif karena seluruh arus sumber daya dicatat. Halim dan Kusufi
yang tidak dapat dipenuhi oleh basis kas, tujuan pelaporan tersebut adalah tujuan
bahwa akuntansi basis akrual merupakan basis akuntansi di mana hak dan kewajiban
atas suatu transaksi atau peristiwa ekonomi lainnya diakui pada saat terjadinya
peristiwa, tanpa melihat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Selain itu,
basis akrual mampu memenuhi tujuan pelaporan yang tidak dapat dipenuhi
penerapan akuntansi berbasis akrual ditujukan untuk mengatasi ketidakcukupan basis kas
19
untuk memberikan data yang lebih akurat. Dalam presentasinya, Heather Thompson,
Project Manager dari Transition from Cash to Accrual Accounting Project, Public
public.
3. Untuk meningkatkan akuntabilitas dalam program penyediaan barang dan jasa oleh
pemerintah
pengambilan keputusan.
6. Untuk mencapai transparansi yang lebih luas atas biaya pelayanan yang dilakukan
oleh pemerintah.
Dengan demikian, tujuan penerapan basis akuntansi akrual pada dasarnya untuk
memperoleh informasi yang tepat atas jasa yang diberikan pemerintah dengan lebih
1. Menyediakan gambaran yang utuh atas posisi keuangan pemerintah seperti transaksi
non kas - untuk pengambilan keputusan ekonomi misalnya informasi tentang hutang
dan piutang.
pemerintah
5. Basis akrual sangat familiar pada lebih banyak orang dan lebih
6. Prinsip dan standar yang dapat diterima umum membentuk basis transaksi pelaporan.
berbasis akrual.
ditujukan untuk mengatasi ketidakcukupan basis kas untuk memberikan data yang
akrual dipercaya dapat menghasilkan informasi yang lebih akuntabel dan transparan
wajar. Nilai yang dihasilkan mencakup seluruh beban yang terjadi, tidak hanya
jumlah yang telah dibayarkan. Dengan memasukkan seluruh beban, baik yang sudah
dibayar maupun yang belum dibayar, akuntansi berbasis akrual dapat menyediakan
21
pengukuran yang lebih baik, pengakuan yang tepat waktu, dan pengungkapan
yang sebenarnya. Oleh karena itu, akuntansi berbasis akrual merupakan salah satu
pemerintah.
a. penentuan pos dan besaran transaksi yang dicatat dalam jurnal dilakukan oleh
individu yang mencatat.
b. relevansi akuntansi akrual menjadi terbatas ketika dikaitkan dengan nilai historis
dan inflasi.
c. dalam pembandingan dengan basis kas, penyesuaian akrual membutuhkan
prosedur administrasi yang lebih rumit, sehingga biaya admnistrasi menjadi
lebih mahal.
d. peluang manipulasi keuangan yang sulit dikendalikan.
71 tahun 2010, meliputi standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual dan standar
berbasis akrual terdapat pada lampiran I dan berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
dan ekuitas diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat
pemerintah nomor 71 tahun 2010 memiliki pengertian yang berbeda. Dalam standar
pemerintah tersebut mengindikasikan adanya penerapan dua basis yang berbeda (kas
dan akrual) dalam dua pelaporan yang berbeda (pelaporan finansial dan pelaporan
pelaksanaan anggaran).
kerangka konseptual (KK). SAP yang dinyatakan dalam 12 PSAP memuat tentang
Tujuan Pernyataan Standar ini adalah mengatur penyajian laporan keuangan untuk
tujuan umum (general purpose financial statements) dalam rangka meningkatkan
keterbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran, antar periode, maupun
antar entitas.
Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan termasuk lembaga
legislative sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
1) Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah yaitu basis
akrual.
2) Komponen-komponen yang terdapat dalam satu set laporan keuangan terdiri dari
laporan pelaksanaan anggaran (budgetary reports) dan laporan finansial, sehingga
seluruh komponen menjadi sebagai berikut:
- Laporan Realisasi Anggaran;
- Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih;
- Neraca;
- Laporan Operasional;
- Laporan Arus Kas;
- Laporan Perubahan Ekuitas;
- Catatan atas Laporan Keuangan.
Komponen-komponen laporan keuangan tersebut disajikan oleh setiap entitas
pelaporan, kecuali:
(a) Laporan Arus Kas yang hanya disajikan oleh entitas yang mempunyai
fungsi perbendaharaan umum;
(b) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih yang hanya disajikan oleh
Bendahara Umum Negara dan entitas pelaporan yang menyusun laporan
keuangan konsolidasiannya.
3) Laporan keuangan disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Dalam
situasi tertentu, tanggal laporan suatu entitas berubah dan laporan keuangan
tahunan disajikan dengan suatu periode yang lebih panjang atau lebih pendek
dari satu tahun, entitas pelaporan mengungkapkan informasi berikut:
a) alasan penggunaan periode pelaporan tidak satu tahun,
b) fakta bahwa jumlah-jumlah komparatif untuk laporan tertentu seperti arus
kas dan catatan-catatan terkait tidak dapat diperbandingkan.
Catatan atas Laporan Keuangan disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam Laporan
Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan
Operasional, Laporan Arus Kas, danLaporan Perubahan Ekuitas harus mempunyai
referensi silang dengan informasi terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Agar dapat digunakan oleh pengguna dalam memahami dan membandingkannya
dengan laporan keuangan entitas lainnya, Catatan atas Laporan Keuangan biasanya
disajikan dengan susunan sebagai berikut:
(a) Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi;
(b) Kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro;
(c) Ikhtisar pencapaian target keuangan berikut hambatan dan kendalanya;
(d) Kebijakan akuntansi yang penting:
i. Entitas pelaporan;
25
Pengeluaran kas dan/atau aset, penerimaan hibah dalam bentuk investasi dan
perubahan piutang menjadi investasi dapat diakui sebagai investasi apabila memenuhi
kriteria sebagai berikut :
(a) Kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa
yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah;
(b) Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai (reliable).
Pelepasan investasi pemerintah dapat terjadi karena penjualan, pelepasan hak karena
peraturan pemerintah, dan lain sebagainya. Perbedaan antara hasil pelepasan investasi
dengan nilai tercatatnya harus dibebankan atau dikreditkan kepada keuntungan/rugi
pelepasan investasi. Keuntungan/rugi pelepasan investasi disajikan dalam
laporan operasional.
Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan
menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan
pada nilai wajar pada saat perolehan
Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi) harus dicatat sebesar nilai wajar
pada saat perolehan
26
Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat
disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan.
Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai pengurang nilai
tercatat aset tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam laporan operasional.
Pengakuan kewajiban :
Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi
akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sampai saat pelaporan, dan
perubahan atas kewajiban tersebut
mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal.
Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima oleh pemerintah atau dikeluarkan
oleh kreditur sesuai dengan kesepakatan, dan/atau pada saat kewajiban timbul.
Pengukuran kewajiban :
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing
dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing
menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.
Kesalahan adalah penyajian akun/pos yang secara signifikan tidak sesuai dengan yang
seharusnya yang mempengaruhi laporan keuangan periode berjalan atau periode
sebelumnya.
Koreksi adalah tindakan pembetulan secara akuntansi agar akun/pos yang tersaji
dalam laporan keuangan entitas menjadi sesuai dengan yang seharusnya.
Dalam mengoreksi suatu kesalahan akuntansi, jumlah koreksi yang berhubungan
dengan periode sebelumnya harus dilaporkan dengan menyesuaikan baik Saldo
Anggaran Lebih maupun saldo ekuitas. Koreksi yang berpengaruh material pada
periode berikutnya harus diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan.
27
1. Pengakuan Aset
2. Pengakuan Kewajiban
3. Pengakuan pendapatan
4. Pengakuan Beban dan Belanja
28
Barat yaitu :
1) Pengakuan Aset
Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh
Pemerintah Daerah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
Sejalan dengan penerapan basis akrual, asset dalam bentuk piutang atau beban dibayar
dimuka diakui ketika hak klaim untuk mendapatkan arus kas masuk atau manfaat
ekonomi lainnya dari entitas lain telah atau tetap masih terpenuhi, dan nilai klaim
Aset dalam bentuk kas yang diperoleh Pemerintah Daerah antara lain
bersumber dari pajak, bea masuk, cukai, penerimaan bukan transfer dan setoran lain-
lain, serta penerimaan pembiayaan, seperti hasil pinjaman. Proses pemungutan setiap
unsur penerimaan tersebut sangat beragam dan melibatkan banyak pihak atau instansi.
Dengan demikian, titik pengakuan penerimaan kas oleh Pemerintah Daerah untuk
penyetorannya ke Rekening Kas Umum Daerah. Aset tidak diakui jika pengeluaran
telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin diperoleh Pemerintah
2) Pengakuan Kewajiban
ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sampai saat
pelaporan, dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang
29
dapat diukur dengan andal. Sejalan dengan penerapan basis akrual, kewajiban diakui
pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul.
3) Pengakuan pendapatan
ada aliran masuk sumer daya ekonomi. Pendapatan-LRA diakui pada saat kas
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya konsumsi asset atau
terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dan belanja diakui
berdasarkan terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah atau entitas
pelaporan.
pertanggung jawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh PPK pada SKPD.
Komponen laporan keuangan basis kas Komponen laporan keuangan basis akrual,
menuju akrual, terdiri dari : terdiri dari :
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) 1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
2. Neraca 2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran
3. Laporan Arus Kas (LAK) Lebih
4. Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK) 3. Neraca
4. Laporan Operasional
5. Laporan Arus Kas (LAK)
6. Laporan Perubahan Ekuitas
7. Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK)
Sumber : PP 24/2005 & PP 71/2010
30
Dalam Peraturan Bupati Lombok Barat Nomor 25 tahun 2014 (hal 13-17) diuraikan
pemakaian sumber daya keuangan yang dikelola oleh Pemerintah Daerah, yang
pelaporan. Unsur yang dicakup secara langsung oleh LRA terdiri dari :
periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak Pemerintah Daerah,
Pemerintah Daerah.
31
c. Transfer adalah penerimaan atau pengeluaran uanga oleh suatu entitas pelaporan
dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi
hasil.
berpengaruh pada kekayaan bersih entitas yang perlu dibayar kembali dan / atau
akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-
anggaran. Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman dan
3. Neraca
Bastian menyatakan bahwa: “Laporan posisi keuangan, atau disebut juga dengan
neraca ataupun laporan aktiva dan kewajiban, adalah laporan keuangan yang
menyajikan posisi aktiva, hutang dan modal pemilik pada satu saat tertentu.”
Menurut Jumingan :
Neraca adalah suatu laporan yang sistematis tentang aktiva (assets), utang
(liabilities), dan modal sendiri (owners’ equity) dari suatu perusahaan pada
tanggal tertentu. Biasanya pada saat buku ditutup yakni akhir bulan, akhir
triwulan, atau akhir tahun.
32
kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu. Unsur yang dicakup oleh neraca terdiri
dari :
a. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
Pemerintah Daerah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana
baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang,
termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi
Aset diklasifikasikan ke dalam asset lancar dan non lancar. Aset lancar meliputi
kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang dan persediaan. Sedangkan
asset non lancar meliputi investasi jangka panjang, asset tetap, dana cadangan
b. Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
antara asset dan kewajiban Pemerintah Daerah pada tanggal laporan. Saldo
ekuitas di Neraca berasal dari saldo achier ekuitas pada Laporan Perubahan
Ekuitas.
33
menambah ekuitas dan penggunaanya yang dikelola oleh Pemerintah Daerah untuk
kekayaan.
b. Beban adalah kewajiban Pemerintah Daerah yang diakui sebagai pengurang nilai
kekayaan bersih.
c. Transfer adalah hak penerimaan atau kewajiban pengeluaran uang dari/oleh suatu
d. Pos Luar Biasa adalah pendapatan luar biasa atau beban luar biasa yang terjadi
karena kejadian atau transaksi yang bukan merupakan operasi biasa, tidak
diharapkan sering atau rutin terjadi, dan berada di luar kendali atau pengaruh
entitas bersangkutan.
Laporan arus kas menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas
selama satu periode tertentu.Penerimaan dan pengeluaran kas diklasifikasikan
menurut kegiatan operasi, kegiatan pendanaan, dan kegiatan investasi.
Menurut Darise :
penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir kas Pemerintah Daerah selama periode
tertentu. Unsur yang dicakup dalam Laporan Arus Kas terdiri dari penerimaan dan
a) Penerimaan kas adalah semua aliran kas yang masuk ke Bendahara Umum
Daerah
b) Pengeluaran kas adalah semua aliran kas yang keluar dari Bendahara Umum
Daerah.
keuangan berisi informasi yang tidak dapat diungkapkan dalam keempat laporan
Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian dari
angka yang tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan SAL,
Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca dan Laporan Arus Kas.
Catatan atas Laporan Keuangan juga mencakup informasi tentang kebijakan akuntansi
yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dan informasi lain yang diharuskan dan
sebagai berikut :
Akuntansi;
pemerintah memutuskan untuk mengadopsi basis akrual secara bertahap yaitu basis
CTA (Cash Towards Accrual) untuk menggantikan basis kas yang dinilai kurang
belanja dan pembiayaan dicatat dengan basis kas, sedangkan asset, kewajiban, dan
tingkat akuntansi akrual pada Pemerintah” ditulis oleh Kusuma (2013) dalam
dukungan konsultan.
merupakan refleksi dari suatu formalitas. Hal tersebut didukung dengan adanya
melaksankan akuntansi akrual akan tetapi masih terdapat kendala yaitu kurangnya
Dearah (Studi kasus pada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat) menyimpulkan
diajukan saat ini diantaranya dalam penelitian Kusuma (2013) khusus menganalisis
pada pemerintah secara eksternal dan internal baik itu sumber daya manusia, factor
teknologi maupun kesiapan pimpinan daerah itu sendiri. Dalam penelitian Faradillah
Nomor 71/2010 baik itu tentang pengetahuan entitas pelaporan tentang PP itu sendiri
maupun aspek-aspek apa saja yang harus dipersiapkan dalam menerapkan PP Nomor
71/2010 tersebut. Tidak jauh berbeda dalam penelitian Setiawati Kusuma (2013) juga
dalam penelitiannya menganalisis hal yang sama dengan Faradillah (2013) namun
yaitu meneliti tentang pengaruh SAP jika diterapkan pada Pemerintah Daerah namun
38
obyek yang diteliti berbeda. Namun dalam penelitian Damayanti (2012) yang
dengan penelitian yang dilakukan saat ini yakni sama-sama menganalisis tentang
obyek dan SAP yang digunakan berbeda, penelitian sebelumnya membahas tentang
SAP Cash Towards Accrual sedangkan penelitian yang dilakukan saat ini fokus
terhadap implementasi SAP Berbasis Akrual (Full Accrual). Selain itu peneliti juga
sebagai berikut :
Dikeluarkan PP Nomor 39
24 Tahun 2005 Direvisi
dengan PP Nomor 71
Tahun 2010 tentang
SAP Berbasis Akrual
MEWAJIBKAN :
Pemerintah Daerah (Entitas Pelaporan)
Implementasi SAP
Berbasis akrual penuh
(Full Accrual) di Tahun
Anggaran 2015
KUALITAS LAP
KEU (Y) :
TERWUJUDNYA
LAP KEU PP 71/2010 IMPLEM - RELEVAN AKUNTABILITAS
(accrual) : LRA, LP ENTASI - ANDAL &TRANSPARANSI
SAL, NERACA, SAP (X) - DAPAT KEUANGAN
LO,LAK,LPE, CALK DIBANDINGKAN DAERAH
- DIPAHAMI
terhadap keberhasilan otonomi daerah dan sumbangan yang besar dalam upaya
mewujudkan akuntabilitas. Untuk itu dalam rangka akuntabilitas setiap pejabat yang
harus secara jelas menyatakan bahwa laporan keuangan telah disusun berdasarkan system
inten yang memadai dan informasi yang termuat pada laporan keuangan telah disajikan
penjelasan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010, SAP berbasis akrual harus
segera diterapkan oleh setiap entitas. Namun, bagi entitas yang belum siap untuk
menerapkan SAP Berbasis Akrual dapat menggunakan SAP Berbasis Kas Menuju
Akrual hingga batas waktu penerapan basis akrual secara penuh, yaitu tahun 2015.
40
Satuan kerja dengan pengalaman menjalankan basis kas menuju akrual, atau yang
akan mencapai level pemahaman dan penerapan yang lebih baik dalam adopsi
karena itu, penulis ingin menguji kembali hubungan kedua variabel tersebut dan
Barat.
41
BAB III
METODE PENELITIAN
yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan
variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independen), tanpa membuat
perbandingan, atau menghubungkan antara variable satu dengan variable yang lain
objek sesuai dengan keadaan sebenarnya. Tujuan utama dari penelitian deskriptif
menurut Arikunto (2005) ialah untuk membuat penjelasan secara sistematis, factual
dan akurat mengenai fakta-fakta dan populasi atau daerah tertentu. Dalam pengertian,
komparasi maupun untuk mengetahui hubungan atas satu variabel dengan variabel
lainnya. Oleh karena itu dalam penelitian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatka n data. Menurut
wawancara.
1) Dokumentasi.
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-
Metode ini juga merupakan suatu proses untuk memperoleh data -data yang terkait
Lombok Barat.
2) Angket/kuisioner
informasi dan responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal lain yang
3.3 POPULASI
terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
43
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam
penelitian yang ini yang menjadi populasi adalah obyek/subyek yang berhubungan
langsung dengan proses penerapan SAP berbasis akrul dan pelaporan keuangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat yaitu beberapa bidang yang ada pada
3.1 Tabel obyek penelitian pada Dinas Pendapatan dan Pengeloaan Keuangan
Daerah (DPPKD) Kabupaten Lombok Barat
NO. Jabatan Banyaknya
1 Kepala Bidang Pengelola Keuangan DPPKD Kabupaten Lombok 1 orang
Barat.
2 Kepala Bidang Akuntansi dan Pelaporan DPPKD Kabupaten Lombok 1 orang
Barat
3 Kepala Seksi Anggaran Bidang Pengelola Keuangan DPPKD 1 orang
Kabupaten Lombok Barat.
4 Kepala Seksi Verifikasi Bidang Pengelola Keuangan DPPKD 1 orang
Kabupaten Lombok Barat.
5 Kepala Seksi Perbendaharaan Bidang Pengelola Keuangan DPPKD 1 orang
Kabupaten Lombok Barat.
6 Kasi di bidang akuntansi dan Pelaporan pada DPPKD Kabupaten 1 orang
Lombok Barat
7 Kasi Pelaporan bidang akuntansi dan Pelaporan pada DPPKD 1 orang
Kabupaten Lombok Barat
8 Staf bidang Akuntansi dan Pelaporan DPPKD Kabupaten Lombok 8 orang
Barat
9 Staf Seksi Anggaran Bidang Pengelola Keuangan DPPKD Kabupaten 2 orang
Lombok Barat.
10 Staf Seksi Verifikasi Bidang Pengelola Keuangan DPPKD Kabupaten 8 orang
Lombok Barat.
11 Staf Seksi Perbendaharaan Bidang Pengelola Keuangan DPPKD 5 orang
Kabupaten Lombok Barat.
Total 30 orang
Sumber : olahan
Jenis data yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Menurut Sugiyono (2010:137) data primer adalah sumber data yang
penelitian ini yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Data
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
Variabel penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel dependen dan
Dalam penelitian ini adalah tingkat penerapan akuntansi akrual sesuai Standar
Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas, Sugiyono (2010:39). Dalam penelitian ini
45
Tabel 3.2
Berdasarkan tabel operasional di atas, maka pengukuran dan ukuran skala yang
dengan skala pengukuran ini akan didapat jawaban yang tegas terhadap pernyataan
yang diajukan. Dalam kusioner data angket hanya ada dua interval jawaban yaitu
“ya” atau “Tidak”. Untuk jawaban Ya diberi skor tertinggi “1” dan Tidak diberi skor
“0”, (Sugiyono,2014:96).
sebagai berikut:
47
1. Melakukan pengumpulan data yang diperoleh dari kuisioner yang telah ditelah
dengan skala pengukuran ini akan didapat jawaban yang tegas terhadap
pernyataan yang diajukan. Dalam kusioner data angket hanya ada dua interval
jawaban yaitu “Ya” atau “Tidak”. Untuk jawaban Ya diberi skor tertinggi “1”
Dalam penelitian ini data dianalisis dengan menggunakan alat statistik yaitu statistik
pendidikan dan lama bekerja di bidangnya dan deskripsi mengenai hasil jawaban responden.
hasil penelitian. Suatu penelitian dikatakan valid bila terdapat kesamaan antara data
yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek peneliti. Dalam
penelitian ini adalah rumus yang cocok untuk uji validitas dengan skalla guttman
48
effendi (2011:118-119).
Kr = 1-(e/n)
Keterangan :
e = jumlah kesalahan / nilai error
n = jumlah pernyataan dikali jumlh responden
Ks = 1-(e/x)
Keterangan :
e = jumlah kesalahan / nilai error
x = 0,5 ( jumlah pernyataan dikali jumlh responden-jumlah jawaban”setuju”)
Syarat penerimaan nilai koefisien yaitu apabila koefisien skalabilitas memiliki nilai
digunakan. Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau
apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama,
atau peneliti yang sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau
sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda
(Sugiyono, 2011:268). Dengan kata lain, jika ada peneliti lain mengulangi atau
mereplikasi penelitian pada obyek yang sama dengan menggunakan metode yang
49
sama akan menghasilkan data yang sama. Suatu data yang reliabel atau konsisiten
Richardson 20 atau sering disebut sebagai KR 20, karena rumus ini cocok untuk
pilihan jawaban yang sifatnya dikotomi (“setuju” atau “tidak setuju”). Adapun rumus
lengkapnya :
K M- (k-M)
r11= ( )(1- )
k–1 kVt
(Simamora, 2002:75)
Keterangan :
r11 = realibilitas instrument
k = banyaknya butir soal atau pernyataan
M = rata-rata skor total
Vt = varians total
Suatu variabel dikatakan reliable jika nilai KR yang dihasilkan lebih besar
(>)0.60, (Priyatno, 2010:98). Uji ini dilakukan dengan menggunakan Microsof excel.
sebagai berikut :
1-6∑d2
rs=
n(n2-1)
(kriyantono, 2009:176)
Keterangan :
Rs = koefisien korelasi rank
Angka 1= angka 1, yaitu bilangan konstan
6 = angka 6, yaibu bilangan kosnta
D = perbedaan antara pasangan jenjang
∑ = jumlah
n = jumlah individu dalam sampel
positif, maka artinya variabel yang diteliti memiliki hubungan positif. Dengan kata
lain H0 ditolak, yang artinya menolak dugaan yang menyatakan bahwa Implementasi
Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah logistic
regression untuk memprediksi besarnya variabel tergantung yang berupa data jenis
51
nominal dengan dua kriteria saja (variabel binary) dengan menggunakan data ariabel
bebas yang sudah diketahui besarnya. Model logit (log dari probabilitas) merupakan
fungsi linear dari variabel bebas dan ekivalen dengan persamaan multiple regression
dengan log dari probabilitas sebagai variabel terikat. Oleh karena itu log dari
probabilitas sering disebut logit maka persamaan regresinya disebut multiple logistic
bentuk regresi yang digunakan ketika variabel dependen berbentuk dikotomi atau
kategorial yang memiliki nilai 1 dan 0. Logistic regression dapat digunakan untuk
logistik sangat popular sebagian disebabkan oleh longgarnya asumsi yang mendasari
homoskedastisitas.
6. Bebas multikolinearitas.
52
Menurut Gujarati (1995) tujuan estimasi dengan model logit ini adalah menemukan
1. Karena nilai P berada antara 0 dan 1, maka nilai logit tidak terbatas.
satu unit.
Log ( Pi /1-Pi ) = â0 + â1 X1
Dimana:
P = Probabilitas variabel dependen yang mampu dijelaskan oleh variabel
independen
â0 = Konstanta
â1 = Koefisien regresi 1
X1 = Variabel independen pada tahun ke n
fit yang diukur dengan nilai Chi-Square pada bagian bawah uji Hosmer and
Lemeshow dimana, jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima sedngkan jika
Perhatikan angka -2 Log Likelihood (LL) pada awal (block number = 0) dan
angka -2 Log Likelihood pada block number = 1. Jika terjadi penurunan angka -2
53
yang baik. Log Likelihood pada logistic regression mirip dengan pengertian ”sum of
squared error” pada model regresi sehingga penurunan Log Likelihood menunjukkan
coefficients atau effect coefficients, mirip dengan koefisien b dalam regresi kuadrat
terkecil (OLS). Logits adalah logaritma natural dari peluang. Koefisien logit dalam
perubahan log peluang variabel dependen, bukan perubahan dalam dependen variabel
itu sendiri seperti regresi OLS. Dalam SPSS, koefisien logit diberi label B. Untuk
menguji koefisien regresi dapat dilihat pada bagian akhir output yaitu Variabel In The
variabel independen. dalam uji koefisien regresi adalah tingkat signifikan yang
digunakan adalah sebesar 5%. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis) > 5%,
maka hipotesis alternative ditolak. Sebaliknya, jika p-value < 5%, maka hipotesis
suatu model secara keseluruhan dalam melakukan prediksi yang dapat dilihat dari
Classification Table dengan melhat skema probability cut off (0,5;0,5) yang
dihasilkan suatu model. Semakin besar nilai prosentasenya atau nilai keakurasian
prediksi model (Pr >0,5) atau mendekati 100% maka semakin besar pula keakurasian
54
model dalam melakukan prediksi. Sebaliknya semakin kecil nilai prosentase yang
dihasilkan (Pr < 0,5) maka semakin rendah pula kemampuan model dalam melakukan
BAB IV
1959 dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. UP7/14/34 dengan ibu kota
Undang Nomor : 69 Tahun 1958 telah dipimpin oleh 10 (sepuluh) Bupati sampai
hal ini dibuktikan dengan untuk pertama kalinya pada akhir tahun 2014, Pemerintah
Kabupaten mendapatkan opini WTP , hal itu berarti memperlihatkan bahwa penyajian
Juni 2015 sampai dengan tanggal 30 Juni 2015. Dan ternyata dari 30 kuisioner yang
yang menjadi sampel penelitan ini maka berikut ditampilkan karakteristik responden
Tabel 4.1
Usia Responden
No Usia Frekuensi Percent
1 25 - 30 3 12 %
2 31 - 35 10 40 %
3 36 - 50 12 48 %
Total 25 100 %
Sumber : data primer diolah 2015
tahun, yaitu sebanyak 12 orang dan sebanyak 10 orang yang berusia 31 - 35 dan yang
berusia 25 – 30 orang sebanyak 3 orang yang semuanya itu berada di Dinas PPKD
Kabupaten Lombok Barat yang berhubungan langsung dalam proses akuntansi dan
Tabel 4.2
Pendidikan Responden
No Pendidikan Frekuensi Percent
1 D3 6 24 %
2 S1 13 52 %
3 SMA 6 24 %
Total 25 100 %
Sumber : data primer diolah
57
diatas 3 tahun.
Data yang ditabulasi adalah semua tanggapan atau jawaban responden atas
setiap pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Kusioner terdiri dari 2 variabel yaitu
Barat yang terdiri dari 28 butir pertanyaan dan Variabel tentang Kualitas Laporan
Keuangan yang terdiri dari 9 butir pertanyaan. Berikut adalah hasil diskripsi data
variabel implemtasi SAP berbasis akrual dan kualitas Laporan Keuangan Daerah.
Akrual (X1) atas implementasi SAP Berbasis akrual paling rendah adalah 20, artinya
bahwa ada responden yang menjawab tidak setuju dengan 8 pernyataan tentang
implementasi PSAP 1 – PSAP 12. dan yang paling tinggi 28. Rata-rata jawaban
responden atas SAP Berbasis akrual adalah 27,240, hal ini berarti bahwa
dilaksanakan Standar deviasi menunjukkan angka 1,98494 artinya variansi data relatif
Jawaban responden atas Kualitas Laporan Keuangan (Y) atas kualitas laporan
keuangan paling rendah adalah 6 dan yang paling tinggi 9. Rata-rata jawaban
responden atas kualitas laporan keuangan adalah 8,7600, hal ini berarti bahwa kualitas
akrual.Standar deviasi menunjukkan angka 0,72342 artinya variansi data relatif lebih
Dalam penelitian ini adalah rumus yang cocok untuk uji validitas dengan
Krx = 1-(e/n)
Ks = 1-(e/x)
Dari hasil perhitungan di atas dapat kita lihat bahwa nilai koefisien reprodusibilitas
0,96 > 0.90, dan nilai koefisein skalabilitas 0,92>0,60, hal ini berarti instrument
Kry = 1-(e/n)
= 1- 0,026 = 0.973
Ks = 1-(e/x)
Dari hasil perhitungan di atas dapat kita lihat bahwa untuk variabel X nilai koefisien
reprodusibilitas 0,96 > 0.90, dan nilai koefisein skalabilitas 0,92>0,60, hal ini berarti
Sedangkan hasil perhitungan variabel Y nilai koefisien reprodusibilitas 0,973 > 0.90,
dan nilai koefisein skalabilitas 0,946>0,60 ,hal ini berarti instrument variabel Y yang
r11= k M- (k-M)
( )(1- )
60
k-1 kVt
28 1- 0,909
rX= ( )( ) = 0,850
28 - 1 5.040
9 1- 0,22720
rY= ( )( ) = 0,61624
9-1 0,50240
Dari hasil perhitungan di atas kita dapat melihat bahwa nilai pengujian
realibilitas untuk variabel sebesar 0,850 >0,60 dan nilai realibilitas untuk variabel Y
sebesar 0,61624 > 0,60, itu artinya bahwa kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini
Tabel 4.5
analisis koefisien korelasi rank spearman
Correlations
Rank of X Rank of Y
N 30 30
N 30 30
Dari tabel 4.5 diatas diketahui nilai koefisien korelasi Rank Spearman sebesar
0,287 nilai koefisien ini menunjukkan bahwa nilai rs 0,287 memiliki tingkat hubungan
yang rendah dimana hasil berada diantara 0,20 < 0,287 < 0,399 serta nilai positif
(Sugiyono:2005).
Lemeshow
Penilaian kelayakan model regresi ini dilihat dari tabel Hosmer and
Lemeshow’s Goodness of Fit Test pada nilai chi-square. Penilaian kelayakan model
regresi ini bertujuan untuk menguji apakah data empiris yang ada cocok atau sesuai
dengan model, tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat
dikatakan fit. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan maka didapat nilai statistik
Tabel 4.6
Hosmer and Lemeshow Test
1 2.276 1 .131
Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan
signifikan antara model dengan nilai observasinya karena nilai Hosmer and
Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih dari 0,05 yaitu 0.131 sehingga Goodnessof Fit
Test model baik karena dapat memprediksi nilai observasinya sehinggadapat dipakai
Kesimpulan : dengan tingkat keyakinan 95% dapat diyakini bahwa model regresi
Untuk mengetahui apakah suatu model dikatakan fit atau tidak terhadap data
maka dilakukan pengujian Overall Model Fit. Statistik yang digunakan berdasarkan
pada fungsi likelihood, yaitu dengan membandingkan –2 log likelihood pada awal
(block number = 0) dengan –2 log likelihood pada akhir (block number = 1).
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan maka didapat nilai keseluruhan model
pada awal dan akhir yang dapat dilihat pada tabel 4.7 :
Tabel 4.7
Overall Model Fit
Block Number = 0 Block Number = 1
-2 Log likelihood
18.346 14.671
Sumber : lampiran 5
Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa nilai –2 log likelihood pada
awal (block number = 0) adalah sebesar 18.346 dimana nilai ini lebih besar dari nilai
–2 log likelihood pada akhir (block number = 1) yaitu sebesar 17.177 atau dengan
Pengujian koefisien regresi ini dapat dilihat pada tabel variable in the equation
Tabel 4.8
Variables in the Equation
Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa tidak variabel independen
(SAP) nilai signifikansinya sama dengan 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
dan dapat dimasukkan dalam model, sehingga menolak hipotesis H0. Hal ini
kualitas laporan keuangan. Variabel X (SAP) dengan Exp (B) 12.667 maka kualitas
prediksi. Uji ketepatan prediksi ini dilihat pada Classification Table yaitu dengan
dilakukan maka didapat nilai ketepatan prediksi pada tabel 4.8 berikut :
Tabel 4.9
Classification Tablea
Observed Predicted
tidak berkulitas 0 3 .0
Kualitas Laporan Keuangan
Step 1 Berkualitas 0 22 100.0
adalah 22/25=100%
Tabel 4.10
Model Summary
Dari tabel 4.10 diatas dapat dilihat nilai koefisien dari Nagelkerke R Square
dalam penelitian ini adalah sebesar 0.263 atau 26,3%. Jadi dapat ditarik kesimpulan
bahwa variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu
dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel independen yang digunakan dalam
penelitian ini.
65
4.1.4 PEMBAHASAN
signifikansi wald 0,05<0.05 atau chi-square hitung 3,87 > Chi-Square 3,84 dapat
dilihat dalam tabel Omnibus Tests of Model Coefficients, hal ini menunjukkan bahwa
Nilai koefisien dari Nagelkerke R Square dalam penelitian ini adalah sebesar 0.263
atau 26,3%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel dependen yang dapat dijelaskan
oleh variabel independen yaitu Implementasi SAP berbasis Akrual sebesar 26,3.%
sedangkan sisanya 73,7% dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel independen yang
Hasil Uji Analisis rank spearman dimana analisis ini mengukur kuat lemahnya
dependen (variabel terikat), yang aman kedua variabel tersebut diukur dengan skala
ordinal. Hasil uji koefisien korelasi Rank Spearman ini yaitu sebesar 0,287 nilai
koefisien ini menunjukkan bahwa nilai rs 0,287 memiliki tingkat hubungan yang
rendah dimana hasil berada diantara 0,20 < 0,287 < 0,399 serta nilai positif
(Sugiyono:2005).
Dari kedua hasil uji di atas maka hasil penelitian ini konsisten dengan
penelitian Permadi (2013) dan Nurlaila (2014) yang menyimpulkan bahwa penerapan
66
pemerintah daerah. Selain itu dalam penelitiannya Kusuma (2013) juga menemukan
bahwa terdapat banyak factor yang mempengaruhi tingkat penerapan akuntansi akrual
pada pemerinta seperti tingkat pendidikan staf keuangan, adanya pelatihan staf
yang signifikan terhadap kualitas laporan keaungan karena laporan keuangan yang
dihasilkan menjadi lengkap dan sistematis, selain itu juga entitas pelaporan akan lebih
mudah dan lebih terarah dalam membuat laporan keuangan sehingga kualitas laporan
dalam kategori sangat baik. Hal ini terlihat dari tanggapan responden mengenai
Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) 01 s/d 12 hal ini dibuktikan dengan hal-hal
sebagai berikut :
a) Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah yaitu basis
akrual
b) Komponen-komponen yang terdapat dalam satu set laporan keungan yaitu LRA,
Di Pemerintah Kabupaten Lombok Barat per 1 Januari 2015 telah menggunakan basis
akuntansi akrual (full akrual) yang pada tahun anggaran sebelumnya menggunakan
Cash Towards Accrual (CTA), dengan adanya perubahan basis akuntansi yang
antara lain :
- Komponen Laporan Keuangan yang disajikan oleh PPKAD terdiri atas : LRA,
LRA, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekutas dan Catatan Atas
Laporan Keuangan.
68
secara lengkap pada periode akuntansi (satu tahun). Akan tetapi tiap bulannya SKPD
mengirimkan LRA secara tepat waktu dan membuat laporan prognosis untuk tiap
semester.
Kas ini, hal ini terlihat dari komponen yang termuat dalam LRA meliputi pendapatan
pada saat anggaran disahkan dan anggaran dialokasikan hal ini ditunjukkan dengan
penjabaran APBD, atas dasar Perbup itulah semua Entitas Pelaporan melaksanakan
fungsi anggarannya.
Akuntansi pendapatan LRA diakui pada saat diterima Rekening Kas Umum
a) Wajib pajak daerah dan atau wajib pajak retribusi daerah /pengelola retribusi
Maka oleh PPK SKPD berdasarkan nota kredit dari Bank akan mejurnal :
Jurnal LRA
b) Wajib pajak daerah dan atau wajib pajak retribusi daerah /pengelola retribusi
(LS) ditandai dengan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana Langsung (SP2D-LS)
oleh BUD dan penggantian atau pengisian uang persediaan uang persediaaan ditandai
dengan Surat Perintah Pencairan Dana Ganti Uang Persediaan (SP2D-GU) oleh BUD.
Dan pada akhir tahun anggaran uang persediaaan harus dilakukan penutupan.
Dari uraian diatas maka dapat membuktikan bahwa Laporan Realisasi Anggaran
Nomor 71 Tahun 2010 yaitu PSAP 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran Berbasis
Kas.
70
Dalam basis akrual Pemerintah pusat dan daerah menyusun Laporan Arus
Kas. Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi,
aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk kegiatan operasional
daerah seperti penerimaan kas seperti pendapatan pajak dan pengeluaran kas yaitu
belanja operasional yang meliputi belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja
setiap perolehan dan pelepasan asset tetap serta investasi lainnya yang tidak termasuk
dalam setara kas seperti perolehan investasi jangka pendek, investasi jangka panjang
non permanen dan investasi jangka panjang permanen. Selain itu juga terdapat
akuntansi untuk pengakuan hasil investasi, dana bergulisr serta pelepasan dan
pemindahan investasi.
Kabupaten Lombok Barat CaLK biasanya disajikan pada akhir periode akuntansi.
CaLK berisi tentang gambaran umum entitas pelaporan dan entitas akuntansi,
kebijakan fiscal, ikhitar pencapaian target dari realisasi setiap kegiatan, kebijakan
akuntasi yang penting serta penjelasan pos-pos laporan keuangan. Selain itu juga
penjelasan alasan terjadinya SILPA .. Jadi saat penelitian ini dilakukan penyampaian
SKPD maupun PPKD ketika ada bukti belanja persediaan, Berita Acara Serah Terima
Persediaan dicatat sesuai dengan biaya perolehan. Untuk SKPD biasanya pencatatan
Jurnal LRA
gudang atau bendahara barang melakukan stock opname untuk mengetahui sisa
persediaan yang dimiliki. Dan berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Barang maka
oleh pihak-pihak terjadi dalam system akuntansi investasi antara lain Pejabat
dalam aktivitas operasi entitas antara lain Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan
Bangunan, Jalan,irigasi dan Jaringan, asset tetap lainnya dan Konstruksi Dalam
bukti belanja, BAST Barang/Pekerjaan, SP2D LS, Surat permohonan kepala SKPD
tetap dinilai dengan biaya perolehan, akan tetapi apabila penilaian menggunakan
biaya perolehan tidak memungkinkan, maka digunakan nilai wajar saat perolehan.
Untuk asset donasi (sumbangan) maka dicatat sebesar nilai wajar pada saat perolehan
Nomor 36.A Tahun 2014 tentang Penyusutan barang milik daerah berupa asset tetap
maka seluruh entitas pelaporan yang ada di lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok
Barat sudah memberlakukan penyusutan asset tetap dengan metode garis lurus. Untuk
kabupaten Lombok Barat seudah diimplementasikan hal ini tercermin dari adanya
mengungkapkan informasi mengeni KDP pada akhir periode akauntansi antara lain :
- Jumlah biaya yang telah dikeluarkan dan yang masih harus dibayar
- Retensi.
Berikut contoh jurnal yang dibuat untuk megakui konstruksi dalam pengerjaan dan
Jurnal LRA
kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. Kewajiban jangka pendek
meliputi utang perhitungan Fihak Ketiga (PFK), utang bung, bagian lancr utang
jangka panjang, pendapatan diterima dimuka, utang belanja dan utang jangka pendek
lainnya. Sedangka untuk kewajiban jangka panjanga meliputi utang dalam negeri dan
- Nota Pesanan
- Kuitansi;
- SP2D UP/GU/TU;
- SP2D LS
keuangan SKPD.
menggunakan pendekatan beban. Berikut jurnal yang dibuat oleh entitas akuntansi :
Jurnal LRA
dengan mencatat sesuai jurnal koreksi ketika ada kesalahan baik itu kesalahan tidak
kesalahan di SKPD terdiri atas PPK SKPD dan Penguasa Anggaran sedangkan di
PPKD pihak terkait koreksi kesalahan terdiri atas Fungsi Akuntansi PPKD dan PPKD.
76
lain.
- SP2D.
Koreksi kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan baik
yang mempengaruhi posisi kas maupun tidak, dilakukan dengan pembetulan pada
akun yang bersangkutan dalam periode berjalan. Baik pada akun pendapatan LRA,
yang diterima pada tahun berjalan kepada pemerintah pusat karena terjadi kesalahan
pengiriman pusat.
namn laporan keuangan belum diterbitkan dan yang tejadi setelah laporan keuangan
pengembalian belanja pegawai tahun lalu karena salah perhitungan jumlah gaji.
Jurnal semula
Jurnal LRA
Jurnal Koreksi
Jurnal LRA
Sedangkan jika laporan keuangan sudah diterbitkan jika terjadi kesalahan atas
pengeluaran belanja yang tidak berulang pada periode sebelumnya dan menambah
posisi kas maka dilakukan dengan pembetulan pada akun pendapatan lain-lain LRA.
Dan jika daalam hal ini mengakibatkan pengurangan kas dilakukan dengan
Jurnal semula
Jurnal LRA
Jurnal Koreksi
Jurnal LRA
Untuk tahun anggaran 2015 kesalahan jenis ini belum ada terjadi.
seluruh laoran keuangan PPKD dan laporan keuangan SKPD menjadi satu laporan
keuangan entitas tunggal dalam hal ini adalah laporan keuangan pemerintah daerah
bagian yaitu :
kode 4, 5, 6 dan 7 dari seluruh SKPD dan PPKD untuk mendaapatkan LRA
Gabungan.
79
koe 1, 2 dan 3 dari seluruh SKPD dan PPKD untuk mendapatkan Neraca
Gabungan. Namun khusus untuk penggabungan Neraca lebih dulu harus dibuat
PPKD dan RK SKPD yang merupakan akun reciprocal yang bersifat sementara
di tingkat Pemda (entitas pelaporan). Akun ini akan dieliminasi dengan jurnal
Setelah menerapkan SAP Berbasis akrual pada tahun anggaran 2015 maka
dalam satu periode. Laporan Operasional dihasilkan dari LO konsolidasi yaitu dengan
BAB V
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan data penelitian yang telah diperoleh dari Dinas Pendapatan dan
observasi dan penyebaran kusioner, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut :
signifikansi wald 0,05<0.05 atau chi-square hitung 3,87 > Chi-Square 3,84 dapat
dilihat dalam tabel Omnibus Tests of Model Coefficients, hal ini menunjukkan
sebesar 0.263 atau 26,3%. Menunjukkan bahwa variabel dependen yang dapat
sebesar 26,3.% sedangkan sisanya 73,7% dijelaskan oleh faktor lain diluar
Hasil Uji Analisis rank spearman dimana analisis ini mengukur kuat
variabel dependen (variabel terikat), yang aman kedua variabel tersebut diukur
dengan skala ordinal. Hasil uji koefisien korelasi Rank Spearman ini yaitu
sebesar 0,287 nilai koefisien ini menunjukkan bahwa nilai rs 0,287 memiliki
81
tingkat hubungan yang rendah dimana hasil berada diantara 0,20 < 0,287 <
0,399 serta nilai positif menunjukkan peningkatan searah jika variabel X maka
Lombok Barat sudah diimplementasikan, hal ini dilihat dari 28 item pernyataan
rata-rata jawaban responden mencapai nilai 27,24 dari skor tertinggi 28. Selain
entitas pelaporan sampai dengan periode per juni 2015 sudah mencerminkan
5.2 SARAN
1. Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel saja yaitu SAP bagi peneliti
Teknologi, Sumber Daya Manusia, Kinerja Pegawai atau variabel lain yang
diperbanyak (lebih dari 3 pernyataan) hal ini juga untuk bias memperkuat hasil
penelitian.
4. Pemilihan skala penilaian pernyataan juga harus diperhatikan karena hal ini juga
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Halim, Abdul dan Kusufi, M.S. 2012. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi
Keuangan Daerah Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
Tanjung, Abdul Hafiz, 2008. Akuntansi Pemerintahan daerah, Konsep dan Aplikasi,
Cetakan Kedua, Alfabeta Bandung.
LAMPIRAN
85
Lampiran I. Kuisioner Penelitian
Dengan hormat,
Bersama ini saya :
Nama : Ely Nurmayani
NPM : 11.0642.SA
Status : Mahasiswi program Strata 1 (S1) STIE AMM Mataram Jurusan
Akuntansi.
Dalam rangka penelitian skripsi program sarjana S1 (S1) , saya memerlukan
informasi untuk mendukung penelitian yang saya lakukan dengan judul
“Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual dan Dampaknya
Terhadap Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok
Barat Tahun Anggaran 2014”.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon Bapak/Ibu berkenan
meluangkan waktu untuk mengisi angket ini sesuai dengan kenyataan yang
sebenarnya. Kesediaan Bapak/Ibu mengisi kusioner ini sangat menentukan
keberhasilan penelitian yang saya lakukan.
Perlu Bapak/Ibu ketahui sesuai dengan etika dalam penelitian, data yang saya
peroleh akan dijaga kerahasiannya dan digunakan semata-mata untuk kepentingan
penelitian.
Atas kesediaan dan bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi angket ini dengan
sejujurnya, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya
ELY NURMAYANI
86
Lanjutan
IDENTITAS RESPONDEN
( Mohon diisi untuk keperluan analisis data )
Nama : ________________________________
Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan(*coret yang tidak perlu)
Usia : ………….. Tahun
Pendidikan terakhir/jurusan : ________________________________
Bidang : ________________________________
________________________________
Lama bekerja : ________________________________
Lama menjabat sebagai kepala bagian : ________________________________
Skor/Nilai “ 1 ” : Ya
Skor/Nilai “ 0 “ : Tidak
87
Lanjutan
Keterangan : berilah tanda ( X ) pada setiap jawaban yang menurut anda sesuai.
Silang (X) pada kolom (S) jika anda setuju dengan pernyataan tersebut dan pada
kolom (TS) jika anda tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
No. Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
Pernyataan mengenai Analisis Implementasi SAP Berbasis Akrual
Dalam SAP PP No. 71 Tahun 2010 terdiri dari kerangka konseptual (KK)
Akuntansi Pemerintahaan dan 12 Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan
(PSAP) yang diterapkan oleh Entitas Pelaporan .
Gerung,…………………..
Responden
Lampiran 2. Hasil Jawaban Responden
Variabel X Variabel Y
(Implementasi SAP Berbasis Akrual) (Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah )
No DPT DPT
PSAP PSAP PSAP PSAP PSAP PSAP PSAP PSAP PSAP PSAP PSAP PSAP
TOTAL RELEVAN ANDAL DIBANDI DIPAH TOTAL
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12
NGKAN AMI
1 3 2 4 2 2 2 4 1 3 2 1 2 28 4 3 1 1 9
2 3 2 4 2 2 2 4 1 3 2 1 2 28 4 3 1 1 9
3 3 2 4 2 2 2 4 1 3 2 1 2 28 4 3 1 1 9
4 3 2 4 2 2 2 4 1 3 2 1 2 28 4 3 1 1 9
5 3 1 4 2 1 1 4 0 3 1 1 2 23 4 2 1 1 8
6 2 1 4 1 2 1 4 1 3 1 0 2 22 4 3 1 1 9
7 3 2 4 2 2 2 4 1 3 2 1 2 28 4 3 1 1 9
8 3 2 4 2 2 2 4 1 3 2 1 2 28 4 3 1 1 9
9 3 2 4 2 2 2 4 1 3 2 1 2 28 4 3 1 1 9
10 3 2 4 2 2 2 4 1 3 2 1 2 28 4 2 0 1 7
11 2 2 3 1 1 1 3 1 2 2 1 1 20 4 3 1 1 9
12 3 2 4 2 2 2 4 1 3 2 1 2 28 4 3 1 1 9
13 3 2 4 2 2 2 4 1 3 2 1 2 28 4 3 1 1 9
14 3 2 4 2 2 2 4 1 3 2 1 2 28 4 3 1 1 9
15 3 2 4 2 2 2 4 1 3 2 1 2 28 4 3 1 1 9
16 3 2 4 2 2 2 4 1 3 2 1 2 28 4 3 1 1 9
17 3 2 4 2 2 2 4 1 3 2 1 2 28 4 3 1 1 9
18 3 2 4 2 2 2 4 1 3 2 1 2 28 4 3 1 1 9
19 3 2 4 2 2 2 4 1 3 2 1 2 28 4 3 1 1 9
Variabel X Variabel Y
(Implementasi SAP Berbasis Akrual) (Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah )
No DPT DPT
PSAP PSAP PSAP PSAP PSAP PSAP PSAP PSAP PSAP PSAP PSAP PSAP
TOTAL RELEVAN ANDAL DIBANDI DIPAH TOTAL
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12
NGKAN AMI
20 3 2 4 2 2 2 4 1 3 2 1 2 28 4 3 1 1 9
21 3 2 4 2 2 2 4 1 3 2 1 2 28 4 3 1 1 9
22 3 2 4 2 2 2 4 1 3 2 1 2 28 4 3 1 1 9
23 3 2 4 1 2 2 4 1 3 2 1 2 27 3 3 0 0 6
24 3 2 4 2 2 2 4 1 3 2 1 2 28 4 3 1 1 9
25 3 2 4 2 2 2 1 1 3 2 1 0 23 4 3 1 1 9
TOTAL 675 TOTAL 219
Lampiran 3. Deskripsi data
Descriptive Statistics
PERNYATAAN Jumlah
Total
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Error
ID_1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 0
ID_2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 0
ID_3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 0
ID_4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 0
ID_5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 23 8
ID_6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 22 8
ID_7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 0
ID_8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 0
ID_9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 0
ID_10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 0
ID_11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 20 6
ID_12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 0
ID_13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 0
ID_14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 0
ID_15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 0
ID_16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 0
ID_17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 0
ID_18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 0
ID_19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 0
95
ID_20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 0
ID_21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 0
ID_22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 0
ID_23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 2
ID_24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 0
ID_25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 23 4
∑ 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 24 25 24 25 24 23 24 25 25 22 23 22 22 25 22 23 24 23 675 28
PERNYATAAN Jumlah
Responden Total
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 error
ID_1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0
ID_2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0
ID_3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0
ID_4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0
ID_5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8 2
ID_6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0
ID_7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0
ID_8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0
ID_9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0
ID_10 1 1 0 1 1 1 1 0 1 7 2
96
ID_11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0
ID_12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0
ID_13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0
ID_14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0
ID_15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0
ID_16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0
ID_17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0
ID_18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0
ID_19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0
ID_20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0
ID_21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0
ID_22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0
ID_23 1 1 1 0 1 1 0 1 0 6 2
ID_24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0
ID_25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0
∑ 25 25 24 24 25 25 25 22 24 219 6
97
Item Soal
No
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 A27 A28 Total
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 23
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 22
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 20
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 23
Total 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 24 25 24 25 24 23 24 25 25 22 23 22 22 25 22 23 24 23 675
98
p 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0.96 1.00 0.96 1 0.96 0.92 0.96 1 1 0.88 0.92 0.88 0.88 1.00 0.88 0.92 0.96 0.92
q 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.04 0.00 0.04 0 0.04 0.08 0.04 0 0 0.12 0.08 0.12 0.12 0.00 0.12 0.08 0.04 0.08
pq 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.04 0.00 0.04 0 0.04 0.07 0.04 0 0 0.11 0.07 0.11 0.11 0.00 0.11 0.07 0.04 0.07
k 28.0
Σpq 0.909
var 5.040
Mean 27.00
ρ (KR
0.850
20)
ρ (KR
0.839
21)
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
23 1 1 1 0 1 1 0 1 0 6
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
Total 25 25 24 24 25 25 24 23 24 219
p 1.00000 1.00000 0.96000 0.96000 1.00000 1.00000 0.96000 0.92000 0.96000
q 0.00000 0.00000 0.04000 0.04000 0.00000 0.00000 0.04000 0.08000 0.04000
pq 0.00000 0.00000 0.03840 0.03840 0.00000 0.00000 0.03840 0.07360 0.03840
k 9
Σpq 0.22720
var 0.50240
Mean 8.76000
ρ (KR 20) 0.61624
ρ (KR 21) 0.60191
Lampiran 5. Uji Hipotesis
Correlations
Rank of X Rank of Y
N 30 30
Spearman's rho
Correlation Coefficient .287 1.000
N 30 30
Total 25 100.0
Unselected Cases 0 .0
Total 25 100.0
tidak berkulitas 0
berkualitas 1
101
Iteration Historya,b,c
Constant
1 19.010 1.520
2 18.359 1.924
4 18.346 1.992
5 18.346 1.992
Classification Tablea,b
Observed Predicted
tidak berkulitas 0 3 .0
Kualitas Laporan Keuangan
Step 0 berkualitas 0 22 100.0
Score df Sig.
Iteration Historya,b,c,d
Constant SAP
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 18.346
d. Estimation terminated at iteration number 6 because
parameter estimates changed by less than .001.
Chi-square df Sig.
Model Summary
1 2.276 1 .131
103
Classification Tablea
Observed Predicted
tidak berkulitas 0 3 .0
Kualitas Laporan Keuangan
Step 1 berkualitas 0 22 100.0
20 + b +
I b I
I b I
F I b I
R 15 + b +
E I b I
Q I b I
U I b I
E 10 + b +
N I b I
C I b I
Y I b I
5 + b b +
I b b I
I t b I
I t t I
Predicted ---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+----------
Prob: 0 .1 .2 .3 .4 .5 .6 .7 .8 .9 1
Group: ttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb