Anda di halaman 1dari 9

Minggu, 14 Oktober 2012

Masalah dan Strategi pelayanan kebidanan di komunitas dan keluarga sebagai pusat pelayanan

A. Pendekatan Edukatif Dalam Peran Serta Masyarakat.

Pelayanan kebidanan komunitas dikembangkan berawal dari pola hidup masyarakat yang tidak lepas
dari faktor lingkungan, adat istiadat, ekonomi, sosial budaya dll. Sebagian masalah komunitas
merupakan hasil perilaku masyarakat sehingga perlu melibatkan masyarakat secara aktif. Keberadaan
kader kesehatan dari masyarakat sangat penting untuk meningkatkan rasa percaya diri masyarakat
terhadap kemampuan yang mereka miliki.

1.1 Definisi

1.1.1 Secara umum

Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis, terencana dan terarah dengan partisipasi aktif
individu, kelompok, masyarakat secara keseluruhan untuk memecahkan masalah yang dirasakan
masyarakat dengan mempertimbangkan faktor sosial, ekonomi dan budaya setempat.

1.1.2 Secara khusus

Merupakan model dari pelaksanaan organisasi dalam memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat
dengan pendekatan pokok yaitu pemecahan masalah dan proses pemecahan masalah tersebut.

1.2 Tujuan pendekatan edukatif

1. Memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat yang merupakan masalah kebidanan
komunitas.

2. Kembangkan kemampuan masyarakat, hal ini berbeda dengan memecahkan masalah yang dihadapi
atas dasar swadaya sebatas kemampuan.

1.3 Strategi dasar pendekatan edukatif

1.3.1 Mengembangkan provider

Perlu adanya kesamaan persepsi dan sikap mental positif terhadap pendekatan yang ditempuh serta
sepakat untuk mensukseskan.
Langkah-langkah pengembangan provider

1. Pendekatan terhadap pemuka atau pejabat masyarakat.

Bertujuan untuk mendapat dukungan, sehingga dapat menentukan kebijakan nasional atau regional.
Bentuknya pertemuan perorangan, dalam kelompok kecil, pernyataan beberapa pejabat yang
berpengaruh.

2. Pendekatan terhadap pelaksana dari sektor diberbagai tingkat administrasi sampai dengan tingkat
desa.

Tujuan yang akan dicapai adalah adanya kesepahaman, memberi dukungan dan merumuskan kebijakan
serta pola pelaksanaan secara makro. Berbentuk lokakarya, seminar, raker, musyawarah.

3. Pengumpulan data oleh sektor kecamatan/desa

Merupakan pengenalan situasi dan masalah menurut pandangan petugas/provider. Macam data yang
dikumpulkan meliputi data umum , data khusus dan data perilaku.

1.3.2 Pengembangan masyarakat

Pengembangan masyarakat adalah menghimpun tenaga masyarakat untuk mampu dan mau mengatasi
masalahnya sendiri secara swadaya sebatas kemampuan. Dengan melibatkan partisipasi aktif
masyarakat untuk menentukan masalah, merecanakan alternatif, melaksanakan dan menilai usaha
pemecahan masalah yang dilaksanakan. Langkah– langkahnya meliputi pendekatan tingkat desa, survei
mawas diri, perencanaan, pelaksanaan dan penilaian serta pemantapan dan pembinaan.

B. Pelayanan Yang Berorientasi Pada Kebutuhan Masyarakat.

Proses dimana masyarakat dapat mengidentifikasi kebutuhan dan menentukan prioritas dari kebutuhan
tersebut serta mengembangkan keyakinan masyarakat untuk berusaha memenuhi kebutuhan sesuai
skala prioritas berdasarkan atas sumber – sumber yang ada di masyarakat sendiri maupun berasal dari
luar secara gotong royong. Terdiri dari 3 aspek penting meliputi proses, masyarakat dan memfungsikan
masyarakat.

2.1 Jenis-jenis pendekatan


1. Specifict Content Approach

Yaitu pendekatan perorangan atau kelompok yang merasakan masalah melalui proposal program
kepada instansi yang berwenang.

Contoh : pengasapan pada kasus DBD

2. General Content objektive approach

Yaitu pendekatan dengan mengkoordinasikan berbagai upaya dalam bidang kesehatan dalam wadah
tertentu.

Contoh : posyandu meliputi KIA, imunisasi, gizi, KIE dsb.

3. Proses Objective approach

Yaitu pendekatan yang lebih menekankan pada proses yang dilaksanakan masyarakat sebagai pengambil
prakarsa kemudian dikembangkan sendiri sesuai kemampuan.

Contoh : kader

2.2 Bidan Komunitas dalam masyarakat

2.2.1 Pendidikan

Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan kepada anggota masyarakat tentang
kesehatan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang harus meningkat terhadap kesehatan untuk
kepentingan diri, keluarga dan masyarakat. Pendidikan mencangkup pendidikan formal, pelatihan dan
penyuluhan.

2.2.2 Pelatihan

Pelatihan adalah pendidikan singkat yang dilakukan kepada seseorang atau lebih guna meningkatkan
ketrampilan tertentu. Tujuan pelatihan adalah dihasilkannya seseorang atau sejumlah orang yang
mempunyai ketrampilan tertentu.

Untuk mendukung penerapan kurikulum tersebut, didalam rencana pelatihan ditentukan tenaga pelatih,
sarana dan fasilitas serta pembiayaan pelatihan.

· Perlatihan dukun
Tujuan pelatihan dukun adalah untuk meningkatkan keterampilan dukun dalam melayani ibu hamil,
bersalin, nifas dan bayi yang dilahirkan sesuai dengan persyaratan kesehatan. Kurikulum dukun
mencangkup sebagai berikut :

a) Struktur dan fisiologis sistem reproduksi secara umum

b) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil

c) Pertolongan persalinan

d) Asuhan ibu nifas

e) Asuhan pada bayi baru lahir

f) Bekerja secara aseptic

g) Penyuluhan

h) Penyakit yang pada umumnya menggangu kesehatan ibu dan bayi

i) Cara merujuk pasien dan

j) Peralatan dukun

· Pelatihan kader kesehatan desa

Kader kesehatan adalah tenaga sukarela yang melakukan kegiatan progam kesehatan desa.

a) Tujuan pelatihan : Tujuan pelatihan kader adalah agar kader mampu memahami dan mampu
berperan dalam pelaksanaan progam-progam kesehatan terutama progam KB kesehatan.

b) Kriteria : Kriteria kader adalah diterima dan dipilih oleh masyarakat serta bersedia dan sanggup
menjadi kader kesehatan.

c) Penyelenggara pelatihan : Penyelenggara pelatihan adalah puskesmas dengan tim pelatih yang
terdiri dari :

ü Pimpinan puskesmas

ü Staf puskesmas (antara lain bidan)

ü Petugas sector-sektor lain tingkat kecamatan yang berkaitan (BKKBN, Bangdes, pertanian, agama).
· Kursus ibu

Upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang kesehatan terutama berkaitan dengan kehamilan
dan persalinan, dilakukan melalui kursus ibu.

Tujuan Untuk memberikan kursus ibu adalah untuk memberikan pemahaman kepada ibu tentang
masalah kesehatan yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan. Secara khusus tujuan kursus ibu
adalah memberi pengetahuan ibu tentang:

§ Hygiene progam menuju hidup sehat

§ Kesehatan ibu untuk kepentingan janin

§ Jalannya persalinan

§ Persiapan menyusui bayi kelak

§ Keluarga berencana

2.2.3 Penyuluhan

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan yang berlandaskan prinsip belajar, pemberianinformasi atau
nasehat yang ditujukan kepada individu, kelompok atau masyarakat tentang bagaimana hidup sehat.

Tujuan penyuluhan kesehatan adalah tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat
dalam membina, memelihara perilaku dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

Metode dalam penyuluhan :

1. Ceramah

2. Dialog

Alat bantu penyuluhan:

1. Kartu (“Flash cart”)

2. “FLIPCHART”

C. Menggunakan Atau Memanfaatkan Fasilitas Dan Potensi Yang Ada Di Masyarakat.

Masalah kesehatan pada umumnya disebabkan rendahnya status sosial – ekonomi yang akibatkan
ketidaktahuan dan ketidakmampuan memelihara diri sendiri (self care) sehingga apabila berlangsung
terus akan berdampak pada status kesehatan keluarga dan masyarakat juga produktivitasnya. Hasil
pengamatan, pengalaman lapangan sampai peningkatan cakupan program yang di kaji secara sistematik,
semuanya membuktikan bahwa peran serta masyarakat amat menentukan terhadap keberhasilan,
kemandirian dan keseimbangan pembangunan kesehatan. Besar dan beragamnya peran serta
masyarakat dapat dilihat pada beberapa fakta berikut.

Dari kajian kunjungan lapangan di berbagai daerah, terungkapnya bahwa peran serta masyarakat di
wujudkan dalam bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang jenisnya sangat
banyak diantaranya:

a) Posyandu (Pos pelayanan terpadu)

b) Dana Sehat

c) Pos UKK(pos upaya kesehatan kerja)

d) Sbh (Satuan karya bakti Husada)

e) Polindes (Pondok Bersalin Desa)

f) Poskestren (pos kesehatan pesantren)

g) LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat)

Penggunaan potensi yang ada di lingkungan masyarakat ; KADER DESA Kader Desa adalah : Tenaga
sukarela yang terdidik dan terlatih dalam bidang tertentu, yang tumbuh ditengah - tengah masyarakat
dan merasa berkewajiban untuk melaksanakan, meningkatkan, dan membina kesejahteraan masyarakat
dengan rasa iklas tanpa pamrih dan didasari panggilan untuk melaksanakan tugas - tugas kemanusiaan.
Bertitik tolak dari pengertian ini, maka kader desa adalah wakil dari masyarakat yang akan merumuskan
segala hal yang menjadi kebutuhan dari masyarakat dan melakukan usaha - usaha untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Kader desa akan menjadi “agent of change” yang akan membawa norma - norma
baru yang sesuai dengan nilai tradisional mereka dan yang akan menggali segi - segi positif yang ada
pada norma - norma tradisional masyarakat mereka. Pemberdayaan adalah bagian dari paradigma
pembangunan yang memfokuskan perhatiannya kepada semua aspek yang prinsipil dari manusia
dilingkungannya yakni mulai dari aspek intelektual (sumber daya manusia), yakni aspek material dan
fisik, sampai kepada aspek manajerial. Pemberdayaan masyarakat terkait dengan pemberian akses bagi
masyarakat, lembaga, dan organisasi masyarakat dalam memperoleh dan memanfaatkan hak
masyarakat bagi peningkatan hidup social, ekonomi, politik dan kesehatan. Oleh sebab itu,
pemberdayaan masyarakat amat penting untuk mengatasi ketidakmampuan masyarakat yang
disebabkan oleh keterbatasan akses, kurangnya pengetahuan, dan keterampilan, adanya kondisi
kemiskinan yg dialami sebagian masyarakat, dan adanya keengganan untuk membagi wewenang dan
sumber daya yang berada pada pemerintah kepada masyarakat. Potensi masyarakat untuk
mengembangkan kelembagaan keswadayaan ternyata telah meningkat akibat kemajuan sosila ekonomi
masyarakat. Pada masa depan perlu dikembangkan lebih lanjut potensi keswadayaan
masyrakat,terutama keterlibatan masyarakat pada berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan
ketahanan social dan kepedulian masyarakat luas dalam memecahkan masalah kemasyrakatan.
3.1 Definisi

a. Usaha membantu manusia mengubah sikapnya terhadap masyarakat, membantu menumbuhkan


kemampuan orang, berkomunikasi dan menguasai lingkungan fisiknya.

b. Pengembangna manusia yang tujuannya adalah untuk mengembangkan potensi dan kemampuan
manusia mengontrol lingkungannya.

3.2 Langkah - langkah

a. Ciptakan kondisi agar potensi setempat dapat dikembangkan dan dimanfaatkan

b. Tingkatkan mutu potensi yang ada

c. Usahakan kelangsungan kegiatan yang sudah ada.

d. Tingkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

3.3 Prinsip - prinsip dalam mengembangkan masyarakat

a. Program ditentukan oleh atau bersama masyarakat.

b. Program disesuaikan dengan kemampuan masyarakat.

c. Dalam pelaksanaan kegiatan harus ada bimbingan, pengarahan, dan dorongan agar dari satu
kegiatan dapat dihasilkan kegiatan lainnya.

d. Petugas harus bersedia mendampingi dengan mengambil fungsi sebagai katalisator untuk
mempercepat proses.

3.4 Bentuk - bentuk program masyarakat

a. Program intensif yaitu pengembangan masyarakat melalui koordinasi dengan dinas


terkait/kerjasama lintas sektoral.

b. Program adaptif yaitu pengembangan masyarakat hanya ditugaskan pada salah satu
instansi/departemen yang bersangkutan saja secara khusus untuk melaksanakan kegiatan
tersebut/kerjasama lintas program

c. Program proyek yaitu pengembangan masyarakat dalam bentuk usaha – usaha terbatas di wilayah
tertentu dan program disesuaikan dengan kebutuhan wilayah tersebut.
Fasilitas dan potensi yang ada di masyarakat, yaitu sumberdaya alam atau potensi desa, dan sumber
daya manusia/kader kesehatan. Bidan dalam memberikan pelayanan kepada ibu dan anak di komunitas
perlu memberikan pelayanan kepada ibu dan anak di komunitas dan memperhatikan factor lingkungan
berikut.

1. Lingkungan sosial.

Masyarakat yang berada di dalam komunitas memiliki ikatan sosial dan budaya. Dukun penolong
persalinan sangat dekat dengan masyarakat, terutama di kalangan keluarga di desa karena mereka
menggunakan pendekatan sosial-budaya sewaktu memberi pelayanan. Bidan dalam memberi pelayanan
kepada ibu hamil dan bersalin diupayakan tidak bertentangan dengan kebiasaan, adat istiadat,
kepercayaan dan agama di masyarakat. Oleh karena itu peran masyarakat penting dalam upaya
peningkatan kesehatan ibu, anak, balita, keluarga, keluarga berencana. Peran serta masyarakat ini selalu
digerakkan dan ditingkatkan melalui kegiatan penyuluhan kesehatan.

Kondisi tingkat pendidikan dan ekonomi menentukan tingkat partisipasinya dalam meningkatkan
kesehatan masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, semakin meningkat perhatian
tersebut, menimbulkan peningkatan tuntutan masyarakat. Kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah
bersama masyaraka menentukan arah upaya kesehatan masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitas
perlu mendapat dukungan politik dari organisasi swasta atau pemerintah terutama mendukung adanya
undang-undang dan pelaksanaannya.

2. Lingkungan flora dan fauna.

Kebutuhan gizi manusia bergantung pada keberadaan flora dan fauna. Masyarakat dianjurkan
melakukan penghijauan. Pemanfaatan pekarangan dengan tanaman bergizi dan berkhasiat akan
mendukung terwujudnya kesehatan keluarga. Peternakan juga mendukung gizi manusia. Bidan yang
bekerja di komunitas memerhatikan pengaruh flora dan fauna ini. Pemanfaatan hewan dan tumbuh-
tumbuuhan disampaikan melalui penyuluhan kesehaatan merupakan bantuan bidan kepada masyarakat
terutama pada kaum ibu. Kerja sama dengan petugas gizi dan pertanian diperlukan di dalam
peningkatan gizi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

1. Bidan Menyongsong Masa Depan, PP IBI. Jakarta.

2. Behrman. Kliegman. Arvin. (2000). Ilmu Kesehatan Anak (Nelson Textbook of Pediatrics). EGC.
Jakarta.

3. Depkes. (2007). Kurikulum dan Modul Pelatihan Bidan Poskesdes dan Pengembangan Desa Siaga.
Depkes. Jakarta.

4. Diposkan oleh Rhina Abdullah di 01:30

5. safrudin dan hamidah. . Kebidanan Komunitas. EGC: Jakarta.

6. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21989/4/Chapter%20II.pdf

diakses tanggal 7 september 2012 pukul 15.00

Diposkan oleh Rizma Fazriyanti Lasari di 09.06

Anda mungkin juga menyukai