Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Dinamika, September 2017, halaman 55-61 Vol. 08. No.

2
P-ISSN: 2087-7889 E-ISSN: 2503-4863

KARAKTERISTIK JUMLAH PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE


(DBD) PROVINSI SULAWESI SELATAN

Asrirawan1*, Khaerati2
1
Program Studi Matematika Fakultas Sains, Universitas Cokroaminoto Palopo
2
Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Cokroaminoto Palopo
*
Email: enalmantovani@gmail.com

ABSTRAK

Demam Berdarah Dengue merupakan masalah kesehatan yang menjadi salah


satu fokus perhatian oleh Indonesia. Pada tahun 2014, sampai pertengahan bulan
Desember tercatat penderita DBD di 34 provinsi di Indonesia sebanyak 71.668 orang,
dan 641 diantaranya meninggal dunia. Salah satu provinsi yang berada di bawah batas
minimal Case Fatality Rate (CFR) adalah Sulawesi Selatan yaitu 0,49, tetapi tetap
saja menjadi fokus bagi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Salah satu upaya
untuk mencegah terjadinya penyebaran penderita DBD maka akan dilakukan analisis
karakteristik DBD di Sulawesi Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
karakteristik jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) Provinsi Sulawesi
Selatan yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik maupun gambar. Data diperoleh
dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan mulai tahun 2003-2016. Berdasarkan
hasil analisis diperoleh data bahwa pola penyebaran DBD dari tahun ke tahun tidak
menentu, dengan jumlah penderita DBD tertinggi terjadi pada tahun 2016 yaitu
sebanyak 7685 kasus di 24 kabupaten kota Sulawesi Selatan.

Kata kunci: Demam Berdarah Dengue, Karakteristik


Organization (WHO) mencatat negara
PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara dengan kasus
Demam Berdarah Dengue
DBD tertinggi di Asia Tenggara.
banyak ditemukan di daerah tropis dan
Penyakit Demam Berdarah Dengue
sub-tropis. Data dari seluruh dunia
(DBD) masih merupakan salah satu
menunjukkan Asia menempatiurutan
masalah kesehatan masyarakat yang
pertama dalam jumlah penderita DBD
utama di Indonesia.Jumlah penderita
setiap tahunnya. Sementara itu,
dan luas daerah penyebarannya
terhitung sejak tahun 1968 hingga
semakin bertambah seiring dengan
tahun 2009, WorldHealth
meningkatnya mobilitas dan

55
Asrirawan, Khaerati (2017)

kepadatanpenduduk. Di Indonesia cepat terjangkit dan memburuk


Demam Berdarah pertama kali keadaannya dalam waktu yang relatif
ditemukan di kota Surabaya pada singkat yaitu kurang dari tujuh hari
tahun 1968, dimana sebanyak 58 malah sering hanya lima hari bila
orangterinfeksi dan 24 orang korban tidak segera mendapat
diantaranya meninggal dunia (Angka pertolongan dengan cepat dan tepat
Kematian (AK): 41,3%). Dan sejak yakni dengan membawanya ke rumah
saat itu, penyakit ini menyebar luas ke sakit (Indrawan, 2012). Hal-hal yang
seluruh Indonesia (Kemenkes RI, ikut mendukung meningkatnya jumlah
2010) penderita DBD antara lain adalah
Beberapa tahun terakhir, kasus pertumbuhan populasi dan arus
Demam Berdarah Dengue (DBD) urbanisasi, penggunaan plastik di
seringkali muncul di musim dalam kehidupan sehari-hari, dan
pancaroba, khususnya di bulan-bulan udarapu srakan mempermudah
awal tahun. Pada tahun 2014, sampai membawa virus DBD keberbagai
pertengahan bulan Desember tercatat belahan dunia antar negara tropis dan
penderita DBD di 34 provinsi di subtropis.
Indonesia sebanyak 71.668 orang, dan Berdasarkan uraian di atas
641 diantaranya meninggal dunia. maka peneliti akan melakukan kajian
Angka tersebut lebih rendah karakteristik penderita DBD di
dibandingkan tahun sebelumnya, yakni Sulawesi Selatan.
tahun 2013 dengan jumlah penderita METODE PENELITIAN
sebanyak 112.511 orang dan jumlah Penelitian ini merupakan penelitian
kasus meninggal sebanyak 871 deskriptif tentang jumlah penderita
penderita.Namun, penyakit Demam DBD Sulawesi Selatan.
Berdarah Dengue masih menjadi salah Sumber Data
satu masalah kesehatan utama yang Data yang digunakan dalam penelitian
dihadapi oleh Indonesia (Kemenkes ini adalah data sekunder yang
RI, 2015). diperoleh dari Dinas Kesehatan
Penyakit DBD disebut sebagai Provinsi Sulawesi Selatan mulai tahun
penyakit serius karena penyakit ini 2003-2016. Data tersebut merupakan

56
Karakteristik Jumlah Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) Provinsi Sulawesi
Selatan

data bulanan mulai Januari-Desember HASIL DAN PEMBAHASAN


pada 24 kabupaten kota di Sulawesi Analisis karakteristik data
Selatan, diantaranya, Bantaeng, Barru, jumlah penderita DBD dan curah
Bone, Bulukumba, Enrekang, Gowa, hujan Sulawesi Selatan disajikan
Jeneponto, Luwu, Luwu Utara, Luwu dalam bentuk tabel, grafik maupun
Timur, Maros, Pangkep, Pare-Pare, gambar. Data jumlah penderita DBD
Pinrang, Palopo, Selayar, Sidrap, diperoleh dengan mengakumulasi
Sinjai, Soppeng, Takalar, Tana Toraja, junlah penderita DBD dari setiap
Makassar, Wajo dan Toraja Utara. kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.
Teknik Analisis Data Jumlah kabupaten/kota di Sulawesi
Data yang digunakan akan Selatan sebanyak 24. jumlah Penduduk
disajikan dalam bentuk tabel, grafik terbesar berada di Makassar sekitar
maupiun gambar yang 1.410.783 jiwa sebaliknya jumlah
diinterpretasikan dalam bentuk analisis penduduk terkecil berada di Selayar
deskripsi. Analisis deskripsi yang sekitar 127.200 jiwa. Persebaran
dimaksud adalah rata-rata, standar penduduk kabupaten/kota Sulawesi
deviasi, nilai maksimum dan nilai Selatan Tahun 2016 dapat dilihat pada
minimum serta variansi. gambar berikut:
1,600,000

1,400,000
1,410,783
1,200,000

1,000,000

800,000
759,279
600,000 696,100

400,000
418,151 390,600
353,672
343,800 351,700 361,300
335,596
200,000 311,087
275,536 287,074 285,601
238,534 216,140 236,390
230,151 233,810 222,400
169,300 135,200 164,903
- 127,200

Gambar 1. Jumlah Penduduk Provinsi Sulawesi Selatan Per Kabupaten Kota Tahun 2016

57
Asrirawan, Khaerati (2017)

Berdasarkan gambar di atas terlihat dengan jumlah penderita DBD


bahwa Makassar, Bone, Gowa, Sulawesi Selatan tahun-tahun
Bulukumba, dan Kabupaten/kota sebelumnya. Peningkatan jumlah
Selayar, Barru, Pare-pare dan Palopo penderita DBD setiap tahunnya dapat
merupakan kabupaten/kota dengan diakibatkan oleh perubahan iklim.
jumlah penduduk terkecil. Menurut Sukowati, perubahan iklim
Secara keseluruhan karakteristik dapat memperpanjang masa penularan
jumlah penderita DBD di Provinsi penyakit yang ditularkan melalui
Sulawesi Selatan menunjukkan pola vektor dan mengubah luas
yang cenderung tidak berubah. Hal ini geografinya, dengan kemungkinan
dapat dilihat pada Gambar 1. menyebar ke daerah yang kekebalan
Berdasarkan plot data DBD tersebut populasinya rendah atau infrastruktur
terlihat bahwa pada tahun 2003 sampai kesehatan masyarakat yang kurang.
2016 memiliki pola penyebaran kasus Penyebab lain yang cukup signifikan
yang sama terjadi penurunan maupun mempengaruhi jumlah penderita DBD
kenaikan yang hampir sama. Sampai adalah lemahnya upaya program
dengan tahun 2016, tercatat jumlah pengendalian DBD, sehingga upaya
penderita DBD terbanyak sepanjang pengendalian DBD perlu lebih
tahun yakni 7685 kasus. nilai ini mendapat perhatian terutama pada
hampir dua kali lipat dibandingkan tingkat kabupaten/kota.

9000
8000 7685

7000
6000
5000 4225 4261
4197
4000 3553 3553
3163 2966
2639 2755 2874
3000 2333 2397
1877
2000
1000
0
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Gambar 2. Jumlah Penderita DBD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2003-2016

58
Karakteristik Jumlah Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) Provinsi Sulawesi
Selatan

Gambar tersebut mengindikasikan terjadi pada bulan Oktober dengan


bahwa jumlah penderita DBD penderita minimum 0 penderita dan
Sulawesi Selatan yang mninggal tahun maksimum 182 penderita. Hal ini juga
2016 dari bulan ke bulan terjadi dapat dilihat boxplot tiap bulan data
penurunan kematian. Tercatat bahwa DBD pada Gambar 2. Gambar tersebut
pada bulan Juni, Agustus, dan menunjukkan bahwa mean jumlah
November jumlah penderita DBD penderita pada bulan juli samapai
yang meninggal sebanyak 0 orang. desember cendeung relatif stabil.
Selain itu, terlihat juga bahwa Sedangkan mulai januari terjadi
mean jumlah penderita DBD terbesar peningkatan rata-rata jumlah penderita.
terjadi pada bulan Mei dengan jumlah Berdasarkan penelitian yang dilakukan
penderita minimum 4 penderita dan oleh Mafrida (2012), bahwa salah satu
maksimum 682 penderita sedangkan faktor yang mempengaruhi jumlah
mean jumlah penderita DBD terkecil penderita DBD adalah curah hujan
.
Tabel 1. Karakteristik Jumlah Penderita DBD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2003-2016

Standar Nilai
Bulan Rata-rata Variansi Nilai Tertinggi
Deviasi Terendah
Januari 681,36 462,78 214160,71 188 2139
Februari 671,57 520,73 271161,18 188 2380
Maret 522,00 372,61 138836,31 160 1586
April 329,71 133,89 17925,91 157 591
Mei 236,93 107,85 11631,92 67 453
Juni 194,21 101,60 10323,10 53 404
Juli 145,00 99,57 9913,69 13 398
Agustus 124,57 79,78 6285,34 16 284
September 114,43 64,26 4129,03 29 255
Oktober 134,93 89,91 8082,99 20 384
Nopember 155,36 50,78 2578,25 52 234
Desember 238,14 129,40 16744,13 37 565

59
Asrirawan, Khaerati (2017)

Tingkat penyebaran jumlah penderita Kementerian Kesehatan RI. 2015.


DBD padda bulan Januari dan Februari Jendela Epidemiologi. Buletin.
lebih variatif dibandingkan dengan Volume 2. Jakarta.
bulan-bulan lainnya. Hal ini Indrawan Yuli. 2012. Hubungan antara
diakibatkan oleh curah hujan yang Curah Hujan dan Peningkatan
cukup tinggi di bulan tersebut. Pada Kasus Demam Berdarah
tahun 2016, Pangkep dan Bone Dengue Anak di Kota
merupakan kabupaten/kota Palembang. Jurnal volume 13.
penyumbang terbesar bagi Sulawesi Palembang : Fakultas
Selatan. Sedangkan Selayar, Pinrang, Kedokteran Universitas
Luwu dan Tana Toraja penyumbang Sriwijaya.
jumlah penderita terkecil dibandingkan Anonim, 2015. Pencemaran.
dengan kabupaten kota lainnya. http://Ensiklopedia/wiki/org.
KESIMPULAN Diakses pada tanggal 30
Berdasarkan hasil penelitian ini November 2015.
dapat disimpulkan bahwa rata-rata Blum, W.H. 1997. Cd uptake by
kasus DBD tertinggi terjadi pada bulan Higher Plants. In proceeding of
Januari dan Februari sedangkan rata- Extended abstracts from the
rata kasus DBD terendah terjadi di Fourth International Conference
bulan Agustus dan September. on The Biogeochemistry of
DAFTAR PUSTAKA trace elements, Berkeley, USA.
University Of California
Mafrida, F. A., (2012). Pemodelan
(online) diakses pada tanggal 20
Prediksi Jumlah Kasus
desember 2015.
Penderita Demam Berdarah
Dengue (DBD) di Kota Darmono. 2006. Logam dalam Sistem
Surabaya dengan Metode Biologi makhluk Hidup.
Integer Valued Autoregressive Universitas indonesia Press.
Moving Average Jakarta.
(INARMA).Tugas Akhir.
Surabaya: ITS.

60
Karakteristik Jumlah Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) Provinsi Sulawesi
Selatan

Elvira, T.H., Ishak dan S.Nita. 2012. hutan Mangrov. Skripsi USU.
Fitoremediasi pada Media http://repository. USU.ac.id
Tanah yang Mengandung Cu diakses pada tanggal 1 Februari
dengan Tanaman Kangkung 2016.
Darat. Jurnal sainstek. 6 (6); Nascimento, C.W, 2006,
578-693. Phytoextraction, a Review on
Kadir salam abdul. 2009. Teknik Enhanced Metal availability
pengelolaan Limbah Industri And Plant Accumulation, Sci.
berlogam Berat. http://www. Agrig.
Gloria net/jurnal nature diakses Qklinis, 2009, Kangkung. Tabloid
pada tanggal 24 desember senior No. 222 Diakses pada
20015. tanggal 15 Oktober 2015.
Marganof, Potensi limbah udang Rismana Eriawan, 2002. Teknologi
sebagai penyerap logam berat pengolah limbah alternatif.
(Timbal, Kadmium dan Sinar harapan.
Tembaga) di Perairan,
Syamsiah. 2009. Taksonomi
http://rudyct.Topcities.Com/pp
Tumbuhan Tinggi. Jurusan
s. hal. 702- 703. Diakses pada
Biologi FMIPA UNM.
tanggal 2 september 2015.
Makassar.
Mursydin, D.H, Menanggulangi
Yang, et. Al. 1998. Infact of Cd on
Pencemaran Logam Berat,
growth and Nutrient
(online)
Acumulation of Different Plant
http://www.Ychi.org/index.php
species. Chin.J.Appl.Ecol.
diakses pada tanggal 2
Sepetember 2015. Watanabe, H. S.Aiba. 1997. Flow
Characteristicts of a Blufft
Panjaitan yanti Grace. 2009.
Body Cut From a Circular
Akumulasi Logam Berat
Cylinder. Journal of Fluids
Tembaga dan timbal pada
Enginering. 119: 453–457.
Pohon Avecennia narina di

61

Anda mungkin juga menyukai