Abstract
Letter of credit (L/C) is a confident international trade instrument since it has bank guarantee to
ensure the transactions, but it is stil risky (referred to some discrepancy cases, specially in Indonesia)
and high cost. Discrepancy of L/C may cause million dollars lost, but we could averse it by complying the
rules (UCP 600, SKBDN, etc). The purpose of this journal is to identify and analyse the cause of
discrepancies base on case studies, and how to eliminate the discrepancy in using L/C. At the end, any
party in international trading won’t be reluctant to use L/C (specially the exporters)
Agency contract
CORRESPONDENT
ISSUING BANK
BANK/ NEGOTIATING
BANK
CONTRACT TO L/C
L/C Advise
ISSUE L/C
Shipment
Berikut adalah contoh discrepancy di India yang terkenal dengan “ Jindal Case”
Jindal Stainless Limited (disingkat dengan bantuan Surya Impex. Inti dari kasus ini
'JINDAL') telah order supply 600 ton steel adalah Jindal menuntut karena melihat ada
scrap pada tergugat 3, SURYA IMPEX. itikad buruk dari Surya Implex, yang ternyata
Persyaratannya adalah 90% dibayar setelah Bill tidak bisa men-supply besi ke Jindal, dan
of lading dibuat (atau barang telah dikirim), kemudian mengalihkan ke Invercomer S A
dokumen dibuat irrevocable (tidak bisa tanpa sepengetahuan Jindal dari awal. Pada saat
diubah/digagalkan), transferable (dimana Bill of Lading diserahkan Beneficiary, Issuing
pembayaran dapat dilakukan ke beberapa bank melakukan pembayaran sebesar USD
beneficiary sekaligus), dan Usance Letter of 436,765.87. dan dibayarkan secara penuh.
Credit terutang setelah 180 hari setelah Namu dalam hal pihak beneficiary dinyatakan
menerima the Bill of Lading (dokumen wanprestasi, maka pihak beneficiary dituntut
mengenai barang yang dikirim yang diterima untuk mengembalikan dana sebesar US $
oleh beneficiary). Sisa pembayaran (10 %) 82,709.79. Pada kasus ini pihak buyer (Jindal)
dibayarkan 10 hari kerja setelah pengiriman merasa dirugikan baik oleh Issuing bank,
barang dan diterbitkan tanda kepuasan dari Negotiating Bank maupun Surya Impex. Issuing
Jindal. Jindal membuat L/C dari Issuing bank bank dianggap merugikan Jindal dalam hal
Issuing Bank:
Negotiating Bank:
Rosbank Switzerland,
LC Bank BNI
Dubai Bank Kenya Ltd,
The Wall Street Usance
Banking Corp, dan
Middle East Bank
Kenya Ltd. Eksportir (beneficiary):
11 Gramarindo Group &
2 Petindo Group
Buyer:
Kongo & Kenya
Pada bulan Juli 2002 s/d Agustus 2003 tertentu). . Beneficiary mengajukan
terjadi transaksi LC antara issuing Bank permohonan diskonto wesel ekspor berjangka
(disebutkan di atas) dengan 11 perusahaan (kredit ekspor) atas L/C-L/C tersebut di atas
dibawah Gramarindo Group dan 2 perusahaan kepada BNI dan disetujui oleh pihak BNI.
di bawah Petindo Group yang bernilai Gramarindo Group menerima Rp 1,6 trilyun dan
USD.166,79 juta & EUR 56,77 juta atau sekitar Petindo Group menerima Rp 105 milyar.
Rp. 1,7 trilyun dengan produk ekspor pasir Setelah beberapa tagihan tersebut jatuh tempo,
Kuarsa dan Minyak residu. Tujuan ekspor Issuing Bank tidak bisa membayar kepada BNI
adalah Congo & Kenya. Jenis LC adalah dan buyer pun tidak bisa mengembalikan hasil
Usance (artinya, wesel ekspor yang harus dibuat ekspor yang sudah dicairkan sebelumnya.
eksportir adalah wesel ekspor berjangka yang Setelah diusut pihak kepolisian, ternyata
harus dibayar importir dalam jangka waktu kegiatan ekspor tersebut tidak pernah terjadi.
Buyer:
PT SPI Grain and Industrial
Products Trading, Singapore
Kasus L/C di bank Century yang teridentifikasi oleh manajemen Bank Century LC pada 19
fiktif ada 10 perusahaan, yaitu:1.PT Polymer November 2007. Namun, pencairan L / C penuh
Spectrum: US 17.999 juta, 2. PT Trio Rhythm: penyimpangan. Syarat L/C yang diajukan SPI
US $ 10.999 juta, 3. Selalang PT Prima tidak umum dan sangat beresiko. Sumber AFP
International: US $ 22.5 juta;4. PT Sinar Central menjelaskan bahwa tidak ada dokumen asli
Clothing: US $ 26.5 juta;5. PT Petrobras yang diarsipkan PT SPI & CSA, barang dikirim
Indonesia: US $ 4.3 juta; 6. PT Citra Abadi pun tidak sesuai dengan permintaan , pelabuhan
Always (CSA): US $ 19.9 juta. 7. PT Dwi Putra tujuan tidak disebutkan pada dokumen (hanya
Mandiri: US $ 9,999 juta. 8. PT Damar Crystals disebutkan pelabuhan di negara Indonesia),
Mas: US $ 21.4999 juta. 9. PT Sakti beguiled Keanehan lain adalah bentuk fasilitas L / C PT
Kingdom: US $ 23.999 juta PT Sakti terpedaya SPI telah dicairkan sebelum analisis yang
Raya: US $ 23.999.000 10. Quantum PT dilakukanFasilitas dilaporkan L / C telah
Energy: US $ 19.999 juta Quantum dicairkan tanpa didahului oleh analisis dan
Dari 10 kasus L/C bank Century yang tanpa setiap survei. Bahkan informasi terakhir
disinyalir fiktif, yang di blow up hanyalah kasus justru menyebutkan bahwa barang berupa
L/C Selalang PT Prima International (SPI) milik kondensat diragukan keberadaannya.
Misbakhun: Kejanggalan L/C sangat banyak Pada kasus Bank Century terlihat jelas
ditemukan, seperti deposit importir, dari nilai bahwa hampir semua proses L/C dilakukan
transaksi US $ 22.5 juta; deposit yang menjadi menyimpang dari semua aturan yang berlaku
jaminan di bank Century hanya US $ 4,5 juta. (Baik UCP 600, etika bisnis,hukum nasional).
(dan nama pemilik di deposit di PT CSA dan PT Disinyalir proses pembuatan L/C dilakukan
SPI adalah orang yang sama). Seharusnya sebagai kasus pencucian uang bailout Century
langkah-langkah pengamanan dilakukan dalam Rp 6,7 triliun (Bank Century sempat menerima
hubungannya dengan persetujuan penarikan L / suntikan dana dari BI untuk menjaga/memenuhi
C . PT SPI mengimpor Bintulu Kondensat dari standar minimum Capital Adequacy Ratio/CAR
Grain and Industrial Products Trading, perbankan).
Singapura. Pengajuan L/C Misbakhun disetujui