Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan salah satu wujud dari kesejahteraan nasional
dan mempunyai andil yang besar dalam membangunan sumber daya manusia
yang berkualitas. Kesehatan juga merupakan aset yang sangat berharga dalam
mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Adapun pengertian sehat yang
tercantum pada UU Pokok Kesehatan No. 44 tahun 2009, Bab 1 Ayat 2
“Sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna dari fisik, mental dan social
yang tidak hanya terbatas pada bebas dari penyakit atau kelemahan”.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 269/MENKES
/PER/III/2009 tentang penyelenggaraan rekam medis, Rumah Sakit sebagai
salah satu sarana pelayanan kesehatan berkewajiban mewujudkan upaya
dalam peningkatan mutu kesehatan di Indonesia. Fungsi utama Rumah Sakit
dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan
kesehatan. Pelayanan kesehatan harus disertai dengan adanya sarana dan
prasarana penunjang yang memadai antara lain penyeleggaraan sistem rekam
medis yang baik pada setiap pelayanan kesehatan.
Salah satu dari pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yaitu pelayanan
rawat inap, dan juga pelayanan dibidang informasi data yaitu rekam medis.
Pelayanan rawat inap adalah pelayanan pasien untuk observasi,
diagnosa, pengobatan rehabilitasi medis dan upaya pelayanan kesehatan
lainnya dengan menginap di Rumah Sakit. (Kep Menkes RI
No.560/Menkes/SK/IV/2003 ).
Rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen
tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan
lain yang telah diberikan kepada pasien. Salah satu tujuan penyelenggaraan
rekam medis adalah tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Tertib administrasi ditandai dengan

18
adanya kebijakan dan prosedur rekam medis yang menjadi acuan bagi staff
rekam medis dalam bertugas, tersedianya rekam medis yang diisi dengan
jelas, benar, lengkap dan tepat waktu oleh petugas yang berwenang.Karena
itu, tertib administrasi perlu didukung suatu sistem pengelolaan data rekam
medis yang baik dan benar.
Untuk mewujudkan hal tersebut dapat didukung dengan cara
pemberian nomor rekam medis terhadap kesesuaian data pasien di Rumah
Sakit sehingga pemberian nomor rekam medis sesuai dengan data pasien,
dalam pelayanan yang diberikan oleh para petugas yang bekerja di bagian
rekam medis. Dengan adanya nomor rekam medis yang sesuai dapat
mempercepat dan memperlancar proses pelayanan pasien, dengan demikian
pasien mendapat kepuasan, khususnya para petugas rekam medis pun menjadi
nyaman dalam bekerja.
Menurut Buku Penyelenggaraan Rekam Medis Rumah Sakit
(1999:13) ada 3 macam sistem pemberian nomor secara seri, pemberian
nomor secara unit (unit numbering system),pemberian nomor secara seri unit
(unit numbering system) sistem ini memberikan hanya satu unit rekam medis
kepada pasien baik pasien tersebut berobat jalan maupun rawat inap. Pada
saat seorang pasien berkunjung pertama kali di Rumah Sakit, diberikan satu
nomor yang akan dipakai selamanya setiap kunjungan berikutnya. Pemberian
nomor secara seri unit ini merupakan gabungan antara seri dan sistem unit.
Setiap pasien yang berkunjung ke Rumah Sakit diberikan satu nomor rekam
medis baru tetapi rekam medisnya yang dahulu di gabungkan dan di simpan
di bawah nomor yang paling baru.
Berdasarkan penelitian sebelumnya (Nurlindawati:2014) terdapat
10.107 pasien, dan dari 99 berkas rekam medis yang diteliti terdapat 21
berkas atau sebanyak 21,21% pemberian nomor rekam medis di unit
pendaftaran masih terjadi duplikasi, sehingga pada akhirnya masih ada pasien
yang mempunyai nomor rekam medis dua dikarenakan petugas rekam medis
tidak melakukan Cross Check data pasien. Sementara dalam pemberian
nomor rekam medis diperlukan data pasien

2
Hal penting dan sangat membantu serta berpengaruh kepada petugas
rekam medis dalam melakukan suatu kegiatan dalam pemberian nomor rekam
medis yang baik, benar dan khusus dibagian pendaftaran pasien baru di
Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat Cimahi. Dengan demikian komunikasi
kerja pegawai akan semakin lancar, koordinasi dan pengawasan akan semakin
menjadi mudah sehingga akhirnya dapat mencapai efisiensi penyimpanan
bekas.
Namun pada kenyataan selama penulis mengadakan pengamatan di
Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat Cimahi pada tanggal 13 April 2015
sampai dengan tanggal 30 April 2015 dilihat bahwa masih banyak pasien
yang memiliki nomor rekam medis ganda,. Pemberian nomor rekam medis di
unit pendaftaran masih terjadi duplikasi dimana pasien yang mendapatkan nomor
ganda, sehingga pasien mempunyai dua nomor rekam medis, dan satu nomor
rekam medis dimiliki oleh dua orang pasien. Hal ini akan berpengaruh pada
kelancaran petugas dalam pelayanan pengisian data pasien.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan mengambil judul :“Tinjauan Pemberian
Nomor Rekam Medis Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah
Cibabat Cimahi”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian
adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana Pemberian nomor cara seri Rawat Jalan di Rumah Sakit


Umum Daerah Cibabat Cimahi?
b. Bagaimana Pemberian nomor cara unit Rawat Jalan di Rumah Sakit
Umum Daerah Cibabat Cimahi?
c. Bagaimana Pemberian nomor cara seri unit Rawat Jalan di Rumah Sakit
Umum Daerah Cibabat Cimahi?

3
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk meninjau Pemberian Nomor Rekam Medis Rawat Jalan
baik cara seri, cara unit, maupun cara seri unit guna mununjang
peningkatan kualitas pelayanan rekam medis di Rumah Sakit Umum
Daerah Cibabat Cimahi

1.3.2 Tujuan Khusus


Dengan mengacu pada tujuan umum diatas, maka yang
menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah sebagai sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui Pemberian nomor cara seri Rawat Jalan di Rumah
Sakit Umum Daerah Cibabat Cimahi.
2. Bagaimana Pemberian nomor cara unit Rawat Jalan di Rumah Sakit
Umum Daerah Cibabat Cimahi.
3. Bagaimana Pemberian nomor cara seri unit Rawat Jalan di Rumah
Sakit Umum Daerah Cibabat Cimahi.

1.3.3 Manfaat Penelitian


Manfaat yang dapat diberikan dari hasil penelitian di Rumah
Sakit Umum Daerah Cibabat Cimahi
a. Bagi Akademik
Sebagai bahan masukan untuk institusi pendidikan dalam hal
pengembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan serta
keterampilan bagi mahasiswa khususnya mengenai pengaruh
pemberian nomor rekam medis serta sebagai tambahan untuk
perbendaharaan perpustakaan kampus dan sebagai ajang
kerjasama antara pihak akademik dan pihak Rumah Sakit.

4
b. Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan yang berguna bagi
peningkatan kualitas pelayanan rekam medis di Rumah Sakit
Umum Daerah Cibabat Cimahi khususnya dibagian pendaftaran
rekam medis dan dapat memberikan suatu pemecahan bagi pihak
Rumah Sakit untuk segera memperbaiki atau memecahkan
masalah tersebut.
c. Bagi Penulis
Agar lebih memahami dan mengetahui pentingnya penomoran
rekam medis pada sebuah Rumah Sakit dan membandingkan dari
ilmu yang diperoleh diperkuliahan dengan keadaan dilapangan.

1.4 Metode Penelitian


Metodologi penelitian adalah “Suatu ilmu yang
mempelajari atau membahas berbagai metode, desain teknik dan
produser penelitian, atau pendekatan yang dipergunakan dalam
mengkaji masalah-masalah penelitian (Nasuha, 2002 : 27)
Metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Dimana
Metode deskriptif menurut Nasuha (2002 : 33) adalah
metode yang dimaksud untuk menggambarkan data yang diperoleh
dari lapangan dalam laporan penelitian dengan cara menguraikan
dan menarik kesimpulan dari data apa adanya ditinjau dari berbagai
aspek.
Metode penelitian kuantitatif yaitu penelitian ilmiah yang
sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-
hubungannya. Tujuan penelitian bagian-bagian kuantitatif adalah
mengembangkan dan menggunakan model-model sistematis, teori-
teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam
(Sugiyono, 2006)

5
Untuk dapat melakukan tinjauan pelaksanaan sistem
penamaan pasien pada formulir berkas rekam medis rawat jalan di
Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat Cimahi, dengan komponen
pokok yang harus ditemukan sesuai dengan urutan masalah,
batasan masalah, dan tujuan deskriptif.
Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah-
langkah pengumpulan data, wawancara, kajian pustaka, observasi,
kesimpulan, saran dan laporan.

1.5 Teknik Pengumpulan Data


Data Tugas Metodologi Penelitian ini peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data yang di gunakan di Rumah
Sakit Umum Daerah Cibabat Cimahi,adalah dengan cara sebagai
berikut:
a. Observasi
Observasi adalah suatu prosedur yang berencana antara lain
meliputi (pengamatan) dan mencatat jumlah sarta taraf aktivitas
tertentu yang ada yang hubungannya dengan masalah yang
diteliti (Notoadmojo Soekidojo,2005;93).
Peneliti secara langsung mengamati pelaksaan sistem
penomoran pasien pada berkas rekam medis di loket pendaftran
rawat jalan.
b. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap
muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang
diwawancarai,dengan atau tanpa menggunakan pedoman
(guide) Wawancara di mana pewawancara dan informan terbit
dalam kehidupan social yang relative lama (Sutopo 2006:72).

6
Peneliti juga melakukan wawancara terhadap petugas
pendaftaran rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat
Cimahi .
c. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan
mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-
literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada
hubungan dengan masalah yang dipecahkan.” (Nazir,1988:111)
Penelitian melakukan pengumpulan data dilakukan dengan
membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubungan
dengan pokok bahasan.

1.6 Definisi Operasional


1. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat.

2. Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen


tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
3. Rawat Jalan adalah pelayanan medis kepada seorang pasien untuk
tujuan pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan
kesehatan lainnya, tanpa mengharuskan pasien tersebut dirawat inap.
Keuntungannya, pasien tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
menginap (opname).
4. Pemberian Nomor dalah tata cara penetapan no rekam medis kepada
pasien yang yang mendaftar untuk berobat dan semua formulir rekam
medis atas nama pasien tersebut.

7
5. Pemberian Nomor secara seri adalah sistem penomoran dimana setiap
pasien yang berkunjung ke rumah sakit atau puskesmas selalu
mendapatkan nomor baru.
6. Pemberian Nomor secara unit adalah sistem penomoran dimana sistem
ini memberikan satu nomor rekam medis pada pasien berobat jalan,
pasien rawat inap, gawat darurat dan bayi baru lahir
7. Pemberian Nomor secara seri unit adalah sistem penomoran dengan
menggabungkan sistem seri dan sistem unit.Setiap pasien yang
berkunjung pada sarana pelayanan kesehatan diberikan nomor baru,
tetapi dokumen rekam medis terdahulu digabungkan dan disimpan jadi
satu dibawah nomor yang paling baru.

1.7 Sistematika Penulisan


Bab I Pendahuluan
Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, batasan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, serta penulisan.

Bab II Kajian Ilmiah dan Metodologi Penelitian


Pada bab ini berisi landasan-landasan teori yang mendasari relevan yang
terkait dengan subjek dan permasalahan yang di hadapi dalam
penyusunan tugas akhir.

Bab III Hasil Penelitian dan Pembahasan


Pada bab ini berisi gambaran umum tentang Rumah Sakit seperti sejarah,
visi, misi, struktur organisasi, motto Rumah Sakit, tugas Rumah Sakit,
Tinjauan pemberian nomor rekam medis terhadap kesesuaian data rekam
medis di Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat Cimahi.

8
Bab IV Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini akan membahas kesimpulan dan saran yang diharapkan
memberikan pengembangan dan penyempurnaan tugas akhir ini di masa
mendatang.

9
BAB II

LANDASAN TEORI

1.8 Kajian Ilmiah


1.8.1 Konsep Rumah Sakit
a. Pengertian Rumah Sakit
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Pasal 1, Rumah Sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
b. Tujuan Rumah Sakit
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Pasal 3, pengaturan
penyelenggaraan Rumah Sakit bertujuan:
1) Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan.
2) Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien,
masyarakat, lingkungan Rumah Sakit dan sumber daya
manusia di Rumah Sakit.
3) Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan
Rumah Sakit, dan
4) memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat,
sumber daya manusia Rumah Sakit, dan Rumah Sakit.
c. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Pasal 4, Rumah Sakit
mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna. Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4, Rumah Sakit mempunyai fungsi :

18
1) Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan
kesehatan sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit.
2) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga
sesuai kebutuhan medis.
3) penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam
pemberian pelayanan kesehatan, dan
4) penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta
penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

1.8.2 Konsep Rekam Medis


a. Pengertian Rekam Medis
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor. 269/MENKES/PER/III/2008 disebutkan bahwa
rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen
tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Selain itu, rekam medis adalah keterangan baik yang
tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnesa,
pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnosa serta segala pelayanan
dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan pengobatan
baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan
pelayanan gawat darurat. (Depkes RI, 2006)
Sedangkan pengertian rekam medis menurut pasal 46 ayat
(1) UU No. 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran, adalah
berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain
yang telah diberikan kepada pasien.

11
b. Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis
1) Tujuan Rekam Medis
Menurut Dirjen Yanmed (2006:13) tujuan rekam medis
adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam upaya
peningkatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Tanpa
didukung suatu sistem pengolahan rekam medis yang baik dan
benar, mustahil tertib administrasi Rumah Sakit akan berhasil
sebagaimana yang diharapkan.
2) Kegunaan Rekam Medis
Menurut Dirjen Yanmed (2006:13) ada beberapa aspek
dari kegunaan rekam medis, yaitu:
a) Aspek administrasi (administration), karena isinya
menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan
tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedik
dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
b) Aspek hukum (legal), karena isinya menyangkut masalah
adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan,
dalam rangka usaha menegakkan serta penyediaan bahan
tanda bukti untuk menegakkan keadilan.
c) Aspek keuangan (financial), karena isinya mengandung
data atau informasi yang dapat dipergunakan dalam aspek
keuangan, yang berkaitan dengan pengobatan, terapi serta
tindakan-tindakan yang diberikan pada pasien selama
dirawat di Rumah Sakit.
d) Aspek penelitian (research), karena isinya menyangkut
data atau informasi yang dapat dipergunakan sebagai
aspek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di
bidang kesehatan.
e) Aspek pendidikan (education), karena isinya menyangkut
data atau informasi tentang perkembangan kronologis dan
kegiatan pelayanan medik yang diberikan kepada pasien,

12
informasi tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan atau
referensi pengajaran di bidang kesehatan.
f) Aspek dokumentasi (documentation), karena isinya
menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan
dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban dan
pembuatan laporan Rumah Sakit.

c. Manfaat Rekam Medis


Menurut Depkes RI (2006) manfaat rekam medis, diantaranya :
1) Menjamin kelengkapan administrasi pasien.
2) Membantu memperlancar administrasi keuangan pasien.
3) Memudahkan perencanaan dan penilaian pelayanan medis.
4) Memperlancar komunikasi antar petugas kesehatan.
5) Melindungi kepentingan hukum dari berbagai pihak.
6) Sebagai kelengkapan dokumentasi sarana pelayanan
kesehatan.
7) Sebagai bahan rujukan pendidikan dan pelatihan.
8) Sebagai sumber data penelitian.

1.8.3 Formulir Rekam Medis


Data yang dikumpulkan merupakan data primer yang
berasal dari formulir rekam medis, dimana banyak macam dan
bentuk formulir rekam medis yang dipakai oleh berbagai Rumah
Sakit, namun semuanya harus memenuhi keperluan-keperluan yang
mendasar, sebagaimana yang telah diuraikan pada kegunaan rekam
medis.
Formulir rekam medis sendiri tidak memberikan jaminan
pencatatan data yang tepat dan baik, apabila para praktisi rekam
medis, medis, paramedis dan staf lainnya tidak secara seksama
melengkapi data yang diperlukan pada setiap lembaran rekam
medis dengan baik dan benar. Pada umumnya formulir rekam

13
medis yang menghimpun data di Rumah Sakit, meliputi formulir
rekam medis untuk pasien rawat jalan, rawat inap dan gawat
darurat.

1.8.4 Rekam Medis Rawat Jalan


Data yang dirangkum pada formulir rekam medis rawat jalan
pada umumnya adalah sebagai berikut :
a. Identitas
1) Nomor rekam medis
2) Nama pasien
3) Tempat tinggal/tanggal lahir
4) Jenis kelamin
5) Pendidikan
6) Pekerjaan
7) Status perkawinan
8) Agama
9) Asumsi
10) Nama ayah/ibu
11) Alamat
b. Riwayat
1) Tanggal kunjungan
2) Poliklinik yang melayani
3) Diagnosis
4) Tindakan yang diberikan
5) Dokter yang menangani

14
1.8.5 Penomoran Rekam Medis
Rekam Medis pada hampir semua pasien pelayanan kesehatan
disimpan menurut nomor, yaitu nomor pasien masuk (admission
number). Dahulu berbagai Rumah Sakit menyimpan rekam medis
berdasarkan : nama pasien, nomor keluar atau kode diagnosa.
Penyimpanan secara alphabets menurut nama-nama pasien agak lebih
sulit dan memungkinkan terjadinya kesalahan-kesalahan
dibandingkan dengan penyimpanan berdasarkan nomor.
Penggunaan nomor keluar (disharge number) dan number kode
diagnosa (diagnitic kode number), umumnya ternyata tidak
memuaskan karena rekam medis lain-lain/register sangat memerlukan
nomor pasien masuk (admission number).
Jika kartu pasien indeks hilang, nomor masuknya dapat
diperoleh dari salah satu catatan, dengan mengetahui nama dan
tanggal masuknya. Tetapi jika menggunakan nomor keluar kartu
indeks tidak dapat menolong untuk menemukan nomor keluar
sehingga lokasi rekam medisnya sukar diketahui.
Ada tiga macam pemberian nomor pasien masuk (admission
numbering system) yang umumnya dipakai yaitu :
a. Pemberian Nomor Cara Seri (Serial Numbering System)
b. Pemberian Nomor Cara Unit (Unit Numbering System)
c. Pemberian Nomor Cara Seri Unit (Serial Seri Unit Numbering
System)

Sistem nomor manapun yang di pakai, setiap rekam medis baru


harus mendapat nomor yang diurut secara kronologis dan nomor
tersebut digunakan oleh seluruh unit/bagian di Rumah Sakit yang
bersangkutan.

15
a. Pemberian Nomor Cara Seri
Istilah yang biasa digunakan adalah “Serial Numbering
System” dengan sistem ini setiap penderita mendapat nomor baru
setiap kunjungan ke Rumah Sakit. Jika ia brkunjung lima kali.
Maka ia akan mendapat lima nomor yang berbeda. Semua nomor
yang telah di berikan kepada penderita tersebut harus dicatat pada
“Kartu Indeks Utama Pasien” yang bersangkutan.Sedang rekam
medisnya disimpan diberbagai tempat sesuai dengan nomor yang
telah di perolehnya.
b. Pemberian Nomor Cara Unit
Istilah yang biasa digunakan adalah “Unit Numbering
System” berbeda dengan sistem seri.Sistem ini memberikan satu
unit rekam medis baik kepada pasien berobat jalan maupun pasien
untuk dirawat. Pada saat seseorang pendeita berkunjung pertama
kali ke Rumah Sakit apakah sebagai penderita berobat jalan
ataupun dirawat, kepadanya diberikan satu nomor (admitting
number) yang akan dipakai selamanya untuk kunjungan
seterusnya, sehingga rekam medis penderita tersebut hanya
tersimpan didalam berkas di bawah satu nomor.
c. Pemberian Nomor Cara Seri Unit

Istilah yang biasa digunakan adalah “Serial Unit Numbering


System”.Sistem nomor ini merupakan sistesis antara sistem seri
dan sistem unit.Setiap pasien berkunjung ke Rumah Sakit,
kepadanya diberikan satu nomor baru, tetapi rekam medisnya
yang terdahulu digabungkan dan disimpan dibawah nomor yang
paling baru. Dengan cara ini terciptalah satu unit rekam medis.
Apabila satu rekam medis lama diambil dan dipindahkan
tempatnya ke nomor yang baru, ditempatnya yang lama tersebut
harus diberi tanda petunjuk (out guide) yang menujukkan kemana
rekam medis tersebut telah dipindahkan. Tanda petunjuk tersebut

16
diletakkan menggantikan tempat rekam medis yang lama.Hal ini
sangat membantu ketertiban sistem penyimpanan rekam medis.
Perbandingkan antara sistem-sistem pemberian nomor diajukan
untuk menggunakan sistem unit, karena dengan sistem ini semua
rekam medis penderita memiliki satu nomor dan terkumpul dalam
satu map (folder). Sistem ini secara cepat memberikan kepada
Rumah Sakit/staf medis.Satu gambaran lengkap mengenai riwayat
penyakit dan pengobatan seorang penderita.Sistem unit
menghilangkan kerepotan mencari/mengumpulkan rekam medis
seorang penderita yang terpisah-pisah dalam sistem seri.Sistem
ini juga menghilangkan kerepotan mengambil rekam medis lama,
untuk disimpan kedalam nomor baru dalam sistem seri unit.

1.8.6 Bank Nomor


Satu Rumah Sakit biasanya membuat satu “bank nomor” dengan
menentukan sampai nomor tertinggi yang keberapa, baru mulai lagi
dengan nomor satu.Sangat sukar untuk mengerjakan atau mengingat
nomor-nomor yang lebih dari enam angka, meskipun sistem angka
akhir (terminal digit) digunakan. Untuk hampir semua Rumah Sakit,
nomor yang dimulai dari 000001 sampai dengan 999999 akan
merupakan sumber (patokan) pemberian nomor yang bisa berjalan
sampai bertahun-tahun.
Satu cara nomor dengan memberikan seri nomor tiap tahun,
misalnya dengan menuliskan angka tahun pada awal nomor seperti
85456231 tidak dianjurkan, karena kesalahan menulis angka tahun
mengakibatkan sangat sukarnya mengetahui lokasi atau rekam medis.
Nomor-nomor disusun dalam satu “Buku Induk” atau register.
Tempat dimana buku rekam induk disimpan atau pengontrolan
dilakukan ditentukan oleh kegunaan nomor dan prosedur
nomor.Tanggung jawab pemberian nomor, sebaliknya diberikan
kepada satu orang yang khusus menangani distribusi nomor.

17
DAFTAR PUSTAKA

Buku
Agustin, Risa (2010). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Serba Jaya.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka


Cipta.

Azwar, Azrul (2006). Pengantar Administrasi Kesehatan. Tangerang: Binarupa


Aksara.

Ery, Rustiyanto. (2012). Etika Profesi Perekam Medis & Informasi Kesehatan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

Direktur Jendral Pelayanan Medik. (2006). Pedoman Penyelenggaraan dan


Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit Indonesia. Jakarta.

Hatta, Gemala R. (2013). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana


Pelayanan Kesehatan, Jakarta: Universitas Indonesia.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Saryono. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: Nuha


Medika.

Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta

Undang-Undang

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Peraturan Menteri Kesehatan


Nomor 269 tentang Rekam Medis. Jakarta.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Peraturan Menteri Kesehatan


Nomor 129 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta.

Republik Indonesia (2009). Undang-Undang Nomor 36 tentang Kesehatan. Jakarta.

Republik Indonesia (2009). Undang-Undang Nomor 44 tentang Rumah Sakit.


Jakarta.

18

Anda mungkin juga menyukai