Anda di halaman 1dari 10

Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi

Adaptasi bebas dari cerpen Seno Gumira Ajidarma


Dipersembahkan Teater Akar
Aktor
Tamam (Pak RT)
Imam (Hansip)
Dicky (Dicky)
Bagus R. (Bagus)
Suriyanto (Suri)
David (David)
Yani (Yani)
Dika (Dika)
Erma (Erma)
Nadhliyatul (Nadhliyatul)
Nova (Zus)

Zus masuk (terbar pesona; lagu Belah Duren), 3 orang Lelaki (terdiri dari 2 suami
penghuni kontrakan dan seorang Hansip mengiringi Zus terpanah oleh kecantikan Zus.
Lagu mati. Zus menyapa 3 orang Lelaki tadi

Zus : Pagi Bapak-Bapak...


Semua : Pagi Zus...
Zus : Bapak-Bapak lagi apa?
Dicky : Lagi ngeliatin kamu Zus (keceplosan),, eh maksudnya lagi olahraga Zus
Hansip : iya benar Zus, lagi olahraga.
Bagus : Eee.... dari mana Zus?
Zus : Dari pasar Pak, belanja sayuran.
Dicky : Beli sayuran apa Zus?
Zus : (mengambil sayuran dari keranjang) beli sayur terong Pak, saya kan suka
terong.
Semua : Oh... terong
Zus: Iya Pak.

Ibu-Ibu (para istri) dari kedua Lelaki itu datang dari belakang Lelaki itu (tanpa berkata
apa-apa)

Zus : Ee... Ibu-Ibu ada dimana?

Dicky : Ahh... tidak tahu Zus, palingan juga sibuk berdandan agar tampak cantik, tidak
seperti kamu Zus, walaupun kamu tidak berdandan, kamu cannn....tik Zus
Bagus : Betul Zus!!!
Dika : Iya,, lagi sibuk dandan
Yani : Cann...tikk ya? (sambil menjewer suaminya), heh... cantik.. siapa yang cantik?
Dicky : eh.. anu... yang cantik maksudnya kamu sayang...
Yani : Pulang!!! Cuci piring, ngepel, jemur cucian, masak!!!

Dika : (tanpa berkata apa-apa; dengan raut wajah kesal dan tangan menunjuk ke arah
rumah; agak manja ke kanak-kanakan)
Bagus : iya sayang.. iya sayang... ini pulang....

Lelaki dan Ibu-Ibunya keluar dari panggung, hanya ada Imam (Hansip) dan Zus

Zus : Eee.... saya ke kontrakan dulu ya Pak?


Hansip : Iya Zus, silahkan...

Saat Zus akan keluar panggung, berpapasan dengan Pak RT (saling bertegur sapa), Zus
keluar. Pak RT mendatangi Hansip

Pak RT : Selamat pagi, ee... bagaimana dengan keamanan lingkungan di sekitar sini?

Hansip : Siap Pak!! Semuanya aman. Selokan mampet sudah saya bersihkan, genteng
bocor di kampung sebelah sudah saya perbaiki, anak kucing dijalan sudah saya
suapin. (tempo cepat)
Pak RT : Loh... kamu ini Hansip atau apa? Genteng kampung sebelah kamu perbaiki,
anak kucing kamu suapin?
Hansip : Saya kan Hansip teladan, Pak, jadi semuanya saya kerjakan pak.

Pak RT : Oh.. iya iya, bagus-bagus (meng-iyakan dengan terheran-heran). Oh iya,, saya
datang ke sini untuk memberitahukan, bahwa kampung Trunojoyo tercinta ini
akan kedatangan tamu dari Bangkalan, katanya Dewan Kesenian Bangkalan,
Bapak Amrul Malik akan datang untuk melihat hasil seni dari warga di sini, jadi
saya minta kamu untuk mepersiapkan semuanya, nanti soal pembayaran kamu
urus saja. ATM yang saya kasih kemarin ke kamu, masih ada uangnya kan?
Hansip : Ada Pak
Pak RT : Ya sudah, pakai itu saja. Nanti kalau uangnya habis, saya transfer lagi. Ok?
Hansip : Siap pak
Pak RT : Ya sudah, saya pergi dulu. Selamat pagi
Hansip : Siap pak!

(BLACK OUT)
Yani-2 ada di dalam panggung sebelum lampu menyala. (Lampu menyala)

Dika : Bagaimana ya Bu, suami saya sepertinya sudah tidak sayang lagi sama saya.

Yani : Bu, Ibu jangan berpikiran seperti itu. Suami Ibu masih sayang sama Ibu, cuma
suami Ibu tergoda sama perempuan yang baru beberapa minggu yang lalu
ngontrak di kampung ini Bu, ya sama seperti suami saya dan suami-suami di
kampung ini Bu. Kedatangan perempuan itu, sudah membuat resah kehidupan
rumah tangga di sini Bu. Kita harus mengambil tindakan Bu.
Dika : Tapi bagaimana caranya Bu?

Yani : Tenang Bu, saya sudah memikirkan caranya. (memanggil ke arah pintu
masuk), Ibu-Ibu, semuanya ke sini sekarang!! Ibu-Ibu!!

Erma-Nadhliyatul masuk

Erma : Ada apa Bu?


Yani : Bu, saya mau tanya. Apa suami Ibu jadi dingin di ranjang? Suami Ibu?
Erma Nadhliyatul : Iya Bu, betul
Yani : Itu semua karena Zus, perempuan yang baru beberapa minggu ini
masuk ke kampung kita!
Erma : Benar juga. Biasanya suami saya meminta jatah 2x dalam seminggu
Bu, tapi sekarang hanya 1x saja.
Nadhliyatul : Iya Bu, suami saya juga berubah semenjak kedatang perempuan itu.

Yani : Maka dari itu Bu, kita semua harus mengambil tindakan tegas. Kita
tidak bisa tinggal diam dan membiarkan suami tergoda oleh perempuan
itu.

Di tengah-tengah pembicaraan itu, Pak RT dan Hansip masuk hendak pergi ke arah yang
berbeda (mengobrol membicarakan dekorasi untuk menyambut tamu), namun dihadang
oleh para Ibu-Ibu.

Yani : Pak, kami para Ibu-Ibu di kampung ini sepakat, dan meminta kepada
Bapak untuk mengusir perempuan yang bernama Zus itu, dari kampung
ini.
Ibu-Ibu lainnya : Iya Pak, usir perempuan itu (gaduh)

Hansip melerai Ibu yang berbuat gaduh

Pak RT : Loh... ada apa ini? Kenapa ibu2 meminta saya mengusir Zus dari
kampung ini? Dia kan tidak membuat keonaran? Coba ibu ceritakan
baik-baik kepada saya, sebenarnya ada masalah apa ibu2 ini dengan
Zus?!

Erma : Begini Pak, semenjak perempuan itu datang ke kampung ini, suami-
suami kami jadi berubah Pak, suami-suami kami jadi tidak panas lagi di
ranjang.
Pak RT : Nyalakan kompor saja Bu, biar panas
Erma : Pak RT!! Saya serius!
Pak RT : Saya juga serius, Bu! (menirukan gaya bicara Erma)
Yani : Pak RT, semenjak suara itu muncul, kebahagiaan rumah tangga kami
terganggu.
Pak RT : Suara apa, saya tidak tahu?
Yani : Suara nyanyian ketika perempuan itu sedang mandi Pak.
Pak RT : Kok bisa?
Nadhliyatul : Aduh... Pak RT belum dengar sendri sih?!!. Suaranya itu Pak, sexy
sekali. Saya bilang sexy sekali, bukan hanya sexy. Kalau mendengar
suaranya, orang-orang langsung membayangkan adegan-adegan erotis
Pak!
Pak RT : Sampai begitu?
Nadhliyatul : Ya sampai begitu Pak.

Erma : Bapak kan tau, suaranya yang serak-serak basah itu disebabkan karena
apa?!
Pak RT : Karena apa Bu, saya tidak tahu?
Yani : Karena sering dipakai dong?!!
Pak RT : Dipakai makan maksudnya?

Yani : Pak RT ini bagaimana sih? Makanya Pak, jangan terlalu sibuk
mengurusi kampung. Sesekali nonton BF kek, untuk selingan supaya
tahu dunia luar.
Pak RT : E.. Ibu punya video BF?

Erma : Lohh Pak RT??!! Pokoknya kami, ibu-ibu di kampung ini sepakat,
perempuan itu harus diusir!

(BERSAHUTAN) Ya diusir!! Hansip melerai Ibu-Ibu

Pak RT : Sabar Bu, sabar.... semuanya bisa dibicarakan baik-baik, jangan main
hakim sendiri seperti ini. Zus kan hanya menyanyi di kamar mandi, yang
salah adalah imajinasi suami ibu-ibu sendiri, kenapa harus
membayangkan adegan-adegan erotis? Banyak penyanyi jazz yang
suaranya serak-serak basah, tapi tidak menimbulkan masalah. Suara
saya juga serak-serak basah, juga tidak ada masalah....

Erma : Oh... itu beda sekali Pak, beda! Mereka tidak menyanyikannya di
kamar mandi, dengan iringan bunyi jebar-jebur.
Yani : Tidak ada bunyi resluiting!
Nadhliyatul : Tidak ada bunyi sabun menggosok kulit!
Dika : Tidak ada...
Pak RT : Tidak ada apa Bu?
Dika : Tidak ada...
Erma : Tidak ada apa Bu, cepat dijawab?!
Dika : Tidak ada bunyi karet celana dalam Pak.
Nadhliyatul : Nyanyian di kamar mandi yang ini sangat berbahaya Pak, karena ada
unsur telanjangnya, Porno!!

Yani : Pokoknya kalau Pak RT tidak mengambil tindakan, kami sendiri yang
akan beramai-ramai melabraknya!

Ibu-Ibu: (BERAMAI-RAMAI): Ya! BETUL! Usirr! Usirr!

Imam (Hansip) mengusir Ibu-Ibu! Kemudian kembali lagi ke dalam panggung dengan
terengah-engah setelah berhasil mengusir ibu-ibu

Hansip : Pak, apa yang akan Bapak lakukan sekarang?

Pak RT : Saya tidak habis pikir, bagaimana suara yang serak-serak basah bisa
membuat orang berkhayal adegan-adegan erotis, sehingga memengaruhi
kehidupan rumah tangga di kampung ini:?

Hansip : Tentu saja bisa Pak, suara itu betul-betul menggoda nafsu para lelaki
di kampung ini Pak, sampai-sampai lupa anak Ibu-Ibu Pak!

Pak RT : Kenapa warga di sini bisa bercinta dengan imajinasi? Dan kenapa juga
warga di sini sampai memiliki imajinasi yang sama?

Hansip : Ya namanya lelalki normal, Pak. Bapak mungkin juga akan memiliki
imajinasi yang... (berhenti berbicara sejenak; kemudian berbisik) itu
pun kalau Bapak masih normal?!
Pak RT : Hah? Apa kamu bilang?
Hansip : Eh.. ngga Pak, ngga!

Pak RT berpikir...
Hansip : Kalau Bapak mau mendengar suaranya, saya bisa menemani Pak. Saya
kan Hansip di kampung ini, saya bertanggungjawab atas semua aktivitas
warga di kampung ini Pak, termasuk mandinya Pak. Hehehe....
Pak RT : Jadi kamu juga salah satu hidup belang itu?

Hansip : Hehehe... jangan begitu Pak, bisa jadi, maaf, hidung Bapak juga
belang.

Pak RT Kesal kemudian berpikir


Hansip : Bagaimana Pak, (menghasut) mau dengar suaranya yang serak-serak
basah itu tidak?

Pak RT : Iya, saya mau. Tapi, kamu jangan berpikir yang macam-macam dan
jangan sampai ketahuan Ibu-Ibu!
Hansip : Ahh.. siap Pak!
Dini hari, para lelaki di kampung Trunojoyo sudah berkumpul di poskamling tempat
Hansip biasa berjaga-jaga, ada yang masih memakai sarung, koloran (celana pendek).
Mereka berbincang, kemudian datang Hansip dan Pak RT
Para Lelaki dan Pak RT berjabat tangan
Dicky : Loh... Pak RT, bagaimana kabarnya Pak?
Pak RT : Sehat pak, bapak gimana sehat?
Dicky : Alhamdulillah sehat pak
Pak RT : Lagi pada ngapain pagi-pagi sudah berkumpul di sini?
Suri : Cari yang seger-seger Pak

Pak RT : Apa yang seger-seger? Pagi-pagi kan memang semuanya seger, apa
ada yang lebih seger lagi?

Bagus : Oh.... ada pak, memangnya Pak Hansip tidak cerita soal yang seger-
seger ini pak?
David : Ahh... pasti sudahlah pak, tidak mungkin belum cerita. Iya kan Pak?

Pak RT : Iya, iya Hansip sudah cerita, tapi saya hanya ingin membuktikan saja,
apa benar yang dikatakan Hansip saya ini? Bapak-Bapak jangan
berpikiran yang macam-macam
Para Lelaki : Siap pak.. hahaha

4 menit mereka menunggu kedatangan Zus untuk mandi

Pak RT : Heh (kepada Hansip), mana? Lama benar


Hansip : Sabar Pak, sebentar lagi!
David : Waktunya selalu tepat Pak, tak pernah meleset.
Pak RT : Hmm... iya iya

Selang beberapa saat, Zus datang dengan pakaian mandi dan menyapa Pak RT / Hansip/
dan Para Lelaki

Zus : Pagi Tamam (Pak RT), pagi Pak Imam (Hansip), pagi Bapak-Bapak
Semua lelaki : Pagi Zus
Zus : Saya pergi mandi dulu ya..
David : iya Zus (dengan senyum yang lebar)

Kemudian Zus masuk ke kamar mandi umum, sementara para lelaki (termasuk Pak RT
dan Hansip saling meminta untuk diam)

Semua: Sssstt.....!!!!!

Kemudian Zus menanggalkan pakaiannya di bilik kamar mandi, para lelaki mulai gusar
terpanah dengan pakaian Zus yang ditanggalkan di bilik kamar mandi, mereka mulai
berimajinasi dengan membayangkan tubuh Zus yang tanpa pakaian sehelaipun.
Terdengar suara air mengguyur tubuh Zus dari dalam kamar mandi. Kemudian Zus
mulai bernyanyi. Saat para lelaki mendengar suara Zus, mereka seperti terangsang
mendengarnya. Semakin lama Zus menyanyi, para lelaki semakin menjadi-jadi, sampai
Zus menghentikan nyanyiannya, dan mulai mengenakan kembali pakaiannya tadi. Para
lelaki langsung kocar-kacir kembali ke posisi mereka tadi. Kemudian Zus keluar dari
kamar mandi dan menyapa para lelaki tadi.

Zus : Mari.... Bapak-Bapak!! (terbar pesona)


Para lelaki : Mari Zus!!

Kemudian terdengar suara panggilan dari Ibu-Ibu, dan para lelaki segera berlarian
keluar panggung, dan hanya tersisa Pak RT dan Hansip

Hansip : Betul kan Pak, suara serak-serak basah itu membuat imajinasi para
lelaki di sini tergoda?
Pak RT : Iya, pantas saja kalau para lelaki di sini jadi dingin di ranjang.
Hansip : Lalu, apa yang akan bapak lakukan?
Pak RT : Sedang saya pikirkan.

Kemudian Zus keluar dengan pakaian yang rapi, Pak RT yang melihat Zus kemudian
memanggil Zus dan mengajaknya berbicara
Pak RT : Zus, bisa bicara sebentar?
Zus : Oh iya Pak RT, bisa. Ada apa ya Pak?

Selama Tamam (Pak RT) menceritakan hal yang dia ingin sampaikan, Pak RT hanya
berbisik-bisik saja, namun berbeda dengan Zus yang terus menanggapi bisikan Pak RT.
Pak RT berbisik)
Zus : Jadi suara saya terdengar di sepanjang gang di belakang rumah?

Pak RT berbisik)
Zus : Dan ibu-ibu meminta saya agar tidak menyanyi supaya suami2
mereka tidak berpikiran yang bukan-bukan?
Pak RT : Iya Zus

Zus : Baiklah Pak RT, saya usakahan agar tidak menyanyi lagi di
kamar mandi.
Pak RT : Terima kasih Zus, maaf kalau jadi begini.
Zus : Iya Pak, tidak apa-apa. Saya permisi dulu ya Pak
Pak RT : Iya Zus.

(BLACK OUT)

Dika : Tolong!!! Tolong!!!

Yani , Pak RT , Hansip datang mendengar teriakan Dika


Yani : Ada apa Bu?
Dika : Tolong Bu, Tolong!!
Yani : Iya Bu, minta tolong apa??
Dika : Saya sedang berduaan di kamar dengan suami saya Bu, tapi...
Pak RT : Tapi apa Bu?
Dika : Anu.. anu... suami saya
Yani : Hah? Anu suami Ibu kenapa?
Dika : Anu, Bu.. Suami saya tidak mau bergerak lagi
Erma : Tolong!!! Tolong!!! Suami saya membayangkan tubuh
perempuan itu lagi!
Nadhliyatul : Tolong!! Tolong!!! Suami saya memanggil-manggil
perempuan itu lagi, Tolong!!!
Pak RT : Ibu-Ibu, harap tenang Ibu-Ibu! Saya memiliki pengumuman
penting agar dapat mengatasi masalah ini. (Tiba2 handphone
Pak RT berbunyi, “Iya halo, iya benar Pak. Oh.. sudah
datang? Suruh langsung ke dekat poskamling ya Pak, Baik
Pak, terima kasih!)Saya sudah mendatangkan instruktur Senam
Kebahagian Rumah Tangga ke kampung ini. Saya akan
panggilkan instrukturnya sekarang, beri tepuk tangan yang
meriah untuk: Zaskia Gotik!!!

Lagu Zaskia Gotik – Satu Jam Saja terdengar, Zaskia Gotik masuk, semua yang ada di
panggung bergoyang

-S E L E S A I-

Anda mungkin juga menyukai