Revisi Tugas Prof Harto
Revisi Tugas Prof Harto
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur dengan tulus dipersembahkan ke hadirat Allah swt. Karena hanya atas
ridha dan karunia-Nyalah maka kami masih dapat menyelesaikan makalah Ekonomi Islam
“Peranan Timbangan atau Neraca Dalam Perspektif Ekonomi Islam Dan Ekonomi
Konvensional”. Makalah ini berisi tentang hal-hal yang berhubungan dengan muamalah
terlebih dalam praktik transaksi yang harus menggunakan alat ukur atau timbangan.
Akhir kata, kami mohon maaf atas kesalahan yang terdapat dalam makalah ini
sebelumnya. Semoga Allah swt menerima proses pembuatan makalah ini sebagai bagian amal
ibadah dari kami. Terima kasih.
Walaikumussalam Wr.Wb
Pemakalah
0
BAB I
A. Pendahuluan
Sebagai muslim yakin bahwa Al- quran dan Sunah telah mengatur jalan
kehidupan ekonomi, dan untuk mewujudkan kehidupan ekonomi, sesungguhnya
Allah telah menyediakan sumber dayaNya dan mempersilakan hambanya untuk
memanfaatkannya, sebagaimana firmannya dalam surat Al Baqoroh ayat 29 :
ت ٍ عوكهعو بلككلل ع
شييءء ععلليِمم سعماَعواَ ء
سيبعع ع سعماَلء فع ع
سنواَكهنن ع ستععوىى إلعلىَ اَل ن ق لعككيم عماَ لفي اَيلعير ل
ض عجلميِععاَ ثكنم اَ ي كهعو اَلنلذيِ عخلع ع
Artinya :Dialah Allah yang menjadikan segala yang ada dibumi untuk kamu dan Dia
berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikannya tujuh langit. Dan Dia Maha
2
mengetahui segala sesuatu . (QS. AL- Baqoroh :ayat 29)
1
kekal dan selalu membutuhkan perubahan – perubahan, bahkan terkadang
mengabaikan aspek etika dan moral tergantung untuk kepentingan apa dan siapa.
3 Akhmad Mudjahidin, Ekonomi Islam, Jakarta, PT. Raja Grafindo, 2007, hal. 10
4 Yusuf Qardhawi, “Halal dan Haram dalam Islam “http://media.isnet.org//islam/
Qardhawi/halal/4027.
2
3.Siapa sajakah yang memiliki peranan penting dalam pengawasan praktik ini?
C. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A . Pengertian Timbangan
5 Atabaiq Ali, Kamus Kontemporer Arab – Indonesia ,Yogyakarta: Multi Karya Grafika 2003, hal. 284
6 Amiur Nurddin Renungan tentang bisnis Islam dan Ekonomi Islam syariah dari mana
sumber hartamu, h. 27
4
mengukur satuan berat (ons, gram, kilogram, kwintal dan masih banyak massa).
Takaran dan timbangan adalah dua macam alat ukur yang diberikan perhatian untuk
benar-benar dipergunakan secara tepat dan benar dalam perspektif ekonomi syariah.
Termasuk diantara hal-hal yang terkait dengan muamalah adalah penipuan
barang dagangan dan kecurangan. Jika penipuan dilakukan terhadap pembeli dan
pembeli tidak mengetahuinya, penipuan seperti itu tingkat dosanya sangat besar. Jika
penipuan diketahui pembeli, dosanya lebih ringan. Adapun jika muhtasib (petugas
hisbah) meragukan kebenaran timbangan dan takaran di pasar, ia diperbolehkan
mengujinya7.
B. Sejarah Timbangan
a. Sejarah timbangan pada zaman Nabi Syu’aib
Sejarah neraca atau timbangan sebagai alat ukur massa yang digunakan di
berbagai bidang kehidupan memiliki cerita panjang. Sejarah penemu neraca pertama
kali tidak tertulis dengan jelas di berbagai literatur. Banyak penulis menceritakan
sejarah perkembangan timbangan sejak era revolusi industri pada abad 18 (tahun
1700-1800 M). Padahal timbangan atau neraca telah ada sejak zaman Nabi Syu’aib
(1550 SM). Sepanjang sejarah kehidupan manusia, timbangan merupakan alat yang
penting dalam bidang ekonomi. Oleh karena pentingnya timbangan, manusia terus
berupaya untuk mengembangkan neraca/timbangan sehingga mampu mengukur
massa seakurat mungkin. Dalam agama Islam, amalan manusia juga ditimbang pada
yaumul hisab.
Sejarah singkat neraca telah dicatatkan dalam Al Qur’an, kitab suci agama
Islam. Pada QS Hud ayat 84-86 diceritakan sejarah Nabi Syu’aib yang diutus kepada
kaumnya, yakni suku Madyan (penduduk kota Aikah). Nabi Syu’aib diutus kepada
kaumnya untuk memperbaiki akhlak mereka yang berbuat curang dengan cara
mengurangi takaran, timbangan dan ukuran. Berikut nukilan ayat tersebut. Allâh Azza
wa Jalla berfirman:
5
ان نماَ لنصكلم مملن إم للنهه نغليِصرهص ُ نونل تنلنقص ص
َ صوُاَ اَللمملكنيِاَنل نواَللمميِنزاَنن نوإملنلى نملديننن أننخاَهصلم صشنعليِبباَ َ نقاَنل نياَ قنلوُمم اَلعبصصدواَ ا
ُ ﴾نونياَ قنلوُمم أنلوصفوُاَ اَللمملكنيِاَنل نواَللمميِنزاَنن مباَللقملسسسمط٨٤ٍ﴿ب ينلوُهم صممحيِهط ف نعلنليِصكلم نعنذاَ ن إمننيِّ أننراَصكلم بمنخليِهر نوإمننيِّ أننخاَ ص
َ ام نخليِرْر لنصكلم إملن صكلنتصلم صملؤمممنيِنن ت ا ﴾بنقميِا ص٨٥ٍ﴿ض صملفمسمدينن س أنلشنيِاَنءهصلم نونل تنلعثنلوُاَ مفيِّ اَللنلر م نونل تنلبنخصسوُاَ اَلاناَ ن
نونماَ أننناَ نعلنليِصكلم بمنحمفيِهظ
Artinya : Dan kepada (penduduk) Madyan, (Kami utus saudara mereka), Syu’aib. Ia
berkata, “Hai kaumku, sembahlah Allâh, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia.
Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya aku melihat
kamu dalam keadaan baik (mampu) dan sesungguhnya aku khawatir terhadapmu
akan azab hari yang membinasakan (Kiamat)”. Dan Syu’aib berkata, “Hai kaumku,
cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan
manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka
bumi dengan membuat kerusakan. Sisa keuntungan dari Allâh adalah lebih baik
bagimu jika kamu orang-orang yang beriman. Dan aku bukanlah seorang penjaga atas
dirimu [QS. Hûd/11: 84-86].
Berdasarkan kisah hidup Nabi Syu’aib. Nabi Syu’aib hidup pada tahun 1600-1500
SM. Nabi Syu’aib diangkat menjadi Nabi/Rasul pada tahun 1550 SM. Maka dari itu,
timbangan atau neraca telah ada pada tahun 1550 SM.
Sejarah neraca atau timbangan yang tertulis dalam Al Qur’an tersebut juga
diperkuat dengan tulisan Michael dengan judul ourweigh. Beliau menuliskan sejarah
neraca sejalan dengan sejarah ekonomi manusia dalam perdagangan secara barter.
Kita dapat melihat contoh dari alat neraca atau timbangan yang digunakan pada
zaman tersebut di Pakistan (Indus River valley) dan Mesir. Bentuknya seperti halnya
timbangan atau neraca sama dengan yang ada pada masa kini, yakni batang yang
terikat pada tali dan digantung, di satu sisi ada batu standar dengan bobot tertentu dan
satu sisinya adalah piringan untuk meletakkan benda yang akan ditimbang8.
8 https://id.wikipedia.org/wiki/Timbangan
6
untuk mencegah terjadinya kecurangan. Namun demikian, manusia terus berusaha
mencurangi timbangan dalam perdagangan sehingga pada akhirnya ditemukan sistem
penimbangan baru dengan menggunakan neraca pegas (spring scale) pada tahun
1700an Masehi.
9 https://www.alatalatlab.com/sejarah-neraca-timbangan
7
م م م م م
َض ينعنها ( َنواَللر ن٩)َ ( َنوأنقيِرم يواَ َاَ لينولزنن َمباَ لقلس يط َنولَ َترلخس يررواَ َاَ لمميِ ينزاَنن٨ )َ ( َنألَ َتنطلغنيلواَ َفَيييِ َاَ لمميِ ينزاَمن٧)َ ض ينع َاَ لمميِ ينزاَنن
ض َنو ن سينماَنء َنرفَنينعنهيياَ َنونو ن
نواَل س
(١٠)َ مللِنناَمم
Artinya : Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan).
Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. Dan tegakkanlah
timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu ( QS .Ar-
Rahman ayat 7-9)10.
ف نعيف ع
ساَ إلنل شندهك ِ عوأعيوكفواَ اَيلعكييِعل عواَيللميِعزاَعن لباَيلقل ي
سلط ِ عل نكعكلل ك سكن عحتنىىَ يعيبلكعغ أع كعوعل تعيقعركبواَ عماَعل اَيليِعلتيِلم إلنل لباَلنلتي لهعي أعيح ع
ى
صاَككيم بلله لعععلنككيم تععذنككروعن ال أعيوكفواَ ٍ عذللككيم عو ن سعععهاَ ِ عوإلعذاَ قكيلتكيم عفاَيعلدكلواَ عولعيو عكاَعن عذاَ قكيربعىىَ ِ عوبلععيهلد ن
كو ي
Artinya : Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih
bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan
adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya.
Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah
kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu
agar kamu ingat. (al- Quran surat Al-An’am :152)11
Konsep keadilan dalam transaksi yang harus menggunakan takaran atau timbangan
itu sangat penting hal ini ditegaskan pula dalam Al- Quran surat Hud ayat 84- 85 :
8
صوُاَ اَللمملكنيِاَنل نواَللمميِنزاَنن نوإمنلى نملديننن أننخاَهصلم صشنعليِبباَ نقاَنل نياَ قنلوُمم اَلعبصصدواَ ا
ان نماَ لنصكلم مملن إملنهه نغليِصرهص نول تنلنقص ص
( نونياَ قنلوُمم أنلوصفوُاَ اَللمملكنيِاَنل نواَللمميِنزاَنن٨٤) ب ينلوُهم صممحيِهط
ف نعلنليِصكلم نعنذاَ ن إمننيِّ أننراَصكلم بمنخليِهر نوإمننيِّ أننخاَ ص
Artinya : 84 Dan kepada (penduduk) Madyan (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib.
Dia berkata, "Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada Tuhan yang berhak
disembah bagimu selain Dia. Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan.
Sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (makmur). Dan
sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab pada hari yang membinasakan
(kiamat). 85. Dan wahai kaumku! Penuhilah takaran dan timbangan dengan adil,
dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan jangan kamu
membuat kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan. (Al – Quran surat Hud ayat 84-
85)12
س اَللصملستنمقيِمم َ لنذلم ن
ك نخليِرْر نوأنلحنسصن تنألمويبل نوأنلوصفوُاَ اَللنكليِنل إمنذاَ مكللتصلم نومزصنوُاَ مباَللقملس ن
طاَ م
9
Artinya :Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah
dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya (QS. Al- Isro : 35)13
Penyempurnaan takaran dan timbangan oleh ayat diatas dinyatakan baik dan
lebih bagus dampaknya. Karena menyempurnakan takaran atau timbangan
menjadikan rasa aman nyaman dalam kesejahtraan hidup bermasyarakat. Dengan
masing-masing pihak memberi dari kelebihan
kebutuhannya dan menerima yang sesuai dengan haknya. Ayat ini juga
mengisyaratkan kita dituntut untuk memenuhi secara sempurna takaran dan
timbangan dengan tidak sekedar berupaya untuk mengurangi melainkan juga untuk
menyempurnakan. Kecurangan dalam menakar dan menimbang mendapat perhatian
khusus dari Al-Quran karena praktek seperti ini telah merampas hak orang lain.
Selain itu, praktek seperti ini juga menimbulkan dampak yang sangat buruk dalam
dunia perdagangan yaitu timbulnya ketidak percayaan pembeli terhadap pedagang
yang curang.14 Firman Allah dalam surat Al-Muthaffifin ayat 1-6
) ( نوإمنذاَ نكاَصلوُهصلم أنلو نونزصنوُهصلم يصلخمسسسصرونن2) س ينلستنلوُصفوُنن ( اَلامذينن إمنذاَ اَلكنتاَصلوُاَ نعنلى اَلاناَ م1) نوليرْل لمللصمطنفنمفيِنن
(6) ب اَللنعاَلنمميِنن
س لمنر ن ( ينلوُنم ينصقوُصم اَلاناَ ص5) ( لميِنلوُهم نعمظيِهم4) ك أنناهصلم نملبصعوُصثوُنن ( أننل ينظصنن صأولنئم ن3
10
Artinya: “ Dari Ibnu Umar RA, dia berkata, ada seseorang bercerita kepada
Rasulullah SAW bahwa dirinya ditipu dalan jual beli, Rasulullah SAW bersabda,
barang siapa yang berjual beli, maka katakanlah tidak boleh ada penipuan” (H.R.
Muttafa’alaih).
صوُاَ اَللمملكنيِاَنل نواَللمميِنزاَنن إملا أصمخصذواَ مباَلنسمنيِنن نومشادمة اَللنمصؤننمة نونجلوُمر اَلنسلل ن
طاَمن نعلنليِمهلم نولنلم ينلنقص ص
Atinya :“Dan tidaklah mereka berbuat curang ketika menakar dan menimbang
melainkan mereka akan ditimpa kekeringan, mahalnya biaya hidup dan kelaliman
para penguasa15.”
Dan disebutkan di dalamnya hadits dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu 'anhuma, ia
berkata:
لما قدم النبي صلى ا عليه وسلم المدينة كانوا من أخبث الناس كيلل
ق لاَلنممليِسسصن نمسسنع ناَلاتاَمجصر اَل ا, قاَنل نرصسلوُصل ام صلعم:ضنيِّ اص نعلنهص نقاَنل
صصدلو ص نعلن اَنبمليِّ نسمعليِهد نر م
(صندليقمليِنن نواَلنشهننداَمء )رواَه اَلترميِذي
اَلنابميِيليِنن نواَل ن
Artinya “Dari Abu Sa’id Radhiyallahu anhu, katanya: Rasulullah SAW. Bersabda:
‘Pedagang yang jujur yang dapat dipercaya itu berdama para Nabi dan oang-orang
yang benar serta para syuhada’.” (HR Tirmidzi)16
Dari hadits di atas dapat diambil suatu pemahaman bahwasannya jual beli
yang tidak bersih atau terdapat unsur penipuan dilarang oleh Islam. Hadist tersebut
dapat disimpulkan bahwasannya seorang pedagang yang melakukan transaksi jual beli tidak
boleh berlaku curang dalam dagangannya, tetapi harus jujur dan benar dalam transaksi jual
beli.
Hal ini menunjukkan bahwa pedagang yang melakukan kecurangan dalam
menakar dan menimbang akan mendapat azab di akhiran kelak dimana setelah
15 HR. Ibnu Majah no. 4019. Syaikh Al Albani mengatkan bahwa hadits ini hasan
16 https://www.alsofwah.or.id/cetakhadits.php?id=278. Di akses pada tanggal 28 okt 2018
11
mereka dibangkitkan kembali setelah kematian. Oleh sebab itu setiap pedagang
hendaknya berhati-hati dalam melakukan penakaran dan penimbangan agar terhindar
dari azab Allah SWT.
D. Jenis-jenis Timbangan
12
3. Timbangan Lantai, yaitu timbangan yang diletakkan di permukaan lantai.
Timbangan lantai biasa digunakan untuk mengukur benda yang bervolume
besar.
4. Timbangan Duduk, yaitu timbangan dimana posisi benda yang ditimbang
dalam keadaan duduk. Timbangan duduk biasanya menggunakan jarum yang
akan berputar kearah angka yang menunjukan berat barang tersebut.
Timbangan duduk hanya biasanya untuk menimbang dalam skala berat
terbatas.17
5. Timbangan Meja, yaitu timbangan yang biasanya digunakan di meja dan rata
rata timbangan meja ini adalah timbangan digital, biasanya digunakan untuk
menimbang buah-buahan di mal-mal atau swalayan.
6. Timbangan Counting, yaitu timbangan hitung yang biasa digunakan untuk
menimbang barang yang berjumlah, jadi barang bisa ditimbang persatuan
sebagai contoh timbangan counting ini sering digunakan untuk menimbang
baut, mur, Spare part mobil dan sebagainya.
7. Timbangan Hewan/Ternak, yaitu jenis timbangan yang digunakan untuk
menimbang hewan baik sapi, kerbau maupun kambing serta sejenisnya.
8. Timbangan Emas, yaitu jenis timbangan yang memiliki akurasi tinggi untuk
mengukur massa emas (logam mulia).18
13
timbangan didalam perdagangan.1958 Berdasarkan peraturan Pemerintah No 25 tahun
2000, kewenangan metrologi berada ditingkat propinsi. Segala kegiatan
kemetrologian dilaksanakan oleh Balai Metrologi yang ada di Dinas Perindustrian
dan Perdagangan propinsi. Tugas-tugas tersebut dibantu oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten dan Kota.20
Secara umum tugas dari Balai Metrologi baik yang ada dipusat maupun
diwilayah adalah memberikan perlindungan terhadap konsumen dengan cara
menciptakan jaminan dalam kebenaran pengukuran serta adanya ketertiban dalam
pemakaian satuan ukur, stanar satuan, metode pengukuran Ukuran, Takaran,
Timbangan dan Perlengkapannya (UTTP). Pada garis besarnya tugas dan fungsi
tersebut dapat dijabarkan dalam kegiatan pengelolaan standar ukuran. Metrologi
Legal bertugas melakukan pengelolaan standar ukuran agar tercipta tertib ukur di
tengah masyarakat. Pengelolaan standar ukur dilakukan terhadap UTTP yang
dipergunakan untuk kepentingan umum.hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya
kecurangan dan penipuan oleh pedagang.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak Metrologi dalam hal ini adalah:61
a. Pemeriksaan alat UTTP
pemeriksaan UTTP dilakukan untuk mencocokkan dan menilai tipe atas
UTTP sesuai atau tidak dengan perundang-undangan yang berlaku.
b. Melakukan tera dan tera ulang UTTP
Sesuai dengan pasal 1 UU No.2 Tahun 1981, yang bertugas melakukan tera
dan tera ulang terhadap UTTP dan memberi atau memasang tanda sah, tanda
batal, tanda jaminan, tanda daerah, dan tanda petugas terhadap alat-alat UTTP.
c. Pengawasan dan penyuluhan kemetrologian
Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengamatan yang berhubungan
dengan pengukuran, penakaran dan penimbangan. Hal ini dilakukan untuk
menjelaskan kepada pedagang mengenai tata cara penggunaan dan pemeliharaan
19 Rozalinda, http://wordpress.com/pengawasan-pasar-perspektif-ekonomi-islam,html, 29/10/2018
20 ibid
14
UTTP, serta hal-hal yang harus dipenuhi dan dipatuhi dalam menggunakan UTTP
sehingga menimbulkan kesadaran bagi pedagang untuk berlaku jujur dalam menakar
dan menimbang.
21 http;//dinaspasarpekanbaru.go.id,html. 29/10/2018.
22 M. Mamin Despan, http://aturandalamberdagang.blogspot.co.id.html. Akses 24/10/2018
23 Rozalinda, Ekonomi Islam, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2014,hal 175
24 Adi Sasono, Solusi Islam Atas Problematika Umat, Jakarta: Gema Insani Press, 1998,,56.
15
SAW. pernah diangkat petugas yang secara khusus menjadi pengawas bagi pasar Mekah
untuk mencegah kecurangan-kecurangan yang dilakukan. Khalifah yang pertama
menyusun aturan hisbah ini adalah Umar bin Khattab. 25
25 Topo Santoso, Membumikan Hukum Pidana Islam: Penegakan Syariat dalam Wacana dan
Agenda, Jakarta: Gema Insani Press, 2003, 57.
16
1. Hisbah memerintah pada kebaikan yaitu:
a) Memerintah pada kebaikan yang terkait hak-hak Allah SWT.
c) Memerintah pada kebaikan yang terkait hak-hak bersama antara hak-hak Allah SWT.
dan hak-hak manusia.26
c) Mencegah kemungkaran yang terkait hak-hak bersama antara hak-hak Allah SWT. dan
hak-hak manusia.27
Dalam tidak digolongkan pada penipuan barang dagangan dan kecurangan. Al-Qur'an
tentang kewajiban melakukan amar ma'ruf dan nahi munkar yaitu terdapat pada QS. Al-
Imran ayat 104 yang berbunyi:
Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan ummat yang menyeru kepada
kebaikan, memerintah yang ma'ruf dan mencegah yang munkar. Mereka itulah orang-
orang yang beruntung(QS. Al-Imron : 104).28"
Hisbah adalah sebuah institusi keagamaan dibawah kendali pemerintah yang
mengawasi masyarakat agar agar menjalankan kewajibannya dengan baik, ketika
masyarakat mulai untuk mengacuhkannya dan melarang masyarakat melakukan hal-
hal yang salah, saat masyarakat mulai terbiasa dengan kesalahan itu. Hak orang lain
17
merupakan factor timbulnya kegoncanga, kepercayaan dalam masyarakat dan jalan
pemutusan kearah tali persaudaraan, menimbulkan rasa kebencian dan rasa
permusuhan antara manusia, yang oleh karenanya timbul kejahatan dimuka bumi yng
berakibat terganggunya kemaslahatan umat.29
BAB III
29 H. Ibrahim Lubis, Ekonomi Islam Pengantar 2, (Jakarta: Kalam Mulia:1995), hal. 339
18
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam melakukan perdagangan sebaiknya berpedoman dengan etika
perdagangan dalam Islam yang dikuatkan dengan dalil-dalil dan hadits yang ada
sebagai dasar hukum pelaksanaan perdagangan dalam Islam. Agar menjadi sempurna
dan ibadah atas semua yang dilakukan. Dan hendaklah mereka bermuamalah dengan
kejujuran dan transparan, agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Dalam melakukan perdagangan dianjurkan untuk selalu bersifat jujur
bermurah hati, menghindari perbuatan curang yang mengakibatkan kerugian kepada
orang lain. Dalam melakukan perdagangan, Penyempurnaan takaran dan timbangan
dinyatakan baik dan lebih bagus akibatnya. Ini karna menyempurnaan takaran atau
timbangan melahirkan rasa aman, ketentraman dan kesejahteraan hidup
bermasyarakat.
Demikianlah makalah yang dapat penulis sajikan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Agama RI , Al- Quran Dan Tajwid, Bandung : PT Syaamil Cipta Media 2008
Akhmad Mudjahidin, Ekonomi Islam, Jakarta, PT. Raja Grafindo, 2007
Yusuf Qardhawi, “Halal dan Haram dalam Islam “http://media.isnet.org//islam/
Qardhawi/halal/4027. html akses 21 oktober 2018
Atabaiq Ali, Kamus Kontemporer Arab – Indonesia ,Yogyakarta: Multi Karya Grafika
2003
Amiur Nurddin Renungan tentang bisnis Islam dan Ekonomi Islam syariah dari
mana
sumber hartamu
mam Al-Mawardi, Ahkam Sultahniyah: Sistem Pemerintahan Khilafah Islam,
Penerjemah: Khalifurrahman Fath & Fathurrahman, Jakarta: Qisthi Press, 2014,
Deprtemen Agama RI , Al- Quran Dan Tajwid, op.cit,
Akhmad Mudjahidin, Ekonomi Islam ( Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007)
HR. Ibnu Majah no. 4019. Syaikh Al Albani mengatkan bahwa hadits ini hasan
https://www.alsofwah.or.id/cetakhadits.php?id=278. Di akses pada tanggal 28 okt
2018
Lihat Http://Html Jenis-Jenis Timbangan, Diakses 25/10/2018
Lihat Http://Html Macam-macam Timbangan Yang Sering Digunakan Kumpulan
Ilmu
Teknologi, Diakses 24/10/2018
M. Mamin Despan, http://aturandalamberdagang.blogspot.co.id.html. Akses
24/10/2018
Rozalinda, Ekonomi Islam, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2014
Adi Sasono, Solusi Islam Atas Problematika Umat, Jakarta: Gema Insani Press, 1998
Topo Santoso, Membumikan Hukum Pidana Islam: Penegakan Syariat dalam
Wacana dan Agenda, Jakarta: Gema Insani Press, 2003
20
Imam Al-Mawardi, Ahkam Sultahniyah,
Deprtemen Agama RI , Al- Quran Dan Tajwid, op.cit
H. Ibrahim Lubis, Ekonomi Islam Pengantar 2, (Jakarta: Kalam Mulia:1995)
Jaribah Al-Haritsi, Fikih Ekonomi Umar bin Al-Khatbah, (Jeddah, Saudi Arabia: Dar
Al-Andalus AlKhadra:2003) Cet 1,
Rozalinda, http://wordpress.com/pengawasan-pasar-perspektif-ekonomi-islam,html,
29/10/2018
http;//dinaspasarpekanbaru.go.id
21
TUGAS INDIVIDU
PERANAN NERACA ATAU TIMBANGAN DALAM PERSPEKTIF
EKONOMI KONVENSIONAL DAN EKONOMI ISLAM
DOSEN
Disusun Oleh :
Amanatun Nisfah Nurun Nikmah
Npm 1860102006
22