Anda di halaman 1dari 4

KANDUNGAN SENYAWA KAFEIN TIGA VARIETAS KOLA

Varietas Cola nitida dan Cola acuminata mengandung senyawa kafein yang jauh lebih
tinggi dibanding Cola garcina. Oleh karena itu, di Nigeria Cola acuminata dan Cola nitida
dibudidayakan secara meluas dibanding Cola garcina yang dibudidayakan secara terbatas.
Senyawa kafein memiliki berbagai efek stimulan yang menguntungkan, sehingga saat ini
ekstrak Cola acuminata dan Cola nitida banyak dimanfaatkan dalam berbagai minuman
tonik untuk penghilang depresi dan kelelahan serta minuman ringan (soft drink) peningkat
kesegaran. Adapun Cola garcina lebih banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Nigeria
untuk pewarna kain pada industri pencelupan dan sebagai bahan penyerta utama pada
prosesi seremoni sosial, adat maupun keagamaan.

Terdapat sekitar 125 varietas kola di dunia, akan tetapi hanya 7 varietas saja yang bijinya
dapat dikonsumsi dan hanya 2 varietas yang dieksploitasi secara komersial yaitu Cola nitida dan
Cola acuminata yang banyak dibudidayakan di negara Nigeria, Ghana, Pantai Gading, Kamerun
dan Brazil. Nigeria merupakan negara penghasil biji kola terbesar di dunia dengan produksi
sekitar 200.000 ton pertahun yang mensuplai ± 88% kebutuhan biji kola dunia. Di Nigeria
sendiri terdapat 3 varietas kola yang di budidayakan yaitu Cola nitida, Cola acuminata dan Cola
garcina.
Senyawa alkaloid terpenting yang terkandung dalam biji kola adalah kafein
(C8H10N4O2) dengan nama sistematik 1,3,7 trimetil 2,6 dioksipurin. Senyawa kafein
merupakan senyawa kimia hasil metilasi xanthin dengan bentuk dasar heterosiklis yang memiliki
sifat pharmakologi, sehingga kafein dikenal juga dengan nama 1,3,7 trimetil xanthin. Kafein
dalam kondisi zat murni merupakan serbuk berwarna putih berbentuk kristal prisma heksagonal,
dan merupakan senyawa yang tidak berbau serta berasa pahit.
Gambar 1. Struktur molekul kafein
Sumber : Smith (2002)

Kafein merupakan zat psikoaktif yang memiliki efek stimulan dan paling luas digunakan di
seluruh dunia, mengingat berbagai efek stimulan yang dimilikinya yaitu :
 Mencegah kantuk
Senyawa kafein dapat membantu tubuh mengeluarkan hormon epinefrin yang lebih banyak.
Jika hormon epinefrin di dalam tubuh meningkat, maka hormon adrenalin pun akan
meningkat yang membuat tubuh akan terasa lebih segar sehingga kantuk pun hilang.
 Mencegah depresi
Senyawa kafein terbukti dapat merangsang keluarnya zat dopamin, yaitu neurotransmitter
yang bertugas untuk mengaktifkan pusat kesenangan di dalam otak. Dengan dikeluarkannya
zat ini, maka tubuh akan mendapatkan rasa senang yang meningkat, sehingga depresi yang
dialami akan berkurang.
 Meningkatkan energi tubuh
Senyawa kafein juga dapat membantu untuk meningkatkan energi tubuh. Hal ini berkaitan
dengan adanya peningkatan hormon adrenalin dalam tubuh, yang dapat membuat seseorang
akan merasakan peningkatan energi di dalam tubuhnya. Sehingga tak heran apabila hampir
semua minuman berenergi mengandung senyawa kafein di dalamnya.
 Meningkatkan stamina setelah olahraga
Senyawa kafein pun mampu meningkatkan stamina tubuh setelah olahraga. Konsumsi
senyawa kafein dan makanan karbohidrat tinggi setelah berolahraga dapat membantu tubuh
untuk mengisi glikogen otot yang hilang saat berolahraga sehingga hal ini akan mempercepat
regenerasi otot yang membuat stamina akan pulih kembali.
 Meningkatkan memori
Kafein juga ternyata dapat meningkatkan daya ingat atau memori seseorang. Terbukti dari
sebuah penelitian yang dilakukan oleh Johns Hopkins Uneversity di Amerika Serikat pada
tahun 2012 yang mengamati efek kafein terhadap kemampuan seseorang untuk mengingat.
Hasil penelitian mendapatkan bahwa kafein bisa meningkatkan kemampuan seseorang untuk
mengingat hingga rentang waktu 24 jam setelah diminum. Hasil ini ditemukan peneliti setelah
mengamati lebih dari 100 partisipan yang tak terbiasa minum kopi, teh, atau minuman
berkafein. Peneliti menemukan bahwa setidaknya diperlukan 200 miligram kafein untuk
mendapatkan efek daya ingat yang meningkat.

Tabel 1. Kandungan kafein pada 3 varietas kola


Varietas kola Kandungan kafein (%)
Cola acuminata 4,7
Cola nitida 2,4
Cola garcina 0,6
Sumber : Okoli et al. (2012)

Tabel 1 memperlihatkan bahwa kandungan kafein yang tinggi pada kola terdapat pada
varietas Cola acuminata dan Cola nitida masing-masing 4,7% dan 2,4%, sedangkan pada Cola
garcina mengandung kafein yang rendah yaitu 0,6%. Dikarenakan kandungan kafein yang
tinggi, sehingga wajar apabila di Nigeria Cola acuminata dan Cola nitida dibudidayakan secara
meluas dibanding Cola garcina yang dibudidayakan secara terbatas.
Jika dibandingkan dengan kandungan kafein pada biji kopi, Cola acuminata dan Cola
nitida mengandung senyawa kafein yang relatif lebih tinggi dibanding biji kopi, mengingat
bahwa kandungan kafein pada biji kopi Robusta berkisar antara 1,16-3,27% dan dalam biji kopi
Arabika berkisar antara 0,58-1,70%.
Karena memiliki efek stimulan kafein yang menguntungkan, saat ini ekstrak Cola
acuminata dan Cola nitida banyak dimanfaatkan dalam berbagai minuman tonik untuk
penghilang depresi dan kelelahan serta minuman ringan (soft drink) peningkat kesegaran.
Adapun Cola garcina lebih banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Nigeria untuk pewarna kain
pada industri pencelupan dan sebagai bahan penyerta utama pada prosesi seremoni sosial, adat
maupun keagamaan. (Juniaty Towaha/Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar, email :
juniaty_tmunir@yahoo.com).
DAFTAR PUSTAKA

Okoli, B.J., Abdullahi, K., Myina, O. & Iwu, G. (2012). Caffeine content of three Nigerian cola.
Journal of Emerging Trends in Engineering and Applied Science, 3(5), 830-833.

Smith, A. (2002). Effects of caffeine on human behaviour. Food and Chemical Toxicology, 40,
1243-1255.

Tachie-Obeng, E. & Brown, N. (2001). Cola nitida and Cola acuminata. Oxford, UK:
Department of Plant Sciences, University of Oxford.

Anda mungkin juga menyukai