“PEMFIGOID BULOSA”
Dosen Pembimbing:
dr. Fajar Waskito, M.Kes, Sp.KK
Disusun Oleh:
DEVINA SAGITANIA (42170129)
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Bapak S
Usia : 72 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan :-
Kunjungan ke klinik : 10 Januari 2018
B. ANAMNESA
1. Keluhan Utama
Lepuh-lepuh pada kedua kaki dan gatal.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
OS datang ke Poliklinik Kulit RS Bethesda dengan keluhan lepuh,
luka dan gatal yang terus menerus pada kedua kaki sejak 2 bulan yang
lalu, keluhan dirasakan hilang timbul. Bila ada lepuh yang pecah dan
membaik, maka akan muncul kembali lepuh yang baru di tempat
berbeda. Awal mula sebelum timbul lepuh didapatkan bercak-bercak
merah gatal. Os sekarang sedang mengalami stroke lebih dari 1 tahun
lalu sehingga aktivitas hanya dapat berbaring di atas kasur.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Hipertensi : (-)
Asma : (-)
DM : (-)
Penyakit jantung : (-)
Penyakit ginjal : (-)
Keluhan serupa : (-)
4. Riwayat penyakit keluarga
OS mengaku tidak terdapat keluhan yang sama dengan keluarga.
5. Riwayat Alergi
Alergi udang, dengan reaksi bentol-bentol pada kulit.
6. Riwayat Pengobatan
Os mengaku sudah beberapa kali berobat dan diberi obat penghilang
gatal berupa obat minum dan salep. Riwayat pengobatan untuk stroke
yakni captopril.
C. PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Gizi : Cukup
Nadi dan RR : Tidak dilakukan pemeriksaan
Kepala dan Leher : Tidak terdapat lesi UKK
Thoraks : Tidak terdapat lesi UKK
Abdomen : Tidak terdapat lesi UKK
Ekstremitas : sesuai status lokalis
D. DIAGNOSA BANDING
- Pemfigoid bulosa
- Pemfigus vulgaris
- Dermatitis herpetiformis (penyakit duhring)
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan.
Diusulkan dilakukan pemeriksaan histopatologis dan imunologi untuk
menyingkirkan diagnosa lain.
F. DIAGNOSA
Pemfigoid Bulosa
G. TATALAKSANA
- Kompres dengan larutan salin yaitu NaCl 0,9% menggunakan kasaa
selama 20 menit sesudah mandi.
- Pemberian antihistamin untuk mengurangi gatal
- Antiinflamasi
R / methylprednisolone tab mg 16 No. XIV
S.3.dd.tab I
H. EDUKASI
1. Penyakit ini disebabkan oleh autoimun, dimana sistem kekebalan
tubuh menyerang tubuh sendiri, sehingga memerlukan pengobatan
yang lama.
2. Penyakit ini dapat kambuh lagi
3. Menjaga kebersihan kulit, sering berjemur matahari pagi, jangan terus
menerus dibiarkan berada di tempat yang lembab.
4. Mandi 2x sehari rutin setiap hari.
I. PROGNOSIS
• Prognosis ad vitam : bonam
• Prognosis ad functionam : bonam
• Prognosis ad sanationam : dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
I. Definisi
Pemfigoid Bulosa (PB) adalah penyakit umum autoimun
kronik yang ditandai oleh adanya bula subepidermal yang besar dan
berdinding tegang diatas permukaan kulit yang eritematosa dan pada
pemeriksaan imunopatologik ditemukan C3 (Komponen komplemen ke-3)
pada epidermal basement membrane zone.
II. Epidemiologi
Sebagian besar pasien dengan Pemfigoid Bulosa berumur lebih
dari 60tahun dengan puncak insiden terjadi pada usia sekitar 80 tahun,
walaupun dapat terjadi pada semua umur. Tidak ada predileksi etnis, ras,
atau jenis kelamin. Insiden Pemfigoid Bulosa diperkirakan 7 per juta per
tahun di Prancis dan Jerman.
III. Etiologi
Autoimun, tetapi penyebab yang menginduksi produksi autoantibodi pada
penyakit pemfigoid bulosa masih belum diketahui.
V. Patofisiologi
Autoantigens utama pada pasien Pemfigoid Bullosa (PB) adalah
antigen PB 230 (PB230) dan antigen PB 180. Autoantibodi PB
terakumulasi dalam jaringan dan mengikat antigen pada membran basal.
Pasien dengan PB mengalami respon sel T autoreaktif untuk PB180 dan
PB230, dan ini penting untuk merangsang sel B untuk menghasilkan auto
antibodi patogen. Setelah pengikatan autoantibodi terhadap antigen target,
pembentukan bula subepidermal terjadi melalui rentetan peristiwa yang
melibatkan aktivasi komplemen, penarikan sel inflamasi (terutama
neutrofil dan eosinofil), dan pelepasan berbagai kemokin dan
protease, seperti metaloproteinasematriks-9 dan neutrofil elastase.
Pemfigoid Bulosa adalah contoh penyakit autoimun dengan respon
imunseluler dan humoral yang bersatu menyerang antigen pada membran
basal.
Antigen PB merupakan protein yang terdapat pada hemidesmosom
sel basal, diproduksi oleh sel basal dan merupakan bagian BMZ
(basal membrane zone) epitel gepeng berlapis. Fungsi
hemidesmosom ialah melekatkan sel-sel basal dengan membrane
basalis, strukturnya berbeda dengan desmosom. Terdapat dua jenis
antigen Pemfigoid Bulosa yaitu dengan berat molekul 230kD disebut
PBAg1 (Pemfigoid Bulosa Antigen 1) atau PB230 dan 180 kD dinamakan
PBAg2 atau PB180. PB230 lebih banyak ditemukan dari pada PB180.
Terbentuknya bula akibat komplemen yang beraktivasi
melalui jalur klasik dan alternatif, yang kemudian akan mengeluarkan
enzim yang merusak jaringan sehingga terjadi pemisahan epidermis
dengan dermis. Studi ultra struktural memperlihatkan pembentukan
awal bula pada pemfigus bulosa terjadi dalam lamina lucida, di antara
membrane basalis dan lamina densa.
Terbentuknya bula pada tempat tersebut disebabkan hilangny daya
tarikan filament dan hemidesmosom. Langkah awal dalam
pembentukan bula adalah pengikatan antibodi terhadap antigen
Pemfigoid Bulosa. Fiksasi IgG pada membran basal mengaktifkan
jalur klasik komplemen. Aktifasi komplemen menyebabkan kemotaksis
leukosit serta degranulasi sel mast. Produk-produk sel mast
menyebabkan kemotaksis dari eosinofil melalui mediator seperti
factor kemotaktik eosinofil anafilaksis. Akhirnya, leukosit dan protease sel
mast mengakibatkan pemisahan epidermis kulit. Sebagai contoh,
eosinofil, sel inflamasi dominan di membran basal pada lesi
Pemfigoid Bulosa, menghasilkan gelatinase yang memotong kolagen
ekstraselular dari PBAG2, yang mungkin berkontribusi terhadap
pembentukan bula.
IX. Terapi
-kortikosteroid : prednison 40-60 mg/hari. Jika telah tampak perbaikan
dosis diturunkan perlahan-lahan.
-kombinasi kortikosteroid dengan imunosupresan dapat mengurangi dosis
kortikosteroid.
-untuk mencegah infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik :
Eritromisin 4x250 mg/hari selama 5 hari.
-luka basah dikompres dengan larutan salin 2x sehari setelah mandi selama
20 menit.
X. Edukasi
1. Penyakit ini disebabkan oleh autoimun, dimana sistem kekebalan
tubuh menyerang tubuh sendiri, sehingga memerlukan pengobatan yang
lama.
2. Penyakit ini dapat kambuh lagi
3. Menjaga kebersihan kulit, sering berjemur matahari pagi, jangan
terus menerus dibiarkan berada di tempat yang lembab.
4. Mandi 2x sehari rutin setiap hari.
5. menjaga keseimbangan cairan tubuh
XI. Prognosis
Pemfigoid Bulosa ialah penyakit kulit kronis yang bisa menetap sel
ama beberapa bulan atau beberapa tahun, namun secara umum prognosisn
ya baik.Walaupun mayoritas pasien yang mendapatkan terapi akan mengal
ami remisi spontan, tingkat mortalitas dipertimbangkan pada pasien yang s
udah lanjut usia.
DAFTAR PUSTAKA
Primer.
Siregar. 2014. Saripati Penyakit Kulit edisi 3. Jakarta : EGC.