Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PENELITIAN

1. LatarBelakangPenelitian

Kegiatan perusahaan yang semakin berkembang menimbulkan transaksi

perusahaan semakin banyak dan kompleks sehingga menuntut pihak manajemen

untuk menerapkan sistem akuntansi secara baik dan tepat dari semua transaksi

yang terjadi.

Salah satu transaksi yang terjadi dalam perusahaan adalah transaksi atas

persediaan. Persediaan bagi perusahaan harus diamankan dari kemungkinan

pencurian, kebakaran, kerusakan dan lain-lain demi mempertahankan kontinuitas

perusahaan.

Begitu pula persediaan harus ditangani dengan baik selain pemasukan dan

penyimpanan jugapengeluarannya juga ke perusahaan, karena kesalahan dalam

pemasukannya yang disebabkan oleh harga dan kualitas barang akan berpengaruh

baik terhadap hasil produksi juga terhadap harga pokok penjualannya, dengan

kata lain persediaan merupakan asset perusahaan yang paling banyak

mengandung resiko, sehingga pihak manajemen perlu menerapkan sistem

akuntansi untuk mengendalikannya dengan baik.

Persediaan perlu diatur sedemikian rupa, agar dalam melakukan pembelian

persediaan tidak terhindar dari batas yang telah direncanakan, atau sesuai dengan

prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan, maka dari itu pengendalian intern

sangat diperlukan.
2

Sitem pengendalian intern diperlukan untuk kegiatan oprasional

perusahaan, sehingga produktivitas perusahaan dapat tercapai sesuai dengan

rencana dan tujuan yang ditetapkan yaitu untuk menghindaripenyimpangan,

penyelewengan dan ketidaklancaran operasi perusahaan sehingga asset

perusahaan dapat terjamin keamanannya dan tujuan perusahaan dapat tercapai.

Sistemakuntansipersediaandiperlukankarenasistem

akuntansipersediaanakanmembantumanajemenperusahaandalammenyiapkaninfor

masi yang bergunamengenaipersediaanperusahaan,

sertadapatberperanmeningkatkanefisiensidanefektifitaspengendalian intern

persediaanperusahaan.

PT. Daya Anugrah Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang

bisnis retail sepeda motor dan suku cadang Hondayang berskala nasional dan

memiliki jaringan yang menyebar di seluruh Indonesia.Sejalan dengan makin

besarnya ruang lingkup operasi perusahaan, maka kemampuan pimpinan

perusahaan dalam mengendalikan perusahaan semakin terbatas, sehingga tidak

mungkin lagi untuk dapat mengendalikan keseluruhan bagian yang ada pada

perusahaan.

Dari hasil pengamatan sementara permasalahan yang terdapat pada PT.

Daya Anugrah Mandiri Garut adalah sistem pengendalian intern persediaan

kurang berjalan dengan baik, karena tugas dan wewenang dari berbagai fungsi

kurang diperhatikan, misalnya dalam pencatatan pelaksanaan keluar masuk

persediaan dilakukan secara manual yang mengakibatkan tingkat kejelasan

pencatatan belum maksimal dan kurang efektifnyapengelolaan persediaan.


3

Suatu pengendalian intern yang memadai diperlukan agar dapat membantu

manajemen dalam menjaga harta perusahaan, menguji ketelitian dan keandalan

data akuntansi, meningkatkan efisiensi operasi perusahaan serta mendorong

ditaatinya kebijakan-kebijakan yang telah di tetapkan oleh pimpinan.

Berdasarkan paparan tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul:“Peranan Sistem Akuntansi Persediaan

Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Intern Persediaan Pada PT.

Daya Anugrah Mandiri Garut”.

2. Identifikasi Masalah

Dari uraian pada latar belakang penelitian di atas, maka identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan sitem akuntansi persediaan pada PT. Daya Anugrah

Mandiri Garut.

2. Bagaimana efektivitas pengendalian intern persediaan pada PT. Daya Anugrah

Mandiri Garut.

3. Bagaimana peranan sistem akuntansi persediaan dalam menunjang efektivitas

pengendalian internpersediaan pada PT. Daya Anugrah Mandiri Garut.

3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data dan informasi yang

berhubungan dengan permasalahan di atas. Adapun tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui:


4

1. Untuk mengetahui pelaksanaan sistem akuntansi persediaan pada PT. Daya

Anugrah Mandiri Garut.

2. Untuk mengetahui efektivitas pengendalian intern persediaan pada PT. Daya

Anugrah Mandiri Garut.

3. Untuk mengetahui peranan sitem akuntansi persediaan dalam menunjang

efektivitas pengendalian intern pada PT. Daya Anugrah Mandiri Garut.

4. Kegunaan Penelitian

Tercapainya sasaran dan tujuan dari penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat serta sumbangan informasi yang akurat dan relevan sebagai

berikut:

1. Kegunaan Teoritis

a. Bagi Penulis

Dapat menambah pengetahuan, wawasan dan mendapat ilmu

yangbermanfaat bagi penulis mengenai sistem akuntansi persediaan

b. Pihak Lain

Diharapkan hasil penelitian ini dijadikan sumber informasi dan referensi

dalam mengembangkan ilmu pengetahuan lainnya serta dalam melakukan

penelitian lebih lanjut.

2. Kegunaan Praktis

Bagi perusahaan penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan sebagai

sumbangan pemikiran untuk membantu manajemen dalam mengelola sistem

akuntansi persediaan dalam menunjang pengendalian intern perusahaan.


5

5. Pembatasan Masalah

Pada penulisan skripsi ini penulis membatasi penelitian terhadap sistem

akuntansi persediaan spare parts pada PT. Daya Anugrah Mandiri Garut.

6. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Sistem akuntansi merupakan suatu sarana bagi manajemen perusahaan

guna mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk mengelola perusahaan

dan untuk menyusun laporan keuangan bagi para pemilik, kreditor dan pihak lain

yang berkepentingan. Informasi yang di hasilkan oleh sistem akuntansi dapat

membantu pihak manajemen dalam merencanakan dan mengarahkan operasi

perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan.

Sistem akuntansi sebagaimana dikemukakan Mulyadi (2010:3): “Sistem

akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi

sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh

manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”.

Penjelasan lain mengenai sistem dikemukakan oleh Howard F. Stettler

yang dikutip oleh Zaki (2002:3) yang mengatakan bahwa:

Sistem akuntansi adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-


prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai
usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan
balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen
untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang
berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur dan lembaga-lembaga
pemerintah untuk menilai hasil operasi.
6

Dari pernyataan tersebut maka dapat diidentifikasikan bahwa unsur-unsur

yang menunjang terlaksananya sistem akuntansi adalah sebagai berikut:

- Formulir dan Catatan

- Prosedur

- Laporan

Berdasarkan hal-hal di atas dalam rangka mencapai tujuan dari sistem

akuntansi maka perusahaan harus menerapkan satu tujuan yang jelas dan

dipertimbangkan dengan dengan baik. Adapun tujuan dari sistem akuntansi

menurut Mulyadi (2010:19) sebagai berikut:

1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.

2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada,

baik mengenai mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasinya.

3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu

untuk memperbaiki tingkat keandalan (Reliability) informasi akuntansi yang

menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggung jawaban dan

perlindungan kekayaan perusahaan.

4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

Adapun fungsi-fungsi yang terkait serta jaringan prosedur yang

membentuk sistem menurut Mulyadi (2010:579) adalah sebagai berikut:

 Fungsi yang Terkait

1. Panitia Perhitungan Fisik Persediaan

Panitia ini berfungsi untuk melaksanakan perhitungan fisik persediaan

menyerahkan hasil perhitungan tersebut kepada bagian kartu persediaan


7

untuk digunakan sebagai dasar adjustmen terhadap catatan persediaan

dalam kartu persediaan.

2. Fungsi Akuntansi

Dalam perhitungan fisik persediaan fungsi ini bertanggungjawab untuk:

a. Mencantumkan harga pokok satuan persediaan yang dihitung ke dalam

daftar hasil perhitungan fisik.

b. Mengalikan kuantitas dan harga pokok per satuan yang tercantum

dalam daftar hasil perhitungan fisik.

c. Mencantumkan harga pokok total dalam hasil perhitungan fisik.

d. Melakukan adjustment terhadap kartu persediaan berdasar data hasil

perhitungan fisik.

e. Membuat bukti memorial untuk mencatat adjustmen data persediaan

dalam jurnal umum berdasarkan hasil perhitungan fisik persediaan.

3. Fungsi Gudang

Fungsi gudang bertanggung jawab untuk melakukan adjustment data

kuantitas persediaan yang dicatat dalam kartu gudang berdasarkan hasil

perhitungan fisik persediaan.

 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem

1. Prosedur Perhitungan Fisik

2. Prosedur Kompilasi

3. Prosedur Penentuan Harga Pokok Persediaan

4. Prosedur Adjustment
8

Sistem akuntansi yang memadai, mengandung unsur pengendalian yang

memusakan dalam arti output yang dihasilkan sistem tersebut memiliki

kandungan data yang dapat dipercaya, lengkap dan akurat.

Pentingnya melakukan pengendalian terhadap aktivitas usaha adalah untuk

memberikan jaminan yang meyakinkan bahwa tujuan perusahaan dapat di capai.

Pengertian Pengendalian intern menurut Mulyadi (2010:163) adalah sebagai

berikut:

Sistem pengendalian intern meliputi stuktur organisasi, metode dan


ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,
mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi
dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari

sistem pengendalian intern adalah:

1. Menjaga kekayaan organisasi

2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi

3. Mendorong efisiensi, dan

4. Mendorong dipatuhinnya kebijakan manajemen

Manajemen berkepentingan untuk melaksanakan sistem pengendalian

intern yang baik guna menekan terjadinya kesalahan dan penyelewengan,

terutama yang menyangkut persediaan suatu perusahaan, Dengan adanya

pelaksanaan sistem akuntansi persediaan yang baik diharapkan dapat terciptanya

efektivitas pengendalian intern persediaan, yang digambarkan dengan tujuan-

tujuan pengendalian menurut Arens, (2011:124) adalah sebagai berikut:


9

1. Transaksi yang Dicatat Benar-Benar Ada (keterjadian)

Tujuan ini terkait dengan apakah transaksi yang tercatat telah benar-benar

terjadi.

2. Transaksi yang Ada Telah Dicatat (kelengkapan)

Tujuan ini terkait dengan apakah semua transaksi yang harus dimasukkan

dalam jurnal telah benar-benar dimasukan.

3. Transaksi yang Dicatat Disajikan dalam Jumlah yang Benar (akurasi)

Tujuan ini membahas keakuratan informasi tentang transaksi akuntansi dan

merupakan salah satu bagian dari asersi keakuratan untuk kelas transaksi.

4. Transaksi yang Dicatat Telah Dimasukkan dalam Arsip Utama dengan Tepat

dan Telah Diikhtisarkan dengan Benar (pemindahbukuan dan pengikhtisaran)

Tujuan ini terkait dengan akurasipemindahan informasi dari transaksi yang

dicatat di jurnal ke buku besar utama dan buku pembantu.

5. Transaksi yang Dimasukan dalam Jurnal Klien Telah Diklasifikasikan dengan

Tepat (klasifikasi)

Tujuan ini terkait dengan apakah transaksi-transaksi telah dimasukkan ke

dalam akun yang tepat, dan merupakan penyeimbang dari asersi manajemen

terhadap klasifikasi untuk kelompok-kelompok transaksi.

6. Transaksi dicatat Pada Tanggal yang Benar (penetapan waktu)

Tujuan penetapan waktu untuktransaksi merupakan penyeimbang asersi pisah

batas manajemen.
10

Berdasarkan uraian yang dikemukaan di atas penulis menuliskan hipotesis

sebagai berikut:“Jika sistem akuntansi persediaan diterapkan secara

memadai, maka dapat berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian

intern persediaan”.

7. Metode Penelitian

7.1 Metode yang Digunakan

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif analisis yang dilakukan dengan mengumpulkan dan

menyusun data yang didapat di lapangan kemudian diolah, dianalisis serta di

bandingkan dengan teori yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti serta

dapat membuat prediksi dan identifikasi guna menguji kebenaran hipotesisnya.

MenurutSugiyono (2013:29), “Metode deskriptif adalah metode yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.

Penulis menggunakan metode ini karena tujuan penelitian yang dilakukan

mengunakan data yang ada di lapangan dengan membuat deskripsi, gambaran

secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antara

fenomena yang diselidiki dengan cara membandingkan dengan teori-teori yang

relevan.
11

7.2 Operasionalisasi Variabel

Sesuai judul penelitian: “Peranan sistem akuntansi persediaan dalam

menunjang efektivitas pengendalian intern persediaan pada PT Daya Anugrah

Mandiri” terdapat dua variabel yaitu:

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Menurut Sugiyono (2013:39), “Variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (terikat)”, dimana yang menjadi variabel bebas (X) adalah sistem

akuntansi persediaan.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Menurut Sugiyono (2013:39), “Variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen”,

yang menjadi variabel terikat (Y) adalah pengendalian intern persediaan.

Untuk lebih jelas mengenai operasionalisasi variabel dalam penelitian ini

dapat dilihat dalam tabel 1 berikut:


12

Tabel 1
Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala

Sistem Akuntansi 1. Unsur-unsur yang 1. Formulir dan Catatan. Ordinal


persediaan. menunjang sistem 2. Prosedur
Mulyadi 3. Laporan
(2010:579)
1. Panitia perhitungan fisik
2. Fungsi yang terkait 2. Fungsi Akuntansi
3. Fungsi Gudang

3. Jaringan prosedur 1. Prosedur perhitungan fisik


yang membentuk 2. Prosedur kompilasi
sistem 3. Prosedur penentuan harga
pokok persediaan
4. Prosedur adjustmen
Efektivitas 1. Keterjadian 1. Diberikan sesuai dengan Ordinal
Pengendalian prosedur yang berlaku
Intern Persediaan. 2. Adanya legalitas yang sah
Arens (2011:124)
2. Kelengkapan  Catatan dan dokumen yang
lengkap di bagian akuntansi

3. Akurasi  Pembayaran penjualan sesuai


dengan informasi dan laporan
penjualan

4. Pemindahbukuan 1. Buku besar


dan Pengikhtisaran 2. Laporan

5. Klasifikasi  Dicatat ke dalam jurnal


dengan akun yang tepat

6. Penetapan waktu  Setiap dokumen dicatat sesuai


tanggal terjadinya transaksi
13

7.3 Jenis dan Sumber Data

7.3.1 Jenis Data

Berdasarkan sifatnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Kualitatif, yaitu data yang berupa penjelasan atau pernyataan yang

tidak berbentuk angka yang diperoleh dari PT.Daya Anugrah Mandiri,

misalnya seperti data tentang kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh

perusahaan serta struktur organisasi perusahaan.

2. Data Kuantitatif, yaitu data yang berupa angka, seperti data penjualan.

7.3.2 Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini yaitu berupa data sekunder.Pengertian dari

data sekunder menurut Sugiyono (2013:137) adalah:“Sekunder merupakan

sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya

lewat orang lain atau lewat dokumen”.

Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang

telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak

dipublikasikan. Untuk memperoleh data sekunder, penulis melakukan studi

kepustakaan dengan cara mengumpulkan teori-teori dari buku-buku, menelaah

literatur-literatur, catatan-catatan perkuliahan sebagai landasan teoritis guna

mempelajari masalah dalam melakukan penelitian.


14

7.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan barang

untuk keperluan penelitian dimana data telah terkumpul lalu dianalisis agar

memperoleh pemecahan dari masalah yang diteliti, sehingga penulis dapat

menguji dan membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai

berikut:

1. Penelitian lapangan (Field Research)

Menurut Iqbal (2006:85): “Penelitian lapangan dilakukan untuk memperoleh

data yang bersumber dari objek yang diteliti”. Untuk memperoleh data tersebut

dilakukan dengan cara:

a. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan

langsung oleh pewawancara kepada responden melalui tanya jawab kepada

bagian administrasi dan karyawan perusahaan berkaitan dengan sistem

akuntansi penjualam kredit.

b. Studi Dokumentasi, yaitu teknik ini dipergunakan untuk mempelajari

tentang keadaan. Dengan mempelajari dokumen-dokumen yang paling

relevan dan mampu mendukung terhadap penelitian yang sedang dilakukan.

Langkah ini dilakukan guna memperoleh data dari perusahaan berupa

dokumen-dokumen penjualan.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Menurut Iqbal (2006:45): “Penelitian kepustakaan merupakan penelitian yang

dilakukan dengan mendalami, mencermati, menelaah dan mengidentifikasi


15

pengetahuan yang ada dalam kepustakaan”. Pada tahap ini penulis berusaha

memperoleh informasi pengetahuan dari buku-buku yang ada sebagai tolak

ukur penelitian, yaitu dengan cara membaca literatur yang mempunyai

keterkaitan dengan masalah penelitian. Pemilihan literatur lebih berfokus pada

buku yang berkaitan dengan sistem akuntansi penjualan, dan sistem

pengendalian intern penjualan serta buku-buku tambahan lainnya seperti

auditing.

7.5 Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang digunakan dari hasil yang dilakukan dengan

cara mengumpulkan data dan selanjutnya disajikan dalam data kualitatif, yaitu

data yang berupa penjelasan atau pernyataan yang tidak berbentuk angka.

7.6 Pengujian Hipotesis

Pengolahan data yang akan dilakukan penulis adalah dengan cara analisis

kualitatif, yaitu pengujian dengan cara membandingkan antara teori dengan data

dan fakta yang ada dilapangan kemudian diambil kesimpulan.

8. Lokasi dan Jadwal Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada PT. Daya Anugrah Mandiri pada bagian

gudang spare partsyang beralamatkan di Jalan Perintis Kemerdekaan Garut,

dengan jadwal penelitian seperti pada tabel 2 berikut:


16

Tabel 2
Perencanaan Jadwal Penelitian
Tahun 2013

No. Jenis Kegiatan Juli Agustus September Oktober November

1. Tahap Persiapan

2. Tahap Pengumpulan Data

3. Tahap Pengolahan Data

4. Tahap Penyelesaian

9. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah pembahasan dalam penulisan skripsi, maka penulis

membuat suatu sistematika penulisan. Sistematika ini merupakan urutan bab demi

bab termasuk isi dari sub-sub babnya. Adapun sistematika pembahasan tersebut

adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang yang mendasari penulis

dalam menentukan topik yang akan dibahas dan menjadikannya sebagai

judul skripsi. Bab ini meliputi uraian latar belakang masalah, identifikasi

masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, pembatasan masalah,

serta kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tinjauan pustaka, yang menelusuri semua teori-teori yang

mendukung dan relevan dengan penelitian mengenai peranan sistem

akuntansi persediaan dalam menunjang pengendalian intern persediaan.


17

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan gambaran umum dari objek penelitian, yaitu sejarah

singkat perusahaan, struktur organisasi, dan aktivitas perusahaan. Bab ini

juga membahas metode yang digunakan penulis, membahas

operasionalisasi variabel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan

data, teknik pengolahan data, pengujian hipotesis dan tahapan penelitian.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan secara jelas hasil-hasil yang penulis peroleh dari

penelitian yang dilakukan mengenai masalah yang diteliti.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Berisi ringkasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan serta saran

yang berkaitan dengan hasil penelitian kepada perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai