Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEKAN IMUNISASI NASIONAL POLIO

A. Pendahuluan
Polio adalah penyakit menular yang sangat berbahaya dan mengancam jiwa anak-
anak terutama anak balita. Penyakit polio ini tidak dapat disembunyikan dan
menimbulkan kecacatan seumur hidup atau bahkan kematian. Akan tetapi bisa
dicegah dengan pemberian imunisasi.
Pekan Imunisasi Nasional ( PIN ) polio merupakan pemberian imunsasi tambahan
untuk memutus mata rantai penularan virus polio dan menjaga agar anak-anak
Indonesia terbebas dari penyakit polio .
B. Latar belakang
Pemberian imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling
cost-effective serta berdampak positip untuk mewujudkan derajat kesehatan ibu dan
anak di Indonesia. Imunisasi tidak hanya melindungi seseorang tetapi juga
masyarakat dengan memberikan perlindungan komunitas atau yang disebut dengan
herd immunity.
Program pencegahan penyakit polio melalui pemberian imunisasi polio tetes dimulai
pada tahun 1980. Setelah dilaksanakan PIN Polio tiga tahun berturut-turut pada tahun
1995, 1996 dan 1997 , virus polio liar asli Indonesia ( indigenous) sudah tidak
ditemukan lagi sejak tahun 1996. Namun pada tgl 13 Maret 2005 ditemukan kasus
polio di kecamatan Cidahu kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Kasus polio tersebut disebabkan oleh virus polio yang berasal dari negara lain dan
berkembang menjadi KLB yang menyerang 305 orang dalam kurun waktu 2005
sampai awal 2006. KLB ini tersebar di 47 Kabupaten /Kota di 10 propinsi.
Meskipun kasus polio sudah lama tidak ditemukan di Indonesia, namun berdasarkan
hasil analisa para ahli, Indonesia dikategorikan beresiko tinggi untuk terjadi penuaran
virus polio dari negara lain. Para ahli merekomendasikan agar dilaksanakan PIN Polio
pada balita ( 0-59 bulan ) untuk emberikan perlindungan yang optimal bagi seluruh
anak terhadap virus polio. Langkah tersebut sejalan dengan upaya mempertahankan
eradikasi polio di Indonesia dan mewujudkan dunia bebas polio.
PIN Polio adalah pemberian imunisasi tambahan polio kepada balita tanpa
memandang status imunisasi polio sebelumnya.
C. Tujuan Umum dan tujuan khusus

Tujuan Umum :

Terwujudnya eradikasi polio di Indoneia


Tujuan khusus :

a. Meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap penyakit polio


b. Memberikan perlindungan secara optimal dan merata pada balita terhadap
kemungkinan munculnya kasus polio.

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


1. Persiapan
a. Sosialisasi PIN di tingkat kecamatan Jiken
b. Pendataan sasaran
c. Pengambilan vaksin
d. Pembuatan jadwal
2. Pelaksanaan

E. Cara melaksanakan kegiatan


1. Persiapan
a. Sosialisasi PIN di tingkat kecamatan
Sosialisasi PIN dilakukan tanggal 25 -2 - 2016 di aula Puskesmas Jiken
dengan menggundang kepala desa dan PKK desa serta perwakilan kader
b. Pendataan sasaran
Bidan desa mendata sasaran bayi 0-59 bulan di masing-masing posyandu di
wilayah desanya.
c. Pegambilan vaksin
Koordinator imunisasi mengambil vaksin di Dinas Kesehatan sesuai denagn
sasaran PIN Polio
d. Pembuatan Jadwal
Jadwal dibuat mulai tgl 8-15 Maret 2016 , sehingga kegiatan bisa berjalan
dengan lancar dan semua balita bisa terimunisasi Polio
F. Sasaran
Sasaran PIN polio adalah semua anak usia 0-59 bulan termasuk pendatang yang saat
tgl 8-15 Maret ada di kecamatan Jiken.
G. Jadwal pelaksanaan kegiatan
a. Persiapan pelaksanaan : Sosialisasi pelaksanaan PIN Polio di Puskesmas
Jiken
Hari : Kamis
Tanggal : 25-2- 2016
Tempat : Ruang pertemuan Puskesmas Jiken
b. Jadwal Pelaksanaan PIN Polio
Tanggal : 8-15 Maret 2016
Tempat : 55 Posyandu di wilayah Kecamatan Jiken
H. Monitoring evaluasi dan pelaporan
Monitoring evaluasi dilakukan setelah melaksanakan kegiatan PIN Polio dan setiap
hari mengirimkan data hasil pelaksanaan lewat sms/ wa ke Dinas kesehatan
kabupaten
I. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan

Pencatatan , pelaporan dan evaluasi kegiatan dilaksanakan setelah kegiatan selesai


dilaksanakan dan dibuat tertulis dan langsung dikirimkan ke dinas kesehatan

J. Biaya

Kegiatan ini dibebankan pada Anggaran BOK tahun 2016

K. Tata nilai UPTD Puskesmas Jiken meliputi :

Tata nilai UPTD Puskesmas Jiken dalam kegiatan PIN polio

Santun : Dalam memberikan imunisasi PIN Polio selalu santun

Edukatif : Pelaksanaan PIN polio diharapkan mampu menambah wawasan /


pengetahuan masyarakat tentang penyakit polio

Harmonis : Selalu menjaga hubungan / kerja sama yang baik dengan sasaran
kegiatan

Amanah : Melaksanakan amanah / tugas dalam rangka memberikan sosialisasi


tentang PIN polio dan meyakinkan ibu bayi sehingga mau diberikan
imuisasi Polio

Tanggap : Bereaksi cepat dan memiliki respon yang tepat terhadap permasalahan
yang terjadi

Ikhlas : Tidak mengharapkan imbalan / jasa dalam melaksanakan tugas


KERANGKA ACUAN KEGIATAN
BIAS ( BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH )

A. Pendahuluan
BIAS adalah salah satu bentuk kegoiatan operasional lanjutan pada anak sekolah yang
dilaksanakanpada bulan tetentu setiap tahunnya dengan sasaran seluruh anak-anak
usia sekolah dasar (SD) atau sederajat (MI/SSLB) kelas 1, 2 dan 3 di wilayah
Puskesmas Jiken.
Imunisasi lanjutan sendiri adalah imunisasi ulangan yang ditujukan untuk
mempertahankan tingkat kekebalan diatas ambang perlindungan atau memperpanjang
masa perlindungan. Imuniasi yang diberikan berupa vaksin Difteri Tetanus ( DT ) dan
vaksin campak untuk anak kelas 1 SD atau sederajat (MI/SDLB) serta vaksin Td
Pada anak kelas 2 atau 3 SD atau sederajat ( MI/SDLB)
B. Latar belakang
Imunisasi yang telah diperoleh pada waktu bayi belum cukup untuk melindungi
terhadap penyakit PD3I ( Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi ) sampai
usia anak sekolah. Hai ini disebabkan karena sejak anak mulai memasuki usia sekolah
dasar terjadi penurunan terhadap tingfkat kekebalan yang diperoleh saat imunisasi
ketika bvayi. Oleh sebab itu , sangat perlu dilaksanakan imunisasi ulangan pada anak
usia sekolah dasar atau sederajat ( MI/SDLB) yang pelaksanaannya serentak dengan
nama bulan imunisasi anak sekolah ( BIAS )
C. Tujuan Umum dan tujuan khusus

Tujuan Umum :

mengurangi angka morbiditas dan mortalitas

Tujuan khusus :

a. Meningkatkan kekebalan anak terhadap penyakit difteri dan campak


b. Memperpanjang masa perlindungan anak terhadap penyakit difteri dan campak
c. Meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi peserta didik dalam lingkungan
hidup sehat sehingga dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan
ioptimal menjadi sumber daya manusia yang lebih berkualitas.

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


a. Sosialisasi dan Pendataan sasaran BIAS
b. Pembuatan jadwal BIAS
c. Konfirmasi ke UPTD dinas pendidikan kecamatan setempat
E. Cara melaksanakan kegiatan
a. Sosialisasi dan pendataan sasaran BIAS
Sosialisasi dilakukan oleh bidan desa sambil mendata anak didik kelas 1, 2 dan 3 .
Bidan desa menginformasikan akan dilaksanakan imunisasi pada anak didik kelas 1, 2
dan 3 di SD tersebut sesuai jadwal.
b. Pembuatan jadwal BIAS
Jadwal dibuat satu hari 4 SD/MI yang satu wilayah jadi supervisor medis bias
menjangkau semua sasaran, karena wilayah puskesmas jiken dikelilingi hutan
c. Konfirmasi ke UPTD dinas pendidikan kecamatan Jiken
Jadwal yang sudah dibuat dibuat tembusan kepada UPTD dinas pendidikan kecamatan
Jiken dan konfirmasi kegiatan pelaksanaan BIAS di 30 SD/MI di wilayah kecamatan
Jiken.
F. Sasaran
semua anak didik kelas 1 , 2 dan 3 di 30 SD/MI di wilayah kecamatan Jiken.
G. Jadwal pelaksanaan kegiatan
2016
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des
1 BIAS Campak V

2 BIAS DT dan Td V

H. Monitoring evaluasi dan pelaporan


Monitoring evaluasi dilakukan setelah melaksanakan kegiatan BIAS dan dokter
puskesmas selaku supervisor medis selalu mendampingi pelaksanaan BIAS .
I. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan

Pencatatan , pelaporan dan evaluasi kegiatan dilaksanakan setelah kegiatan selesai


dilaksanakan dan dibuat tertulis dan dikirimkan ke dinas kesehatan

J. Biaya

Kegiatan ini dibebankan pada Anggaran BOK tahun 2016

K. Tata nilai UPTD Puskesmas Jiken meliputi :

Tata nilai UPTD Puskesmas Jiken dalam kegiatan BIAS

Santun : Dalam memberikan imunisasi pada pelaksanaan BIAS

Edukatif : Pelaksanaan BIAS diharapkan mampu menambah wawasan /


pengetahuan anak didik dan guru pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
Harmonis : Selalu menjaga hubungan / kerja sama yang baik dengan sasaran
kegiatan

Amanah : Melaksanakan amanah / tugas dalam rangka memberikan imunisasi pada


pelaksanaan BIAS dan meyakinkan anak didik sehingga mau diberikan
imuisasi Pada pelasanaan BIAS

Tanggap : Bereaksi cepat dan memiliki respon yang tepat terhadap permasalahan
yang terjadi

Ikhlas : Tidak mengharapkan imbalan / jasa dalam melaksanakan tugas


KERANGKA ACUAN KEGIATAN
SOSIALISASI IVA
A. PENDAHULUAN
Pemahaman yang jelas tentang riwayat alami kanker leher rahim merupakan kunci
untuk perencanaan dan pelaksanaan program pencegahan kanker leher rahim yang
rasional dan berbiaya rendah.
Model riwayat alami dari kanker leher rahim telah berubah dalam beberapa tahun
terakhir , karena riwayat alami penyakit ini mempunyaai dampak langsung pad
pengujian , pengobatan dan strategi tindak lanjut.
IVA merupakan salah satu cara melakukan tes kanker leher rahim. Kelebihan test ini
adalah kesederhanaan teknik dan kemampuan untuk memberikan hasil yang segera
kepada ibu. Seperti tindakan medis lainnya, masyarakat seharustya mengerti dan
memahami pemeriksan yang akan dilakukan.

B. LATAR BELAKANG
Pemikiran perlunya metode pemeriksaan alternatif dilandasi oleh fakta, bahwa
temuan sensitifitas dan spesitifitas tes Pap bervariasi dari 50-98%. Selain itu juga
kenyataannya skrining massal dengan tes Pap belum mampu dilaksanakan antara lain
karena keterbatasan ahli patologi/sitologi dan teknisi sitologi.
Mengkaji masalah penanggulangan kanker leher rahim yang ada di Indonesia dan
adanya pilihan metode yang mudah diujikan diberbagai negara , agaknya metode IVA
(Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) layak dipilih sebagai metode pemeriksaan
alternatif untuk kanker leher rahim. Pertimbangan tersebut didasarkan oleh pemikiran,
bahwa metode pemeriksaan iva itu .
- Mudah, praktis dan sangat mampu dilaksanakan.
- Dapat dilaksanakan oleh Tenaga Kesehatan bukan Dokter Ginekologi, dapat
dilakukan oleh bidan disetiap tempat pemeriksaan kesehatan ibu.
- Alat-alat yang dibutuhkan sangat sederhana.
- Metode skrining IVA sesuai untuk pelayanan sederhana.
Cara ini relatip murah, mudah dan dapat dilakukan oleh bidan atau tenaga medis di
puskesmas. Prinsip kerja pemeriksaan adalah dengan cara mengolesi mulut rahim
dengan asam asetat. Kondisi keasaman lender di permukaan mulut rahim yang sudah
terinfeksi oleh selprakanker akan berubah warna menjadi putih. Melalui bantuan
cahaya, petugas medis akandapat melihat bercak putih pada mulit rahim. Keberadaan
bercak putih ini menunjukkan adanya sel abnormal. Jika hasilnya positip, maka akan
dilakukan kreoterapy yang akan dialkukan oleh dokter dan tenaga medis terlatih.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

1. Tujuan Umun
Menurunkan angka kematian ibu karena kanker leher rahim

2. Tujuan Khusus
a. Menurunkan prevalensi penyakit kanker leher rahim
b. Mengetahui prevalensi kanker leher rahim yang sesungguhnya dengan cara
intensifikasi penemuan penderita secara dini dengan melibatkan peran serta
masyarakat
c. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit kanker leher rahimserta
pencegahannya

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pemeriksaan IVA ini dimulai dengan sosialisasi IVA di semua desa di wilayah
puskesmas jiken
Sosialisasi berupa pemberian penyuluhan tentang materi IVA yang meliputi:
1. Pengertian dan penyebab kanker leher rahim
2. Faktor resiko yang bias terkena kanker leher rahim
3. Cara Pemeriksaan IVA
4. Cara membersihkan bagian kewanitaan

Sosialisasi ini diberikan pada WUS di 11 desa dan kerja sama ketua TP PKK desa dan
bidan desa setempat

Selanjutnya membuka pemeriksaan IVA di Puskesmas Jiken setiap hari Rabu.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Sosialisasi dilakukan di 11 desa bersama ibu-ibu kader –kader kesehatan di 11 desa se
wilayah Puskesmas Jiken
1. Komunikasi dengan bidan desa dan ibu Lurah setempat untuk penentuan jadwal
pelaksanaan Sosialisasi IVA
2. Persiapan materi yang akan disampaikan dengan menggunakan lembar balik IVA
3. Pemberian materi sesuai jadwal yeng sudah ditentukan dengan metode ceramah
dan tanya jawab
Untuk pemeriksaan IVA sudah dijadwalkan setiap hari rabu dan gratis bagi
masyarakat yangmempunyai asuransi kesehatan berupa KIS, Jamkesmas, BPJS
masing –masing foto copy rangkap 3 disertai foto copy KKdan KTP
F. SASARAN
Sasaran umum kegiatan sosialisasi IVA dan pemeriksaan IVA adalah semua wanita usia
subur yang telah melakukan hubungan sexual

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


2016
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des
1 Sosialisasi IVA V V

2 Pemeriksaan IVA V V V V V V V
Sosialisasi IVA dilakukan di 11 desa sewilayah Puskesmas Jiken dengan jadwal Sbb
NO DESA TANGGAL PETUGAS
1 Nglobo 21-5-2016 Bidan
2 Cabak 27-4-2016 Bidan
3 Nglebur 26-5-2016 Bidan
4 Janjang 28-5-2016 Bidan
5 Bleboh 28-5-2016 Bidan
6 Ketringan 25-5-2016 Bidan
7 Singonegoro 17-5-2016 Bidan
8 Genjahan 29-4-2016 Bidan
9 Jiken 30-5-2016 Bidan
10 Jiworejo 28-4-2016 Bidan
11 Bangoan 24-5-2016 Bidan

H. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan sosialisasi IVA dilakukan sekali selesai
semua desa melaksanakan sosialisasi, meliputi hasil kegiatan, jadwal dan tempat
kegiatan dan pelaporan kegiatan sudah sesuai jadwal yg sudah ditentukan ataupun
belum.
Untuk evaluasi kegiatan pemeriksaan IVA dilakukan tiap 3 bulan sekali.

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan setiap kali kegiatan tiap akhir bulan
Melaporkan kepada pemegang program P2P
J. BIAYA
Kegiatan Sosialisasi IVA dibebankan pada anggaran BOK tahun 2016

K. TATA NILAI

Tata nilai UPTD Puskesmas Jiken dalam kegiatan Sosialisasi IVA

Santun : Dalam memberikan sosialisasi IVA

Edukatif : Pelaksanaan sosialisasi IVA diharapkan mampu menambah wawasan /


pengetahuan masyarakat terhadap penyakit kanker payudara dan kanker
leher rahim

Harmonis : Selalu menjaga hubungan / kerja sama yang baik dengan sasaran
kegiatan
Amanah : Melaksanakan amanah / tugas dalam rangka sosialisasi IVA dan
masyarakat sadar untuk mau periksa IVA di Puskesmas Jiken

Tanggap : Bereaksi cepat dan memiliki respon yang tepat terhadap permasalahan
yang terjadi

Ikhlas : Tidak mengharapkan imbalan / jasa dalam melaksanakan tugas

Anda mungkin juga menyukai