Anda di halaman 1dari 5

1

Bahan Kuliah Semester-7 FK-IKM-UKI, 2017

Beberapa Catatan tentang Revolusi Putih, Susu dan Telur untuk


Program Perbaikan Gizi
Prof.(Em) Soekirman, IPB/ Prof (Tdk Tetap) FK-UKI, Jakarta

Revolusi Putih.

1. Istilah Revolusi Putih, menurut Wikipedia, ternyata adalah suatu gerakan politik reformasi Iran
tahun 1962 –1978. Pada waktu itu Presiden Iran Mohmmad Riza Pahlevi mengadakan reformasi
politik,ekonomi dan social Iran menuju modernisasi Iran. Arti aslinya gerakan Revolusi Putih,
tidak ada kaitanya dengan susu.
2. Revolusi putih yang di kaitkan dengan susu mulai di India tahun 1970. Terinspirasi revolusi putih
Iran, para pengusaha dan tokoh industri susu, mengadakan gerakan nasional yang revolusioner
untuk meningkatkan produksi susu di seluruh India. Gerakan itu mereka sebut sebagai
“Operation Flood”, suatu proyek besar dari Dewan Koperasi Susu Nasional India dengan
membuat jaringan antara produsen dan konsumen di 700 kota seluruh india. Tujuanya, pertama
untuk melipatgandakan produksi susu nasional, sehingga india “banjir” susu (“flood of milk”).
Kedua, meningkatkan pendapatan rakyat pedesaan. Dan ketiga menciptakan harga susu yang
terjangkau konsumen.
3. Dengan proyek “Operation Flood” sejak tahun 1970an produksi dan konsumsi susu India
meningkat sangat mengesankan.
Menurut Biro statistik pemerintah India, pada tahun 2015 India menduduki peringkat pertama
produksi susu Dunia. Persediaan susu 1990-1991 sebanyak 176 gram per kapita per hari naik
menjadi 322 gram per kapita per hari tahun 2014-2015, lebih tinggi dari rata-rata dunia 294 gram
per hari. Jauh lebih tinggi lagi dari rata-rata Asean termasuk Indonesia.

Susu

Susu adalah komoditi pangan yang paling dikenal dan sering disebut oleh penduduk dunia terutama
dunia Barat dan sebagian Asia terutama di India. Di India susu punya status istimewa dalam
kehidupan ekonomi, budaya dan agama hindu. Susu tidak hanya dikenal sabagai minuman, tetapi
susu terdapat dihampiar jenis makanan di India. Salah satu sumber menuliskan bahwa susu sapi
sudah dikenal sejak jaman Mesir kuno bahkan dalam kitab suci umat Kristen dikatakan bahwa tanah
yang dijanjikan Tuhan adalah tanah yang subur yang melipah susu dan madunya. Sejak jaman dulu
susu adalah simbul kemakmuran. Susu makin banyak menjadi andalan kesehatan bangsa modern
setelah Louis Pateur,ahli biologi Perancis, menemukan mesin paturisasi tahun 1895, untuk
mematikan kuman-kuman berbahaya bagi kesehatan dan menjamin keamanan susu. Belanda
mengembangkan industri susu sejak awal abad ke 19 dan saat ini dikenal sebagai bangsa peminum
susu terbanyak ke-3 didunia. Dapat diduga susu di Indonesia diperkenalkan oleh Belanda. Sejak
awal-awal kemerdekaan susu dikenal sebagai minuman para priyayi dan mantan pegawai negeri
Belanda. Tidak mengherankan apabila susu menjadi minuman bergengsi.

4. Meskipun untuk Indonesia susu tergolong minuman mahal, dan bukan minuman rakyat, tetapi
hampir semua penduduk kenal minuman susu. Menurut Soekirman itu akibat keberhasilan
slogan dan poster 4 Sehat 5 Sempurna, sejak tahun 1950an yang dikeluarkan oleh Kementerian
Kesehatn tahun 1950an, sebagai media pendidikan gizi rakyat. Slogan 4 Sehat 5 Sempurna,
mengajarkan bahwa hidangan makanan baru sehat kalau terdiri dari 4 kelompok makanan;
makanan pokok (sumber energy atau kalori), lauk pauk (sumber protein), sayur dan buah
(sumber vitamin dan mineral). Bila ditambah susu menjadi 5 Sempurna, makanan menjadi lebih
sehat. Apakah benar susu menjadikan makanan lebih sehat? Selama setengah abad anggapan
itu di Indonesia tidak ada yang menanyakan kebenaran ilmiahnya. Tidak ada yang meneliti apa
2

benar susu selalu menyehatkan. Baru sekitar tahun 1970an dunia disadarkan oleh berbagai
studi dibeberapa Negara bahwa susu dapat merupakan salah satu sumber penyakit infeksi
terutama diare yang menyebabkan anak kekurangan gizi.

5.Kekurangan gizi tidak selalu karena kurang makan, apalagi kurang susu, tetapi juga dapat karena
penyakit infeksi. Salah satu sumber infeksi adalah susu yang mudah tercemar kuman. Susu disatu
pihak merupakan sumber protein yang baik, tetapi susu juga dapat menjadi sumber penyakit apabila
tidak dikelola dengan baik dan benar. Karena susu sapi , termasuk susu formula, tidak boleh
diberikan kepada bayi atau anak

6.Kebaikan Susu :
- Sumber protein dan kalsium yang penting untuk pertumbuhan dan kesehatan anak,
mengandung lemak, termasuk kolesterol yang relatif tinggi, dan karbohidrat yang bernama
laktosa.
- Penelitian dinegara maju dan dimasyarakat yang ekonomi, pendidikan, dan lingkungan hidup
sudah mapan, susu dibuktikan penting untuk tumbuh kembang anak.
- Dikenal hampir semuya orang, terutama sejak 4S5S 1950an.
- Umumnya disukai anak dan orang dewasa
- Mempunyai nilai sosial yang tinggi (bergengsi)

7. Kelemahan Susu : (umunya tidak diketahui atau tidak diperhatikan)


- 1) Pada anak dan orang tertentu susu menyebabkan diare kemungkinan karena dua sebab;
karena masalah intoleransi laktosa atau lactose intolerant (LI), atau mungkin karena infeksi
susu tercemar kuman. Atau mungkin juga juga kedua-duamya. Dinegara berkembang dan
miskin karena keduanya.

- 2) Lactose Intolerant (LI), ada yang mengatakan itu karena alergi protein susu, banyak terdapat
pada bayi dibawah umur 1 tahun. Karena itu pemberian susu sapi dalam bentuk susu formula
atau lainnya untuk bayi tidak dianjurkan bahkan dilarang oleh peraturan WHO dan Peraturan
Menteri Kesehatan. LI bukan alergi tetapi karena alat pencernaan tidak dapat mencerna
karbohidrat susu yang disebut laktosa. Akibatnya perut kembung dan diare. Banyak orang tua
tidak menyadari bila anaknya diare sesudah minum susu. Proses pencernakan laktosa dalam
usus memerlukan enzim lactase. Pada orang yang sejak kecil tidak pernah atau tidak biasa
minum susu, usus tidak memproduksi enzim lactase, karena itu akan mengalami LI.
Sebaliknya orang-orang Eropa dan Amerika yang sejak kecil sehari-harinya biasa minum
susu, tidak ada masalah produksi lactase oleh usus. Mereka tidak banyak yang mengalamai
LI. Data dari American Journal of Clinical Nutrition 1988 menyatatakan bahwa masalah LI
sebagai penyebab gangguan pencernakan dan diare bagi banyak bangsa baru diketahui
tahun 1970, dengan data sbb :
70% LI dijumpai pada penduduk Amerika keturunan Afrika, 90% Asian American,53%
Hispanic American, dan 74% orang Amerika asli. Suatu peta dunia tentang LI juga
menunjukkan penduduk Afrika, Asia termasuk Indonesia sebagian besar penduduknya adalah
LI. Oleh Jurnal itu disimpulkan …
“ there is no reason for people with lactose intolerance to push themselves to drink
milk. Indeed, milk and other dairy products do not offer any nutrients that cannot be
found in a healthier form in other foods.” Banyak iklan mengatakan minum susu
penting karena kalsiumnya dipelukan untuk mencegah keropos tulang atau
osteoporosis. .” Surprisingly, drinking milk does not even appear to prevent
osteoporosis, its major selling point” – demikian kata para ahli gizi klinik dalam Jurnal
diatas (Am J.Clin Nutr 1988 :45: 1083-85).
Kemajuan teknologi telah mampu menghasilkan susu rendah laksosa (lactose free) atau
rendah laktosa (low lactose). Tentunya dengan harga yang jauh lebih mahal dari susu biasa.

- 3) Susu memperbaiki gizi anak dan penting untuk mencegah stunting Negara miskin?

- Belum tentu
3

- Dinegara dan masyarakat maju yang status ekonomi, pendidikan dan sanitasi
lingkungan sudah mapan, dibuktikan susu berkontribusi pada tumbuh kembang anak,
tidak saja pisik tetapi juga kognitif. Konsumsi susu per kapita berkorelasi dengan stunting.
Makin tinggi konsumsi susu makin rendah prevalensi stunting kecuali dinegara tertentu
yang kondisi sanitasi lingkungan masih bermasalah.

- Dinegara berkembang dan miskin data dari beberapa Negara ternyata tidak demikian.
Data FAO 2013 (konsumsi susu) dan WHO 2015 (stunting) menunjukkan India,
Guatemala, Madgaskar konsumsi susu (gram perkapita perhari ) cukup tinggi, berturut-
turut 231, 128, dan 68. Indonesia terendah 40,6 gr/kapita. Tetapi stunting Indonesia
terendah (29%), sedang 3 negara Prevalensi stunting tergolong tinggi, berturut-turut
38,4%, 46,5%, dan 49,2%. Penjelasannya pada butir 1) dan 4).

4). Susu mudah tercemar (kurang dipahami oleh masyarakat)

Dilingkungan yang sanitasi buruk ; tidak ada air bersih, banyak sampah, pola hidup bersih
masih masalah, dan masyarakat miskin, susu (cair, kotak, bubuk) beresiko tinggi tercemar
bakteri dan menyebabkan diare.

Bahkan makanan jajanan yang mengandung banyak susu, mudah basi kalau disimpan
ditempat terbuka. Artinya jajanan itu sudah tercemar kuman.

Diare akibat susu dapat disebabkan karena LI (diterangkan diatas) atau karena tercemar
bakteri. Mengingat orang Asia dan Indonesia sebagian besar (60-80%) LI dan masih hidup
dilungkungan dengan sanitasi buruk, maka diare dapat disebab kedua hal tersebut.

Untuk mencegah pencemaran bakteri, susu memerlukan penanganan secara khusus, seperti
suhu dingin untuk penyimpanannya.
Susu terutama susu cair, mudah rusak karena terkontaminasi bakteri penyebab diare.
Karena itu membagi-bagi susu (meskipun susu kotak atau dikemas) ditempat terbuka, panas,
tidak tersedia air bersih, lingkungan dengan sanitasi buruk, sangat rawan terhadap terjadi
diare karena susu tercemar (susu rusak). Karena itu susu saoi, termasuk susu formula tidak
boleh diberikan kepada bayi an anak dibawah 12 bulan seperti diatur oleh WHO dan
Peraturan Menteri Kesehatan. Beberapa penelitian menunjukkan adanya kecenderungan
program pembagian susu dipedasaan menyebabkan ibu-ibu malas member ASI dan diganti
dengan susu botol.

5) Harga protein susu termahal dibanding sumber protein hewani lainnya

Dibanding dengan protein telur, ikan rakyat (lele, emas, mujair dll), dan daging, per gram
protein susu adalah yang termahal.

Contoh :
- Susu Cair kotak sedang per 1000 gr / ml Rp 75.000, per 100 ml/gram = Rp.7500, per 100
gr susu mengandung 7 gram protein. Berarti tiap 1 gram protein susu Rp 7.500 /7 = kl
Rp 1.600
- Telur 100 gr (2 butir) harga Rp 5000,- mengandung 12,8 gr protein; per 1 gr protein telur
= Rp 5000/12,8 = kl Rp 400,-
- Ikan emas per 100 gr mengnadung 16 gr protein, harga Rp3500; per 1 gram protrein ikan
= Rp 3500/16 = Rp 220,-
- Daging 100 gr harga Rp 10.000, mengandung 18 gr protein; per 1 gram protein = Rp
600,-
- Harga per 1 gram protein susu, telur, ikan, dan daging, berturut-turut Rp 1600,-, Rp
400,‘, Rp 220, dan Rp 600,- . Ikan bisa murah bisa mahal tergantung jenis ikannya..
- Susu termahal.

8. Telur sebagai sumber protein hewani, vitamin dan mineral.


4

Kelebihan telur :
 mudah didapat dimana-mana, sepanjnag tahun, dihasilkan oleh keluarga, penguasa
kecil, sedang dan besar. Industri ternak rakyat
 disukai setiap orang termasuk anak balita.
 mudah dimasak dan diolah
 tidak memerlukan tempat penyimpanan khusus
 nilai gizi tinggi, selain mengandung protein berkualitas tinggi (mudah diserap dan
diolah oleh alat pencernaan, bahkan oleh anak balita (diatas 6 bulan). Jurnal
Paediatrics, Amerika, Juli 2017 menyajikan hasil studi besar dampak telur pada
pertumbuhan anak dan stunting – “ early introduction of eggs significantly improved
growth in young children. Generally accessible to vulnerable groups, eggs has the
potential to contribute to global target to reduce stunting”

 Studi di India menunjukkan balita yang jarang makan telur, cenderung lebih pendek
dari yang selalu makan telur sejak kecil.

CATATAN SAYA

1. Menurut saya „fanatisme“ susu di Indonesia adalah dampak Slogan 4 Sehat 5 Sempurna
yang diciptakan oleh Lembaga Makanan Rakyat, Kementerian Kesehatan tahun 1950an.
Anggapan susu sebagai satu-satu nya sumber proten hewani yang terbaik, terbukti keliru.
(quote statement Jurnal Am Clinical Nutrition diatas). Hal itu dapat dimaklumi oleh karena
slogan itu asliya diciptakan tahun 1940an di Amerika dan mulai tahun 1950an diadopsi dan
dimodifikasi oleh negara-negara lain termasuk Indonesia menjadi 4 Sehat 5 Sempurna.
Waktu itu ilmu gizi baru mulai tumbuh sehigga banyak teori yang waktu itu dianggap benar,
seperti hebatnya protein susu, sejak tahun 1970an telah dikoreksi, dimulai oleh ilmuwan
Amerika. Secara internasional Konperensi Pangan Dunia tahun 1992 di Roma, antara lain
memutuskan agar slogan atau pedoman gizi yang berbasis „Basic Seven“ dan „Basic Four“
Amerika , seperti 4S5S di Indonesia, disesuikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
terbaru. Di Indonesia sejak tahun 1993 diciptakan oleh Kementarian Kesehatan Pedoman
baru Gizi Seimbang dan sudah masuk dalam buku Repelita VI (1998-1912) bab Pangan dan
Gizi. Terakhir , pedoman baru ini disempurnakan dan diresmikan dengan Peraturan Menteri
Kesehatan tahun 1914 tentang Pedoman Gizi Seimbang.
Dalam pedoman baru diperkenalkan konsep baru tentang gizi. Susu tidak lagi ditonjolkan.
Kedua, konsep gizi dan kata gizi tidak hanya bicara soal makanan seperti dipahami selama
ini. Selain aspek makanan, gizi juga terkait yang tak terpisahkan dari aspek-aspek kehidupan
manusia lainnya, seperti air bersih, sanitasi , kemiskinan, pendidikan, gender dan lain-lain.
Karena itu indikator gizi menjadi pusat perhatian SDGs. 17 goals SDGs terkait dengan aspek
gizi khususnya tujuan tentang kemiskinan, kelaparan dan kurang gizi dengan indikator
stunting. . Tujuan-tujuan ini terkait erat dengan masalah 1000 Hari Pertama Kehidupan.

2. Tentang Program Bantuan Susu pada APBN /APBD

Sejak saya di Bappenas, saya berpendirian bahwa program bantuan atau subsidi susu
dalam APBN kurang tepat. Bantuan pangan untuk perbaikan gizi rakyat, terutama rakyat
miskin, seharusnya didasarkan atas kajian berbasis data yang memperhatikan berbagai
aspek berikut :

a. Aspek gizi : apakah sesuai dengan tujuan untuk mencegah atau mengatasi
masalah kekrangan gizi yang ada
b. Keamanan Pangan : tidak menimbulkan masalah kesehatan baru (lactose
intolerance / diare/keracunan dll).
c. Ketersedian dan mudah didapat (availablelity dan accessable)
d. Diterima dan disukai masyarakat (acceptability)
e. Cost-effetiveness : dijamin cost pangan serendahnya dengan jaminan hasil
/dampak setinggi-tingginya (hasl kajian ilmiah)
f. Opportuity cost – ada pilihan makanan lain (telur) yang lebih cost effective
5

g Ada perencanaan untuk evaluasi proses, output dan outcome bantuan, sehingga
bantuan pangan yang tidak efektif tidak diprogramkan lagi. Antara lain memantau kejadian
diare pada anak-anak setelah minum susu disekolah atau tempat lain.

3. Atas kajian point 2, waktu saya di Bappenas tahun 1990an, sering ada usulan dari pihak
industry dan beberapa organisai masyrakat, untuk memasukkan susu dalam Program
Makanan Anak Sekolah (PMTAS 1994-1995) , sebagai bagian dari Inpres bantuan Desa
Tertinggal. Usulan itu tidak pernah disetujui karena hanya memenuhi 1 a 2 kriteria. Salah
satu kesimpulan kajian waktu itu (mestinya juga sampai sekarang) , susu masih tergolong
private goods, belum public goods, belum layak dibeayai pemerintah.
4. Dengan tulisan ini diharapakan program bantuan pangan untuk tujuan perbaikan gizi yang
menggunakan dana pemerintah APBN atau APBD dilakukan dengan hati-hati dengan kajian
ilmiah yang seksama.
5. Mengingat kompleksnya masalah gizi khususnya stunting, sejak 2000 PBB menyusun
program pembangunan global lintas sektor terintegrasi dalam program MDGs, yang saat ini
dilanjutkan dengan SDGs. Program gizi khususnya penanganan stunting, sekarang ini
secara global sudah dirancang dan terintegrasi dalam SDGs. Sehingga berbagai lembaga
PBB seperti UNICEF, WHO, FAO dll tidak berjalan sendiri-sendiri menangani masalah kurang
gizi global. Pemerintah Indonesia sejak tahun 2012 sudah menerbitkan berbagai Undang-
Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden yang juga mengatur kebijakan perbaikan
gizi secara terintegrasi antar sektor pembangunan sesuai dengan kesepakatan global SDGs.
Untuk pelaksanaannya oleh Bappenas dan Bappeda sudah diterbitkan Rencana Aksi
Nasional dan Daerah Perbaikan Gizi (RAN/RAD PG), yang memadukan program gizi dengan
program pembangunan lain. Apakah tidak sebaiknya pemerintah daerah atau instansi
pemerintah lain yang berniat untuk ikut menanggulangi stunting , seperti program bantuan
Susu oleh Pemda DKI 2018, memperhatikan dan dipadukan dengan kebijakan RAD PG
daerah yang ada.

( Daftar Referensi menyusul.}

Jakarta tgl 21 Desember 2017

Prof (Em) Soekirman, PhD


IPB Bogor/ Guru Besar Tidak Tetap Fakultas Kedokteran UKI, Jakart/
Direktur Yayasan Kegizian Pengembangan Foertifikasi Pangan,
(KFI), Jakarta

Anda mungkin juga menyukai