Anda di halaman 1dari 6

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2011 (SNATI 2011) ISSN: 1907-5022

Yogyakarta, 17-18 Juni 2011

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN


MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS
(STUDI KASUS : PT. NASA)
Henny Hendarti, Ardhianto Aryo Nugroho, Dwi Legiastuti, Nikmah
Jurusan Komputerisasi Akuntasi, Fakultas Ilmu Komputer, Binus University
Jl KH Syahdan no 9, Kemanggisan, Jakarta Barat 11480
Tep. 021 5345830
E-mail: Henny@binus.edu

ABSTRAK
TUJUAN PENELITIAN ialah mengukur nilai ekonomis biaya investasi teknologi informasi, baik biaya langsung
maupun biaya tidak langsung dari aplikasi Industrial Footwear Business Management Solution (IFBMS) yang
diimplementasikan oleh PT. NASA sehingga dapat diketahui manfaat yang diperoleh dari dilakukannya investasi
IFBMS.
METODE PENELITIAN yang digunakan yaitu dengan studi pustaka terhadap literatur-literatur yang
mendukung, penelitian lapangan dengan melakukan wawancara dengan beberapa pihak terkait, serta melalui
kuisioner yang dibagikan pada beberapa pihak di PT. NASA.
HASIL YANG DICAPAI penulis adalah berupa analisis investasi pada aplikasi IFBMS yang telah diterapkan
oleh PT. NASA. Dari hasil analisis dengan menggunakan information economics diperoleh nilai scorecard 53.
Hal ini berarti bahwa bahwa investasi TI pada PT. NASA dinilai cukup membantu dan bermanfaat dalam
menunjang proses bisnis perusahaan.
SIMPULAN yang didapat adalah PT. NASA berada pada kuadran B (strategic) yaitu lini bisnis perusahaan
yang kuat dengan dukungan dari teknologi informasi yang kuat sehingga TI pada perusahaan telah
berkembang. Traditional cost benefit analysis diperoleh ROI sebesar -5%, masuk dalam kategori zero or less.
Dalam tahap value linking, value acceleration, dan value restructuring diperoleh ROI sebesar 45%, yang
berarti bahwa tingkat pertumbuhan dari investasi sistem informasi dinilai masih rendah.

Kata Kunci: Investasi, sistem informasi (SI), teknologi informasi (TI), aplikasi IFBMS, information economics
(IE).

1. PENDAHULUAN untuk diukur. Di lain sisi, perusahaan dituntut untuk


1.1 Latar Belakang dapat meningkatkan efisiensi biaya dan efektivitas
Seiring dengan perkembangan teknologi proses bisnis perusahaan. Maka dari itu, suatu
saat ini, kebutuhan teknologi dalam dunia bisnis investasi teknologi informasi perlu dikaji lebih jauh
menjadi sangat penting dalam menentukan kemajuan lagi apakah sudah layak atau belum untuk
suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang kini dikembangkan dan diimplementasikan dalam suatu
menyadari bahwa salah satu kunci untuk meraih perusahaan.
sukses dalam kompetisi dunia bisnis sangat PT. NPI (PT. NASA) merupakan
bergantung pada kemampuan dalam memperoleh perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur
informasi yang berguna secara cepat dan tepat. yang memproduksi sepatu-sepatu sport yang
Di samping itu, perusahaan juga berorientasi pada ekspor, seperti Nike, Armour, dan
membutuhkan teknologi informasi yang dapat Columbia. Adapun permasalahan yang dihadapi
membantu mereka dalam mengambil keputusan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya yaitu
secara tepat dalam menentukan strategi dan belum dilakukannya analisis atau evaluasi terhadap
kebijakan perusahaan baik dari segi waktu maupun nilai total investasi teknologi informasi dari awal
kualitas keputusan yang akan dihasilkan sehingga pengembangan dan belum adanya evaluasi terhadap
perusahaan memiliki nilai lebih untuk memenangkan manfaat langsung dan tidak langsung terhadap
persaingan bisnis. penerapan teknologi informasi di PT. NASA.
Penggunaan teknologi informasi dalam Karena pentingnya sistem informasi yang digunakan
suatu perusahaan saat ini menjadi penting tidak saja untuk mendukung proses bisnis yang berjalan, maka
untuk mendukung operasional perusahaan, tetapi PT. NASA melakukan investasi teknologi informasi.
juga sebagai salah satu keunggulan dalam Investasi teknologi informasi ini diharapkan dapat
menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan.
Penerapan teknologi informasi memerlukan Perusahaan harus memperhitungkan nilai-
investasi yang sangat besar dengan tingkat nilai ekonomis yang akan diperoleh dari investasi
pengembalian yang terkadang tidak terlihat dan sulit teknologi informasi pada tahun yang sedang berjalan

A-106
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2011 (SNATI 2011) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 17-18 Juni 2011

maupun tahun-tahun yang akan datang. Berdasarkan dan risiko serta mendapatkan data besarnya biaya
hal-hal di atas, dilakukan evaluasi investasi untuk aplikasi teknologi informasi tersebut.
teknologi informasi pada PT. NASA dengan judul d. Studi dokumentasi yang dapat
ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI dipinjam dari perusahaan.
DENGAN MENGGUNAKAN METODE
INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : 1.4.3 Metode Analisis/Evaluasi
PT. NPI). Menganalisis lebih lanjut hasil penelitian
yang diperoleh dengan menggunakan langkah dan
metode analisis information economics yaitu suatu
1.2 Ruang Lingkup metode yang secara ilmiah dikembangkan dari
Ruang lingkup penelitian yaitu dibatasi pada: pengukuran konvensional akuntansi untuk
1. Apakah investasi TI yang dilakukan oleh PT. mengklasifikasi, mengukur, dan mengoptimalkan
NASA sudah layak? investasi tekonologi informasi dengan pendekatan
2. Manfaat apa saja yang diperoleh oleh PT. NASA pengukuran nyata (tangible) dan pengukuran tidak
setelah melakukan investasi TI? nyata (intangible).

1.3 Tujuan dan Manfaat 2. REFERENSI


Tujuan dari penelitian adalah: 2.1 Investasi Teknologi Informasi dan Evaluasi
a. Menganalisa investasi teknologi informasi yang 2.1.1 Pengertian Investasi TI
sudah dilakukan pada PT. NASA. Menurut Schniederjans (2004, p8), ada
b. Mengukur nilai ekonomis biaya investasi berbagai cara untuk mendefinisikan investasi
teknologi informasi, baik biaya langsung maupun teknologi informasi. Keen (1955) memandang
biaya tidak langsung dari aplikasi teknologi investasi TI sebagai istilah yang berlaku untuk
informasi yang diimplementasikan oleh berinvestasi peralatan, aplikasi, layanan dan
perusahaan. teknologi. Berbeda dengan Weill dan Olson
c. Mengetahui manfaat yang diperoleh dari (1989) yang melihat investasi TI sebagai biaya
dilakukannya investasi teknologi informasi. yang berhubungan dengan perolehan komputer,
komunikasi, perangkat lunak, jaringan dan
Manfaat dari penelitian ini adalah: personil untuk mengelolah dan mengoperasikan
a. Agar pihak executive dan top management sistem informasi manajemen.
mengetahui efektivitas dan efesiensi dari Proses investasi teknologi informasi
dilakukannya investasi teknologi informasi. terdiri dari tiga tahap fundamental yaitu tahap
b. Hasil analisis terhadap investasi teknologi seleksi, kontrol, dan evaluasi. Selama tahap
informasi saat ini dapat digunakan sebagai seleksi, suatu organisasi menyeleksi investasi
acuan untuk investasi teknologi informasi teknologi informasi yang paling mendukung
selanjutnya. kebutuhan-kebutuhan misinya,
mengindentifikasi, menganalisis resiko, dan
1.4 Metodologi Penelitian pengembalian tiap investasi sebelum mendanai
Metode penelitian yang digunakan sebagai investasi tersebut. Selama tahap kontrol,
berikut : organisasi memastikan bahwa inplementasi
1.4.1 Studi Kepustakaan (Library Research) investasi teknologi informasi tersebut masih
Melakukan pengumpulan landasan teori sejalan dengan perencanaan proyek. Setiap ada
dan referensi melalui internet, membaca, dan penambahan biaya investasi, proyek tetap
meringkas buku-buku referensi yang terkait dengan berlangsung selama masih sesuai misinya, dan
permasalahan yang dibahas mengenai information pada tingkat biaya serta resiko yang telah
economics dan teori-teori pendukung lainnya yang diperkirakan. Selama tahap evaluasi, realisasi,
menjadi panduan dalam penelitiani ini. dan hasil dibandingkan dengan perencanaan
yang sebelumnya dilakukan. Hal ini dilakukan
1.4.2 Survei Lapangan (Field Research) untuk menilai pengaruh investasi pada kinerja
Memperoleh data perusahaan dengan cara: misi, mengidentifikasi perubahan atau
a. Wawancara dengan bagian-bagian modifikasi yang diperlukan terhadap investasi,
yang terkait langsung dengan penerapan aplikasi dan memperbaiki proses manajemen investasi
atau teknologi informasi. berdasarkan pengalaman.
b. Melakukan observasi mengenai Investasi teknologi informasi merupakan
bagaimana implementasi investasi teknologi keputusan yang diambil oleh organisasi untuk
informasi yang dilakukan perusahaan tersebut. meningkatkan sumber daya dari pengeluaran
c. Membuat daftar pertanyaan biaya yang nyata dari teknologi informasi
(questioner/checklist) yang ditunjukkan kepada dengan harapan manfaat dari pengeluaran
pihak manajemen untuk mendapatkan nilai proyek tersebut mencapai nilai dari apa yang
diharapkan.

A-107
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2011 (SNATI 2011) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 17-18 Juni 2011

2.2 Metode-metode Evaluasi Investasi TI Information economics (IE) merupakan


A. Value Chain Assessment (Organization and suatu metode untuk mengukur manfaat dan biaya
Industry) dari proyek teknologi informasi (Parker, 1996, p5).
Pendekatan value chain assessment ini Information economics merupakan dasar dari
menggunakan rantai nilai tambah dari Michael traditional cost benefit analysis yang berhubungan
Porter sebagai dasar pengecekan dalam dengan value (nilai) berdasarkan pada kinerja bisnis
membandingkan sistem aplikasi organisasi. untuk menangani hal-hal yang memberikan dampak
Proses ini menghubungkan aktivitas nilai strategis pada perusahaan.
internal organisasi dengan aktivitas nilai Dalam pengukuran information economics
industri. Untuk analisis yang lebih mendalam, terdapat 4 tahapan, yaitu (Parker, 1996, p11):
kedua pendekatan tersebut perlu digunakan. 1. Identifikasi nilai dan total biaya dari setiap
Pada langkah yang sama dalam menganalisis proyek.
strategic match, bobot evaluasi dapat 2. Menerapkan kriteria ekonomi sementara dalam
dihubungkan dengan sistem yang lebih penting proses pembuatan keputusan.
dan skor didasarkan pada derajat dimana sistem- 3. Memperkirakan alternatif-alternatif yang ada.
sistem tersebut telah diimplementasikan dan 4. Alokasi sumber daya yang berharga untuk
telah mencapai sasaran. (Remenyi, 2001, p74) proyek yang penting.

B. Relative Competitive Performance 2.3.2. Domain Keuangan


Beberapa organisasi menilai kinerjanya Teknik-teknik dalam justification financial
dengan melakukan perbandingan terhadap yang digunakan untuk mengukur dan mengkaji
kompetitornya. Hal ini memerlukan suatu aplikasi TI yang potensial adalah:
pemantauan terhadap kompetitor tersebut 1. 1. Analisa cost-benefit tradisional
mengenai kondisi teknologi informasinya, 2. 2. Value acceleration
penggunaan TI dalam mencapai strategi 3. 3. Value linking
korporasi, serta perkiraaan biaya yang 4. Value restructuring
dibutuhkan dalam membangun TI. Hal ini 4.
merupakan proses yang cukup sulit dan sering Menurut Parker (1996, p102-p104) faktor
kali mengandalkan evaluasi yang sangat pertama yang harus dipertimbangkan adalah
subyektif dalam menentukan peringkat dan justification secara financial dari sebuah proyek TI,
skor. (Remenyi, 2001, p74) dengan faktor pertama pada perhitungan dari biaya
(selama fase pembangunan dan fase pemeliharaan)
C. Work-Study Assessment dan manfaat dari proyek TI tersebut. Manfaat
Pendekatan work-study pada evaluasi tersebut kemudian dihubungkan dengan biaya
manfaat TI memerlukan review yang rutin menggunakan perhitungan ROI (return on
tentang bagaimana pekerjaan di departemen investment). Sedangkan menurut Porter (1998, p27)
dilakukan. Selama review berjalan, intensitas keunggulan bersaing menggambarkan cara suatu
kerja dicatat dengan teliti sesuai dengan waktu perusahaan dapat memilih dan melaksanakan suatu
yang diperlukan untuk menyelesaikan semua strategi umum guna mencapai dan mempertahankan
pekerjaan tersebut. Penaksiran work-study dapat perusahaannya.
bersifat obyektif jika dilakukan oleh orang yang Terdapat dua jenis biaya yang dihitung
professional. Hasil dari pendekatan ini dengan metode information economics (Parker,
digunakan sebagai masukan dalam melakukan 1996, p92), yaitu:
análisis cost benefit. (Remenyi, 2001, p75) 1. Biaya pengembangan sistem (development
cost) dan
2.3 Metode Evaluasi Investasi TI dengan 2. Biaya pemeliharaan atau biaya berjalan (on
Menggunakan Metode Information going/maintenance cost).
Economics
2.3.1 Pengertian Information Economics Terdapat tiga jenis manfaat (benefit) menurut
Information economics bertujuan untuk (Parker, 1996, p92), yaitu:
menghubungkan aspek kuantitatif dan kualitatif dari 1. Tangible benefit adalah manfaat yang memiliki
manfaat teknologi informasi, baik yang bersifat dampak langsung kepada keuntungan
tangible maupun intangible. Hal-hal yang penuh perusahaan yang dapat dinilai dengan uang.
ketidakpastian baik secara strategis maupun 2. Quasi–tangible benefit adalah manfaat yang
operasional, dan yang paling utama berkaitan berfokus pada peningkatan efisiensi perusahaan
dengan resiko yang dihadapi. Kelemahannya yaitu dan keuntungan perusahaan.
dalam penggunaannya dibutuhkan keahlian spesifik 3. Intangible benefit adalah manfaat yang berfokus
karena sifatnya yang kompleks dan cukup memakan pada peningkatan efektivitas perusahaan.
waktu.

A-108
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2011 (SNATI 2011) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 17-18 Juni 2011

Menurut Remenyi (1995, p42) dapat 3. URAIAN PROSES BISNIS PERUSAHAAN


dikategorikan menjadi empat jenis yang dibagi Proses bisnis pada PT. NASA dimulai ketika
berdasarkan 2 kriteria yaitu: tangible dan customer (buyer) melakukan pemesanan melalui
measurable. Tangible dibagi menjadi high tangible website ke perusahaan yang akan ditangani oleh
(tangible) dan low tangible (intangible), sedangkan bussines unit. Buyer dari PT. NASA saat ini berasal
measurable dibagi menjadi high measurable dari Indonesia (lokal), USA, dan Eropa. Merk-merk
(measurable) dan low measurable (unmeasurable). sepatu yang berasal dari Indonesia yaitu LEAGUE
Keempat jenis manfaat yang berdasarkan 2 kategori dan yang berasal dari USA yaitu NIKE, UNDER
dapat dijabarkan sebagai berikut ini: ARMOUR, dan COLUMBIA, sedangkan dari Eropa
1. Tangible Measurable yaitu SWISSIES. PT. NASA mempunyai prinsip
Merupakan manfaat yang membawa dampak dalam kegiatan produksinya yaitu “order to make”
langsung terhadap keuntungan organisasi dan efek yang berarti customer harus melakukan order
tersebut dapat diikuti secara obyektif. (factory mendapatkan order) kemudian baru akan
2. Tangible Unmeasurable dibuat barang sesuai pesanan. Pada PT. NASA
Merupakan manfaat yang membawa dampak (factory) memiliki tahap-tahap dalam produksinya.
langsung terhadap keuntungan organisasi tetapi sulit Adapun tahap-tahap dari proses bisnis ini yaitu
untuk diukur dengan nilai uang. development, production trial, produksi, pengiriman,
3. Intangible Measurable dan pembayaran. Tahap development dilakukan saat
Merupakan manfaat yang dapat diukur tetapi buyer telah melakukan pemesanan melalui website.
tidak membawa dampak langsung terhadap Dari pihak buyer akan menentukan design yang
keuntungan organisasi. Sebagai contoh, diinginkan dan bahan apa yang akan digunakan.
penyampaian informasi lebih cepat. Factory akan membuat sample dari design yang
4. Intangible Unmeasurable diinginkan buyer. Setelah sample dibuat, factory
Merupakan manfaat yang tidak dapat diukur akan mengkonfirmasikan kepada buyer atas sample
dengan mudah dan tidak membawa dampak tersebut. Bila sample tersebut disetujuinya, maka
langsung terhadap keuntungan organisasi. buyer dan factory akan melakukan negosiasi atas
Nilai (value) adalah manfaat yang diperoleh harga, jumlah/unit barang, dan waktu produksi.
oleh pembeli teknologi informasi, yang tercermin Setelah menyetujui sample, divisi logistic
pada peningkatan kinerja perusahaan pada masa melakukan memperhitungkan estimasi jumlah bahan
sekarang maupun masa yang akan datang. baku yang dibutuhkan. Setelah itu, divisi
Menurut Parker (1996, p65) terdapat 6 procurement membeli bahan baku sesuai dengan
klasifikasi nilai yaitu : permintaan divisi logistic. Bahan baku (raw
a. Return on investment material) pembuatan sepatu berasal dari impor
b. Management information support (misalnya : kulit sepatu dari China) yang akan
c. Strategic match memakan waktu lebih banyak. Ada juga untuk
d. Competitive response bahannya didapatkan dari customer langsung,
e. Competitive advantage misalnya seperti untuk upper dan buttom yang
f. Strategic IS architecture diberikan oleh NIKE. Tahap selanjutnya yaitu
production trial. Pada tahap production trial, factory
Sesuai teori information economics, maka melakukan production trial dari sample yang telah
manfaat tangible measurable dapat dikategorikan disetujui. Pada tahap ini dapat disebut sebagai tahap
sebagai manfaat tangible, manfaat tangible turun order. Hasil production trial akan
unmeasurable dan intangible measurable dikonfirmasi kembali kepada customer. Tahap
dikategorikan sebagai manfaat quasi-tangible, dan selanjutnya adalah produksi, sepatu yang telah lulus
manfaat intangible unmeasurable dikategorikan uji dari production trial akan diproduksi berdasarkan
sebagai manfaat intangible. jumlah yang diinginkan buyer. Setelah tahap
Untuk biaya pada kelompok quasi-tangible produksi dilakukan tahap pengiriman. Sepatu yang
mempunyai beberapa elemen manfaat yang bisa telah diproduksi akan disimpan di warehouse dan
diukur secara langsung tetapi untuk biaya pada siap untuk dikirim ke buyer dengan menggunakan
kelompok intangible hanya mempunyai nilai yang pesawat. Setelah barang dikirim, bagian akuntansi
dapat diukur secara tidak langsung (Parker, 1996, mencatat berdasarkan faktur penjualan. Pada tahap
p101). pembayaran, buyer akan membayar secara transfer
Biaya-biaya akan dihitung dengan ke factory yang dilakukan 2 minggu setelah barang
menggunakan lembar kerja biaya pengembangan dikirim sesuai dengan perjanjian.
dan lembar kerja berjalan. Sedangkan manfaat akan
dihitung dengan menggunakan teknik-teknik value 3.1 Teknologi Informasi/Sistem Informasi pada
linking, value acceleration, dan value restructuring. Perusahaan
Di bawah ini merupakan beberapa metode 3.1.1 Penjelasan Umum
yang digunakan dalam menghitung analisis cost Teknologi informasi pada PT. NASA
benefit: digunakan untuk mendukung proses bisnis

A-109
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2011 (SNATI 2011) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 17-18 Juni 2011

perusahaan, yaitu pada proses pembelian, proses Tahun Jumlah ($)


penjualan, proses produksi, inventory, akuntansi, dan 2005 769,445
sebagainya. Aplikasi yang digunakan PT. NASA TOTAL BIAYA
merupakan salah satu pengimplementasikan 769,445
INVESTASI AWAL
Tahun Jumlah ($) Tabel Biaya Pengembangan Proyek TI Tahun 2005
2006 42,834
2007 43,173 b) Biaya Berjalan TI
2008 43,613 Biaya berjalan untuk menunjang kegiatan
TOTAL BIAYA operasional sehari-hari atas implementasi investasi
129,620 teknologi informasi PT. NASA dari tahun 2006-
OPERASI
teknologi informasi yang digunakan untuk 2008 rincian biayanya yaitu sebagai berikut:
meningkatkan kinerja perusahaan, meningkatkan
benefit perusahaan, dan mempermudah manajemen c) Penghematan Biaya
untuk mengambil keputusan. Aplikasi IFBMS Dari penerapan aplikasi software IFMBS pada
(Industrial Footwear Business Management PT. NASA mengakibatkan pengurangan jumlah
Solution) adalah suatu aplikasi enterprise yang tenaga kerja manusia karena dapat digantikan oleh
digunakan sebagai tulang punggung perusahaan sistem yang telah terkomputerisasi. Rincian
dalam membantu proses bisnis secara keseluruhan. pengurangan tenaga kerja tersebut, sebagai berikut :
Aplikasi ini memiliki kemampuan untuk
mempermudah dalam pengelolaan pembelian bahan
Total
baku dan dalam berhubungan dengan buyer dan Gaji Total
Jumlah Gaji
supplier, memberikan kemudahan bagi perusahaan Divisi ($/bulan) Gaji
Pegawai ($/bulan)
dalam menerima pemesanan,dan proses ($/tahun)
manufacturing. Pemesanan yang datang melalui
email dari berbagai Negara seperti USA dan Eropa
Acc 2 110 220 2,640
memiliki kriteria yang bermacam-macam dan untuk
pembelian bahan baku diperoleh dari import. Proses
manufacturing dari cutting, stitching, dan assembly Tabel 4.3 Pengurangan Tenaga Kerja Tahun 2006
dilakukan dalam satu line. Semua itu diproses dalam
aplikasi IFBMS dan menghasilkan laporan yang
lebih cepat dan akurat sehingga dapat memberikan Dengan ditetapkannya kebijakan dari PT.
kemudahan pengambilan keputusan oleh NASA yang memberikan kenaikan gaji sebesar 10%
manajemen. per tahun, maka biaya yang dihemat setiap tahunnya
juga akan semakin meningkat dengan perincian
sebagai berikut:
4. EVALUASI DENGAN METODE
INFORMATION ECONOMICS
4.1 Evaluasi Domain Keuangan Tahun Jumlah ($)
4.1.1 Cost Benefit Analysis (CBA) 2006 2,640
Teknik analisis cost benefit merupakan bahasa 2007 2,904
atau sarana pengukur keuangan yang umum dalam 2008 3,194
menaksir alternatif dan menentukan hasil. Oleh TOTAL
karena itu, analisis cost benefit menjadi bagian awal PENGHEMATAN 8,738
dalam metode information economics. Untuk BIAYA
mengetahui seberapa baik suatu investasi teknologi Tabel Penghematan Biaya dari Pengurangan Tenaga
informasi (TI) telah dilakukan, diperlukan analisis Kerja Tahun 2006-2008
cost benefit yang meliputi analisis biaya Dari data-data diatas, maka dapat diperoleh
pengembangan proyek TI, analisis biaya berjalan penghitungan lembar dampak ekonomis sebagai
proyek dan analisis biaya penghematan yang terjadi. berikut:
a) Biaya Investasi Awal
Biaya pengembangan proyek teknologi 5. SIMPULAN
informasi (TI) terdiri dari biaya pembelian perangkat 1. Penilaian manfaat investasi TI dikaitkan
keras (hardware) dan perangkat lunak (software), dengan aspek keuangan.
biaya jaringan, pembelian kabel komputer, Penilaian ini bersifat analisis manfaat biaya
pemasangan kabel LAN, dan biaya pelatihan. Secara dengan memperhitungkan segi manfaat baik manfaat
keseluruhan biaya investasi dalam persiapan yang bersifat tangible (nyata) maupun manfaat yang
pengembangan proyek teknologi informasi (TI) bersifat intangible (tidak nyata yang diukur secara
adalah sebagai berikut: kuantitatif dengan nilai uang), dan segi biaya baik
biaya langsung maupun biaya tidak langsung.
a. Cost Benefit Analysis.

A-110
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2011 (SNATI 2011) ISSN: 1907-5022
Yogyakarta, 17-18 Juni 2011

Berdasarkan hasil perhitungan lembar dampak tepat rumusannya dan perubahan-perubahan cepat
ekonomis traditional cost benefit, diperoleh tingkat dimutakhirkan.
pengembalian investasi (ROI) sebesar -5% dan pada c. Divisi TI dinilai cukup siap dalam
lembar kerja dampak skor ekonomis diperoleh skor menghadapi ketidakpastian perubahan dan
sebesar 0 dengan kriteria antara zero or less perkembangan teknologi.
sehingga dapat disimpulkan bahwa dari segi manfaat d. Perusahaan kurang memerlukan investasi
dan biaya, investasi TI pada PT. NASA tidak infrastruktur SI agar sistem informasi berjalan
memberikan manfaat ekonomis bagi perusahaan. dengan baik.
b. Cost Benefit Analysis + Value-value
(Linking, Acceleration, Restructuring). 4. Penilaian manfaat investasi TI dikaitkan
Berdasarkan hasil perhitungan lembar dampak dengan aspek keuangan, bisnis, dan teknologi.
ekonomis value linking, value acceleration dan Penilaian ini diperoleh dengan memasukkan
value restructuring, diperoleh peningkatan tingkat hasil pengolahan data-data kuisioner domain bisnis
pengembalian investasi (ROI) menjadi sebesar 45% dan domain teknologi serta hasil tingkat
dan pada lembar kerja dampak skor ekonomis pengembalian investasi (ROI) ke dalam information
diperoleh peningkatan skor menjadi sebesar 1 economics scorecard. Dari hasil perhitungan
dengan kriteria antara 1% sampai 299% sehingga scorecard tersebut diperoleh skor sebesar 53
dapat disimpulkan bahwa dari segi manfaat dan sehingga dapat disimpulkan bahwa investasi TI
biaya ditambah dengan value-value (linking, pada PT. NASA dinilai cukup membantu dan
acceleration, restructuring), investasi TI pada PT. bermanfaat dalam menunjang proses bisnis
NASA bukan hanya menghasilkan manfaat tangible perusahaan.
dikurangi biaya, tetapi juga menghasilkan manfaat
intangible berupa tingkat pembuangan waste yang 5. Penilaian manfaat investasi TI dikaitkan
lebih rendah, percepatan proses kerja karyawan, dengan aspek nilai korporasi.
peningkatan manajemen rantai pasokan, serta Penilaian ini diperoleh dengan melihat kondisi
peningkatan kepuasan buyer. keuangan, bisnis dan teknologi di dalam perusahaan.
Dikaitkan dengan aspek nilai korporasi, investasi TI
2. Penilaian manfaat investasi TI dikaitkan pada PT. NASA termasuk dalam kuadran B
dengan aspek bisnis. “Strategis” yaitu lini bisnis perusahaan yang kuat
Penilaian ini diperoleh dari hasil pengolahan dengan dukungan dari teknologi informasi yang kuat
data-data kuisioner domain bisnis yang dibagikan sehingga TI pada perusahaan telah berkembang.
kepada manajer-manajer yang terkait dengan aspek
bisnis maupun keuangan. Dari hasil pengolahan 6. Penilaian manfaat investasi TI dikaitkan
tersebut dapat disimpulkan bahwa : dengan peningkatan pendapatan perusahaan.
a. Investasi TI telah sesuai dengan strategi Dengan adanya penerapan TI pada PT. NASA
jangka panjang perusahaan. tidak terjadi peningkatan pendapatan atau
b. Investasi TI cukup mendukung kemampuan peningkatan permintaan order produksi.
bersaing perusahaan. Peningkatan pendapatan atau peningkatan
c. Investasi TI kurang menyediakan informasi permintaan order produksi tidak dipengaruhi oleh TI
bagi manajemen dalam aktivitas perencanaan dan karena TI hanya digunakan untuk sistem informasi
pengambilan keputusan manajerial. manajemen dan administrasi yang tidak berpengaruh
d. Penundaan investasi TI memiliki pengaruh langsung terhadap kemampuan berproduksi maupun
yang besar terhadap posisi kompetitif perusahaan. peningkatan penjualan.
e. Investasi TI memiliki resiko yang relatif
kecil terhadap perusahaan maupun terhadap proyek PUSTAKA
sistem informasi. O’ Brien, James (2005). Introduction to
Information System. McGraw. Hill, New York.
3. Penilaian manfaat investasi TI dikaitkan Parker, Marilyn, Robert J.Benson, H.E.Traino
dengan aspek teknologi. (1988), Information Economics : Linking
Penilaian ini diperoleh dari hasil pengolahan Business Performance to Information
data-data kuisioner domain teknologi yang Technology. New Jersey: Prentice-Hall.
dibagikan kepada manajer TI maupun pihak-pihak Remenyi, Money Arthur (2001). The Effective
lain yang terkait dengan pengembangan TI di dalam Measurements of IT Cost and Benefit
perusahaan. Dari hasil pengolahan tersebut dapat Analysis. Second Edition. Butterworth
disimpulkan bahwa : Heinemann, Oxford.
a. Arsitektur TI yang dipilih sudah cukup Schniederjans, Marc J., Hamaker, Jamie L.,
sesuai dengan kebutuhan jangka panjang sistem Schniederjans, Ashlyn M. (2004). Information
informasi perusahaan. technology investment : decision-making
b. Kebutuhan user aplikasi IFBMS dan methodology. World Scientific Publishing Co. Pte.
spesifikasi sistem informasi telah diketahui dengan Ltd, United States of America.

A-111

Anda mungkin juga menyukai