Anda di halaman 1dari 1

Semut dan Belalang

Saat musim panas di sebuah hutan, hiduplah seekor semut yang sangat rajin bekerja.
Setiap hari ia tak kenal lelah mengumpulkan bahan makanan yang kemudian ia simpan
di lumbung. Si semut bahkan tidak mengindahkan panas maupun hujan, ia
mengupayakan hal tersebut supaya lumbungnya tidak kosong saat musim dingin nanti.

Suatu ketika saat dalam perjalanan mengumpulkan makanan, semut bertemu dengan
belalang. Belalang menyapa si semut dan mengatakan kenapa ia begitu kerja keras
sedangkan di hutan begitu banyak makan yang tersedia. Dengan bijak semut menjawab
bahwa ia tak ingin kehabisan persediaan untuk musim dingin.

Sambil memakan daun yang didekatnya belalang mengejek si semut dan berkata lagi,
“Musim dingin masih lama, tak perlu kerja begitu keras, bersenang-senanglah dahulu.”
Tapi, semut tak mengindahkan kata belalang dan kembali meneruskan pekerjaannya. Hal
itu berlangsung sampai beberapa waktu dimana si semut semakin rajin bekerja dan si
belalang yang tetap bermalas-malasan.

Hingga musim dingin pun datang dan berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan,
semut yang mempunyai persediaan makanan banyak bisa tinggal di rumah dengan
nyaman, sedangkan belalang mulai khawatir karena makanannya sudah habis. Belalang
kemudian meminta bantuan si semut, tentu saja ia menolaknya. Tapi, melihat belalang
yang hampir mati kelaparan membuat si semut tak tega, ia pun kemudian menolongnya.

Dari contoh cerita pendek dan singkat di atas, ada hal menarik yang bisa dajarkan
pada putra atau putri Anda. Salah satunya adalah untuk tidak bermalas-malasan seperti
yang belalang lakukan. Contohlah semut yang bekerja dengan giat agar kelak dapat
menikmati hasilnya.

Kisah ini juga mengajarkan agar si anak mau menolong orang yang membutuhkan
pertolongan meskipun orang terebut pernah berbuat salah padanya. Walau semut
pernah diejek oleh belalang meski kecewa tapi ia tidak dendam dan tetap mau
membantu belalang.

Anda mungkin juga menyukai