Anda di halaman 1dari 39

Indikator Sismadak

Mata
Indikator Mutu Nasional Klinik
Prioritas : 33. Attachtment Retina Post Operasi VPP
Prioritas16. Angka Kejadian Endoftalmitis Pasca Bedah Katarak

Indikator Mutu Area Manajemen

Indikator Mutu Wajib

Indikator Lokal
33. Attachtment Retina Post Operasi VPP
Indikator Sismadak
Yanmed
Indikator Mutu Nasional Klinik
prioritas 46. Kecepatan Pendistribusian Sampel (KPS) [Hasil dlm 1an MENIT]

Indikator Mutu Area Manajemen


-

Indikator Mutu Wajib


-

Indikator Lokal
42. Persentase Capaian Indikator Penyakit PPOK
44. Kegagalan Pengambilan Sampel Uji (KS)
45. Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium (APL)
46. Kecepatan Pendistribusian Sampel (KPS) [Hasil dlm 1an MENIT]
49. Angka kejadian kecelakaan kerja pada petugas di Laboratorium (AKK)
69. Waktu Layanan Bidang Pemeriksaan Mikrobiologi (WLM)
70. Waktu Layanan Bidang Pemeriksaan Patologi Klinik (WLPK)
71. Waktu Layanan Bidang Pemeriksaan Imunologi (WLI)
72. Waktu Layanan Pemeriksaan Bidang Kimia Kesehatan (WLKK)
73. Waktu layanan pemeriksaan bidang Uji Kesehatan (WLUK)
74. Waktu Layanan Pembuatan Media dan Reagensia (WLMR)
79. Utilisasi alat laboratorium canggih (UALC)
Indikator Sismadak
Tim PMKP
Indikator Mutu Nasional Klinik
-

Indikator Mutu Area Manajemen


-

Indikator Mutu Wajib


-

Indikator Lokal
47. Cakupan kegiatan Pemantapan Mutu Internal (KPI)
48. Tingkat kepesertaan penyelenggaraan PME (TKPP)
Indikator Sismadak
customer Service
Indikator Mutu Nasional Klinik
51. Kepuasan Pelanggan (KP)
52. Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK)

Indikator Mutu Area Manajemen


-

Indikator Mutu Wajib


-

Indikator Lokal
51. Kepuasan Pelanggan (KP)
52. Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK)
Indikator Sismadak
Keuangan
Indikator Mutu Nasional Klinik
Prioritas : 76. Persentase Temuan ketidaktersediaan Media dan Reagensia yang
ditindaklanjuti (TKMRD)
Prioritas : 7. Ketidaklengkapan dokumen pendukung penagihan
Indikator Mutu Area Manajemen
7. Ketidaklengkapan dokumen pendukung penagihan

Indikator Mutu Wajib


-

Indikator Lokal
76. Persentase Temuan ketidaktersediaan Media dan Reagensia yg ditindaklanjuti (TK
88. Rasio PNBP terhadap Biaya Operasional (PB)
Indikator Sismadak
Tim Mutu
Indikator Mutu Nasional Klinik
Prioritas : (77. Persentase Temuan Hasil Telusur lapangan BBLK yang ditindaklanjuti
( sesuai akreditasi) Lab Nasional dan Internasional

Indikator Mutu Area Manajemen


-

Indikator Mutu Wajib


-

Indikator Lokal
77. Persentase Temuan Hasil Telusur lapangan BBLK yg ditindaklanjuti (THT)
Indikator Sismadak
Kabag Umum
Indikator Mutu Nasional Klinik
Prioritas : 78. Ketepatan kalibrasi alat laboratorium sesuai jadwal (KKA)

Indikator Mutu Area Manajemen


-

Indikator Mutu Wajib


-

Indikator Lokal
78. Ketepatan kalibrasi alat laboratorium sesuai jadwal (KKA)
Indikator Sismadak
Diklat
Indikator Mutu Nasional Klinik
Prioritas : 84. Prosentase staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 Jam/orang per ta

Indikator Mutu Area Manajemen


-

Indikator Mutu Wajib


-

Indikator Lokal
84. Prosentase staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 Jam/orang per tahun
87. Persentase Dosen yang mendapatkan TOT
Indikator Sismadak
Inst Sarpras
Indikator Mutu Nasional Klinik
Prioritas : 4.Keterlambatan respon time genset

Indikator Mutu Area Manajemen


3. Keterlambatan waktu menangani kerusakan alat
4. Keterlambatan respon time genset

Indikator Mutu Wajib


-

Indikator Lokal
85. Ketepatan kalibrasi alat sesuai jadwal
Indikator Sismadak
Kabag Penelitian/Komkondik
Indikator Mutu Nasional Klinik
-

Indikator Mutu Area Manajemen


-

Indikator Mutu Wajib


-

Indikator Lokal
86. Persentase Penelitian yang dipublikasikan
Indikator Sismadak
Inst Linen
Indikator Mutu Nasional Klinik
Prioritas : 5. Linen hilang

Indikator Mutu Area Manajemen


Prioritas : 5. Linen hilang

Indikator Mutu Wajib


-

Indikator Lokal
-
no Ruang Indikator Mutu Nasional Klinik
1 IGD Prioritas : 27. Ketidaktepatan identifikasi pasien
Prioritas : 28. Insiden keamanan obat yang perlu diwaspadai
78. Kematian Pasien di IGD
Prioritas : 2. Emergency Respon Time (Waktu Tanggap
Pelayanan Gawatdarurat ≤ 5 menit)

2 Rawat Inap Prioritas : 1. Kelengkapan asesmen medis dalam 24


Jam setelah Pasien masuk rawat inap
Prioritas : 2. Ketidakpatuhan pendokumentasian
asesmen nyeri secara kontinyu di status
Pasien
Prioritas : 17. Kejadian Reaksi Transfusi
Prioritas : 18.Ketidaklengkapan informed consent
20. Infeksi daerah operasi (IDO)
21. Sepsis
22. Infeksi Luka Infus (ILI/Plebitis)
23. Infeksi Aliran Darah Primer (IADP)
24. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
26. Kejadian dekubitus selama masa perawatan
27. Ketidaktepatan identifikasi pasien
Prioritas : 28. Insiden keamanan obat yang perlu diwaspadai
Prioritas : 29. Kejadian pasien jatuh
30. Pasien stroke ischemic yang tidak mendapatkan terapi
anti trombotik pada saat KRS
31. Pasien stroke yang tidak mendapatkan edukasi selama
masa perawatan di rumah sakit
32. Pasien IMA yang tidak mendapatkan terapi aspirin
(anti trombotik) dalam waktu 24 jam sejak datang ke RS
34. Pasien asma anak yang tidak menerima bronkodilator
selama masa rawat inap
45. Angka perawatan ulang
47. Kejadian pulang atas permintaan sendiri
56. Ketidakpatuhan pendokumentasian asesmen nyeri
Prioritas : 8. Tidak terisinya Angket Kepuasan Pasien Rawat Inap
Kelengkapan asesmen medis pasien hd oleh bpjp

3 Laboratorium Prioritas : 3. Kerusakan Sampel Darah


Prioritas : 4. Tidak terlaporkanya hasil kritis
Prioritas : 27. Ketidaktepatan identifikasi pasien
61. Kesalahan penulisan jenis komponen darah pada kitir/
label darah
62. Kesalahan pemeriksaan golongan darah
63. Kesalahan jenis komponen darah
Prioritas : 6. Ketidaktepatan administrasi keuangan laboratorium
Prioritas : 27. Waktu Lapor Tes Kritis Laboratorium
Prioritas : 6. Waktu Lapor Hasil Tes Kritis laboratorium

4 Radiologi 5. Penolakan Expertise


Prioritas : 6. Keterlambatan hasil foto rawat jalan
7. Pemeriksaan ulang radiologi
Prioritas : 8. Tidak dilakukanya asesmen awal radiologi
27. Ketidaktepatan identifikasi pasien
72. Kesalahan Posisi Pasien dalam Pemeriksaan Radiologi
73. Kesalahan cetak film pada pemeriksaan radiologi
Prioritas : 26. Waktu Lapor Hasil Tes Kritis Radiologi
Prioritas : 64. Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi (WTPR)

5 Ruang Operasi Prioritas : 9. Tidak dilakukanya penandaan lokasi operasi


10. Operasi ulang dengan diagnosa yang sama
dan atau komplikasinya
11. Kesalahan prosedur operasi
12. Kesalahan lokasi operasi
13. Kesalahan diagnosa pre dan post operasi
16. Ketidaklengkapan asesmen pre anestesi
Prioritas : 27. Ketidaktepatan identifikasi pasien
52. Ketidaklengkapan Laporan Operasi
53. Ketidaklengkapan Laporan Anestesi
54. Insiden tertinggalnya instrumen /kasa/benda lain saat
operasi
Prioritas : 55. Keterlambatan waktu mulai operasi > 30 menit
Prioritas : 76. Angka kelengkapan pengisian surgical checklist di
kamar operasi
Prioritas : 63. Waktu Tunggu Operasi Elektif (WTE)
6 Farmasi Prioritas : 14. Kesalahan penyerahan perbekalan farmasi
Prioritas : 15. Ketidaktepatan pemberian obat (5 benar)
Prioritas : 27. Ketidaktepatan identifikasi pasien
Prioritas : 28. Insiden keamanan obat yang perlu diwaspadai
Prioritas : 59. Keterlambatan waktu penerimaan obat racikan
60. Keterlambatan waktu penerimaan obat non racikan
Prioritas : 77. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional
Prioritas : 7. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional
Bagi RS Provider BPJS

7 Rekam Medis Prioritas : 19. Ketidaklengkapan catatan medis pasien (KLPCM)


27. Ketidaktepatan identifikasi pasien
35. Penanganan pasien tuberkulosis yang tidak sesuai strategi
DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse)
36. Proporsi pasien TB paru terkonfirmasi bakteriologis
diantara terduga TB
37. Angka Konversi
38. Angka Kesembuhan
Prioritas : 49. Ketidaklengkapan pengisian resume medis rawat jalan
74. Penomeran rekam medis ganda/dobel
Prioritas : 75. Kehilangan dokumen rekam medis pasien rawat jalan

8 Istalasi Rawat Jalan 20. Infeksi daerah operasi (IDO)


27. Ketidaktepatan identifikasi pasien
28. Insiden keamanan obat yang perlu diwaspadai
29. Kejadian pasien jatuh
Prioritas : 61. Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ)

9 HCU 21. Sepsis


22. Infeksi Luka Infus (ILI/Plebitis)
23. Infeksi Aliran Darah Primer (IADP)
Prioritas : 24. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
25. Pneumonia akibat pemakaian ventilator
(Ventilator Associated Pneumonia /VAP)
26. Kejadian dekubitus selama masa perawatan
27. Ketidaktepatan identifikasi pasien
Prioritas : 28. Insiden keamanan obat yang perlu diwaspadai
30. Pasien stroke ischemic yang tidak mendapatkan terapi
anti trombotik pada saat KRS
Prioritas : 31. Pasien stroke yang tidak mendapatkan edukasi selama
masa perawatan di rumah sakit
32. Pasien IMA yang tidak mendapatkan terapi aspirin
(anti trombotik) dalam waktu 24 jam sejak datang ke RS
46. Pasien yang kembali ke Instalasi Pelayanan Intensif (ICU)
dengan kasus yang sama < 72 jam
Prioritas : 47. Kejadian pulang atas permintaan sendiri
Prioritas : 56. Ketidakpatuhan pendokumentasian asesmen nyeri
57. Insiden Kesalahan Setting Ventilator
58. Insiden Vagal Reflex Pada Pemasangan ET
Prioritas : 1. Insiden Kesalahan Setting Infus

10 IGD VK 27. Ketidaktepatan identifikasi pasien


28. Insiden keamanan obat yang perlu diwaspadai
39. Kematian ibu melahirkan karena eklampsi
Prioritas : 40. Kematian ibu melahirkan karena perdarahan
Prioritas : 42. Keterlambatan operasi sectio caesarea
43. Keterlambatan penyediaan darah
44. Kejadian tidak dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
pada bayi baru lahir

11 Fisioterapi / 27. Ketidaktepatan identifikasi pasien


rehabilitasi medis 48. Kesalahan tindakan rehabilitasi medis
Prioritas : 64. Pasien rehabilitasi medis yang drop out

12 Inst Perina 33. Bayi baru lahir yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif
selama rawat inap
41. Ketidakmampuan menangani BBLR 1500-2500gr

13 Inst Gizi Prioritas : 50. Sisa makan siang pasien non diit
Prioritas : 51. Kesalahan diit pasien

14 Inst Hemodialisa Prioritas : 65. Keterlambatan waktu tindakan hemodialisa


Prioritas : 66. Insiden kesalahan setting program hemodialisa
Prioritas : 67. Insiden ketidaktepatan insersi vena dan arteri pada
pasien hemodialisa

15 CSSD 68. Kegagalan Uji Bowie Dick


16 Inst Endoskopi 69. Keterlambatan waktu tindakan endoskopi
70. Insiden vagal reflex pada tindakan gastroskopi
71. Insiden ruptur colon pada tindakan kolonoskopi

17 PPI
Prioritas : 11. Infeksi Daerah Operasi (IDO)
Prioritas : 9. Kepatuhan Cuci Tangan

18 Mata Prioritas : 33. Attachtment Retina Post Operasi VPP


Prioritas16. Angka Kejadian Endoftalmitis Pasca Bedah Katarak

19 Yanmed prioritas 46. Kecepatan Pendistribusian Sampel (KPS)


[Hasil dlm 1an MENIT]

20 Tim PMKP

21 customer Service 51. Kepuasan Pelanggan (KP)


52. Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK)

22 Keuangan Prioritas : 76. Persentase Temuan ketidaktersediaan Media dan


Reagensia ygditindaklanjuti (TKMRD)
Prioritas : 7. Ketidaklengkapan dokumen pendukung penagihan

23 Tim Mutu Prioritas : (77. Persentase Temuan Hasil


Telusur lapangan BBLK yg ditindaklanjuti ( sesuai akreditasi)
lab nasional dan internasional

24 Kabag Umum Prioritas : 78. Ketepatan kalibrasi alat laboratorium sesuai


jadwal (KKA)

25 Diklat Prioritas : 84. Prosentase staf di area kritis yang mendapat


pelatihan 20 Jam/orang per tahun

26 Inst Sarpras Prioritas : Keterlambatan respon time genset

27 Kabag Penelitian/
Tim Komkondik

28 Inst Linen Prioritas : Linen hilan

29 Kabag EDP (IT) Prioritas : 9.Keterlambatan waktu penanganan kerusakan


hardware / jaringan

30 Kasubbag Logistik Prioritas : 10. Ketidaksesuaian surat pesanan (SP) dengan fisik
barang /bahan

31 Inst Ambulans Prioritas : 11 Keterlambatan pelayanan ambulan di rumah sakit

32 Humas Prioritas : Kepuasan Pasien


13. Kecepatan respon Terhadap Komplain
Indikator Sismadak
Indikator Mutu Area Manajemen

1. Kecepatan respon terhadap komplain (KRK)


Prioritas : 8. Tidak terisinya Angket Kepuasan Pasien Ra
Prioritas : 6. Ketidaktepatan administrasi keuangan labor
2. Ketidaktepatan billing resep obat pasien IGD
kasi selama
7. Ketidaklengkapan dokumen pendukung penagihan
3. Keterlambatan waktu menangani kerusakan alat
4. Keterlambatan respon time genset

5. Linen hilang

9. Keterlambatan waktu penanganan kerusakan


hardware / jaringan

10. Ketidaksesuaian surat pesanan (SP) dengan fisik


barang /bahan

11 Keterlambatan pelayanan ambulan di rumah sakit


Sismadak
Indikator Mutu Wajib
Prioritas : 1. Kepatuhan Identifikasi Pasien
Prioritas : 2. Emergency Respon Time (Waktu Ta
Pelayanan Gawatdarurat ≤ 5 menit)
9. Kepatuhan Cuci Tangan

1. Kepatuhan Identifikasi Pasien


Prioritas : 5. Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesial
9. Kepatuhan Cuci Tangan
Prioritas : 10.Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko
Akibat Pasien Jatuh pada pasien Rawat Inap
Prioritas : 11. Kepatuhan Terhadap Clinical Pathw
Prioritas : 12. Kepuasan Pasien dan Keluarga
1. Kepatuhan Identifikasi Pasien
Prioritas : 6. Waktu Lapor Hasil Tes Kritis labora
9. Kepatuhan Cuci Tangan

1. Kepatuhan Identifikasi Pasien


9. Kepatuhan Cuci Tangan

1. Kepatuhan Identifikasi Pasien


4. Penundaan Operasi Elektif
9. Kepatuhan Cuci Tangan
1. Kepatuhan Identifikasi Pasien
7. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional
Bagi RS Provider BPJS
8. Kepatuhan Penggunaan Formularium RS
Non Provider BPJS

1. Kepatuhan Identifikasi Pasien


3. Waktu Tunggu Rawat Jalan
9. Kepatuhan Cuci Tangan

1. Kepatuhan Identifikasi Pasien


1. Kepatuhan Identifikasi Pasien
9. Kepatuhan Cuci Tangan

1. Kepatuhan Identifikasi Pasien


1. Kepatuhan Identifikasi Pasien
13. Kecepatan respon Terhadap Komplain
Indikator Lokal
18. Kematian Pasien di IGD
22. Kemampuan menangani BBLR 1500 gr � 2500 gr
32. Tingkat Pencegahan Kebutaan di IGD
37. Pemberian anti platelet < 48 jam pada pasien stroke iskemik
41. Persentase Capaian Indikator penyakit Asma
53. [MENIT] Emergency Respon Time 2 (ERT)
54. [MENIT] Waktu Tunggu Penanganan Kegawatdaruratan Respirasi
di IGD (ERRT)
55. Emergency Psychiatric Respon Time (EPRT)
57. Rerata Door to Balloon Time
58. Pemeriksaan CT Scan kepala pada pasien stroke < 1 jam
59. Emergency Respon Time Kasus Onkologi

2. Kepatuhan terhadap Clinical


Pathway [DOKUMEN]
3. Persentase Kejadian Pasien Jatuh
6. Penerapan keselamatan Electro Convulsive Teraphy (ECT)
/Detoksifikasi [SOP nilai Dalam Angka]
7. Cedera/trauma fisik akibat fiksasi (CAF) di Unit Pelayananan
Intensif Psikiatri (UPIP)
9. Dekubitus
10. Infeksi saluran kencing (ISK)
11. Infeksi Daerah Operasi (IDO)
14. Infeksi Aliran Darah Perifer (Phlebitis)
17. Nett Death Rate (NDR)
28. Tidak adanya kejadian pasien yang dirawat di UPIP > 10 hari
29. Tidak adanya kejadian pasien yang dirawat inap psikiatri > 42 hari
30. Tidak adanya kejadian kejadian pasien bunuh diri di rawat inap psikiatri
31. Tidak adanya kejadian pasien yang difiksasi dalam 24 jam dalam Unit
Pelayanan Intensif Psikiatri (UPIP)
34. Pemberian pencegahan VTE pada pasien hip/knee arthroplasty
35. Jumlah pasien kusta yang akan dioperasi rekonstruksi
36. Prosentase Kesembuhan pasien reaksi kusta
37. Pemberian anti platelet < 48 jam pada pasien stroke iskemik
38. Presentase Angka Kejadian Extravasasi dengan Pemberian kemoterapi
melalui Intravena
40. Persentase Capaian Indikator Penyakit TB
43. Penangan PPOK
50. Bed Occupancy Rate (BOR)
51. Kepuasan Pelanggan (KP)
58. Pemeriksaan CT Scan kepala pada pasien stroke < 1 jam

Prioritas : 27. Waktu Lapor Tes Kritis Laboratorium


65. Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium Leukemia Phenotyping (WTLP)
66. Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium (WTPL)
68. Waktu tunggu Pelayanan
69. Waktu Layanan Bidang Pemeriksaan Mikrobiologi (WLM)
70. Waktu Layanan Bidang Pemeriksaan Patologi Klinik (WLPK)
71. Waktu Layanan Bidang Pemeriksaan Imunologi (WLI)

Prioritas : 26. Waktu Lapor Hasil Tes Kritis Radiologi


58. Pemeriksaan CT Scan kepala pada pasien stroke < 1 jam
62. Waktu Tunggu Pemeriksaan USG Mata (WTUM)
Prioritas : 64. Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi (WTPR)

4. Penerapan Keselamatan Operasi (PKO)


Prioritas : 63. Waktu Tunggu Operasi Elektif (WTE)
5. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional (Fornas)
25. Kejadian Nyaris Cidera Peresepan Obat (Medication Error)
67. Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat jadi (WTOJ)
75. Pengembalian Rekam Medik Lengkap dalam 24 Jam (PRM)

40. Persentase Capaian Indikator Penyakit TB


50. Bed Occupancy Rate (BOR)
56. Prevention of disability (POD)
80. Insiden Katarak
81. Insiden Glaukoma
82. Jumlah Operasi Katarak (Surgical Cataract Rate)
83. Persentase Pasien TB Beresiko TB-HIV yang dikonseling (PTBP)

60. Waktu Tunggu Penanganan Luka Sepsis Pasien Kusta


Prioritas : 61. Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ)

Prioritas : 1. Insiden Kesalahan Setting Infus


pump/Syringe Pump
8. Tidak Adanya Kejadian Salah Sisi
19. Kejadian Kematian Ibu Persalinan karena Perdarahan
20. Kejadian Kematian Ibu Persalinan karena pre-eklamsi/eklamsi
21. Kejadian Kematian Ibu Persalinan karena Sepsis

23. Kemampuan menangani BBLSR < 1500 gr


24. Tindakan operasi di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU)
11. Infeksi Daerah Operasi (IDO)
12. Ventilator Associated pneumonia (VAP)
13. Hospital Aquired Pneumonie (HAP)
15. Angka Kejadian Endoftalmitis Pasca Bedah Glaukoma
16. Angka Kejadian Endoftalmitis Pasca Bedah Katarak

33. Attachtment Retina Post Operasi VPP

42. Persentase Capaian Indikator Penyakit PPOK


44. Kegagalan Pengambilan Sampel Uji (KS)
45. Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium (APL)
46. Kecepatan Pendistribusian Sampel (KPS) [Hasil dlm 1an MENIT]
49. Angka kejadian kecelakaan kerja pada petugas di Laboratorium (AKK)
69. Waktu Layanan Bidang Pemeriksaan Mikrobiologi (WLM)
70. Waktu Layanan Bidang Pemeriksaan Patologi Klinik (WLPK)
71. Waktu Layanan Bidang Pemeriksaan Imunologi (WLI)
72. Waktu Layanan Pemeriksaan Bidang Kimia Kesehatan (WLKK)
73. Waktu layanan pemeriksaan bidang Uji Kesehatan (WLUK)
74. Waktu Layanan Pembuatan Media dan Reagensia (WLMR)
79. Utilisasi alat laboratorium canggih (UALC)

47. Cakupan kegiatan Pemantapan Mutu Internal (KPI)


48. Tingkat kepesertaan penyelenggaraan PME (TKPP)

51. Kepuasan Pelanggan (KP)


52. Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK)

76. Persentase Temuan ketidaktersediaan Media dan Reagensia yg


ditindaklanjuti (TKMRD)
88. Rasio PNBP terhadap Biaya Operasional (PB)

77. Persentase Temuan Hasil Telusur lapangan BBLK yg ditindaklanjuti (THT)

78. Ketepatan kalibrasi alat laboratorium sesuai jadwal (KKA)

84. Prosentase staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 Jam/orang per tahun
87. Persentase Dosen yang mendapatkan TOT

85. Ketepatan kalibrasi alat sesuai jadwal

86. Persentase Penelitian yang dipublikasikan


Indikator Sismadak
Kabag EDP (IT)
Indikator Mutu Nasional Klinik
Prioritas : Keterlambatan waktu penanganan kerusakan hardware / jaringan

Indikator Mutu Area Manajemen


Prioritas : Keterlambatan waktu penanganan kerusakan hardware / jaringan

Indikator Mutu Wajib


-

Indikator Lokal
-
Indikator Sismadak
Kasubbag Logistik
Indikator Mutu Nasional Klinik
Prioritas : 10. Ketidaksesuaian surat pesanan (SP) dengan fisik barang /bahan

Indikator Mutu Area Manajemen


Prioritas : 10. Ketidaksesuaian surat pesanan (SP) dengan fisik barang /bahan

Indikator Mutu Wajib


-

Indikator Lokal
-
Indikator Sismadak
Inst Ambulans
Indikator Mutu Nasional Klinik
Prioritas : 11 Keterlambatan pelayanan ambulan di rumah sakit

Indikator Mutu Area Manajemen


Prioritas : 11 Keterlambatan pelayanan ambulan di rumah sakit

Indikator Mutu Wajib


-

Indikator Lokal
-
Indikator Sismadak
Humas
Indikator Mutu Nasional Klinik
Prioritas : Kepuasan Pasien
13. Kecepatan respon Terhadap Komplain

Indikator Mutu Area Manajemen


-

Indikator Mutu Wajib


13. Kecepatan respon Terhadap Komplain

Indikator Lokal
-

Anda mungkin juga menyukai