Anda di halaman 1dari 18

Perilaku Organisasi

SAP 4

Motivasi

Oleh

Kelompok 1 :

Ni Putu Ayu Ista Satiari 1607532034

Ida Bagus Krisna Aristana 1607532041

I Putu Sisna Armawan 1607532042

Putu Cahya Pramadya Utami 1607532044

Efrie Surya Perdana 1607532045

I Gst Ngurah Agastya Mahasurya 1607532046

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana

2019
DAFTAR ISI

Halaman

COVER..................................................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................II

KATA PENGANTAR .............................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................4

1.3 Tujuan dan manfaat ......................................................................5

BAB II ISI

2.1 Pengertian dan Pentingnya Motivasi.............................................6

2.1.1 Pentingnya Motivasi..............................................................6

2.1.2 Pengertian Motivasi..............................................................7

2.2 Proses Timbulnya Motivasi............................................................8

2.3 Faktor yang mempengaruhi Motivasi...........................................8

2.4 Teori-Teori yang mempengaruhi Motivasi..................................11

BAB III KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan.........................................................................................17

Daftar Pustaka....................................................................................................................18
Kata Pengantar

Segala puja dan puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kelompok
kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kelompok kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas kelompok dari mata kuliah
Perilaku Organisasi Sap 4 dengan judul “Motivasi”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perilaku seseorang itu ditentukan oleh keinginan dan kemauannya untuk


mencapai beberapa tujuan. Keinginan itu berupa motivasi. Dengan demikian
motivasi merupakan suatu pendorong agar seseorang itu melakukan suatu kegiatan
untuk mencapai tujuannya. Memotivasi para pekerja merupakan salah satu aspek
terpenting dan yang paling menantang dari aspek manajemen. Motivasi bukan
hanya mengenai bekerja keras – motivasi juga mencerminkan sudut pandang Anda
mengenai kemampuan diri Anda sendiri.

Dalam perilaku organisasi dibutuhkan motivasi pada setiap individu agar


mampu meningkatkan kinerjanya dalam organisasi yang ia geluti. Selain itu
keberhasilan pengelolaan organisasi sangat ditentukan oleh pendayagunaan
Sumber Daya Manusia. Dari sini kita sadari, perlu adanya teknik-teknik untuk
dapat memelihara prestasi sumber daya manusia. Salah satunya dengan
“memberikan dorongan (motivasi)”, agar mereka dapat melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan uraian dan pengarahan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian Dan Pentingnya Motivasi


2. Proses Timbulnya Motivasi
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
4. Teori-Teori Motivasi
1.3 Tujuan dan Manfaat

1 Untuk Mengetahui Pengertian Dan Pentingnya Motivasi

2 Untuk Mengetahui Proses Timbulnya Motivasi

3 Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

4 Untuk Mengetahui Teori-Teori Motivasi


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Arti Penting Motivasi

2.1.1 Arti Penting Motivasi

Salah satu tugas dari seorang manajer adalah memastikan bahwa tugas atau
pekerjaan yang dilimpahkan kepada anggota organisasi dikerjakan sesuai
dengan apa yang diinginkan atau sesuai dengan tujuan organisasi.

Orang yang berada dalam organisasi biasanya akan terikat pada “kontrak
kerja” yang mengatur secara rinci apa yang harus dilakukan, berapa lama
bekerja dalam sehari, serta berapa gaji yang akan diperoleh atau haknya.
Namun dalam suatu kontrak tidak dijelaskan secara eksplisit seberapa keras
atau bersungguh-sungguh seorang pegawai harus bekerja, seberapa upah yang
harus diberikan, dan seberapa positifkan tindakan pegawai kepada pekerjaan
yang dilakukan. Hal ini secara keseluruhan menunjukan bahwa dalam awal
seseorang masuk dalam sebuah organisasi tidak ditunjukan bagaimana motivasi
pegawai atau seseorang tersebut akan bekerja dalam organisasi.

Setiap manajer dalam level apapun harus mampu melakukan sesuatu yang
dapat mempengaruhi orang-orang yang dipimpinya agar termotivasi, sehingga
para anggota organisasi melakukannya dengan perasaan senang, tidak tertekan
dan dalam suasana kegairahan yang tinggi. Sebaliknya para anggota dapat
terpenuhi kebutuhannya. Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin
terpenuhi kebutuhan seseorang dalam organisasi, semakin termotivasilah ia
dalam meningkatkan tugas-tugasnya. Pendapat ini sejalan dengan Robin yang
mengemukakan bahwa motivasi organisasi adalah kesediaan untuk
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang di
kondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan
individual. Motivasi ini dapat pula dikatakan sebagai energi untuk
membangkitkan dorongan dalam diri.

2.1.2 Pengertian Motivasi

Secara umum Motivasi didefinisikan sebagai proses yang menjelaskan


mengenai kekuatan, arah, dan ketekunan seseorang dalam upaya untuk
mencapai tujuan. Kekuatan (intensity) menggambarkan seberapa kerasnya
seseorang dalam berusaha. Kekuatan yang besar tidak mungkin memberikan
hasil kinerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut disalurkan dalam suatu
arahan (direction) yang memberikan keuntungan bagi organisasi. Dimensi
Keteunan (persistence) mengukur berapa lama seseorang dapat
mempertahankan upayanya. Para individu yang termotivasi akan bertahan
cukup lama dengan tugasnya untuk mencapau tujuan mereka.

Pengertian motivasi berdasarkan pendapat-pendapat oleh para ahli :

a) Indriyo Gitosudarmo dan Nyoman Sudita (1997)


memberikan pengertian motivasi merupakan faktor-faktor
yang ada dalam diri seseorang yang menggerakan,
mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tugas tertentu.
b) Robbins dan Coulter (2004), motivasi adalah kesediaan
untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan
organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu
untuk memenuhi beberapa kebutuhan individu tertentu.

Dapat diartikan bahwa motivasi merupakan suatu kebutuhan yang


mendorong seseorang atau individu untuk berbuat “sesuatu”. Adanya
kebutuhan ini menyebabkan orang bertingkah laku tertentu dalam usahnya
untuk mencapai suatu tujuan.
2.2 Proses Timbulnya Motivasi

Motivasi seseorang bisa tumbuh karena ada beberapa hal yang mendasari, antara
lain :

1. Kebutuhan yang belum terpenuhi.

2. Mencari dan memilih berbagai cara untuk memuaskan kebutuhan.

3. Perilaku yang diarahkan pada tujuan.

4. Evaluasi perilaku.

5. Imbalan atau hukuman.

6. Kepuasan.

7. Menilai kembali kebutuhan yang belum terpenuhi.

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi


Banyak faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang. Faktor ini dapat
diklasifikasikan menjadi :

1. Faktor internal yang merupakan faktor yang berasal dari dalam diri
individu. Terdiri atas :
1) Persepsi individu mengenai diri sendiri; seseorang termotivasi atau tidak untuk
melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif berupa persepsi.
Persepsi seseorang tentang dirinya sendiri akan mendorong dan mengarahkan
perilaku seseorang untuk bertindak.
2) Harga diri dan prestasi; faktor ini mendorong atau mengarahkan inidvidu
(memotivasi) untuk berusaha agar menjadi pribadi yang mandiri, kuat, dan
memperoleh kebebasan serta mendapatkan status tertentu dalam lingkungan
masyarakat; serta dapat mendorong individu untuk berprestasi.
3) Harapan; adanya harapan-harapan akan masa depan. Harapan ini merupakan
informasi objektif dari lingkungan yang mempengaruhi sikap dan perasaan
subjektif seseorang. Harapan merupakan tujuan dari perilaku.
4) Kebutuhan; manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan dirinya sendiri
yang berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih potensinya secara total.
Kebutuhan akan mendorong dan mengarahkan seseorang untuk mencari atau
menghindari, mengarahkan dan memberi respon terhadap tekanan yang
dialaminya.
5) Kepuasan kerja; lebih merupakan suatu dorongan afektif yang muncul dalam diri
individu untuk mencapai goal atau tujuan yang diinginkan dari suatu perilaku.

2. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri individu.
Terdiri atas:

1) Jenis dan sifat pekerjaan; dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat pekerjaan
tertentu sesuai dengan objek pekerjaan yang tersedia akan mengarahkan individu
untuk menentukan sikap atau pilihan pekerjaan yang akan ditekuni. Kondisi ini
juga dapat dipengartuhi oleh sejauh mana nilai imbalan yang dimiliki oleh objek
pekerjaan dimaksud.
2) Kelompok kerja dimana individu bergabung; kelompok kerja atau organisasi
tempat dimana individu bergabung dapat mendorong atau mengarahkan perilaku
individu dalam mencapai suatu tujuan perilaku tertentu.
3) Situasi lingkungan pada umumnya; setiap individu terdorong untuk berhubungan
dengan rasa mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif dengan
lingkungannya.
4) Sistem imbalan yang diterima; imbalan merupakan karakteristik atau kualitas dari
objek pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi
motivasi atau dapat mengubah arah tingkah laku dari satu objek ke objek lain yang
mempunyai nilai imbalan yang lebih besar.
Selain itu pengklasifikasian faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi juga
dapat dilihat dari :
1. Karakteristik individu
a) Minat
b) Sikap terhadap diri sendiri, pekerjaan, dan situasi pekerjaan
c) Kebutuhan individual
d) Kemampuan atas kompetensi
e) Pengetahuan tentang pekerjaan
f) Emosi, suasana hati, perasaan keyakinan dan nilai-nilai
g) Bila faktor-faktor dalam pekerjaan cocok dengan karakteristik individu,
orang cenderung untuk termotivasi menjalankan tugasnya.

3 Pekerjaan
2.1 Faktor dalam pekerjaan
a) Sifat pekerjaan
b) Rancangan tugas/pekerjaan
c) Pemberian pengakuan terhadap prestasi
d) Tingkat tanggungjawab yang diberikan
e) Adanya perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan
f) Adanya kepuasan dari pekerjaan
2.2 Faktor lingkungan pekerjaan
a) Gaji dan manfaat yang diterima
b) Kebijakan-kebijakan perusahaan
c) Supervisi
d) Hubungan antar manusia
e) Kondisi pekerjaan
f) Budaya organisasi
2.4 Teori - Teori Motivasi
Teori motivasi muncul sebagai upaya pemimpin organisasi yang mendambakan
suatu situasi di mana seluruh anggota mempunyai gairah kerja dan produktivitas
yang tinggi. Robbins (2001) mengklasifikasikan teori motivasi menjadi dua
bagian, yaitu teori dini tentang motivasi dan teori kontemporer tentang motivasi:
1 Teori Dini tentang Motivasi
1 Teori Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow
Teori ini memiliki implikasi praktis bagi manajer karena mampu
menawarkan suatu pola yang mudah dipahami dalam menangani persoalan
motivasi di tempat kerja. Maslow menghipotesakan bahwa pada diri
manusia terdapat lima jenjang kebutuhan berikut :
1. Kebutuhan fisiologis (Faali), yaitu kebutuhan ragawi seperti sandang,
pangan, papan, kelaparan, kehausan, seks dan kebutuhan fisik lainnya.
2. Kebutuhan rasa aman terhadap ancaman fisik dan emosional seperti adanya
kemerdekaan.
3. Kebutuhan sosial seperti berkumpul, berkawan dan persahabatan, kasih
sayang, rasa memiliki, penerimaan.
4. Kebutuhan penghargaan seperti harga diri, otonomi, prestasi, status, dan
pengakuan.
5. Kebutuhan aktualisasi diri, dorongan yang mampu membentuk sesorang
untuk menjadi apa; meliputi pertumbuhan, mencapai potensi kita, dan
pemenuhan diri yaitu pengembangan potensi secara maksimal.
Teori jenjang kebutuhan Maslow memiliki implikasi praktis bagi manajer,
karena mampu menawarkan suatu pola yang mudah dipahami dalam menangani
persoalan motivasi di tempat kerja.

2 Teori X dan Teori Y


Douglas Mc. Gregor mengemukakan dua pandangan berbeda tentang
manusia, yaitu :
Teori X (Negatif) Teori Y (Positif)
Tidak suka pekerjaan Suka pekerjaan
Malas Kreatif
Tidak suka tanggungjawab Bertanggungjawab
Mengedepankan kemanan Inovatif
Karyawan harus dipaksa agar berprestasi. Pemimpin sebaiknya demokratis, dapat
Manajer dapat menggunakan pendekatan menawarkan sikap membantu,
langsung, mengendalikan dan mengawasi mendukung, dan mempermudah orang-
bawahan secara ketat. orang dalam mengembangkan kreativitas.

3 Teori Motivasi – Higiene atau Teori Dua Faktor oleh Fredrick Herzberg
1. Faktor hegiene, yaitu faktor yang dapat menyebabkan ataupun
mencegah ketidakpuasan. Pada hakekatnya terdiri dari faktor ekstrinsik
perkerjaan, seperti gaji, jaminan pekerjaan, kondisi kerja, status,
kebijakan perusahaan, kualitas supervisi, kualitas hubungan antar
pribadi dan atasan, bawahan dan sesama pekerja, dan jaminan sosial.
2. Faktor motivator, yaitu faktor intrinsik yang membawa pengembangan
sikap positif dan pendorong pribadi, meliputi tanggungjawab, prestasi,
pengakuan, pekerjaan itu sendiri, kemajuan dan tumbuh kembang
pribadi.
Kontribusi utama teori ini adalah meningkatkan sensitivitas atau
kepekaan manajer terhadap fakta bahwa memperlakukan anggota secara
baik semata belum cukup untuk memotivasi mereka. Pemimpin harus dapat
memanfaatkan kapasitas, keterampilan serta bakat dari anggota melalui
desain kerja secara efektif. Pekerjaan yang ditawarkan mesti menantang
dan menggairahkan.
4 Teori Kontempor tentang Motivasi
1 Teori ERG oleh Clayton Aldefer
Teori ini merupakan modifikasi pengelompokkan kembali teori
kebutuhan Maslow. Hal tersebut karena Aldefer berdalih mungkin saja
seorang individu suatu ketika akan memenuhi beberapa kebutuhannya
secara simultan atau serentak.
1) Eksistensi (Existance), meliputi jenjang kebutuhan faali dan rasa aman
dari Maslow.
2) Hubungan (Relatedness), sama dengan kebutuhan sosial Maslow.
3) Pertumbuhan (Growth), mencakup kebutuhan penghargaan dan
aktualisasi diri Maslow.
2 Teori Kebutuhan David McClallend
1) Kebutuhan akan prestasi atau Need for Achievement (nAch), yaitu
keinginan untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik, efisien dan
unggul.
2) Kebutuhan akan kekuasaan atau Need for Power (nPow), yaitu
keinginan untuk mengawasi atau mengendalikan orang lain,
mempengaruhi perilaku mereka dan bertanggungjawab atas orang lain.
3) Kebutuhan akan afiliasi atau Need for Affiliation (nAff), yaitu
keinginan untuk membangun dan memelihara hubungan yang
bersahabat dan hangat dengan orang lain.
McClallend mengatakan bahwa orang mengembangkan ketiga macam
kebutuhan tersebut dari waktu ke waktu sebagai hasil dari pengalaman
hidup. Prefensi kerja yang ada dalam diri seseorang ditentukan oleh jenis
kebutuhan yang dominan.
3 Teori Penetapan Tujuan

Sekitar tahun 1960-an, Edwin Locke menyatakan bahwa maksud-


maksud untuk bekerja ke arah suatu tujuan merupakan sumber utama dari
motivasi kerja yang dikenal sebagai teori penetapan tujuan. Teori ini
menguraikan hubungan antara tujuan dengan prestasi kerja yang mana
karyawan yang memahami tujuan organisasi dapat berpengaruh terhadap
perilaku kerjanya. Dengan menetapkan tujuan yang lebih menantang akan
meningkatkan prestasi dengan asumsi para karyawan berkomitmen terhadap
tujuan, percaya diri atau mempunyai keefektifan diri dan kinerja yang
dianggap penting. Hal tersebut membuat para manajer menetapkan tujuan-
tujuan yang lebih rinci dan menantang sehinga mencapai kinerja yang lebih
tinggi dalam organisasi.

4 Teori Penguatan

Terdapat tiga jenis penguatan yang dapat digunakan manajer untuk


memodifikasi motivasi karyawan, yaitu:

1) Penguatan positif, yaitu memberikan penghargaan dan kenaikan


imbalan atas prestasi bagus karyawan.
2) Penguatan negative/penghindaran, yaitu mencegah, menghilangkan
akibat yang tidak menyenangkan. Karyawan bekerja keras karena
menghindari hal – hal yang membuatnya tidak menyenangkan.
3) Hukuman, yaitu menghindari pengulangan perilaku yang tidak
diinginkan. Misalnya terhadap karyawan yang datang terlambat. Misalnya
terhadap karyawan yang datang terlambat.

Teori penguatan yang dijelaskan B. F. Skinner dalam Robbins dan


Coulter (2004) bahwa orang kemungkinan besar berperilaku seperti yang
dikehendaki apabila ia mendapat imbalan untuk berbuat hal itu. Manfaat yang
dapat diambil dari teori ini adalah para manajer dapat memengaruhi perilaku
anggota organisasi yang dipimpinnya dengan memperkuat tindakan-tindakan
yang mereka anggap menguntungkan.
5 Teori Keadilan/Kesetaraan

Teori ini dikembangkan oleh J. Stacey Adam yang menyatakan bahwa


setiap individu menurut teori ini akan membandingkan masukan dan keluaran
pekerjaan mereka dengan masukan/keluaran orang lain, dan ia akan berespon
untuk menghilangkan setiap ketidakadilan yang dirasakan.

O/IA < O/IB : Penilaiannya adalah tidak adil karena ganjaran yang diperoleh
kurang (lebih kecil).

O/IA = O/IB : Penilaiannya adalah adil.

O/IA > O/IB : Penilaiannya adalah tidak adil karena ganjaran yang diperoleh
lebih (lebih besar).

Di mana O/IA adalah karyawan itu sendiri sedangkan O/IB adalah orang
lain sebagai pembanding. Pembanding itu dapat berupa individu-individu,
sistem-sistem yang dijadikan rujukan dalam menilai keadilan.

Teori ini mengatakan lebih lanjut bahwa para karyawan dapat:

1. Mengubah baik masukan ataupun keluaran mereka sendiri atau orang


lain.

2. Berperilaku sedemikian rupa guna mendorong orang-orang lain untuk


mengubah masukan atau keluaran mereka.

3. Berperilaku sedemikian rupa guna mengubah masukan atau keluaran


mereka sendiri.

4. Memilih pembanding yang lain.

5. Meninggalkan pekerjaannnya.

Riset telah memperkuat bahwa motivasi karyawan sangat dipengaruhi


oleh penghargaan-penghargaan relative atau yang absolut. Bila mereka
melihat ketidakadilan, mereka akan bereaksi untuk membetulkan situasi
tersebut. Bila imbalan yang diterimanya dirasakan kurang motivasinya akan
menurun, tetapi bila memperoleh imbalan yang lebih, terdorong untuk bekerja
yang lebih giat untuk menyesuaikan dengan imbalan yang telah didapatnya.

6 Teori Harapan (Ekspektasi)

Victor Vroom mengatakan bahwa kuatnya kecenderungan seseorang


untuk melakukan suatu tindakan tertentu bergantung pada kekuatan yang
berupa harapan, bahwal hasil tindakannya tersebut akan diikuti oleh suatu
output tertentu dan daya tarik output tersebut. Teori ini berdalih bahwa
motivasi ditentukan oleh pemahaman seorang individu terhadap hubungan
antara usaha dengan kinerja, dan oleh keinginan atau dambaan terhadap hasil
yang dikaitkan dengan berbagai tingkat kinerja. Teori ini memfokuskan pada
tiga hubungan, yaitu sebagai berikut:

1. Hubungan upaya-kinerja, bahwa individu berpersepsi upaya yang


dilakukan akan mendorong kinerja.

2. Hubungan kinerja-ganjaran, bahwa berprestasi pada suatu tingkat


tertentu akan mendorong tercapainya suatu output yang diinginkan.

3. Hubungan ganjaran-tujuan pribadi, bahwa sejauh ganjaran memenuhi


tujuan pribadi individu dan daya tarik dari ganjaran itu kepadanya.

Jadi, untuk menerapkan teori ini seorang pemimpin wajib memahami tiga hal,
yaitu:

1. Harapan (Expectancy), bahwa seseorang dengan bekerja ia akan dapat


mencapai berbagai tingkatan kinerja.

2. Instrumentalitas (insterumentaly), bahwa berbagai hasil kerja akan


timbul sebagai akibat dari pelaksanaan tugas.

3. Valensi, (valence), bahwa nilai yang diberikan seseorang pada hasil


kerja tersebut
BAB III

KESIMPULAN

Motivasi adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu


tindakan atau tidak pada hakekatnya secara internal dan eksternal yang dapat positif
atau negatif untuk mengarahkannya sangat bergantung kepada motivator.
Sedangkan motif adalah dorongan / daya dorong seseorang untuk melakukan
sesuatu.

Motivasi seseorang bisa tumbuh karena ada beberapa hal yang mendasari yakni
Kebutuhan yang belum terpenuhi, Mencari dan memilih berbagai cara untuk
memuaskan kebutuhan, Perilaku yang diarahkan pada tujuan, Evaluasi perilaku,
Imbalan atau hukuman, Kepuasan, Menilai kembali kebutuhan yang belum
terpenuhi.

Selain itu motivasi seseorang berasal dari 2 faktor yakni faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal berarti faktor yang berasal dari dalam individu itu
sendiri baik berupa harga diri atau prestis dari individu. Dan faktor eksternal yakni
berasal dari luar individu tersebut baik berupa pekerjaan, tempat bekerja dan
lingkungan pekerjannya.
Daftar Pustaka

Ardana, Komang, dkk. 2009. Perilaku Keorganisasian Edisi 2. Yogyakarta: Graha


Ilmu

Steppen P. Robins-Timothy A Judge. 2008, Organizational Behavior 12th


edition.Pearson Education Icn Salemba Empat.

Winardi, 1992. Manajemen Prilaku Organisasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti

Kahdar W, Edih. Kompensasi Sebagai Motivasi Untuk Meningkatkan Kinerja


Karyawan.

http://www.situsriau.com/read-2001-14157-2013-08-27-bupati-rohul-tambah-
tunjangan-pns-dan-honorer--.html

Anda mungkin juga menyukai