I. FASE ORIENTASI
1. Salam terapetik :
“ Selamat pagi, Mbak ?
“ Boleh khan saya ngobrol sama Mbak, kenalkan nama saya…, biasa dipanggil …. Saya
mahasiswi … yang sedang bertugas di sini, Saya akan merawat mbak selama di sini, tiap
hari kita akan ketemu dan berbincang-bincang “.
“ Nama Mbak siapa ? Mbak suka dipanggil siapa ? Usia Mbak berapa ? ”
2. Evaluasi / validasi :
“ Bagaimana kabarnya Mbak D hari ini ?”
“ Mbak D kelihatan segar apakah Mas sudah mandi ?”
“ Bagaimana keadaan Mbak D hari ini, apakah Mas merasa sudah baikkan ?”
3. Kontrak :
“ Hari ini kita akan berbincang-bincang tentang bagaimana mbak bisa dibawa ke sini dan
cara menontrol marah tersebut. Waktunya hanya ± 15 menit saja, nggak lama kok.
Dimana kita bicara ?”
“ Mbak D yang pilih tempat ya ? Bagaimana kalau sambil duduk di ruang tamu ?
II . FASE KERJA
“Apa yang dapat membuat Mbak D marah , kesal?”
“Apakah sebelumnya Mbak D pernah / sering marah ?”
“Apakah penyebab sama dengan yang sekarang, sehingga Mbak D marah ?”
“Bagaimana perasaan Mbak D jika marah, apa yang Mas R rasakan pada saat
marah?”
“Apakah Mbak D ada perasaan kesal, tegang, ingin memukul orang, membanting
barang-barang dan mengepalkan tangan ?”
“Kemudian apa yang biasa Mbak D lakukan pada saat marah?”
“Apakah Mbak D bila marah sampai memukul orang, melukai orang, membanting
atau memecah barang-barang,atau hanya marah-marah, memaki-maki ?”
“Apakah dengan marah masalah Mbak D akan selesai ?”
“Apa akibat marah yang Mbak D lakukan ?”
“Bagaimana, maukah Mbak D belajar cara mengungkapkan marah yang benar?”
“ Mbak D, sebenarnya ada 3 macam cara mengungkapkan marah yang benar yaitu
dengan fisik, verbal dan spiritual. Hari ini kita pelajari cara fisik 1 yaitu menarik nafas
dalam, kalau Mbak D sudah dapat menguasai besok kita belajar cara fisik 2 yaitu
memukul bantal atau kasur”.
“ Baiklah, kita latihan nafas dalam, pertama tama saya akan memberikan contoh
dahulu, nanti Mbak D menirukannya ya”.
“ Caranya seperti ini, kita bisa berdiri atau duduk tegak, lalu tarik nafas dari hidung
dan keluarkan lewat mulut”.
“ Coba Mbak D ikuti saya, tarik nafas dari hidung, ya bagus, tahan sebentar dan
keluarkan lewat mulut, ulangi sampai 5 kali ?”.
“Bagus,seperti itu”.
“ Jadi kalau Mbak D lagi kesal / jengkel dan perasaan Mbak D sudah mulai tidak enak,
segera nafas dalam agar cara marah tidak terjadi “.
2. Evaluasi Objektif :
“ Coba sebutkan apa yang telah kita pelajari hari ini ?”.
3. RTL :
“ Bagus, nanti Mbak D kalau terasa ingin marah, ungkapkan cara marah yang sehat
dengan tarik nafas dalam, berapa kali tarik nafas ? Ya betul, 5 kali kita bisa lakukan”.
“ Nah berapa kali sehari Mbak D mau latihan ? Bagaimana kalau 3 kali ?”.
“ Mau kapan aja Mbak D latihan ? bagaimana kalau pagi bangun tidur, lalu siang
sebelum makan dan malam sebelum tidur “.
“ Dan jangan luga Mbak D lakukan cara ini kalau ada yang membuat hati Mbak D
kesal / jengkel “.
“ Bagaimana kalau kita buat jadual kegiatannya ? begini caranya “.
4. Kontrak :
“ Besok, kita ketemu lagi dan ngobrol-ngobrol lagi tentang cara mengontrol marah
dengan fisik 2 yaitu memukul bantal atau kasur. Waktunya sekitar jam 09.30 WIB,
tempatnya di sini juga, bagaimana, Mbak D setuju ?”
“ Baiklah, sampai ketemu besok, jangan lupa Mbak D tetap latihan ”.
“ Baiklah, saya pamit dulu, terima kasih ”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
Masalah : Perilaku Kekerasan
Pertemuan : Ke 2 (dua)
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi Mbak Dwi,sesuai dengan janji saya kemarin sekarang kita bertemu lagi
b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan Mbak Dwi siang ini?
Bagaimana dengan latihan yang kita bicarakan kemarin?
c. Kontrak
Topik : Apakah masih ingat apa yang akan kita bicarakan sekarang? Baik,
sekarang kita akan membicarakan latihan untuk mengontrol marah Mbak Dwi
dengan cara kedua.
Tempat : Sesuai dengan janji kita kemarin, kita akan bercakap - cakap
dimana Mbak? Bagaimana kalau kita bercakap – cakap di ruang tamu?
Waktu : Berapa lama kita akan berckap – cakap Mabak? Bagaimana kalau
15 menit?
2. Kerja
Sebelumnya adakah hal lain yang sudah kita bahas kemarin yang membuat Mbak
Dwi Marah? Bagaimana dengan jadual kegiatan yang sudah kita buat kemarin?
Apakah dilaksanakan sesuai jadual?
Nah, sekarang saya akan melatih cara kedua untuk mengontrol marah Mbak Dwi
yaitu dengan cara memukul bantal atau kasur.
Mana kamar Mbak Dwi? Jadi kalau Mbak marah, Mbak langsung pergi saja kekamar
dan menyalurkan rasa ingin marah tersebut dengan memukul bantal atau kasur.
Jadi cara ini dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan marah. Kemudian jangan
lupa untuk merapikan tempat tidurnya lagi.
3. Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan Mbak Dwi setelah kita melakukan latihan untuk mengontrol
marah?
b. Evaluasi Objektif
Ada berapa cara yang sudah kita latih, coba Mbak sebutkan lagi? Bagus.....
Coba sekali lagi Mbak Dwi praktekan ! Bagus…