Kelompok :2
Christine
260110180127
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJAJARAN
JATINANGOR
2018
I. Tujuan
Mengidentifikasi keberadaan anion dalam suatu sampel zat atau senyawa
yang tidak diketahui komposisinya.
II. Prinsip
2.1. Analisis Kualitatif
Proses identifikasi jenis kation dan anion dalam larutan yang tidak
diketahui komposisinya berdasarkan asas kesetimbangan kimia. (Chang,
2005)
2.2. Anion
Anion adalah suatu ion atau atom yang memiliki muatan negatif.
(Svehla, 1985)
2.3. Reaksi Pengendapan
Reaksi pengendapan membentuk hasil yang tidak larut atau endapan.
Endapan ialah padatan yang tidak larut dan terpisah dari larutan. Reaksi
ini umumnya melibatkan senyawa-senyawa ionic. (Chang, 2005)
Analisis kualitatif dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu reaksi kering dan
reaksi basah. Reaksi kering umumnya digunakan pada zat padat dan hasil yang
disediakan hanya bersifat jangka pendek, sedangkan reaksi basah yang diuji pada
zat cair dapat digunakan untuk analisis makro, semimakro, dan makro sehingga
reaksi cepat dan mudah dikerjakan. Perubahan yang umumya terjadi pada reaksi
basah yaitu, timbulnya gas, perubahan warna larutan, dan terjadi endapan. (Svehla,
1985)
1. Golongan sulfat : SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42- , BO2-, CO32-, C2O42-, AsO4
2. Golongan halida : Cl- , Br-, I- , S2-
3. Golongan nitrat : NO3, NO2 , C2H3O2
Golongan sulfat bila ditambahkan BaCl akan menjadi garam barium tidak larut
air, sedangkan golongan halida bila ditambah asam nitrat dan perak nitrat menjadi
garam perak tidak larut air ( Hoyes, 1996)
Anion dapat ditentukan dengan dua metode, yaitu dengan cara menambahkan
larutan reagen pada suatu sampel untuk melihat hasil endapan yang
mengidentifikasi anion dengan menambahkan zat-zat lain untuk melihat zat apa
saja yang timbul. ( Marshall, 2014). Endapan terjadi apabila suatu pereaksi yang
bersifat spesifik akan ditambahkan ke dalam sampel dan menunjukkan hasil yang
positif. Endapan bisa berupa kristal atau koloid dan dapat dipisahkan dari larutan
dengan cara penyaringan dan pemisahan. (Rakhmawati,2013). Analisis anion dapat
diaplikasikan dalam berbagai bidang kehidupan seperti dalam pemeriksaan darah,
urin, dan masih banyak lagi. Dalam pemeriksaan, beberapa anion menunjukkan
hasil yang sama. Oleh karena itu, analisis anion mutlak dipakai untuk
mengidentifikasi semua anion yang ada dalam suatu senyawa atau sampel.
(Harjadi,1990)
Untuk menguji kadar anion yang ada di alam, misalnya anion yang berada di
tanah digunakan cara yang menggunakan alat yang sering dikenal dengan
spektrofotometer visible dan titrasi volumetric. (Hendrawati & Maryam, 2008).
Identifikasi anion sering terjadi reaksi kimia antara lain yang melibatkan reaksi
seperti asam, basa, pembentukan kompleks, redoks dan lain sebagainya. Reaksi
akan menimbulkan karakteristik berupa perubahan warna, kelarutan, gas dan
sebagainya. Adapun reaksi asam basa merupakan materi pokok yang meliputi
konsep pH dan pOH, kesetimbangan larutan asam dan basa, reaksi asam dengan
basa dan penerapan konsep pH (Adiin, 2014).
4.2. Bahan
1. AgNO3
2. Air Barit ( Ca(OH)2)
3. BaCl2
4. BO2-
5. C2O42-
6. C2H3O22-
7. CaCl
8. CHCl3-
9. Cl-
10. CO3-
11. CrO43-
12. FeCl2
13. FeSO4
14. H3BO3
15. H2SO4
16. HCl
17. HNO3
18. Hg (NO3)2
19. I-
20. Kalium Bromat
21. Kanji
22. KI
23. KMnO4
24. Larutan Natrium
25. Mg(NO3)2
26. NaOH
27. NH3
28. NO3
29. Padatan KHSO4
30. Padatan ZnAl
31. Pb(Ac)3
32. Pb (NO3)2
33. PO42-
34. S2-
35. S2O22-
36. SCN-
37. SO32-
4.3. Gambar Alat
No. Alat Gambar Alat
1. Kaca Objek
2. Lakmus
3. Penjepit Kayu
4. Pipet Tetes
5. Plat Tetes
8. Spiritus
9. Tabung Reaksi
V. Data Pengamatan
No. Prosedur Hasil Literatur
5.1 Identifikasi ion CO32-
Pemanasan
1. Sampel CO32- dimasukkan
kedalam tabung reaksi A
dan B
2. Menambahkan 1 ml H2SO4 Berbuih / keruh
4 M kedalam tabung A
3. Menambahkan Ca(OH)2 ke Berbuih dan keruh
dalam tabung B
3. Menambahkan H2SO4 4 M
+ FeSO4 padat pada tabung
B
4. Menambahkan perlahan 1 Terbentuk warna coklat Terbentuk warna
ml H2SO4 pekat melalui coklat
dinding tabung
5. Tidak menggoyangkan
tabung, memiringkan
tabung dan mengamati
perubahan yang terjadi
5.6. Identifikasi ion C2O4
1. Menyiapkan 2 tabung
reaksi dan memasukkan
sampel ke dalam tabung
reaksi
2. Menambahkan 10 tetes Endapan putih bening Endapan bening
H2SO4 4 M dan KMNO4
0,002 M ke dalam tabung A
sampai bening
5. Mengisi 3 lubang
berikutnya dengan 2 tetes
larutan kromat dan 1 tetes
larutan timbal asetat
VI. Pembahasan
Pengidentifikasian dimulai dengan identifikasi ion CO32- (karbonat). tabung
reaksi yang disiapkan untuk pengujian harus dipastikan semua bersih dan
kering agar data yang hasilnya lebih akurat dan sampel tidak terkontaminasi.
Sampel dimasukkan kedalam 2 tabung reaksi dan ditambahkan beberapa tetes
H2SO4 4 M pada tabung pertama , Ca(OH)2 pada tabung kedua dan panaskan
akan timbul buih-buih dari larutan tersebut dan warnanya berubah menjadi
keruh dan tabung reaksi di sekitar sampel berubah menjadi panas. Setelah itu,
pada tabung 1 ditambahkan BaCl2 dan didapatkan perubahan, yaitu larutan
berubah menjadi endapan putih. Sementara itu, pada tabung 2 ditambahkan
AgNO3 dan perubahan yang terjadi adalah ada gelembung pada sampel. Reaksi
yang terjadi pada identifikasi ini adalah :
CO32- + 2H+ → CO2 ↑ + H2O
CO2 + Ba2+ → Ba2CO3 ↓
CO32- + 2Ag+ → Ag2CO3 ↓
Identifikasi selanjutnya adalah pengidentifikasian ion sulfit dan sulfat. Sampel
SO32- pada tabung a ditambahkan HCl dan muncul bau belerang terbakar dan
tidak berwarna. Hal ini menunjukkan bahwa SO32- ada dalam sampel tersebut.
Cara untuk membedakan larutan SO32- dan SO42- adalah dengan menggunakan
kertas K2CrO7-H2SO4. Ketika sampel ditotolkan pada kertas tersebut, kertas
yang awalnya kuning berubah menjadi berwarna putih dan ini menunjukkan
adanya ion SO32-. Langkah selanjutnya adalah pengidentifikasian ion sulfat
(SO42-). Sampel dimasukkan ke dalam tabung 1 dan ditambahkan BaCl2
menghasilkan larutan endapan putih karena membentuk endapan putih barium
sulfat. Endapan barium sulfat tidak berbau dan tidak larut dalam air dan
alkohol tapi larut dalam asam sulfat pekat. Endapan putih ini menunjukkan
adanya ion sulfat dalam sampel ini. Kemudian, tabung kedua dimasukkan
Pb(Ac)2 dan menghasilkan endapan putih keruh yang menunjukkan adanya ion
sulfat. Sedangkan pengujian pada tabung ke 3 dan ke 4 tidak dilanjutkan karena
regensia larutan natrium rodizonat dan merkurium (II) nitrat tidak tersedia.
Reaksi yang terjadi dari pengidentifikasian ion sulfit dan sulfat adalah :
SO32- + 2H+ → SO2 ↑ + H2O
5SO2 + 2IO3- + 4H2O → I2 + 5SO42- + 8H+
SO32- + Ba2+ → BaSO3 ↓
3BaSO3 ↓ + 2HNO3 → 3BaSO4 ↓ + 2NO ↑ + H2O
SO42- + Ba2+ → BaSO4 ↓
SO42- + Pb2+ → PbSO4 ↓
BaSO4 + 4C + Na2CO3 → Na2S + BaCO3 + 4CO ↑
SO42- + 3Hg2+ + 2H2O → HgSO4.2HgO ↓ + 4H+
Pada identifikasi ion Nitrat, dapat dilakukan juga percobaan reduksi asam-basa.
Sampel ditambahkan serbuk zink dan larutan NaOH dan dicelupkan kertas lakmus.
Kertas lakmus yang semula berwarna merah berubah warna menjadi biru. Hal ini
menunjukan ion nitrat bersuasana basa.
Trimetil borat adalah cairan dengan titik didih rendah dan sangat mudah terbakar.
pemanasan atom boron (B) tersebut yang menyebabkan warna nyala hijau dipinggir
tersebut. Selanjutnya, pada tabung kedua ditambahkan AgNO3 dan muncul
endapan putih keruh. Endapan ini menunjukkan adanya ion Borat dan endapan ini
larut baik dalam ammonia encer dan asam asetat. Lalu, tabung 3 diidentifikasi
dengan menambahkan BaCl2 , asam sulfat, dan asam asetat menghasilkan larutan
yang awalnya kuning berubah menjadi putih. Hal ini disebabkan karena ion borat
membentuk garam endapan putih barium metaforat.
Ion kromat dan bikromat dapat dibedakan dengan menyiapkan 2 tabung reaksi.
Sampel dimasukkan kedalam tabung reaksi pertama ketika ditambakan BaCl2,
asam asetat, dan HNO3 berubah menjadi endapan kuning. Sedangkan pada tabung
kedua ketika ditambahkan BaCl2, asam asetat, dan HNO3 berubah menjadi endapan
kuning tetapi endapannya sebagian hilang. Reaksi yang terjadi pada
pengidentifikasian ini adalah :
Pengujian terhadap Br- tidak dilakukan karena sampel tidak tersedia. Pengujian
selanjutnya adalah pengujian sampel I-. Sampel bila ditambahkan H2SO4 ,
KMNO4 , dan larutan amilum akan muncul endapan hitam kemerahan pada tabung
reaksi pertama. Pada tabung reaksi kedua, bila ditambahkan HNO3 encer dan
AgNO3 muncul warna kuning yang menandakan adanya ion I-. Pengujian dengan
CHCl3 tidak diujikan karena reagensinya tidak tersedia. Reaksi yang terjadi pada
pengidentifikasian I- adalah :
VII. Kesimpulan
Anion dalam larutan dapat diidentifikasi dengan analisis kualitatif
DAFTAR PUSTAKA