Kerjasamanya
1. Al-Qur’an
Tidak perlu diragukan lagi sumber hukum islam yang
tertinggi adalah Al-Quran, segala hal yang bernafaskan islam
pasti landasan hukumnya nomer satu adalah Al-Qur’an. Begitu
juga dengan ekonomi syariah yang menjadikan Al- Qur’an sebagai
sumber hukum utama. Al-Quran pada dasrnya merupakan wahyu dari
Allah yang diberikan pada Nabi Muhammad untuk membimbing umat
manusia karena dalam Al-Qur’an semua jawaban atas permasalahan
yang ada pasti ada, mulai dari kehidupan sehari-hari sampai
ekonomipun ada.
2. Hadits
Pada dasrnya hadis merupakan suatu hal yang berasal dari
Nabi Muhammad, baik dari perkataan, perilaku dan tindakannya.
Kita pasti sering tahu bahwa hadis dijadikan sebagai pendamping
dari AL-Qur’an, memang benar bahwa sumber pokok hukum islam
adalah Al-Qur’an dan hadis. Ekonimi syariah mengguankan hadis
sebagai landasan hukum setelah Al-Quran, hadis digunakan untuk
menyempurnakan penjelasan dari AL-Qur’an, sehingga kita tetap
bisa mengikuti perkembangan zaman dengan baik tanpa keluar dari
hukum islam sendiri.
3. Ijma’
Tidak hanya Al-Qur’an dan hadis saja yang dijadikan
landasan hukum ekonomi syariah, yaitu ijma’. Ijma’ adalah
pendapat atau fatwa-fatwa dari para ulama yang telah disepakati
bersama dan tentunya tetap berlandaskan pada AL-Qur’an.
4. Ijtihad dan qiyas
Ijtihad merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh
para ulama untuk melakukan musyawarah utnuk memecahkan
peristiwa yang muncul dalam masyarakat. Munculnya ijtihad
dikarenakan ada peristiwa baru yang sulit dicerna bila
menggunakan AL-Quran, seperti hukum jual beli online yang
mungkin dulu tidak seperti ini, makannya perlu adanya ijma’
untuk menentukan hukum sesuatu yang baru. Hukum yang dihasilkan
bersifat aplikatif dengan dasar Al-Qura’an dan hadis.
Sumber hukum atau landasan hukum yang digunakan oleh
ekonomi syariah sangatlah lengkap dan tidak perlu diragukan
lagi keabsahannya. Inilah yang membuat ekonomi syariah memiliki
kekuatan dan performa yang benar-benar baik untuk mengatur
perekonomian suatu negara. Kita sudah membahas tentang
pengertian, prinsip, tujuan dan dasar hukum dari ekonomi
syariah selanjutnya kita akan membahas tentang bentuk-bentuk
ekonomi syariah agar lebih faham dan mengerti apa itu ekonomi
syariah.
BENTUK-BENTUK KERJASAMA DALAM EKONOMI SYARIAH
1. Mudharabah
Mudharabah merupakan kerjasama antara dua pihak dimana
modal usaha seratus persen dari pemilik modal, pihak yang lain
bertindak sebagai pengelola usaha. Jika usaha tersebut
mendapatkan keuntungan maka harus dibagi sesuai porsi yang
telah disepakati terlebih dahulu sebelum kerjasama dikerjakan.
Namun apabila terjadi kerugian yang bertanggung jawab adalah
pemilik modal selama itu bukan kesalahan dari pengelola usaha.
2. Musyarakah
Berbeda dengan mudharabah yang modalnya 100 persen dari
pemilik modal, dalam musyakarah modal usaha diperoleh dari
masing-masing pihak yang bekerjasama. Hal ini lebih enak
dilaksanakan karena untung rugi yang terjadi dihadapi bersama
dengan ketentuan atau perjanjian yang sudah dibuat dan
disepakati sebelumnya.
3. Al Muzara’ah
Al Muza’arah adalah suatu kerjasama antara dua pihak atau
lebih yang berfokus pada pengolahan lahan pertanian, yaitu
antara pemilik lahan dan pekerja yang menggarap lahan pertanian
tersebut. Pemilik lahan memberikan benih dan lahan tersebut
untuk ditanam dan dirawat, kelak hasil panen akan diibagi antara
keduanya dengan prosentase yang sudah dibicarakan dan
disepakati. Dengan inilah ekonomi syariah mau memberikan
bantuan modal bagi insan-insan yang ingin bergerak di bidang
pertanian, dengan prinsip bagi hasil tersebut.
4. Al Muzaqah
Al Muzaqah merupakan bentuk kerjasama yang lebih sederhana
dari Al Muza’arah, yakni pekerja lahan hanya bertanggung jawab
untuk menyirami dan memelihara tanaman yang ditanam. Dengan
menggunakan teknik dan peralatan tertentu. Setelah panen si
pekerja berhak mendapatkan sebagian persen dari hasil panen.
Itulah beberapa bentuk kerjasama yang ada di dalam ekonomi
syariah, pada intinya semua kerjasama ekonomi yang terjadi dalam
ekonomi syariah semuanya menggunakan sistem bagi hasil sesuai
dengan kesepakatan antar pihak yang bekerjasama.
Di negara kita Indonesia, ekonomi syariah sekarang mulai
terkenal dan banyak peminatnya. Banyak bank-bank konvensional yang
memiliki bank syariah, hal ini dilakukan adalah untuk melayani dan
mewadahi pihak-pihak yang memiliki rasa was-was atau kekhawatiran
bila bertransaksi di bank konvensional, sehingga mereka butuh
wadah yang bisa meyakinkan mereka yaitu ekonomi syariah ini.
Namun pada dasarnya ekonomi syariah hadir untuk memberikan
sedikit solusi bagi para insan yang mungkin bingung mencari tempat
yang aman dan nyaman serta sesuai dengan kepercayaannya. Seiring
perkembangan zaman maka ekonomi syariah akan semakin dikenal
dengan sistem bagi hasilnya yang mungkin bisa menguntungkan semua
pihak dan tidak mengandung suatu kemudhorotan.
Pembahasan tentang ekonomi syariah mungkin sampai di sini
dulu. Semoga apa yang dibahas kali ini tentang ekonomi syariah
bisa memberikan manfaat bagi para pembaca, dan bisa menambah
wawasan pengetahuan yang dimilikinya, serta tentunya faham akan
apa itu ekonomi syariah.