Anda di halaman 1dari 11

1.

1 Penelitian Ilmiah
Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung
menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan
dan meramalkan fenomena-fenomena . Penelitian ilmiah sering dihubungkan
dengan metode ilmiah sebagai tata cara sistematis yang digunakan untuk melakukan
penelitian. Penelitian ilmiah juga menjadi salah satu cara untuk menjelaskan gejala-
gejala alam. Adanya penelitian ilmiah membuat ilmu berkembang, karena
hipotesis-hipotesis yang dihasilkan oleh penelitian ilmiah seringkali mengalami
retroduksi.
1.2 Ilmu Pengetahuan dan Pendekatan Ilmiah (Deduktif dan Induktif)

Ilmu pengetahuan dan penelitian memiliki keterkaiatan yang erat. Dari ilmu
pengetahuan dapat disimpulkan pernyataan-pernyataan yang didasarkan pada
kaidah-kaidah umum.

a. Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan merupakan persepsi subyek (manusia) atas obyek (riil dan
gaib) atau fakta. Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang benar
disusun dengan sistem dan metode untuk mencapai tujuan yang berlaku
universal dan dapat diuji/diverifikasi kebenarannya. Fungsi ilmu pengetahuan
adalah menetapkan hukum-hukum umum yang meliputi perilaku kejadian dan
objek yang dikaji oleh ilmu yang bersangkutan dan dengan demikian
memungkinkan kita saling mengaitkan pengetahuan kita tentang kejadian-
kejadian yang kita ketahui secara terpisah-pisah dan membuat ramalan tentang
kejadian yang belum dikenal.
b. Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ilmiah merupakan bentuk sistematis yang khusus dari
seluruh pemikiran dan telaah reflektif. Pendekatan ilmiah adalah mekanisme
atau cara mendapatkan pengetahuan dengan prosedur yang didasarkan pada
suatu struktur logis yang terdiri atas tahapan kerja: Adanya kebutuhan objektif,
Perumusan masalah, Pengumpulan teori, Perumusan hipotesis, Pengumpulan
data/ informasi/ fakta, Analisis data, Penarikan kesimpulan
Sifat pendekatan ilmiah:
1. Efisien dalam penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, dan waktu)
2. Terbuka (dapat dipakai oleh siapa saja)
3. Teruji (prosedurnya logis dalam memperoleh keputusan)

Pola pikir pendekatan ilmiah:

1. Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah pendekatan yang
menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan
(conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam
sistem deduktif yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu
kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan
kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus (going from
the general to the specific).
2. Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu
menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering
disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus
menjadi umum (going from specific to the general). APB Statement No. 4
adalah contoh dari penelitian induksi, Statement ini adalah suatu usaha
APB untuk membangun sebuah teori akuntansi. Generally Accepted
Accounting Principles (GAAP) yang dijelaskan di dalam pernyataan
(statement) dibangun berdasarkan observasi dari praktek yang ada.
1.3 Pendekatan Non Ilmiah
Kegiatan manusia dalam usaha mencari ilmu pengetahuan dan mencari
kebenaran, terutama sebelum diketemukannya metode ilmiah, dilakukan dengan
berbagai cara, di antaranya adalah penemuan ilmu pengetahuan secara kebetulan,
penemuan ilmu pengetahuan dengan menggunakan akal sehat (common sense),
penemuan ilmu pengetahuan dengan menggunakan intuisi, penemuan ilmu
pengetahuan melalui wahyu, penemuan kebenaran melalui usaha coba-coba (trial
and error), dan lain sebagainya. Dalam sejarah kehidupan manusia, tercatat
adanya beberapa penemuan besar yang terjadi secara kebetulan, yakni tanpa
menggunakan langkah-langkah sebagaimana yang dikehendaki dalam penelitian
ilmiah.
Akal sehat (common sense) merupakan konsep atau pandangan umum yang
digunakan oleh manusia secara praktis dalam kehidupan sehari-hari. Pada satu sisi
akal sehat memang merupakan suatu kebenaran, namun pada sisi yang lain akal
sehat dapat menyesatkan manusia dalam mengambil suatu keputusan.
Metode Ilmiah Metode Non-Ilmiah
Permasalahan harus dirumuskan secara Permasalahan yang dipertanyaakan
jelas, spesifik dan Nampak variable yang sering tidak jelas, tetapi bersifat umum
diteliti dan sumir
Jawaban yang diberikan terhadap Jawaban apapun tidak perlu didukung
permasalahan harus didukung dengan data
logis dan benar
Proses pengumpulan data, analisis data, Tidak ada proses pengumpulan data atau
dan penyimpulan harus dilakukan analisis data, meskipun mungkin ditutup
dengan logis dan benar dengan kesimpulan
Kesimpulan siap diuji oleh siapapun Pengujian terhadap kesimpulan boleh
yang meragukan validitasnya dilakukan ataupun tidak tanpa membawa
akibat yang berarti bagi kesimpulan
pertama
Hanya digunakan untuk mengkaji hal- Boleh saja digunakan untuk mengkaji
hal yang diamati, dapat dikur, empiris hal apapun termasuk yang paling
misterius, supranatural, dan dogmatis
1.4 Cara Berfikir Ilmiah
Kebeneran ilmiah didapat dari cara pandang ilmiah. Cara pandang ilmiah
menggunakan pendekatan atau metode deduksi dan induksi. Metode deduksi
bertujuan menarik kesimpulan yang didasarkan pada alasan rasional yang biasanya
dimulai dari teori. Pendekatan deduksi dikatakan tepat jika alasan yang diajukan
untuk kesimpulan sesuai dengan kenyataan. Sedangkan metode induksi didasarkan
pada fakta-fakta atau bukti-bukti empiris. Dalam pendekatan ini kesimpulan yang
diambil dapat menjelaskan fakta, dan fakta mendukung kesimpulannya.
Langkah–langkah berpikir ilmiah adalah proses berpikir untuk
memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan terkontrol. Adapun langkah-
langkah metode ilmiah adalahh sebgai berikut:
a. Merumuskan masalah
Langkah pertama dalam kerangka berpikir ilmiah adalah perumusan
masalah. Perumusan masalah merupakan hulu dari penelitian, dan merupakan
langkah yang penting dan pekerjaan yang sulit dalam penelitian ilmiah.
b. Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih
memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode
ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting.
Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu mengarahkan pada proses
selanjutnya dalam metode ilmiah
c. Mengumpulkan data
Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-
tahapan sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di
lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu
mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskannya.
Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab
berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah
hipotesis akan bergantung pada data yang dikumpulkan.
d. Menguji hipotesis
Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak
membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak
hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti
harus terlebih dahulu menetapkan taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf
signifikansi yang tetapkan maka akan semakin tinggi pula derjat kepercayaan
terhadap hasil suatu penelitian.
e. Merumuskan kesimpulan
Langkah terakhir dalam kerangka berpikir ilmiah adalah penarikan
kesimpulan. Kesimpulan merupakan salah satu faktor yang penting dalam
sebuah proses penelitian, kenapa demikian, karena dengan kesimpulan yang
ada dalam suatu penelitian akan menjawab permasalahan yang ada dalam
penelitian.
1.5 Arti atau Definisi Riset
Riset berasal dari kata research yang berarti pencarian kembali. Penelitain
adalah suatu pencarian fakta dan data menurut metode objektif yang jelas untuk
menemukan hubungan antar fakta dan menghasilkan dalil atau hukum. Dan berikut
beberapa pendapat mengenai definisi riset:
1. Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969)
Riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan,
memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan
(dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.
2. Keputusan SA-ITB no.032/sk/k01-SA/2002
Penelitian (Riset) adalah kegiatan eksplorasi untuk menggali ilmu dan
pengetahuan baru yang dilakukan menurut kaidah dan metodologi yang absah
untuk memperoleh informasi, teori, model melalui eksperimen, ekspedisi,
proses penemuan (discovery & invention)
3. Hopkins WG (2002)
Riset adalah mengirimkan sebuah isu atau pertanyaan serta menjawab
sebuah pertanyaan atau memecahkan masalah. Hopkins didalam definisi diatas
memberikan key word mengenai apa yang dimaksud dengan Riset atau
penelitian. Ada dua kunci penting dalam sebuah riset yaitu memunculkan
sebuah pertanyaan (addressing issue) dan bagaimana menjawab dan
memecahkan masalah tersebut (solving problem).
Kesimpulannya secara umum suatu riset dilakukan untuk menjawab
pertanyaan , dengan memberlakukan kriteria sebagai berikut :
a. Dilakukan dengan sebuah kerangka kerja
Kerangka kerja berkaitan dengan disiplin akademik dari pelaku riset
dapat dinyatakan dalam dua kategori paradigma – positivism dan naturalism.
Setiap bidang ilmu memiliki kerangka acuan sendiri dalam melakukan kegiatan
riset. Kerangka kerja dan panduan tahapan itu akan menyediakan para periset,
apa yang akan melibatkan periset dalam risetnya, dari bagaimana riset itu
dilaksanakan, dan tipe macam apa gangguan yang akan mempengaruhi data
yang dikumpulkan.
b. Menggunakan prosedur, metoda dan tehnik yang telah teruji dalam hal validitas
dan reabilitas
Konsep validitas dapat di aplikasikan pada setiap aspek dari proses
penelitian. Hal tersebut untuk meyakinkan bahwa di dalam riset prosedur yang
benar (correct) telah digunakan untuk menjawab suatu pertanyaan sebagai titik
tolak riset yang dilakukan. Reliabilitas merujuk pada kualitas dari prosedur
pengukuran atau pengambilan data.
c. Dirancang agar tidak kabur (bias) dan objektif
Unbiased dan objective memberikan pengertian bahwa setiap langkah
yang diambil serta setiap konklusi yang diambil / ditarik mencerminkan
kemampuan terbaik dari periset tanpa mengikutsertakan tujuan pribadi /
golongan (vested interest) dari peneliti.
1.6 Pentingnya Metodologi Penelitian
Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum
tujuan penelitian ada 3 macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian dan
pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah
data yang baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data
yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi.
Pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara umum
data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan dan mengantisipasi masalah. Memahami berarti memperjelas suatu
masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu.
Memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah. Mengantisipasi
berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi.
1.7 Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Perbedaan antara metode kualitatif dengan kuantitatif meliputi tiga hal, yaitu
perbedaan tentang aksioma, karakteristik penelitian itu sendiri, dan proses
penelitian.
1. Perbedaan aksioma
Aksioma merupakan pandangan dasar. Aksioma penelitian kuantitatif dan
kualitatif meliputi aksioma tentang realitas, hubungan peneliti dengan yang
diteliti, hubungan variabel, kemungkinan generalisasi, dan peranan nilai.
Aksioma Dasar Metode Kuantitatif Metode Kualitatif
Sifat realitas Dapat diklasifikasikan, Ganda, holistic, dinamis,
konkrit, teramati, dan terukur hasil konstruksi dan
pemahaman
Hubungan Independen, supaya Interaktif dengan sumber
peneliti dengan terbangun objektifitas data supaya memperoleh
yang diteliti makna
Hubungan Sebab-akibat (kasual) Timbal balik/ interaktif
variabel
Kemungkinan Cenderung membuat Hanya mungkin dalam ikatan
generalisasi generalisasi konteks dan waktu
Peranan nilai Cenderung bebas nilai Terikat nilai-nilai yang
dibawa peneliti dan sumber
data
2. Karakteristik Penelitian
Perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif dapat dilihat pada
Tabel dibawah berikut ini:

Karakteristik
Metode Kuantitatif Metode Kualitatif
Penelitian

Desain 1. Spesisifk, jelas, rinci 1. Umum


2. Ditentukan secara mantap 2. Fleksibel
sejak awal 3. Berkembang dan muncul
3. Menjadi pegangan dalam proses penelitian
langkah demi langkah
Tujuan 1. Menunukkan hubungan 1. Menemukan pola
antar variabel hubungan yang bersifat
2. Menguji teori interaktif
3. Mencari generalisasi yang 2. Menemukan teori
mempunyai nilai prediktif 3. Menggambarkan relitas
yang komplek
4. Memperoleh pemahaman
makna
Teknik 1. Kuisioner 1. Participant observation
pengumpulan 2. Observasi dan wawancara 2. In depth interview
data terstruktur 3. Dokumentasi
4. Tringulasi
Instrumen 1. Tes, angket, wawancara 1. Peneliti sebagai
penelitian terstruktur instrumen
2. Instrumen yang telah 2. Buku catatan, tape
terstandar recorder, kamera dll
Data 1. Kuantitatif 1. Deskristif kualitatif
2. Hasil pengukuran 2. Dokumen pribadi,
variabel yang catatan lapangan, ucapan
dioperasionalkan dengan dan tindakan responden,
menggunakan instrumen dll
Sampel 1. Besar 1. Kecil
2. Representatif 2. Tidak representatif
3. Sedapat mungkin random 3. Purposive, snoeball
4. Ditentukan sejak awal 4. Berkembang selama
proses penelitian
Analisis 1. Setelah selesai 1. Terus menerus sejak awal
pengumpulan data sampai akhir penelitian
2. Deduktif 2. Induktif
3. Menggunakan statistic 3. Mencari pola, model,
untuk menguji hipotesis tema, teori
Hubungan 1. Dibuat berjarak 1. Empati, akrab
dengan 2. Kedudukan peneliti lebih 2. Kedudukan sama
Responden tinggi daripada responden 3. Jangka lama sampai
3. Jangka pendek sampai ditemukan hipotesis/ teori
hipotesis dapat dibuktikan
Usulan desain 1. Luas dan rinci 1. Singkat
2. Literatur yang 2. Literatur yang digunakan
berhubungan dengan bersifat sementara, tidak
variabel yang diteliti menjadi pegangan utama
3. Prosedur spesifik 3. Prosedur bersifat umum
4. Masalah dirumuskan masalah bersifat
dengan spesifik dan jelas sementara dan akan
5. Hipotesis dirumuskan ditemukan setelah studi
dengan elas pendahuluan
6. Ditulis secara rinci dan 4. Tidak dirumuskan
jelas sebelum terjun ke hipotesis
lapangan 5. Fokus penelitian
ditetapkan setelah
diperoleh data awal dari
lapangan
Kapan Setelah semua kegiatan yang Setelah tidak ada data yang
penelitian direncanakan dapat dianggap baru
dianggap diselesaikan
selesai?
Kepercayaan Pengujian validitas dan Pengujian kredibilitas,
terhadap hasil realiabilitas instrumen depenabilitas, proses dan hasil
penelitian penelitian
3. Proses Penelitian
Proses dalam metode penelitian kuantitatif bersifat linier dan kualitatif bersifat
sirkuler.
1. Proses penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari obyek yang
diteliti untuk mendapatkan yang betul-betul masalah. Untuk menjawab
rumusan masalah yang sifatnya sementara maka, peneliti dapat membaca
referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan berfikir. Menguji hipotesis
dilakukan dengan peneliti memilih metode/ strategi/ pendekatan/desain
penelitian yang sesuai. Dalam penelitian kuantitatif metode penelitian yang
dapat digunakan adalah metode survey, eksperimen, evaluasi, dan tindakan.
Setelah metode penelitian ditentukan maka peneliti dapat menyusun
instrument penelitian. Setelah data terkumpul, maka selanjutnya dianalisis
untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis. Kesimpulan adalah
langkah akhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap
rumusan masalah.
2. Penelitian kualitatif
Proses penelitian kualitatif terdiri dari tiga tahap yaitu: 1). Tahap
deskripsi, memsuki konteks social: ada tempat, actor dan aktivitas; 2). Tahap
reduksi, menentukan focus: memilih diantara yang telah dideskripsikan; 3).
Tahap seleksi, mengurai focus: menjadikan komponen yang lebih rinci.
1.8 Etika dalam Penelitian
Etika merupakan norma-norma atau standar-standar perilaku yang
mempedomani pilihan moral perilaku kita dan hubungan kita dengan orang lain.
Tujuan etika dalam penelitian adalah untuk menjamin agar tidak seorangpun yang
dirugikan atau mendapat dampak negative dari kegiatan penelitian. Etika penelitian
berkaitan dengan beberapa norma, yaitu norma sopan-santun yang memperhatikan
konvensi dan kebiasaan dalam tatanan di masyarakat, norma hukum mengenai
pengenaan sanksi ketika terjadi pelanggaran, dan norma moral yang meliputi itikad
dan kesadaran yang baik dan jujur dalam penelitian. Etika penelitian menunjuk pada
prinsip – prinsip etis yang diterapkan dalam kegiatan penelitian. Dalam
melaksanakan seluruh kegiatan penelitian, peneliti harus memegang teguh sikap
ilmiah (scientific attitude) serta menggunakan prinsip – prinsip etika penelitian.
Adapun prinsip etika dalam penelitian:
1. Menghormati harkat dan martabat manusia
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian
3. Menghormati keadilan dan inklusivitas
4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Sugiyono. 2017. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai