Anda di halaman 1dari 28

BASIC COST MANAGEMENT

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Management Accounting

Disusun oleh:
M. Chandra Gunawan (1418104014)
Rd. Septian D. (1418104026)
Lia Siti Asyifa (1418104007)
Ria Banowati (1418104020)
Rizky Puspasari (1418104005)
Aep Saefulloh Mulya (1418104076)

KELAS B
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat serta hidayahnya kepada kita, sehingga berkat Karunia-Nya
penyusun dapat menyelesaikan makalah berjudul “Basic Cost Management”.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun juga mengucapkan banyak
terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas
makalah ini sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penyusun sendiri maupun kepada pembaca pada umumnya.

Bandung, 22 Februari 2019

Penyusun

9
10

i
11

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................9
DAFTAR ISI..........................................................................................................12
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................13
1.1 Latar Belakang........................................................................................13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................14
2.1 Kajian Pustaka.........................................................................................14
2.1.1 Biaya................................................................................................14
2.1.2 Promosi............................................................................................16
2.1.3 Biaya Promosi..................................................................................18
2.1.4 Pendapatan.......................................................................................19
2.1.5 Penjualan..........................................................................................20
2.1.6 Pendapatan Penjualan......................................................................21
2.1.7 Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Pendapatan Penjualan..............22
2.2 Kerangka Pemikiran................................................................................23
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................26
3.1 Konsep Biaya..........................................................................................26
3.1.1 Manfaat Informasi Biaya bagi Manajer...........................................26
3.1.2 Klasifikasi Biaya dalam Perusahaan Pabrikasi................................27
3.2 KONSEP BIAYA.....................................................................................31
3.2.1 KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN FUNGSI
PERUSAHAAN.............................................................................................31
3.2.2 KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN PERIODA...................31
3.2.3 KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN PENELUSURAN
OBJEK BIAYA..............................................................................................32
3.2.4 KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN PERUBAHAN
VOLUME KEGIATAN..................................................................................32
3.2.5 KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN KENDALI MANAJER
32
3.2.6 KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN................................................................................................32
3.2.7 KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN DAMPAK
KEPUTUSAN................................................................................................33
3.2.8 KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN PEMANFAATAN.......33
BAB IV KESIMPULAN.......................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................36

i
12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi bagi


stakeholder dalam menilai kinerja manajemen perusahaan. Tujuan dari penerbitan
laporan keuangan adalah untuk memberikan gambaran kepada pihak eksternal
mengenai keadaan yang terjadi dalam suatu perusahaan, berupa keadaan
operasional maupun keadaan finansial perusahaan tersebut. Menurut Baridwan
(2008) laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan dari
transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Menurut PSAK No. 1 par. 07 (2013) tujuan laporan keuangan adalah untuk
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan memberikan
informasi berupa output olahan data yang mempunyai manfaat dan peranan yang
sangat dominan dalam suatu organisasi atau perusahaan (Anggraini, 2014).

Perlu adanya analisa terkait biaya dan beban terhadap perusahaan. Dalam
makalah ini, akan dibahas terkiat basic cost management yang mencakup
parameter-parameter dalam laporan laba rugi yang berfokus pada management
pengeluaran pada perusahaan.

i
13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

Dalam kajian pustaka ini, akan dijelaskan mengenai pengertian biaya,


promosi, pendapatan, penjualan dan seterusnya yang berkaitan dengan judul yang
diteliti. Kajian pustaka ini penulis ambil dari beberapa referensi yang berkaitan
dengan judul penelitian.

2.1.1 Biaya

Pengertian biaya menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam buku


”Standar Akuntansi Keuangan” adalah : “Biaya adalah pengorbanan
ekonomis yang diperlukan untuk memperoleh barang dan jasa” (2004:2)

Sedangkan pengertian biaya menurut Soemarso SR dalam buku


”Akuntansi Suatu Pengantar” adalah : “Biaya adalah penurunan dalam
modal pemilik, biasanya melalui pengeluaran uang atau penggunaan aktiva,
yang terjadi sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan.”
(2004:57)

Dari dua pengertian diatas dapat penulis simpulkan bahwa biaya


merupakan pengeluaran uang atau penggunaan aktiva untuk memperoleh barang
dan jasa sebagai penurunan modal pemilik sehubungan dengan usaha untuk
memperoleh pendapatan.

Seperti dua pengertian diatas, berbagai kalangan mempunyai pengertian


yang berlainan mengenai biaya. Dalam sistem akuntansi biaya merupakan salah
satu sistem informasi kuantitatif yang utama yang terdapat pada hampir seluruh
organisasi baik besar maupun organisasi kecil. Disamping itu biaya mempunyai
peranan yang menentukan dalam perhitungan harga pokok, perencanaan dan
pengendalian. Dalam pengertian akuntansi, cost atau biaya berarti pengeluaran-
pengeluaran atau kewajiban-kewajiban yang timbul dalam hal memproduksi suatu
barang atau jasa.

Biaya dalam akuntansi biaya diartikan dalam dua pengertian yang


berbeda, yaitu biaya dalam artian cost dan biaya dalam artian expense. Perbedaan
kedua pengertian itu dijelaskan oleh Bastian Bustami dan Nurlela dalam
bukunya ”Akuntansi Biaya” menyatakan bahwa :
“Biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur
dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi
untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya ini belum habis masa

i
14

pakainya, dan digolongkan sebagai aktiva yang dimasukkan dalam


neraca.” (2006:4)
“Beban atau expense adalah biaya yang telah memberikan manfaat
dan sekarang telah habis. Biaya yang belum dapat dinikmati yang
dapat memberikan manfaat dimasa yang akan datang
dikelompokkan sebagai harta. Beban ini dimasukkan kedalam
laba/rugi, sebagai pengurangan dari pendapatan.”
(2006:4)

Dari pengertian tersebut diatas dapat penulis simpulkan mengenai


perbedaan biaya dan beban sebagai berikut :
1. Biaya (cost) merupakan sumber ekonomis yag diukur dalam satuan uang yang
telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi, sedangkan beban (expense)
merupakan biaya yang belum dinikmati yang dapat memberikan manfaat
dimasa akan datang.
2. Biaya (cost) merupakan biaya yang belum habis masa pakainya dan
digolongkan sebagai aktiva yang dimasukkan dalam neraca, sedangkan beban
(expense) merupakan biaya yang telah memberikan manfaat dan sekarang
telah habis dan digolongkan kedalam Laba/Rugi, sebagai pengurang dari
pendapatan.

Menurut Bastian Bustami dan Nurlela dalam buku ”Akuntansi Biaya”,


klasifikasi biaya yang umum digunakan adalah biaya dalam hubungan dengan :
1. Poduk
2. Volume produksi
3. Departemen dan pusat biaya
4. Periode akuntansi
5. Pengambilan keputusan
(2006 : 9)

Uraiannya adalah sebagai berikut :


1. Biaya dalam hubungannya dengan produk
Biaya dalam hubungannya dengan produk dapat digolongkan menjadi
biaya produksi dan biaya non produksi.
a. Biaya produksi
Biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang
terdiri dari bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead.
b. Biaya non produksi
Biaya non produksi adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proses
produksi. Biaya non produksi ini disebut biaya komersial atau biaya
operasi. Biaya komersial atau biaya operasi ini juga digolongkan sebagai
biaya periode yaitu biaya-biaya yang dapat dihubungkan dengan interval
waktu. Biaya ini dikelompokkan menjadi tiga elemen yaitu beban
pemasaran atau biaya penjualan (biaya iklan, promosi komisi penjualan
dan lain-lain), beban administrasi dan beban keuangan.
2. Biaya dalam hubungannya dengan volume produksi

i
15

Biaya dalam hubungannya dengan volume atau perilaku biaya dapat


dikelompokkan menjadi elemen :
a. Biaya variabel
b. Biaya tetap
c. Biaya semi
3. Biaya dalam hubungannya dengan departemen produksi
Perusahaan pabrik dapat dikelompokkan menjadi segmen-segmen dengan
berbagai nama seperti : departemen, kelompok biaya, pusat biaya, unit kerja
atau kerja yang dapat digunakandalam mengelompokkan biaya menjadi biaya
langsung departemen dan biaya tidak langsung departemen.
4. Biaya dalam hubungannya dengan periode waktu
Dalam hubungannya dengan periode waktu biaya dapat dikelompokkan
menjadi biaya pengeluaran modal dan biaya pengeluaran pendapatan
5. Biaya dalam hubungannya dengan pengambilan keputusan
Biaya dalam kerangka pengambilan keputusan dapat dikelompokkan
menjadi biaya relevan dan biaya tidak relevan.

2.1.2 Promosi

Menurut Djaslin Saladin dalam buku ”Manajemen Pemasaran”,


menjelaskan pengertian dari promosi adalah sebagai berikut :
“Promosi adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran
perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan,
membujuk dan mengingatkan tentang produk perusahaan.”
(2006:171)

Menurut Bukhari Alma dalam buku ”Manajemen Pemasaran dan


Pemasaran Jasa”, menjelaskan pengertian dari promosi adalah sebagai berikut :
“Promosi adalah jenis komunikasi yang memberikan penjelasan
yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa.”
(2004:179)

Sedangkan menurut RD. Jatmiko dalam buku ”Pengantar Bisnis”,


menjelaskan pengertian promosi dan advertising adalah sebagai berikut :
“Promosi dan advertising adalah usaha-usaha perusahaan untuk
memudahkan konsumen untuk membeli produk-produknya.”
(2004:188)

Dari ketiga pengertian tersebut diatas dapat penulis simpulkan tentang


pengertian dari promosi adalah cara perusahaan untuk memperkenalkan produk
perusahaan kepada calon konsumen, serta membujuk dan menarik minat
konsumen ataupun calon konsumen agar mau membeli produk yang dikeluarkan
oleh perusahaan dan serta memudahkan konsumen untuk membeli produk-
produknya. Promosi juga berfungsi untuk memberikan informasi atau komunikasi
yang memberi penjelasan dan mendorong konsumen untuk melanjutkan

i
16

pembelian produk atau jasa dan memulai pembelian produk atau jasa untuk calon
konsumen dengan harga tertentu.
Setiap alat promosi dalam pasar konsumen memiliki karakteristik dan
biaya tersendiri yang unik seperti yang diungkapkan oleh Philip Kotler yang
dialih bahasakan oleh Hendra teguh, Roni A. Rusli dan Benyamin Molan dalam
buku ”Manajemen Pemasaran” diantaranya adalah :
1. Promosi penjualan
Tiga manfaat berbeda dari promosi penjualan :
a. Komunikasi : promosi penjualan menarik perhatian dan biasanya
memberikan informasi yang dapat mengarahkan konsumen keproduk
yang bersangkutan.
b. Insentif : Promosi penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan,
dorongan, atau kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen.
c. Ajakan : Promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan
transaksi pembelian sekarang.
2. Periklanan
Karena banyaknya bentuk dan penggunaan periklanan, sangat sulit
untuk membuat generalisasi yang merangkum semuanya. Namun sifat-sifat
berikut dapat diperhatikan :
a. Presentasi umum : periklanan yang bersifat umum itu memberikan
semacam keabsahan pada produk dan menawarkan tawaran yang
terstandardisasi. Karena banyak orang menerima pesan yang sama,
pembeli mengetahui bahwa motif mereka untuk membeli produk
tersebut akan dimaklumi oleh umum.
b. Tersebar luas : Periklanan adalah medium yang berdaya sebar luas
yang memungkinkan penjual mengulang pesan berkali-kali. Iklan juga
memungkinkan pembeli menerima dan membandingkan pesan dari
berbagai pesaing. Periklanan berskala besar oleh seorang penjual
menyiratkan hal yang positif tentang ukuran, kekuatan dan
keberhasilan penjual.
c. Ekspresi yang lebih kuat : Periklanan memberikan peluang untuk
mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui penggunaan
cetakan, suara, dan warna yang penuh seni.
d. Tidak bersifat pribadi : Audiens tidak merasa wajib untuk
memperhatikan atau menanggapi. Iklan hanya mampu melakukan
monolog, bukan dialog dengan audiens.
3. Penjualan personal
Penjualan personal adalah alat yang paling efektif-biaya pada tahap
proses pembelian lebih lanjut, terutama dalam membangun preferensi,
keyakinan, dan tindakan pembeli. Penjual personal, memiliki ciri khusus :
a. Konfrontasi personal : Penjualan personal mencakup hubungan yang
hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-
masing pihak dapat mengobservasi reaksi dari pihak lain dengan lebih
dekat.
b. Mempererat : Penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai
jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai hubungan

i
17

persahabatan. Wiraniaga biasanya sudah benar-benar mengetahui


minat pelanggan yang terbaik.
c. Tanggapan : Penjualan personal membuat pembeli merasa untuk
mendengarkan pembicaraan wiraniaga.
4. Hubungan masyarakat
Daya tarik hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan pada tiga
sifat khusus :
a. Kredibilitas yang tinggi : Ceritera dan gambar mengenai beritanya
lebih otentik dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan dengan iklan.
b. Kemampuan menangkap pembeli yang tidak dibidik sebelumnya:
hubungan masyarakat dapat menjangkau banyak calon pembeli yang
cenderung menghindari wiraniaga dan iklan.
c. Dramatisasi : Hubungan masyarakat memiliki kemampuam untuk
mendramatisasi suatu perusahaan atau produk.
Pemasar cenderung kurang menggunakan hubungan masyarakat, tetapi
program hubungan masyarakat yang direncanakan dengan baik dan
dikoordinasikan dengan elemen bauran promosi yang lain dapat menjadi
sangat efektif.
(2005: 643)

2.1.3 Biaya Promosi

Pengertian biaya promosi menurut Mulyadi dalam buku ”Akuntansi


Biaya” adalah sebagai berikut :
“ Biaya promosi adalah biaya yang meliputi semua hal dalam rangka
pelaksanaan kegiatan promosi atau kegiatan untuk menjual produk
perusahaan baik berupa barang atau jasa pada pembeli sampai
pengumpulan piutang menjadi kas.”
(2002:530)

Dari pengertian diatas dapat penulis simpulkan bahwa biaya promosi


merupakan biaya yang akan mendukung perusahaan dalam meningkatkan
pendapatan dari penjualan produk yang diproduksi perusahaan. Oleh karena itu
suatu manajemen pemasaran perusahaan harus memikirkan perencanaan anggaran
biaya untuk promosi agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
Adapun jenis-jenis biaya promosi menurut Mulyadi dalam buku
”Akuntansi Biaya” adalah sebagai berikut :
1. Biaya Iklan
2. Biaya Hubungan Masyarakat
3. Biaya Promosi Penjualan
4. Biaya Penjualan Personal
(2002:530)

Uraiannya adalah sebagai berikut :


1. Biaya Iklan
Biaya iklan adalah biaya yang dikeluarkan dalam bentuk iklan cetak dan
iklan radio / tv, kemasan, sistem pos, katalog, film, majalah, brosur, poster

i
18

dan leaflet, buku petunjuk, cetakan ulang dari iklan papan reklame, papan
peraga, pameran bahan-bahan audio visual, simbol dan logo yang digunakan
untuk membangun citra jangka panjang pada suatu produk, dan selain itu
sebagai pemicu penjualan yang cepat.
2. Biaya Hubungan Masyarakat
Biaya hubungan masyarakat adalah biaya yang dikeluarkan dalam bentuk
konferensi pers, pidato, seminar, laporan tahunan, donasi / sumbangan,
sponsor, lobi dan media identitas, yang dirancang untuk memperbaiki,
mempertahankan maupun melindungi suatu citra perusahaan maupun produk.
3. Biaya Promosi Penjualan
Biaya promosi penjualan adalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka
mendorong penjualan suatu produk atau jasa dalam bentuk sampling,
pameran perdagangan, ekshibisi, dan demontrasi. Promosi penjualan dapat
digunakan untuk mendramatisasi penawaran produk dan menaikkan
penjualan yang sedang lesu.
4. Biaya Penjualan Personal
Biaya penjualan personal adalah biaya yang dikeluarkan dalam bentuk
presentasi penjualan, pertemuan penjualan, pemasaran jarak jauh (lewat
telepon), program intensif, sampel, dan pameran perdagangan, tujuannya
adalah melakukan penjualan dengan cara membangun preferensi, keyakinan
dan tindakan pembelian.

2.1.4 Pendapatan

Tujuan utama pemilik perusahaan adalah menambah modal dengan jalan


memperoleh laba. Bagi perusahaan jasa, berarti bahwa penjualan jasa harus
melebihi beban yang terjadi. Jumlah yang dibebankan kepada langganan untuk
barang dan jasa yang dijual disebut pendapatan. Istilah lain yang digunakan untuk
jenis-jenis pendapatan tertentu adalah penjualan untuk penjualan barang dagang
atau jasa.

Diambil dari ”Kamus Istilah Akuntansi” yang dikarang oleh Joel G.


Siegel dan Jae K. Shim yang diterjemahkan oleh Moh. Kurdi menjelaskan
pengertian dari pendapatan (Revenue) adalah :
1. Meningkatnya aktiva organisasi atau menurunnya kewajiban selama satu
periode akuntansi, terutama dari hasil kegiatan operasi organisasi. Untuk hal
ini termasuk penjualan produk (penjualan), disamping jasa (pelayanan), dan
keuntungan dari bunga, deviden, pendapatan sewa, dan royalti.
2. Dalam akuntansi pemerintahan, penerimaan kotor dan piutang pajak,
pelanggan, dan lain-lain, tanpa pertimbangan derma dan jatah.
(2000:397)

Dari pengertian diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa


pendapatan merupakan peningkatan aktiva perusahaan serta menurunnya
kewajiban selama satu periode akuntansi tertentu dari hasil kegiatan perusahaan,
terutama kegiatan operasi perusahaan baik dalam bidang penjualan produk, jasa

i
19

atau pelayanan, maupun keuntungan dari bunga, deviden, pendapatan sewa,dan


royalti.
Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam buku ”Standar
Akuntansi Keuangan” mendefinisikan Pendapatan sebagai berikut :
”Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang
timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila
arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal
dari kontribusi penanaman modal.”
(2004:23.2)

Dari pengertian diatas dapat penulis simpulkan bahwa pendapatan


merupakan arus masuk bruto atau arus masuk kotor (yang belum dikurangi
dengan biaya atau beban-beban) yang timbul dari aktivitas normal perusahaan
selama satu periode tertentu tetapi bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang bukan berasal dari penanaman modal pihak luar.

2.1.5 Penjualan

Pengertian penjualan menurut Mulyadi dalam buku ”Akuntansi biaya”


adalah sebagai berikut :
“Penjualan adalah kegiatan untuk memenuhi pesanan yang diterima
oleh pelanggan.”
(2002:530)

Sedangkan menurut RD. Jatmiko dalam buku ”Pengantar Bisnis”


memberikan penjelasan tentang penjualan adalah sebagai berikut :
“Penjualan merupakan salah satu bagian dari keseluruhan aktivitas
pemasaran, termasuk didalamnya adalah aktivitas promosi.”
(2004:90)

Dari dua pengertian tersebut diatas dapat penulis simpulkan bahwa


penjualan adalah salah satu aktivitas pemasaran perusahaan dalam upaya
memenuhi pesanan dari para pelanggan atau konsumen, dimana didalam aktivitas
penjualan tersebut terdapat aktivitas promosi.

Permasalahan utama dalam akuntansi untuk pendapatan adalah


menentukan saat pengakuan pendapatan. Pendapatan diakui bila besar
kemungkinan manfaat ekonomi masa depan akan mengalir keperusahaan dan
manfaat ini dapat diukur dengan andal. Pernyataan ini mengidentifikasikan
keadaan yang memenuhi kriteria tersebut agar pendapatan dapat diakui.
Pernyataan ini juga memberikan pedoman praktis dalam penerapan kriteria
tersebut.

Berhasil tidaknya suatu kegiatan penjualan akan dipengaruhi oleh


beberapa faktor, seperti :

a. Analisis pasar, yang mencakup :

i
20

1. Analisis perkembangan metode yang paling mutakhir.


2. Analisis perubahan selera konsumen.
3. Analisis kondisi perekonomian.
4. Analisis kebijakan pemerintah dan lain-lain.
b. Penelitian dan pengembangan
Penelitian dan pengembangan produk menyangkut mutu dan kualitas barang
yang dijual.
c. Promosi
Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan promosi yang tepat dan sesuai.
d. Komunikasi regulasi
Dalam melaksanakan kegiatan penjualan, perusahaan harus selalu mengikuti
Peraturan Pemerintah yang berlaku, misalnya : peraturan terhadap ekspor –
impor, peraturan penanaman modal dan peraturan yang lainnya.
e. Sistem packaging
Terutama bagi industri-industri yang membutuhkan kemasan menarik untuk
produk yang dihasilkannya, seperti : makanan, minuman, shampo, kosmetik
dan lain-lain.

2.1.6 Pendapatan Penjualan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam buku ”Standar Akuntansi


Keuangan” pendapatan yang timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi adalah
sebagai berikut :
1. Pendapatan penjualan
2. Pendapatan jasa
3. Penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak-pihak lain yang
menghasilkan bunga, royalti dan deviden.
(2004:23.1)

Pendapatan penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut


dipenuhi :
a. Perusahaan telah memindahkan resiko secara signifikan dan telah
memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli.
b. Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas
barang yang dijual.
c. Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal.
d. Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi
akan mengalir kepada perusahaan tersebut.
e. Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi
penjualan dapat diukur dengan andal.

Menurut Hansen dan Mowen dalam buku ”Management Accounting”


yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Armos Kwary, menjelaskan
mengenai rumusan hasil dari pendapatan penjualan sebagai berikut :
”Pendapatan Penjualan dinyatakan sebagai harga jual per unit dikali
jumlah unit yang terjual”
(2005:275)

i
21

Dapat penulis simpulkan mengenai rumus dari pendapatan penjualan


adalah sebagai berikut :

Pendapatan Penjualan = Harga/unit X Jumlah unit terjual

2.1.7 Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Pendapatan Penjualan

Philip Kotler dalam buku ”Manajemen Pemasaran” yang dialih


bahasakan oleh Hendra Teguh, Roni A. Rusli dan Benyamin Molan, menjelaskan
mengenai konsep penjualan sebagai berikut :

“Konsep penjualan mengatakan bahwa para konsumen dan


perusahaan bisnis jika dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli
cukup banyak produk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh
karena itu, organisasi tersebut harus melakukan usaha penjualan dan
promosi yang agresif.” (2005:21)

Dapat penulis simpulkan mengenai konsep penjualan bahwa dalam konsep


penjualan para konsumen jika dibiarkan atau tidak diberitahukan, didorong atau
dibujuk untuk membeli suatu produk yang ditawarkan oleh perusahaan, maka
konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk bahkan tidak akan membeli
sama sekali tanpa adanya usaha penjualan dan promosi yang agresif dari
perusahaan. Dalam melakukan promosi diperlukan biaya yang dapat mendukung
terlaksananya promosi penjualan atau yang disebut biaya promosi yang akan
berpengaruh terhadap pendapatan penjualan perusahaan.

Supriyono dalam bukunya “Akuntansi Biaya”, menjelaskan mengenai


sebab akibat biaya promosi sebagai berikut :

“Kenaikan biaya adpertensi dan promosi pada periode tertentu


seringkali baru mengakibatkan kenaikan volume penjualan pada
periode-periode berikutnya dan sulit ditentukan apakah kenaikan
penjualan tersebut satu-satunya faktor yang menyebabkan adanya
promosi penjualan”(2003:204)

Biaya promosi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kenaikan


penjualan tetapi ada faktor lain yang mendukung kenaikan penjualan tersebut,
salah satu faktor lain itu adalah kualitas barang dan jasa pelayanan yang diberikan
oleh perusahaan jasa. Dengan adanya kualitas atau pelayanan yang baik saja tidak
akan berpengaruh jika konsumen tidak mengetahui kelebihan tersebut tanpa
diadakannya suatu promosi yang dilakukan perusahaan, dimana salah satu tujuan
diadakannya promosi adalah untuk memberitahukan, membujuk serta meyakinkan
konsumen tentang produk perusahaan yang menyebabkan konsumen membeli
lebih banyak produk sehingga menagkibatkan kenaikan penjualan bagi
perusahaan.

i
22

2.2 Kerangka Pemikiran

Setiap perusahaan memperoleh pendapatan dari kegiatan yang


dilaksanakan oleh perusahaan. Untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut,
manajemen perusahaan harus mampu mengelola dan mengembangkan
perusahaannya sesuai dengan strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan
perusahaan. Untuk meningkatkan penjualan, perusahaan harus melakukan sebuah
promosi yang akan menarik konsumen untuk membeli produk yang diproduksi
oleh perusahaan. Dalam promosi tersebut dibutuhkan biaya yang disebut juga
biaya promosi.
Menurut Ardiyos dalam buku ”Kamus Besar Akuntansi”
mengungkapkan pengertian biaya adalah sebagai berikut :

“ Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam


satuan uang yang telah terjadi atau mungkin terjadi dalam mencapai
suatu tujuan. Dalam pengertian akuntansi, cost berarti pengeluaran-
pengeluaran atau kewajiban-kewajiban yang timbul dalam hal
memproduksi suatu barang atau jasa. Istilah cost dan expense sering
dikacaukan. Cost merupakan pengorbanan semula yang dapat
dibebankan terhadap pendapatan segera atau ditetapkan sebagai
suatu aktiva pada suatu periode tertentu. Sedangkan expense
menunjukkan suatu beban terhadap pendapatan.” (2002:247)

Biaya merupakan pengorbanan yang harus dikeluarkan perusahaan untuk


mencapai suatu tujuan. Dimana istilah biaya berbeda dengan beban, dimana biaya
digolongkan sebagai aktiva dan beban merupakan pengurang dari pendapatan.
Seperti yang diungkapkan juga oleh Buchari Alma dalam bukunya
“Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa”, menyatakan mengenai tujuan
promosi sebagai berikut :
”Tujuan utama promosi ialah memberikan informasi, menarik
perhatian dan selanjutnya memberi pengaruh meningkatkan
penjualan.”
(2007:181)
Dapat penulis simpulkan bahwa promosi bertujuan untuk memberikan
informasi mengenai produk perusahaan serta menarik perhatian konsumen untuk
membeli produk dan dari kegiatan promosi tersebut akan dapat berpengaruh
dalam meningkatkan penjualan.
Biaya promosi merupakan biaya yang akan mendukung perusahaan dalam
meningkatkan pendapatan dari penjualan produk yang diproduksi perusahaan.
Oleh karena itu suatu manajemen pemasaran perusahaan harus memikirkan
perencanaan anggaran biaya untuk promosi agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
Aktivitas penjualan adalah dimana perusahaan membuat produk,
kemudian memutuskan bagaimana cara terbaik menjualnya, berorientasi pada
produk dan berusaha memuaskan kebutuhan penjual atau perusahaan yaitu laba.
Pada saat perusahaan menjual barang dagangannya, maka diperoleh pendapatan
yang selanjutnya dapat disebut pendapatan penjualan.

i
23

Menurut Soemarso S.R. dalam buku ”Akuntansi Suatu Pengantar”


mendefinisikan Pendapatan sebagai berikut :

”Pendapatan (revenue) adalah jumlah yang dibebankan kepada


langganan untuk barang dan jasa yang dijual. Pendapatan dapat juga
didefinisikan sebagai kenaikan bruto dalam modal (biasanya melalui
diterimanya suatu aktiva dari langganan) yang berasal dari barang
dan jasa yang dijual.” (2004:54)

Dari pengertian diatas dapat penulis simpulkan bahwa pendapatan


merupakan kenaikan arus masuk bruto atau arus masuk kotor dalam modal
pemilik yang timbul dari aktivitas penjualan barang dan jasa perusahaan yang
dibebankan kepada langganan atau konsumen.
Menurut M. Fuad, Christine H, Nurlela, Sugiarto, dan Paulus Y.E.F
dalam buku ”Pengantar Bisnis” menjelaskan mengenai konsep penjualan,
sebagai berikut :

“Konsep penjualan menekankan pada anggaran bahwa konsumen


tidak akan membeli produk, jika organisasi tidak melakukan usaha-
usaha promosi dan penjualan. Konsep penjualan biasanya dilakukan
pada produk-produk yang kurang diminati atau tidak perlu
dipikirkan oleh pembeli, karena itu perlu diupayakan teknik
penjualan untuk mendapatkan pembeli potensial, misalnya dengan
cara menerangkan manfaat produk bersangkutan.”
(2000:127)

Sedanglan Horngren membagi hubungan antara biaya promosi dengan


pendapatan penjualan kedalam dua poin dalam bukunya Introduction to
Management Accounting yang diterjemahkan oleh M. Ilham Abbas dan Ardhani,
yaitu :
1. Keseimbangan antara biaya promosi dan pendapatan penjualan.
Point ini menitik beratkan pada biaya promosi yang akan
dikeluarkan dibandingkan dengan pendapatan penjualan yang
diperkirakan akan diperoleh. Hal ini merupakan hal utama yang
dipertimbangkan dalam memilih metode dan sistem akuntansi
yang akan dipergunakan
2. Implikasi perilaku manager terhadap biaya promosi dan
pendapatan penjualan. Point ini merupakan akibat dari sistem
akuntansi yang digunakan terhadap perilaku manager dalam
pengambilan keputusan. (2000:9)

Dari kedua pendapat diatas dapat dilihat bahwa konsumen tidak akan
membeli produk jika perusahaan tidak melakukan kegiatan promosi, dimana
untuk meningkatkan penjualan maka dibutuhkan sebuah strategi promosi yang
dapat meningkatkan jumlah pendapatan perusahaan. Dalam menjalankan kegiatan
promosi tersebut perusahaan membutuhkan biaya yang disebut biaya promosi.

i
24

Dalam pengeluaran biaya promosi harus memperhatikan juga keseimbangan


antara biaya promosi dan pendapatan penjualan. Dimana apabila biaya promosi
dikeluarkan maka dapat dibandingkan dengan perkiraan pendapatan penjualan
yang akan diperoleh perusahaan.

i
25

BAB III

PEMBAHASAN

1. Konsep Biaya
2. Klasifikasi Biaya dalam Perusahaan Pabrikasi
3. Klasifikasi Biaya dalam Perusahaan Dagang
4. Klasifikasi Biaya dalam Perusahaan Jasa

3.1 Konsep Biaya

Biaya dlm Akuntansi Keuangan :


Suatu pengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan barang atau jasa.

Dalam Akuntansi Manajemen


Biaya (Cost) adalah kas atau setara kas yang dikorbankan (dibayarkan) untuk
barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat (pendapatan) pada saat ini
atau di masa mendatang bagi organisasi.

Biaya yang akan memberikan manfaat (benefit) hanya pada periode berjalan
(current periode) biasanya dicatat sebagai beban.

3.1.1 Manfaat Informasi Biaya bagi Manajer

 Penilaian Persediaan yakni untuk mengetahui biaya mana yang akan


dilekatkan (dibebankan) dalam persediaan perusahaan.

 Penentuan Laba Usaha yakni : untuk mengetahui biaya mana saja yang
akan dikurangkan dari pendapatan dalam laporan laba rugi untuk
menentukan laba usaha selama periode tertentu.

 Perencanaan Keuangan yakni : mengetahui perencanaan biaya masa


depan dengan tujuan finansial yang dikehendaki.

 Pengendalian Kegiatan Usaha yakni : Mengetahui informasi tentang


hasil biaya sesungguhnya dibandingkan dengan biaya yang dianggarkan.

 Pengambilan Keputusan yakni : untuk mengetahui keputusan apa yang


harus diambil dlm menghadapi berbagai alternatif tindakan yang
berhubungan dengan biaya.

i
26

3.1.2 Klasifikasi Biaya dalam Perusahaan Pabrikasi

Untuk membantu manajemen menganalisis biaya pabrikasi produknya, biaya


pabrikasi pada umumnya di bagi ke dalam tiga komponen, yakni :

 Bahan baku langsung


 Tenaga kerja langsung
 Overhead pabrikasi

Dalam Perusahaan Pabrikasi (manufactured products)

 Total Biaya :
Biaya Produk + Biaya periode

 Biaya produk :
Biaya bahan baku langsung + Biaya tenaga kerja langsung + Biaya
overhead pabrikasi.

 Biaya Periode
Biaya pemasaran/penjualan + Biaya administratif dan umum

Biaya Produk dan Biaya periode di Organisasi Bisnis

Jenis Perusahaan Biaya Produk Biaya Periode


Perusahaan Jasa Biaya penyerahan Beban pemasaran
Jasa.

Perusahaan dagang Biaya pembelian brg Beban pemasaran


Dagangan dari pema- Beban administratif
sok.

Perusahaan pabri- Semua biaya pabri- Beban pemasaran


Kasi. kasi, termasuk bhn Beban administratif
Baku langsung, tena
ga kerja langsung,
dan overhead pabri
kasi.

Klasifikasi Biaya dalam Perusahaan Dagang.

Contoh : Laporan Laba Rugi

PT. Lintas Media Nusantara


Laporan Laba Rugi

i
27

31 Desember 2005
Pendapatan penjualan ……………………………………………Rp. xxx.xxx

Biaya produk :
Persediaan barang dagangan, 1/1/2006 ….Rp. xxx.xxx
Pembelian barang dagangan ………………Rp. xxx.xxx (+)

Barang dagangan tersedia utk dijual …….. Rp. xxx.xxx


Persediaan brg dagangan, 31/12/2006……Rp. xxx.xxx (-)

Biaya pokok penjualan ……………………………………………Rp. xxx.xxx

Laba kotor ………………………………………………………….Rp. xxx.xxx


Beban Penjualan dan Administratif

Biaya Periode :

Gaji …………………………………………. Rp. xxx.xxx


Komisi wiraniaga ………………………….. Rp. xxx.xxx
Sewa ……………………………………….. Rp. xxx.xxx
Periklanan …………………………………. Rp. xxx.xxx
Utilitas ………………………………………. Rp. xxx.xxx
Asuransi ……………………………………. Rp. xxx.xxx
Keperluan kantor ………………………….. Rp. xxx.xxx (+)

Jml beban penjualan dan administratif …. Rp.xxx.xxx


Laba Operasi ……………………………………………………. Rp.xxx.xxx

2. Klasifikasi Biaya dalam Perusahaan Jasa.

Ada dua pertimbangan akuntansi mendasar untuk perusahaan jasa, yakni :

(1) Biaya tenaga kerja yang relatif tinggi


(2) Tidak adanya persediaan untuk dijual.

Biaya dalam perusahaan jasa dibagi menjadi biaya langsung dan biaya tidak
langsung.

Biaya langsung (direct cost)

adalah biaya yang dapat ditelusuri secara fisik ke produk atau jasa tertentu, seperti
gaji yang dibayarkan kepada para akuntan, pengacara, dll.

i
28

Biaya Tidak langsung (indirect cost)


adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri ke produk atau jasa, seperti asuransi atau
sewa kantor. Biaya tidak langsung biasanya dikurangkan dari pendapatan dalam
periode di mana biaya dipakai.

Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa

PT Cahaya Abadai
Laporan Laba Rugi
31 Desember 2006

Pendapatan Jasa Konsultasi Rp. 18.000.000

Kompensasi dan Tunjangan Rp. 8.500.000


Sewa Kantor Rp. 1.200.000
Pelatihan dan Riset Rp. 900.000
Rekruitmen Karyawan Rp. 500.000
Asuransi Profesional Rp. 350.000
Lain-Lain Rp. 750.000

Jumlah Biaya Rp. 12. 100.000


Laba Operasi Rp. 7.900.000

Biaya untuk Perencanaan, Pengendalian dan Pengambil an Keputusan.

Untuk tujuan perencanaan dan pengendalian, biaya sering kali digolongkan


sebagai : biaya langsung dan tidak langsung, ter- kendalikan dan tidak
terkendalikan, bergabung dan bersama, dan berbagai golongan lainnya.

Hubungan Biaya dengan Obyek Biaya

Biaya sering dikategorikan dari segi hubungannya dengan suatu obyek atau
segmen operasi, yang sering disebut obyek biaya. Obyek biaya dapat berupa
produk, kawasan penjualan, pelang- gan, divisi, pabrik, departemen atau suatu
aktivitas.

Terdapat dua jenis obuek biaya : obyek biaya antara dan obyek biaya akhir.
Obyek biaya antara (intermediate cost object) adalah penghimpunan biaya yang
dilaporkan yang lalu dialokasikan kepada obyek biaya lainnya.

Obyek biaya Akhir (final cost object), adalah titik penghimpunan biaya di mana
tidak dilakukan lagi alokasi biaya. Obyek biaya akhir yang palim lazim adalah
produk.

i
29

Biaya Terkendalikan dan Biaya tidak Terkendalikan

Biaya Terkendaliakan :

Suatu biaya dianggap sebagai biaya terkendalikan pada jenjang manajemen


tertentu manakala lapisan manajemen tersebut mempunyai kekuasaan untuk
mengotorisasi biaya tadi. Contoh biaya iklan surat kabar menjadi biaya
terkendalikan oleh manajer pemasaran apabila di mempunyai kekuasaaan untuk
mengotori sasi biaya dan jenis iklan surat kabar.

Biaya tidak Terkendaliakan :

Biaya ini berada di luar kendali manajer karena di tidak dapat mengotorisasinya.
Misal biaya penyusutan mesin perlengkapan pabrik bagi manajer pemasaran
menjadi biaya tidak terkendalikan, karena manajer tsb tidak mempunyai
wewenang untuk mengotorisasi pemakain mesin pabrik.

Biaya Bergabung dan Biaya Bersama

Biaya tidak langsung sering pula disebut biaya bersama atau biaya bergabung.
Biaya Bersama (Common Cost) dikeluarkan untuk menyediakan manfaat kepada
lebih dari satu aktivitas. Biaya ini terjadi ketika dua produk, yang mungkin
dihasilkan secara terpisah, diproduksi bersama.

Biaya bergabung (joint cost), diterapkan dalam situasi di mana bermacam-macam


keluaran berasal dari satu sumber. Contoh minyak mentah dapat diolah menjadi
bermacam-macam produk (misal solar, oli, premium dll).

Biaya Relevan dan Biaya Tidak Relevan.

Dalam rangka untuk pengambilan keputusan, biaya relevan harus memiliki


manfaat yang paling tinggi. Agar supaya biaya disebut biaya relevan, maka biaya
tersebut :

 Harus berbeda pada waktu dilakukan perbandingan pilihan keputusan.


Apabila suatu biaya meningkat, menurun, mun cul ataupun menghilang
pada waktu suatu tindakan yang berbeda dievaluasi, maka biaya tadi boleh
disebut relevan.

 Harus bernilai kini atau masa yang akan datang.

Biaya Tidak relevan (iirelevant cost) adalah biaya yang tidak berubah untuk
semua alternatif.

i
30

3.2 KONSEP BIAYA

Persatuan Akuntansi Indonesia menggunakan istilah biaya sebagai cost


dan istilah beban sebagai axpense. Cost adalah pengorbanan sumber daya
ekonomis tertentu untuk memperoleh sumber daya ekonomis lainnya. Secara
sederhana cost adalah sejumlah kas yang dikeluarkan untuk membeli barang
dagangan. Sedangkan Expense adalah pengorbanan sumber daya ekonomis untuk
memperoleh penghasilan. Jika barang dagangan dijual, maka cost yang melekat
pada barang dagangan tersebut kini berubah menjadi expense. Pada pembahasan
selanjutnya istilah harga pokok dinyatakan sebagai cost, dan istilah harga pokok
penjualan dinyatakan sebagai expense.

3.2.1 KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN FUNGSI PERUSAHAAN

Biaya Produksi Adalah biaya –biaya yang diperlukan untuk memperoleh


bahan baku (mentah) dari pemasok dan mengubahnya menjadi produk selesai
yang siap dijual. Elemen biaya produksi terdiri atas biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Biaya Penjualan Adalah biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan
produk selesai ,termasuk biaya iklan,
Biaya gaji para pramuniaga,biaya angkut barang –barang yang di jual, dan
gaji manajer pemasaran.

Biaya Administrasi Adalah biaya yang dikeluarkan untuk administrasi


secara umum,seperti gaji para eksekutif ,biaya penyelenggaraan akuntasi,gaji
pegawai bagian administrasi , dan biaya habis pakai.

3.2.2 KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN PERIODA

Biaya Produk Adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh


atau memproduksi barang/produk . Biaya-biaya ini dipertemukan (ditandingkan)
dengan pendapatan pada periode penjualan produk.
Biaya Perioda Adalah biaya yang diindentifikasi dengan interval waktu
tertentu karena tidak diperlukan untuk memperoleh barang/produk yang akan
dijual. Biaya perioda diakui sebagai biaya (ditandingkan dengan penghasilan)
pada perioda terjadinya. Biaya-biaya ini tidak boleh dimasukkan sebagai elemen
harga pokok persediaan dan karenanya disebut juga noniventoriable cost. Contoh
biaya perioda adalah gaji manajer pemasaran,gaji direktur,penyusutan gedung
kantor administrasi , biaya iklan, biaya listrik untuk kantor administrasi dan
pemasaran , rekening langganan Koran,biaya telpon, dan lain sebagainya.

i
31

3.2.3 KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN PENELUSURAN OBJEK

BIAYA

Biaya Langsung Adalah biaya yang dapat ditelusuri atau diidentifikasi ke


suatu objek biaya tertentu karena hanya dikeluarkan untuk manfaat objek biaya itu
sendiri.
Biaya Tak Langsung Adalah biaya yang dikeluarkan untuk lebih dari suatu
objek biaya dan tak dapat ditelusuri ke salah satu objek biaya tertentu;karenanya
biaya tersebut bersifat umum disebut common cost.

3.2.4 KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN PERUBAHAN VOLUME

KEGIATAN

Tetap Adalah biaya yang jumlah totalnya tetap, tidak berubah untuk suatu
periode tertentu. Biaya tidak akan naik ataupun turun meskipun volume
kegiatannya bervariasi. Jadi, biaya tetap adalah biaya yang totalnya tetap untuk
suatu perioda tertentu dan per unitnya berubah – ubah berbanding terbalik dengan
volume kegiatan.

Biaya Variabel (variable cost) adalah biaya yang jumlah totalnya bervariasi
secara proporsional dengan variasi volume kegiatan, tetapi jumlah per unitnya
tetap. Sebagai contoh adalah upah tenaga kerja langsung sebesar 1.000 rupiah
untuk setiap unit produk yang dihasilkan. Upah adalah 5.000 rupiah bila 5 unit
yang diproduksi dan upah adalah 10.000 rupiah bila 10 yang diproduksikan .
perhatikan bahwa upah total berubah-ubah sesuai jumlah produk yang dihasilkan,
akan tetapi upah per unitnya konstan. Biaya bahan baku , komisi berdasarkan
persentase penjualan, dan biaya telepon berdasarkan lamanya penggunaan
merupakan contoh biaya variabel.

3.2.5 KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN KENDALI MANAJER

Biaya Terkendali Adalah biaya yang secara signifikan dapat di pengaruhi


dan dikendlikan oleh manajer tertentu pada perioda tertentu. Biaya Tak
Terkendali Adalah biaya yang secara signifikan tak dapat di pengaruhi dan di
kendalikan oleh manajemen tertentu pada perioda tertentu.

3.2.6 KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN PENGAMBILAN

KEPUTUSAN

Biaya Relevan Adalah biaya akan terjadi dimasa mendatang perbedaan di


antara pelbagai alternative keputusan. Sebagai contoh, manajemen akan memilih
alternatif mengunakan mesin foto copy merek X atau merek Y. upah operator
mesin foto copy mungkin releven dan mungkin tak relevan jika upah operator
mesin foto copy X sama dengan upah operator mesin foto copy merek Y, maka

i
32

upah bukanlah biaya relevan dalam pengambilan keputusan ini.tetapi Jika


berbeda,maka upah operator adalah biaya relevan. Beda antara dua atau lebih
biaya relevan di sebut differential cost.
Biaya Tak Relevan Adalah biaya yang tak memenuhi salah satu atau
kedua-duanya dari kriteria biaya relevan Oleh karena itu biaya tak relevan tidak
perlu dipertimbangkan di dalam pengambilan keputusan. Nilai buku aktiva tetap
yang sekarang di gunakan merupakan contoh biaya tak relevan .Nilai buku adalah
cost aktiva tetap yang belum didepresiasi. Keputusan apapun yang akan diambil
oleh manajemen terhadap aktiva tetap tersebut tidak akan dapat mengubah cost
yang masih tersisa itu.
Biaya Terhindarkan Adalah biaya yang dapat dihindarkan jika satu
alternatif keputusan diambil. Misalnya, perusahan mempunyai tiga bagian
penjualan lini produk A, B, dan C . jika bagian lini produk A akan ditutup maka
gaji pegawai pada bagian itu dapat di hindarkan, dalam arti tidak akan dikeluarkan
lagi gaji tersebut.
Biaya Tak Terhindarkan Jika dikaitkan dengan relevansi biaya terhadap
keputusan ,maka biaya terhindarkan adalah biaya relevan dan biaya tak
terhindaradalah biaya tak relevan. biaya penyusutan ruangan yang di tempati
bagian itu tidak akan dapat dihindarkan .Biaya seperti ini di sebut unavoidable
cost atau biaya tak terhindarkan.

3.2.7 KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN DAMPAK

KEPUTUSAN

Sunk Cost Adalah biaya yang telah dikeluarkan dan yang tak dapat diubah
oleh keputusan sekarang atau masa yang akan datang. Karena tak dapat diubah
kini dan yang akan datang , biaya tersebut tak dapat di gunakan untuk
menganalisa alternatif tindakan yang akan datang. Dengan kata lain,biaya ini tidak
akan pernah relevan dengan pengambilan keputusan sekarang.
Biaya Tunai (out-of pocket cost) adalah biaya yang membutuhkan
pengeluaran kas di masa mendatang akibat keputusan sekarang atau keputusan
yang akan datang. Sebagai contoh,perusaahan sekarang mengambil keputusan
untuk melakukan ekspansi usaha. Keputusan ini mengakibatkan munculnya biaya
– biaya tertentu seperti upah karyawan akan dipekerjakan dan bahan habis pakai
yang akan di gunakan. Biaya-biaya ini sudah barang tentu memerlukan
pengeluaran kas. Itulah biaya tunai.

3.2.8 KLASIFIKASI BIAYA BERDASARKAN PEMANFAATAN

Opportunity cost adalah manfaat potensial yang hilang atau dikorbankan


karena dipilihnya satu alternatif keputusan tertentu. Manfaat potensial ini dapat
berupa penghasilan (revenue) atau penghematan biaya (cost saving) . Sebagai
contoh: Sebuah perusahaan memilki beberapa buah gudang. Salah satunya berada
didalam kota. Keberadaaan gudang ini mampu menghemat biaya distribusi sekitar
Rp.36 Juta/tahun. Suatu saat toko disebelahnya meminta untuk menyewa gudang

i
33

tersebut Rp.36 juta/tahun. Keputusn yang bijak untuk diambil adalah memilih
alternative yang opportunity costnya paling rendah, yakni menyewakan gudang
tersebut. Apalagi penggunaan gudang dalam kota sudah dibatasi oleh Pemkot.

i
34

BAB IV

KESIMPULAN

kesimpulan sementara yang dirumuskan untuk diuji kebenarannya, yang


menjelaskan kenyataan-kenyataan, peristiwa-peristiwa atau kondisi-kondisi yang
diperhatikan untuk membimbing penelitian lebih lanjut.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil kesimpulan
sementara dalam memecahkan masalah penelitian ini, sehingga penulis
mengajukan hipotesis dalam penelitian yang akan dilakukan adalah pengeluaran
dari beban operasional harus diminimalisir sekecil mungkin untuk memperbanyak
laba korporat.

i
35

DAFTAR PUSTAKA

Bambang Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaran Perusahaan, Edisi Tiga,


Yayasan Badan. Yogyakarta: Gadjah Mada. Bastian Bustami dan Nurlela. 2007.
Akuntansi Biaya Teori & Aplikasi.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Albertus Indartno. 2013. Prinsip-prinsip dasar Akuntansi. Jakarta: Dunia Cerdas

Budi Rahardjo. 2000. Memahami Laporan Keuangan Untuk Manajer Non


Keuangan. Yogyakarta: Andi Offset Dearden, Anthony, Bedford. 2000. Sistem
Pengendalian Manajemen. edisi 5. Alih Bahasa: Agus Maulana. Jakarta: Erlangga.

Ellys Delfrina Sipangkar. 2009. Pengaruh Perputaran Persediaan Pada Tingkat


Profitabiltas Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Medan.

Anda mungkin juga menyukai