PROGRAM S1-STATISTIKA
SEMESTER II
Disusun Oleh:
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
BAGIAN II
TEORI
2. PERNYATAN
2. Kalimat Terbuka
1. x + 8 = 14
2. x2 – 3x – 4 = 0
3. y habis dibagi 9
Contoh Soal
Penyelesaian:
a. 13 adalah bilangan prima, merupakan pernyataan bernilai
benar.
b. Bandung adalah ibukota Jawa Barat, pernyataan benar.
c. 1 m sama dengan 10 cm, merupakan pernyataan bernilai
salah, karena 1 m sama dengan 100 cm.
Penyelesaian:
a. pengganti x adalah 8, karena 8 – 3 = 5. Jadi, x = 8 adalah
penyelesaiannya.
b. nilai x yang kurang dari 20 dan habis dibagi 5 adalah 5, 10,
dan 15. Jadi, x = 5, 10, dan 15 adalah penyelesaiannya.
c. 7 x a = 28, pengganti a adalah 4, karena 7 x 4 = 28. Jadi,
untuk a = 4 adalah penyelesaiannya.
d. x : 5 = 9, pengganti x adalah 45, karena 45 : 5 = 9. Jadi, x
= 45 adalah penyelesaiannya.
2. 4 + 3 = 8
2. x + 2 = 8
Pernyataan Majemuk
B. Konjungsi ( )
D. Implikasi ( )
Implikasi :
Inversnya :
Konversnya :
Kontraposisinya :
G.Bikondisional (Biimplikasi Atau Pernyataan Bersyarat
Ganda)
5. KUANTOR
A. Fungsi Pernyataan
1. TAUTOLOGI
Contoh:
“Jika Toni pergi kuliah, maka Dini juga pergi kuliah. Jika
Siska tidur, maka Dini pergi kuliah. Dengan demkian, jika
Toni pergi kuliah atau Siska tidur, maka Dini pergi kuliah.”
C Siska tidur
1). A B (premis)
2). C B (premis)
3). (A ˅ C) B (kesimpulan)
1. (p ʌ ~q) p
Pembahasan:
P q ~q (p ʌ ~q) (p ʌ ~q) p
B B S S B
B S B B B
S B S S B
S S B S B
1. [(p q) ʌ p] p q
Pembahasan:
[(p q) ʌ p] p
P Q (p q) (p q) ʌ p
q
B B B B B
B S S S B
S B B S B
S S B S B
Contoh:
1. (p ʌ q) q
Penyelesaian:
(p ʌ q) q ~(p ʌ q) v q
~p v ~q v q
~p v T
T ………….(Tautologi)
P Q (p ʌ q) (p ʌ q) q
B B B B
B S S B
S B S B
S S S B
1. q (p v q)
penyelesaian:
q (p v q) ~q v (p v q)
~q v (q v p)
Tvp
T …………(Tautologi)
Contoh Soal :
Jika, p : Ima anak pandai, dan
q : Ima anak cekatan.
maka p ∧ q : Ima anak pandai dan cekatan
Pernyataan p ∧ q bernilai benar jika Ima benar-benar anak
pandai dan benar-benar anak cekatan.
Apabila p ∧ q jika di negasikan menjadi ~p ∨ ~q
Maka ~p ∨ ~q : Ima bukan anak pandai atau bukan cekatan
2. Negasi Suatu Disjungsi
Negasi suatu disjungsi p ∨ q adalah ~p ∧ ~q sebagaimana
ditunjukkan tabel kebenaran berikut:
Contoh soal :
Jika p : Persegi memiliki empat sisi
q : empat sudut
maka, p ∨ q : Persegi memiliki empat sisi atau empat sudut
Apabila p ∨ q dinegasikan menjadi ~p ∧ ~q
Maka ~p ∧ ~q : Persegi tidak memiliki empat sisi dan empat
sudut
3. Negasi Suatu Implikasi
Negasi suatu implikasi p ⇒ q adalah p∧~q seperti
ditunjukkan tabel kebenaran berikut ini:
Dengan demikian, p ⇒ q ≡ ~[~ (p ⇒ q)] ≡ ~( p ∧ ~q) ≡ ~p ∨
q
Contoh soal:
Jika, p : Matahari bersinar
q : udara terasa hangat
Jadi, p q : “Jika matahari bersinar maka udara terasa
hangat”
Apablia p ⇒ q dinegasikan menjadi p∧~q
Maka, p∧~q : matahari bersinar dan udara tidak terasa hangat
Jika p(x) adalah manusia tidak kekal atau x tidak kekal, maka
“Semua manusia adalah tidak kekal” atau x p(x) bernilai
benar, dan “Beberapa manusia kekal” atau x ~ p(x) bernilai
salah. Pernyataan di atas dapat dituliskan dengan simbol :
~ [x p(x)] x ~ p(x)
1. Modus Ponen
Premis 1 :pq
Premis 2 :p
Konklusi :q
2. Modus Tolen :
Premis 1 :pq
Premis 2 :~q
Konklusi :~p
3. Silogisma :
Premis 1 :pq
Premis 2 :qr
Konklusi :pr
4. Silogisma Disjungtif
Premis 1 :pq
Premis 2 :~q
Konklusi :p
5. Konjungsi
Premis 1 :p
Premis 2 :q
Konklusi :pq
Artinya : p benar, q benar. Maka p q benar.
6. Tambahan (Addition)
Premis 1 :p
Konklusi :pq
7. Dilema Konstruktif :
Premis 1 : (p q) (r s)
Premis 2 :~q~s
Konklusi :~p~r
1. Modus Ponen
Premis 1 : p q
Premis 2 : p
Konklusi : q
2. Modus Tolen :
Premis 1 : p q
Premis 2 : ~ q
Konklusi : ~ p
3. Silogisma :
Premis 1 : p q
Premis 2 : q r
Konklusi : p r
4. Silogisma Disjungtif
Premis 1 : p q
Premis 2 : ~ q
Konklusi : p
5. Konjungsi
Premis 1 : p
Premis 2 : q
Konklusi : p q
6. Tambahan (Addition)
Premis 1 : p
Konklusi : p q
Artinya : p benar, maka p q benar (tidak peduli
nilai benar atau nilai salah yang dimiliki q).
7. Dilema Konstruktif :
Premis 1 : (p q) (r s)
Premis 2 : ~ q ~ s
Konklusi : ~ p ~ r
LOGIKA PREDIKAT
Abstrak
ISI
Logika Predikat adalah perluasan dari logika proposisi
dimana objek yang di bicarakan dapat berupa anggota
kelompok.
Logika proposisi(ingat kembali) menganggap proposisi
sederhana(kalimat) sebagai entitas tunggal
Sebaliknya, logika predikat membedakan subjek dan
predikat dalam sebuah kalimat.
Ingat tentang subjek dan predikat dalam kalimat ?
BAGIAN III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN