Anda di halaman 1dari 5

Tabel 4.

1 Mekanisme dan Pola Cedera

Mekanisme Cedera Kemungkinan Pola Cedera


Tabrakan Depan
Pola jaring laba-laba atau pola bull’s Patah tulang belakang daerah serviks,
eye pada kaca depan. trauma wajah.
Setir mobil tertekuk. Anterior flail chest, cidera kardiak
tumpul, pneumothoraks, cidera hati
atau limpa, gangguan aortik.
bekas lutut pada dashboard. Patah / dislokasi lutut, femur dan
panggul.
Tabrakan Samping
Kontak kepala dengan jendela samping. Patah tulang belakang daerah serviks,
cidera kepala.
Pintu terdorong keluar penumpang. Lateral flail chest. Cidera hati atau
limpa (tergantung sisi yang terkena
tumbukan).

Tabel 4.2 Skoring Trauma

Kemungkinan Selamat
Ukuran Skor Numerik Total Skor Persentase Pasein
Selamat (%)
Tekanan darah sistolik (mmHg)
>89 4 12 99,5
76-89 3
50-75 2 11 96,9
1-49 1
0 0 10 87,9
Laju pernapasan
9 76,6
(inspirasi spontan per menit)*
10-29 4 8 66,7
>29 3 7 63,6
6-9 2
1-5 1
6 63
0 0
*pasien memulai bernapas sendiri,
5 45,5
Tidak menggunakan ventilasi mekasnis
Skor skala koma Glasgow 3 atau 4 33,3
13-15 4
2 28,6
9-12 3
6-8 2
1 25
4-5 1
3 0 0 3,7

Tabel 4.3 Penilaian Dan Sekunder Bagi Pasien Trauma.

Komponen Penilaian Kemungkinan Intervensi


A Airway/saluran  Dengarkan suara  Buka saluran
pernapasan terbuka/tersumbat? pernapasan
 Cari serpihan menggunakan chin-lift
benda-benda, atau manuver modified
darah, muntah, dan jaw-thrust.
benda asing.  Bersihkan saluran
pernapasan, sedot dan
bersihkan dari benda-
benda asing.
 Berikan saluran
pernapasan buatan:
saluran pernapasan
orofaring atau
nasofaring, intubasi
trakea, atau saluran
pernapasan lewat
proses bedah.
B Breathing/pernapasan  Amati respirasi  Berikan oksigen
spontan, chest dengan laju tinggi
excursion, laju dan melalui non-
kedalaman reabreather mask.
respirasi, dan  Ganti udara dengan
usaha untuk menggunakan tekanan
bernapas. positif (bag-valve-
 Auskultasi suara mask)
pernapasan.  Bantu dengan
menggunakan intubasi
trakea atau penempatan
saluran napas leawat
proses bedah.
C Circulation/sirkulasi  Cari pendarahan  Lakukan
yang tampak jelas. penekanan/letakan luka
 Periksa kulit induk di posisi yang lebih
warna, suhu, tinggi.
kelembapan, dan  Masukan dua atau
capillary refill lebih kateter large-bore
time. intravenous.
 Raba denyut nadi  Berikan bolus dari
sentral dan distal. crystalloids atau darah.
 Lakukan transfusi
darah dada
 Gunakan splint untuk
mengontrol
perdarahan.
 Fasilitasi intervensi
bedah untuk kondisi
perdarahan internal
atau eksternal yang
parah.
 Sediakan resusitasi
kardiopulmonary/
advance cardiac life
support bila
diperlukan.
D Disability/  Periksa kondisi  Jangan sampai pasien
ketidakmampuan neurologis mengalami hipotensi
menggunakan atau hipoksia.
mnemonic AVPU.  Jaga dengan hati-hati
 Periksa pupil kondisi tulang
simetris atau tidak, belakang.
dan reaksi terhadap  Pertimbangan
cahaya. pemberian manitol,
tindakan untuk
memperbaiki laju
pembuluh vena dari
otak, pembedahan atau
hiperventilasi singkat.
E Exposure and Periksa seluruh tubuh  Lepas semua baju
environtmental  Berikan penghangat
(pemaparan dan tubuh.
lingkungan)
F Full set of vital signs,  Dapatkan data-data  Mulai pengawasan
five interventions, vital. kardiak berkelanjutan
and family presence.  Nilai kebutuhan dan saturasi oksigen.
psikologis pasien  Pertimbangkan untuk
dan keluarga. memasukkan pipa
nasogastrik atau
orogastrik dan kateter
saluran urin.
G Give comfort Ukur tingkat kesakitan  Berikan obat untuk
measures nyeri seperti
disarankan.
 Gunakan cara
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri.
H History Jika pasien sadar,  Dapatkan informasi
kumpulkan sejarah MIVT dari jasa medis
data medis. darurat.
Head-to-toe Lakukan pemeriksaan
examination dari kepala ke kaki;
inspeksi, auskultasi,
dan raba pasien dari
kepala ke kaki.
I Inspect posterior Miringkan pasien ke
surfaces satu sisi. Periksa dan
raba semua
permukaan tubuh
bagian belakang.

Anda mungkin juga menyukai