Anda di halaman 1dari 11

PEMETAAN PERSENTASE BAYI YANG DIIMUNISASI DAN HUBUNGANNYA

DENGAN KUNJUNGAN BAYI KE PUSKESMAS DI KABUPATEN JEMBER TAHUN


2016
Hikmatus Surur1, Desi Syahbaniar2, Ratna Ayu Pratiwi3, Muhammad Danang Afifar4, Eka
Fiktri Suciati Ningsih5, Kesia Stefani Hallatu6
123456
Politeknik Negeri Jember Jl. Mastrip 4 No. 9A
G411608881, G4116119672, G411612483, G411614494, G411614645, G411615346

Abstract
Immunization is an attempt to actively increase a person's immunity against an illness, so that if one day is
exposed to the disease it will not get sick or just experience mild illness. While this effort actually
decreased in Jember district in 2016 as many as 34,035, while there was an increase in the coverage of
baby visits to the Puskesmas as many as 34.219. Therefore, the purpose of this study is to map the regions
in Jember regency related to the distribution of the percentage of infants who have been immunized, then
find the relationship between the percentage level of infant immunization and coverage of infant visits. The
design in this study was descriptive in the form of mapping immunization using the Quantum GIS
application with data taken from Kabupaten Jember in Figures, 2016 which was then made in the form of
a website using Mapguide Maestro. The results of this study are a digital map that shows the distribution
of immunization in infants in all sub-districts in Jember Regency then analyze the relationship of baby
visits to health centers to the percentage of immunized babies.
Keywords: Mapping, Immunization, Quantum GIS, Mapguide Maestro

Abstrak
Imunisasi adalah suatu upaya untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu
penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami
sakit ringan. Sementara upaya ini justru mengalami penurunan di kabupaten Jember pada tahun 2016
sebanyak 34.035, sedangkan terjadi kenaikan cakupan kunjungan bayi ke Puskesmas sebanyak 34.219.
Maka dari itu tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memetakan daerah-daerah di kabupaten Jember terkait
persebaran presentase bayi yang sudah diimunisasi, kemudian mencari hubungan antara tingkat pemberian
imunisasi bayi dengan cakupan kunjungan bayi. Desain pada penelitian ini adalah deskriptif berupa
pemetaan pemberian imunisasi menggunakan aplikasi Quantum GIS dengan data yang di ambil dari
Kabupaten Jember dalam Angka, 2016 yang kemudian dibuat dalam bentuk website menggunakan
Mapguide Maestro. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah peta digital yang menampilkan persebaran
pemberian imunisasi pada bayi di seluruh Kecamatan di Kabupaten Jember dan menganalisis hubungan
kunjungan bayi ke puskesmas terhadap persentase bayi yang diimunisasi.
Kata Kunci: Pemetaan, Imunisasi, Quantum GIS, Mapguide Maestro
PENDAHULUAN berstrata pratama, 58 posyandu atau 2,02%
Imunisasi adalah suatu upaya untuk (strata madya), 2.370 posyandu atau
menimbulkan atau meningkatkan 82,41% (strata purnama), dan 448
kekebalan seseorang secara aktif terhadap posyandu atau 15,58% (strata mandiri).
suatu penyakit, sehingga bila suatu saat Strata posyandu yang paling tinggi ialah
terpajan dengan penyakit tersebut tidak mandiri. Persebaran posyandu mandiri
akan sakit atau hanya mengalami sakit pada tahun 2016 paling banyak berada di
ringan. Pemberian imunisasi merupakan wilayah kerja Puskesmas Sumbersari
tindakan pencegahan agar tubuh tidak (27,84%), dan Puskesmas Patrang
terjangkit penyakit infeksi tertentu seperti (26,80%) (Profil Kesehatan Kabupaten
tetanus, batuk rejan (pertusis), campak Jember, 2016)
(measles), polio dan tuberkulosis. Atau Kunjungan bayi adalah kunjungan
meskipun terkena penyakit, tidak anak umur 29 hari-11 bulan di sarana
memberikan akibat yang fatal bagi tubuh pelayanan kesehatan maupun di rumah,
(Dinas Kesehatan, 2013). posyandu dan tempat lain untuk
Salah satu sarana tempat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan oleh
melakukan imunisasi yaitu Posyandu, yang dokter, bidan atau perawat. Pelayanan
merupakan program kerja dari Puskesmas. kesehatan yang diberikan meliputi
Posyandu merupakan salah satu bentuk pemberian imunisasi dasar (BCG,
Upaya Kesehatan Bersumberdaya DPT/HB 1-3, Polio 1-4, dan Campak),
Masyarakat (UKBM) yang memberikan stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh
layanan 5 kegiatan utama (KIA, KB, Gizi, kembang (SDIDTK) bayi, dan penyuluhan
Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, perawatan kesehatan bayi. Indikator
oleh, untuk dan bersama masyarakat. kunjungan bayi ini bermanfaat untuk
Persentase posyandu yang aktif merupakan mengukur kemampuan manajemen
salah satu indikator yang menunjukkan program KIA dalam melindungi kesehatan
peran serta dan kemandirian masyarakat bayi sehingga kesehatannya terjamin
untuk menanggulangi masalah-masalah melalui penyediaan pelayanan kesehatan.
kesehatan yang muncul di wilayahnya. Hingga saat ini, masalah terkait
Jumlah posyandu di wilayah Kabupaten imunisasi masih tetap terjadi. Adapun
Jember pada tahun 2016 sebanyak 2.876 beberapa faktor yang mempengaruhi
posyandu. Seluruh posyandu tersebut kunjungan bayi ke Puskesmas untuk
merupakan posyandu aktif. Dari 2.876 melakukan imunisasi di antaranya
posyandu tersebut tidak ada posyandu pekerjaan ibu yang terlalu sibuk,
kurangnya dukungan keluarga kepada ibu, imunisasi kepada bayi dan mengetahui
dan bisa juga karena peran petugas hubungan pemberian imunisasi dengan
kesehatan yang kurang maksimal dalam cakupan kunjungan bayi ke puskesmas di
memberikan pelayanan. kabupaten Jember tahun 2016.
Berdasarkan data yang diperoleh
dari Seksi Kesehatan Keluarga Dinas METODE
Kesehatan Kabupaten Jember, pada tahun Desain pada penelitian ini adalah
2016 terdapat 35.387 sasaran bayi. Dari deskriptif dengan pendekatan Kualitatif
jumlah tersebut, 34.219 bayi atau 96,7% berupa pemetaan persentase bayi yang
bayi melakukan kunjungan ke puskesmas. diimunisasi di Jember tahun 2016
Sementara jumlah bayi yang diimunisasi menggunakan aplikasi Quantum GIS
pada tahun 2016 sebanyak 34.035. dengan data persentase imunisasi bayi
Pada zaman yang semakin canggih perkecamatan yang di ambil dari data
ini, kita dapat memanfaatkan teknologi Kabupaten Jember dalam Angka tahun
informasi untuk melakukan pemetaan guna 2016.
bahan laporan DINKES Jember dalam
memantau daerah-daerah yang telah HASIL DAN PEMBAHASAN
melakukan pemberian imunisasi pada bayi Membuat peta digital tentang
sehingga dapat dilakukan sosialisasi terkait persebaran imunisasi pada semua
pentingnya imunisasi di daerah tersebut. kecamatan yang terdapat di Kabupaten
Salah satu aplikasi yang dapat digunakan Jember
adalah Quantum GIS. QGISdapat merubah Tahap ini merupakan salah satu
data biasa menjadi data spasial sesuai tahapan yang dilakukan untuk melakukan
dengan kebutuhan sistem informasi pengkajian mengenai masalah yang akan
geografis. Data yang dihasilkan dapat dibahas. Selain itu, pada tahap ini juga
diolah, disimpan dan ditampilkan dengan dilakukan tahap untuk mengidentifikasi
cepat sesuai dengan yang diharapkan. masalah tersebut dengan mencari data-data
Sedangkan untuk penyimpanan database yang valid mengenai topik yang akan
menggunakan MySQL dan aplikasi dibahas. Data yang dibutuhkan antara lain:
Mapguide Maestro untuk menampilkan 1) Peta Jember dengan ekstensi (.shp) dan
peta dalam bentuk web. 2) Data persebaran bayi yang telah diberi
Adapun tujuan dari penelitian ini imunisasi Kabupaten Jember pada tahun
adalah untuk memetakan daerah-daerah 2016. Pengambilan data imunisasi bayi
yang telah melakukan pemberian diambil dari Kabupaten Jember dalam
angka pada tahun 2016. Kedua data ini dan menggunakan fungsi Join pada
digunakan sebagai database yang akan Properties di QGIS.
dimasukkan pada peta digital. Selain itu,
peneliti juga menambahkan data
kunjungan bayi di setiap Puskesmas
Kabupaten Jember. Perancangan peta
digital diawali dengan mendesain tampilan
pada aplikasi Quantum GIS. Dalam
tahapan mendesain aplikasi terdiri atas Pada tahap selanjutnya, membuat
digitasi peta dengan atributnya dan desain database baru pada aplikasi XAMPP.
warna peta. Pewarnaan peta berdasarkan Kemudian data atribut pada peta
data penyebaran imunisasi pada bayi dimasukkan melalui aplikasi MYSQL
dengan gradasi warna yang disesuaikan Front yang digunakan untuk menyimpan
menurut besar nilai yang ditentukan. data dan akan terhubung ke database yang
Selain itu, desain ini akan disempurnakan telah kita buat. Diawali dengan
dengan apliaksi MapGuide Maestro agar mengimport data imunisasi dalam bentuk
bisa tampilan pada website. Microsoft Excel di aplikasi tersebut dan
Aplikasi yang digunakan adalah supaya terhubung dengan aplikasi
Quantum GIS versi 2.14.17 untuk digitasi Quantum GIS.
peta, sehingga atribut data pada peta dapat
dimasukkan. Langkah pertama yang
dilakukan yakni megupload peta yang
telah di digitasi sebelumnya dan sudah
berupa file dengan ekstensi (.shp) kedalam
aplikasi Quantum GIS.

Selanjutnya yaitu memasukkan


Data yang telah dimasukkan
data atribut dengan format Microsoft Excel
kedalam aplikasi MYSQL Front belum
langsung muncul pada Quantum GIS Membuat Tampilan Website
sehingga kita harus menghubungkan menggunakan aplikasi Mapguide
kembali di aplikasi tersebut. Diawali Maestro
dengan memilih toolbar layer lalu pilih Dalam tampilan website, peneliti
tambah layer vektor. Layer vektor disini menggunakan aplikasi MapGuide Maestro
berguna untuk membuat dan versi 3.0 dan 6.0. Sebelumnya, peneliti
menghubungkan dengan file database yang harus mengupload peta digital yang telah
telah kita buat dan harus membuat file dibuat dengan aplikasi Quantum GIS
database terlebih dahulu disamakan dalam file ekstensi (.shp). Langkah ini
dengan database pada localhost. diawali dengan membuat folder pada
aplikasi MapGuide Maestro.

Selanjutnya masukkan data pada


folder yang telah dibuat. Pada folder ini
terdapat file ekstensi peta penyebaran
imunisasi (.shp)

Selanjutnya data tersebut sudah


terhubung dengan database sehingga hasil
akhir pada aplikasi Quantum GIS dapat
melihat informasi mengenai jumlah
informasi pada bayi di Kabupaten Jember
dengan memilih wilayah yang diinginkan.
Setelah memasukkan file pada
folder data dan layer selanjutnya membuat
resource baru pada folder map dengan
menggunakan Map Definition yang ada
pada aplikasi tersebut. Pada tahapan ini
yang dilakukan adalah mengecek titik
koordinat pada peta penyebaran imunisasi Pengambilan data pemberian imunisasi
bayi di Kabupaten Jember. pada bayi tahun 2016 di kabupaten
Jember
Pengambilan data persentase bayi
yang sudah diimunisasi di Kabupaten
Jember per kecamatan tahun 2016
dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember. Data tersebut
Tahapan selanjutnya adalah merupakan data yang akan dimasukkan
membuat layout peta yang dibuat supaya dalam database peta digital. Data
dapat diakses dalam bentuk website sesuai persebaran pemberian imunisasi pada bayi
dengan yang diinginkan. Diawali dengan diambil dari data Kabupaten Jember dalam
membuat resource baru pada folder layout Angka tahun 2016. Berikut merupakan
dan memilih tampilan peta yang tabel laporan dari DINKES terhadap
diinginkan pada website. Setelah persentasi bayi yang sudah diimunisasi di
melakukan tahapan tersebut data yang Kabupaten Jember 2016.
telah kita masukkan pada aplikasi
MapGuide Maestro dapat dilihat dalam
bentuk tampilan website seperti dibawah
ini.

Dari data tersebut, penulis


menjumlah total imunisasi DPT1, BCG,
Polio 4, dan Campak dibagi jumlah jenis
imunisasi tiap kecamatan. Sehingga data
yang dipakai yaitu rata-rata persentase
imunisasi bayi, seperti tabel berikut.
Sukowono, Sumberjambe, Arjasa, Kalisat,
Ledokombo, Silo, Mayang, Sumbersari,
Tempurejo, Jenggawah, Puger, Balung,
Bangsalsari, Tanggul, Jombang,
Kaliwates, dan Gumuk Mas, ditandai
dengan warna orange. Sementara untuk
wilayah dengan persentase imunisasi bayi
yang sangat tinggi yaitu Pakusari,
Mumbulsari, Ajung, Ambulu, Wuluhan,
Berdasarkan observasi data, maka Rambipuji, Panti, Sukorambi, Kencong,
dapat dilihat bahwa persentase imunisasi Umbulsari, dan Sumberbaru, ditandai
bayi tertinggi yaitu di daerah Mumbulsari dengan warna merah.
sebanyak 107,07%. Sementara persentase
imunisasi bayi terendah yaitu di daerah Menganalisis hubungan cakupan
Jelbuk sebanyak 80%. kunjungan bayi ke puskesmas dengan
persentase bayi yang sudah diimunisasi
Mendeskripsikan pemetaan persentase di Kabupaten Jember tahun 2016.
bayi yang sudah diimunisasi di Bedasarkan data yang diperoleh
Kabupaten Jember tahun 2016 dari Profil Kesehatan Kabupaten Jember
berdasarkan kategori warna. tahun 2016, cakupan kunjungan bayi
selama lima tahun terakhir di Kabupaten
Jember dapat diamati pada gambar berikut.

Bersadarkan tampilan warna pada


hasil peta digital yang telah dibuat, maka
Cakupan kunjungan bayi selama lima
wilayah dengan persentase imunisasi bayi
tahun berturut-turut cenderung mengalami
yang cukup yaitu Jelbuk, Patrang, dan
kenaikan. Selama tahun 2012-2016,
Semboro, ditandai dengan warna krem.
cakupan kunjungan bayi yang tertinggi
Untuk wilayah dengan persentase
yaitu pada tahun 2016 sebanyak 34.219.
imunisasi bayi yang tinggi yaitu
Sedangkan jumlah bayi yang sudah Hipotesis:
diimunisasi tahun 2015 sebanyak 34.688 Ho = tidak ada pengaruh cakupan
mengalami penurunan pada tahun 2016 kunjungan bayi ke puskesmas terhadap
yaitu sebanyak 34.035 (Kabupaten Jember presentase bayi yang diimunisasi.
dalam Angka, 2016). Ha = ada pengaruh cakupan kunjungan
bayi ke puskesmas terhadap presentase
bayi yang diimunisasi.
Adapun hasil atau output SPSS uji regresi
logistik sederhana yaitu sebagai berikut.

Nilai signifikansi 0,676 lebih dari alpha

Dari data di atas, maka peneliti 0,05. Sehingga Ho diterima, Ha ditolak,

menggunakan aplikasi SPSS untuk yang berarti bahwa tidak ada pengaruh
cakupan kunjungan bayi ke puskesmas
menganalisis apakah ada pengaruh
kunjungan bayi ke puskesmas terhadap terhadap presentase bayi yang diimunisasi.
Berdasarkan observasi dan analisis
presentase bayi yang diimunisasi dengan
menggunakan uji regresi logistik peneliti terhadap hasil uji di atas, maka
tingkatan imunisasi dikategorikan menjadi
sederhana. Variabel dependent yaitu
presentase bayi yang diimunisasi, dengan 3 yaitu cukup, tinggi, dan sangat tinggi
tidak berhubungan dengan cakupan
kategori cukup = 0, tinggi = 1, dan sangat
tinggi = 2. Sedangkan variabel kunjungan bayi ke puskesmas. Jadi,
sebanyak apapun jumlah bayi yang
independennya yaitu jumlah kunjungan
bayi ke puskesmas. berkunjung ke puskesmas tidak
mempengaruhi tingkat imunisasi yang
sudah dilakukan. Karena presentase
imunisasi bayi itu sendiri diambil dari
berapa persen jumlah bayi yang
diimunisasi dari jumlah kunjungan bayi ke
puskesmas. Misal, kecamatan Mumbulsari
dengan jumlah kunjungan bayi sebanyak
1105 telah melakukan imunisasi bayi sebanyak apapun cakupan atau jumlah
sebesar 107,07%. Maka, sebanyak kunjungan bayi ke Puskesmas tidak berarti
107,07% dari 1105 telah melakukan bahwa pemberian imunisasi juga
imunisasi secara keseluruhan sehingga meningkat. Hal ini dapat dipengaruhi oleh
kecamatan Mumbulsari masuk dalam beberapa faktor di antaranya banyak
kategori sangat tinggi dalam pemberian kunjungan bayi pada tahun 2016 yang
imunisasi kepada bayi. Yang kedua, melakukan pemeriksaan kesehatan selain
kecamatan Sumbersari dengan jumlah imunisasi, misalnya berobat karena terkena
kunjungan bayi paling tinggi yaitu 2075. penyakit tertentu atau melakukan stimulasi
Sebanyak 92,53% dari 2075 telah deteksi intervensi dini tumbuh kembang
melakukan imunisasi bayi yaitu sekitar (SDIDTK) bayi.
1919 bayi. Hal ini menunjukkan bahwa Sementara jumlah bayi diimunisasi
sekitar 156 bayi yang berkunjung ke yang mengalami penurunan dari tahun
puskesmas tidak melakukan imunisasi, 2015 ke tahun 2016 juga dapat disebabkan
melainkan bisa juga memeriksakan oleh beberapa faktor. Adapun faktor yang
kesehatan lainnya, seperti berobat akibat mungkin yaitu pertama, pekerjaan ibu
terkena penyakit tertentu atau hanya yang terlalu sibuk. Ibu yang bekerja di
melakukan stimulasi deteksi intervensi pagi hari tidak dapat melakukan kunjungan
dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi. ke posyandu untuk melakukan imunisasi
Kemudian yang ketiga, kecamatan Patrang bayi karena mereka sibuk bekerja dan
dengan kunjungan bayi sebanyak 1493. kurang memiliki waktu sehingga perhatian
Maka 85,90% dari 1493 yaitu sekitar 1282 terhadap kesehatan anakpun berkurang.
bayi telah melakukan imunisasi. Tersisa Hal ini akan berdampak pada pengetahuan
211 bayi yang tidak melakukan imunisasi, ibu terhadap pentingnya imunisasi yang
sehingga kecamatan Patrang masuk dalam juga semakin berkurang.
kategori cukup dalam pemberian imunisasi Kedua, yaitu kurangnya dukungan
bayi. keluarga kepada ibu untuk membawa
Pencapaian target cakupan bayinya imunisasi. Motivasi dari keluarga
kunjungan bayi itu sendiri sangat ini sangat berpengaruh untuk menambah
dipengaruhi oleh keaktifan Posyandu kepercayaan ibu terhadap pemberian
setiap bulannya dan partisipasi keluarga imunisasi dasar pada bayi, sehingga dapat
untuk membawa bayinya ke posyandu, mempengaruhi status imunisasinya.
salah satunya untuk melakukan imunisasi. Ketiga, bisa juga karena peran petugas
Namun jika dilihat dari data di atas, maka kesehatan yang kurang maksimal dalam
memberikan pelayanan. Peran petugas imunisasi bayi terendah yaitu di
imunisasi dalam memberikan pengetahuan daerah Jelbuk sebanyak 80%.
dan informasi tentang imunisasi  Jumlah bayi yang sudah diimunisasi
merupakan salah satu tindakan yang paling tahun 2015 sebanyak 34.688
penting dan paling spesifik untuk mengalami penurunan pada tahun
mencegah penyakit yaitu dengan 2016 yaitu sebanyak 34.035,
memberikan informasi atau penyuluhan berbanding terbalik dengan cakupan
kesehatan tentang imunisasi (Chandra, kunjungan bayi selama lima tahun
2017). berturut-turut cenderung mengalami
Berdasarkan analisis di atas, kenaikan selama tahun 2012-2016.
menunjukkan bahwa kesadaran  Berdasarkan uji regresi logistik
masyarakat untuk memeriksakan sederhana, maka tidak terdapat
kesehatan bayinya ke Puskesmas, pengaruh cakupan kunjungan bayi ke
khususnya untuk melakukan pemberian puskesmas terhadap presentase bayi
imunisasi masih perlu diitingkatkan. Oleh yang diimunisasi. Semisal jumlah
karena itu sangat diharapkan agar petugas kunjungan bayi hanya 500 dan bayi
kesehatan lebih sering untuk melakukan yang berkunjung untuk melakukan
kunjungan rumah pada orang tua yang imunisasi sebanyak 490 atau hampir
memiliki bayi di wilayah kerjanya, dan memenuhi jumlah kunjungan bayi,
memberikan penjelasan bahwa pemberian maka presentase bayi yang
imunisasi sangat penting untuk kesehatan diimunisasi pasti masuk dalam
dan tumbuh kembang bayi. Sehingga kategori sangat kuat. Karena hampir
nantinya akan terjadi peningkatan kualitas keseluruhan bayi yang berkunjung
pelayanan kunjungan bayi, khususnya melakukan imunisasi.
pemberian imunisasi yang dapat  Kemungkinan kunjungan bayi ke
mempercepat penurunan angka kematian Puskesmas tidak hanya melakukan
bayi dan meningkatkan kualitas dan imunisasi saja, melainkan juga
kelangsungan hidup bayi. memeriksakan kesehatan lainnya.
Namun kesadaran masyarakat untuk
KESIMPULAN memeriksakan kesehatan bayinya,
 Persentase imunisasi bayi tertinggi khususnya pemberian imunisasi masih
yaitu di daerah Mumbulsari sebanyak perlu diitingkatkan sehingga akan
107,07%. Sementara persentase
mempercepat penurunan angka
kematian bayi.

DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. 2016.
Profil Kesehatan Kabupaten Jember.
Jember.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember.
2016. Kabupaten Jember dalam
Angka. Jember.
Faiqatul Hikma, dkk. 2016. Jurnal
Manajemen Informasi Kesehatan
Indonesia: Pemetaan Persebaran
Penyakit Tuberkulosis Di Kabupaten
Jember Tahun 2013-2015. Vol. 4
No.1 Maret 2016 ISSN:2337-6007
(online); 2337-585X (Printed).
Jember.
Nurul Hidayah, dkk. 2017. Jurnal
Endurance: Faktor Yang Berhubungan
Dengan Pemberian Imunisasi Dasar
Lengkap Pada Bayi Tahun 2017. Vol.
3 No.1 Februari 2018 (153-161).
Pekanbaru, Riau.

Anda mungkin juga menyukai