(DIKLAT)
RSU GUNUNG SAWO TEMANGGUNG
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan izin Nya maka Panduan Diklat Staf di RSU Gunung Sawo Temanggung
telah selesai disusun.
Panduan Diklat Staf ini merupakan petunjuk dan pedoman bagi staf RSU Gunung
Sawo Temanggung dalam meningkatkan kompetensi pelayanan .
Semoga Panduan Diklat Staf ini bermanfaat bagi Direktur, bagian kepegawaian dan
staf RSU Gunung Sawo Temanggung.
Kami mohon masukan dari pihak terkait untuk perbaikan dari Panduan DiklatStaf ini.
Ditetapkan di : Temanggung
Pada Tanggal:
DIREKTUR
Dr Luciana Dewi
A. Latar Belakang
RSU Gunung Sawo Temanggung memiliki komitmen dalam pelayanan
kesehatan yaitu untuk selalu melakukan pendidikan dan pelatihan kepada para
staf agar mampu memberikan pelayanan yang profesional. Guna mencapai misi
tersebut, bagian diklat senantiasa melakukan upaya di bidang pendidikan dan
pelatihan untuk meningkatkan kompetensi staf agar staf memiliki pengetahuan
dan kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan. Peningkatan
kompetensi staf dilakukan mulai dari peningkatan kompetensi dasar, teknis,
maupun manajerial dan leadership. Peningkatan kompetensi ini dilakukan mulai
dari staf baru sampai dengan jajaran direksi secara berjenjang dan menyeluruh.
Dalam proses pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan diperlukan
pedoman untuk memberikan arah bagaimana pelaksanaan kegiatan diklat.
Selain untuk memberikan arah pelaksanaan kegiatan, buku pedoman harus
dimiliki oleh setiap rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan Akreditasi Rumah
Sakit.
Pedoman Penyelengaraan Diklat bagi institusi RSU Gunung Sawo
Temanggung adalah sebagai berikut :
1. Sebagai upaya transparansi penyelenggaraan Diklat di RSU Gunung Sawo
Temanggung
2. Sebagai sarana RSU Gunung Sawo Temanggung untuk meningkatkan
kemampuan karyawan dan mampu mengaktualisaisikan kompeten
dibidangnya masing – masing.
3. Adanya pelaksanaan sistem penilaian dan prestasi kerja yang
dilaksanakan setelah mengikuti diklat secara obyektif dan aplikasi kerja
yang lebih baik setelah mengikuti Diklat.
Diharapkan dengan adanya pedoman penyelenggaraan Diklat RSU
Gunung Sawo Temanggung, maka dapat dijadikan sebagai pegangan oleh
pihak yang berkepentingan, guna menyelenggarakan Diklat di luar maupun
didalam RSU Gunung Sawo Temanggung secara transparan dan objektif juga
B. Tujuan
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RSU Gunung Sawo
Temanggung
2. Meningkatkan pengetahuan keilmuan ketrampilan dan wawasan karyawan
sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi
3. Memenuhi standart untuk dapat menjalankan tugas profesi
4. Meningkatkan kemampuan administrasi dan manajemen
5. Meningkatkan pengembangan karir dan penghargaan atas prestasi
karyawan
C. Kegunaan Diklat
1. Aspek Administrasi
Data pendidikan dan pelatihan mempunyai nilai administrasi karena
datannya menyangkut catatan tentang program, pelaksanaan, evaluasi
dan tindak lanjut pendidikan dan pelatihan karyawan RSU Gunung Sawo
Temanggung
2. Aspek Keuangan
Data pendidikan dan pelatihan mempunyai nilai keuangan karena datanya
dapat djadikan bahan sebagai pertimbangan dalam menetapkan biaya
dalan diklat berikutnya dan dapat dipertaggungjawabkan.
3. Aspek Penelitian
Data pendidikan dan pelatihan mempunyai nilai penelitian karena
datanya mengandung informasi yang dapat dipergunakan dalam
penelitian dan pengembangannya ilmu pengetahuan dibidang kesehatan dan
ilmu pendukungnya.
4. Aspek Dokumentasi
Data pendidikan dan pelatihan mempunyai nilai dokumentasi karena isinya
menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai
bahan pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit.
3. Bidang Non Medis terdiri dari administrasi, Cleaning Servis dan satpam
C. Cakupan Kegiatan
Kegiatan penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan di RSU Gunung Sawo
Temanggung dalam upaya meningkatkan ilmu pengetahuan, Keilmuan,
Ketrampilan dan wawasan karyawan dilakukan dengan :
1. Menyusun buku pedoman penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan
RSU Gunung Sawo Temanggung
2. Menyusun Standart Operasional Prosedur (SOP)
3. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya bahwa seluruh kegiatan
pendidikan dan pelatihan di RSU Gunung Sawo Temanggung
diselenggarakan berpedoman pada buku pedoman dan SOP yang telah
disusun dan ditetapkan.
3. Sedini mungkin dilakukan yaitu sejak dimulainya Analisis Kebutuhan Diklat (AKD),
perumusan tujuan pelatihan, disai diklat, perencanaan pelaksanaan diklat,
penyelenggaraan diklat, serta pelaksanaan monitoring, pengendalian dan
evaluasi yang mana memerlukan koordinasi dengan mengajak semua pihak untuk
menelaah bersama serta menyesuaikan pelaksanaan rencana tersebut dengan
rencana unitnya masing-masing.
Teknik adalah suatu cara atau metoda untuk dipergunakan dalam melaksanakan
kegiatan. Sedangkan teknik koordinasi adalah tatacara dan prosedur dalam
melakukan atau meningkatkan koordinasi, teknik tersebut meliputi aspek sarana
koordinasi, pola koordinasi dan pedoman yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan koordinasi.
1. Sarana koordinasi, adalah merupakan alat untuk berkoordinasi yang meliputi hal-
hal sebagai berikut :
a. Kebijaksanaan, merupakan pedoman pelaksanaan tindakan-tindakan tertentu.
Kebijaksanaan dalam penyelenggaraan diklat memberikan arah tujuan yang
harus dicapai oleh segenap instansi atau unit-unitnya, yang merupakan
pegangan atau bimbingan untuk mencapai kesepakatan sehingga tercapai
keterpaduan, keselarasan dalam pencapaian tujuan bersama.
b. Rencana, rencana digunakan sebagai alat koordinasi dan hubungan kerja
karena didalam rencana yang baik akan tertuang secara jelas sasaran, cara
melakukan, waktu pelaksanaan, prasyarat peserta dan lokasi pelaksanaan.
c. Rapat, untuk menyamakan pendapat dan saling pengertian mengenai sasaran
yang ingin dicapai dalam melaksanakan koordinasi. Didalam penyelenggaraan
diklat, rapat dipakai untuk saling mengingatkan kesiapan dan kebutuhan diklat
yang akan dilaksanakan, sehingga kekurangan-kekurangan yang ada dapat
segera diselesaikan, kalau perlu melibatkan bagian lain untuk bersama-sama
menyelesaikannya.
2. Pola koordinasi penyelenggaraan diklat, pola yang sering digunakan dalam
penyelenggaraan diklat meliputi antara lain :
a. Forum, atau bisa juga dalam bentuk rapat-rapat pertemuan yang
diselenggarakan dalam rangka koordinasi persiapan dan lain-lain baik secara
formal maupun non formal untuk membahas suatu permasalahan, biasanya
dalam forum akan dibahas permasalahan tentang : Tenaga Pengajar /
Widyaiswara, persiapan sarana prasarana, akomodasi dan konsumsi, serta
proses pemanggilan peserta diklat oleh penyelenggara diklat, Penjadwalan
diklat, persiapan tentang pembukaan dikalt dan lain sebagainya.
Kendala atau hambatan dalam proses penyelenggaraan diklat, secara umum ada
dua yaitu :
1. Alat koordinasi, disini yang terjadi adalah adanya pekerjaan yang berlebihan, tidak
pendelegasian pekerjaan, sehingga beban pekerjaan tertumpu pada salah satu
bagian saja. Hal ini bisa terjadi bila rumusan tugas dan fungsi dari masing-masing
bagian kurang/tidak jelas. Bisa juga terjadi kalau proses alur informasi tidak
berjalan sebagaimana mestinya, sehingga pekerjaan yang sifatnya berantai tidak
adanya terselesaikan karena tidak adanya informasi yang berkelanjutan. Yang
paling parah adalah bilamana terjadi ego sektor yaitu rasa ingin lebih kelihatan
ber”prestasi”, ingin lebih menonjol diantara bagian-bagian yang ada dalam satu
organisasi/instansi.
2. Aspek Manusia, bilamana suatu instansi telah memiliki prosedur-prosedur dalam
menjalankan organisasinya, maka yang biasa terlupakan adalah menjaga agar
sumberdaya manusia yang menjalankan prosedur tersebut, bahkan seringkali
pula kita melupakan dan mengangap sepele hal-hal yang sudah biasa dilakukan
sehari-hari. Didalam ISO pada instansi yang telah menerapkan terdapat klausul
yang menyatakan bahwa bilamana terdapat perubahan dalam didalam isi
prosedur ataupun ada pegawai baru atau mutasi pegawai, maka diwajibkan
dilakukan pelatihan, agar prosedur tersebut dipahami oleh yang bersangkutan.
Dr Luciana dewi
i
7