Anda di halaman 1dari 15

HAKIKAT, KONSEP DASAR DAN PROSES

KEWIRAUSAHAAN

disusun dalam rangka memenuhi penilaian tugas mandiri mata kuliah kewirausahaan

ADE INDRIANI SIAGIAN

1601120014

Dosen Pengampu:

H. Ahmad Sarijaya, S.E., M.Si.

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa penulis sampaikan karena atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Hakikat, Konsep Dasar dan Proses Kewirausahaan” ini. Penulis juga
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah
terlibat dalam membantu penyusunan makalah ini sehingga dapat selesai dengan tepat
waktu.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik
dalam hal materi maupun dalam cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
selesai dengan baik.

Oleh karena itu, penulis dengan rendah hati menerima kritik dan saran yang
membangun untuk dapat menyusun makalah yang lebih baik dikemudian hari. Penulis
sangat berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Palembang, Juni 2017

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................i

Daftar Isi ........................................................................................................................... ii

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................01


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 02
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................02

Bab 2 Pembahasaan

2.1 Pengertian Kewirausahaan ..................................................................................03


2.2 Karakterisitk Kewirausahaan ...............................................................................04
2.3 Motif-motif menjadi Wirausahawan ...................................................................07
2.4 Proses dalam Kewirausahaan ..............................................................................07
2.5 Ciri-ciri Wirausaha yang Berhasil .......................................................................09

Bab 3 Penutup

3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................11

Daftar Pustaka .................................................................................................................12


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan
penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama
mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan
kreativitas. Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama.
Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa
Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda.
Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan . Kata entrepreneur berasal
dari bahasa Perancis yaitu entreprende yang berarti petualang, pengambil risiko,
kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan
pencipta yang menjual hasil ciptaannya.
Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan
dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda. Secara sederhana
arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil
resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani
mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa
diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti (Kasmir, 2007 :
18).
Entrepreneurship adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang
ada dalam diri Anda untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal
(baik) sehingga bisa meningkatkan taraf hidup Anda dimasa mendatang.
Indonesia entrepreneurial skill untuk bisa menekan sekecil mungkin tingkat
kemiskinan yang tinggi. Menngandalkan investor asing untuk membuka lapangan
kerja tidaklah cukup, menghimbau kepada perusahaan untuk tidak mem-PHK
karyawan atau buruhnya juga sulit diwujudkan. Salah satu cara atau jalan
terbaiknya adalah mengandalkan sector pendidikan utnuk mengubah pola piker
lulsannya dari berorientasi mencari kerja menjadi mencetak lapangan kerja sendiri
alias menjadi wirausahawan mandiri.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian dari kewirausahaan?
1.2.2 Bagaimana karakteristik kewirausahaan?
1.2.3 Apa motif-motif menjadi wirausahawan?
1.2.4 Bagaimana proses kewirausahaan?
1.2.5 Bagaimana ciri-ciri wirausaha yang berhasil?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Mengetahui pengertian dari kewirausahaan
1.3.2 Memahami karakteristik-karakteristik kewirausahaan
1.3.3 Mengetahui motif-motif menjadi wirausahawan
1.3.4 Memahami proses kewirausahaan
1.3.5 Mengetahui ciri-ciri wirausaha yang berhasil
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kewirausahaan


Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif
dalam usaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan
pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahaan adalah
kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya
untuk mencari peluang menuju sukses.
Kewiausahaan sebagai Etika Ekonomi Modern, kewirausahaan sebagai etika
(akhlak, moralitas) ekonomi/bisnis (etika kewirausahaan) berkaitan dengan makna
kewirausahaan sebagai resep bertindak guna menumbuh kembangkan sistem
perekonomian (bisnis) yang modern. Pemaknaan seperti ini tidak saja berlaku
secara tekstual, tetapi dikenal pula secara umum dalam masyarakat.
Kewirausahaan adalah semangat, pelaku dan kemampuan untuk memberikan
tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan diri sendiri dan
atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan/masyarakat, dengan selalu
berusahan mencari dan melayani lebih banyakndan lebih baik, serta menciptakan
dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang
lebih efisien, melalui keberanian mengambil risiko, kreativitas dan inovasi serta
kemampuan manajemen. Sehingga secara ringkas dapat kita katakan bahwa
kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan
menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial,
psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas kepuasan pribadi.
Istilah wirausaha muncul kemudian setelah dan sebagai padanan wiraswasta
yang sejak awal sebagian orang masih kurang sreg dengan kata swasta. Persepsi
tentang wirausaha sama dengan wiraswasta sebagai padanan entrepreneur.
Perbedaannya adalah pada penekanan pada kemandirian (swasta) pada wiraswasta
dan pada usaha (bisnis) pada wirausaha. Istilah wirausaha kini makin banyak
digunakan orang terutama karena memang penekanan pada segi bisnisnya.
Walaupun demikian mengingat tantangan yang dihadapi oleh generasi muda pada
saat ini banyak pada bidang lapangan kerja, maka pendidikan wiraswasta
mengarah untuk survival dan kemandirian seharusnya lebih ditonjolkan.
Berdasarkan konsep tersebut, ada enam hakekat penting kewirausahaan
yakni sebagai berikut (Suryana, 2003: 13):
a. kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan
hasil bisnis;
b. kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda;
c. kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan;
d. kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha
dan perkembangan usaha;
e. kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan
sesuatu yang berbeda yang bermanfaat memberi nilai lebih;
f. kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan
cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang 7 baru yang lebih efisien,
memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk
memberikan kepuasan baru kepada konsumen.

2.2 Karakterisitk Kewirausahaan


a. Motif Berprestasi Tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha
karena adanya motif tertentu,yaitu motif berprestasi. Menurut Gede Anggan
Suhada (dalam Suryana, 2003: 32) motif berprestasi adalah suatu nilai social
yang menekankan pada hasrat utuk mencapai yan terbaik guna mencapai
kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus
dipenuhi.
b. Selalu Perspektif
Seorang wirausaha hendaknya seorang yang mampu menatap depan
dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha
memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Orang yang berorientasi ke
masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke masa
depan. Karena memiliki pandangan jauh ke masa depan maka ia akan selalu
berusaha untuk berkarsa dan berkarya ( Suryana, 2003: 23).
c. Memiliki Kreatifitas Tinggi
Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir
yang baru dan berbeda. Oleh karena itu menurutnya kewirausahaan adalah
berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berfikir sesuatu yang lama
dengan cara-cara baru. Menurut Zimmerer dalam buku yang ditulis Suryana
(2003: 24), mengungkapkan bahwa ide kreativitas sering muncul ketika
wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berfikir sesuatu yang baru dan
berbeda. Oleh karena itu kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari asalnya
tidak ada.
d. Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi
Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi tidaklah sesulit
yang dibayangkan banyak orang. Fakta sejarah menunjukkan kepada 9 kita
bahwa para wirausaha yang paling berhasil sekalipun pada dasarnya adalah
manusia biasa. Sebeer Bathia, seorang digital entrepreneur yang meluncurkan
hotmail.com pada tanggal 1996, baru menyadari hal ini ketika ia berguru
kepada orang-orang seperti Steve Jobs, penemu computer pribadi (Apple). Dan
kesadaran itu membuatnya cukup percaya diri ketika menetapkan harga
penemuannya senilai 400 juta dollar AS kepada Bill Gates, pemilik mocrosoft
yang juga manusia biasa.
e. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan
Memiliki Etos Kerja dan Tanggung Jawab Seorang wirausaha harus
memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat didalam
mencurahkan semua perhatiannya pada usaha yang akan digelutinya, di dalam
menjalankan usaha tersebut wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang
menggebu-gebu dan menyala-nyala dalam mengembangkan usahanya, ia tidak
setengahsetengah dalam berusaha, berani menanggung resiko, bekerja keras
dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada di pasar.
f. Mandiri atau Tidak Ketergantungan
Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berfikir kreatif dan
bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan
hidup. Seorang wirausaha harus dituntut untuk selalu menciptakan hal yang
baru dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang 10 ada di
sekitarnya, mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru,
menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang sudah ada,
dan menemukan cara baru untuk memberkan kepuasan kepada knsumen.
g. Berani Mengambil Resiko
Richard Cantillon, orang pertama yang menggunakan istilah entrepreneur
di awal abad ke 18, mengatakan bahwa wirausaha adalah seseorang yang
menanggung resiko. Wirausaha dalam mengambil tindakan hendaknya tidak
didasari oleh spekulasi, melainkan perhitugan yang matang. Ia berani
mengambil resiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan. Oleh
sebab itu wirasaha selalu berani mengambil resiko yang moderat, artinya resiko
yang diambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian resiko
yang didukung komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus
berjuang mencari peluang sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata
atau jelas dan obyektif, dan merupakan umpan balik bagi kelancaran
kegiatannya (Suryana, 2003: 14-15).
h. Selalu Mencari Peluang
Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang
untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang
lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk
mencapai tujuan serta sikap mental untuk merealisasikan tanggapan yang
positif tersebut.
i. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Wirausahawan yang berhasil juga merupakan pemimpin yang berhasil.
Dikatakan sebagai pemimpin karena mereka harus mencari peluang,
mengumpulkan sumber daya ( bahan, manusia , teknologi, dan modal ) yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan, menentukan tujuan, baik untuk
mereka sendiri maupun untuk orang lain, dan memimpin serta membimbing
orang lain untuk mencapai tujuan.
j. Memiliki Kemampuan Manajerial
Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang wirausaha
adalah kemampuan untuk managerial usaha yang sedang digelutinya, seorang
wirausaha harus memiliki kemampuan perencanaan usaha, mengkoordinasikan
usaha, mengelola usaha dan sumer daya manusia, mengontrol usaha, maupun
kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaannya yang kesemuannya itu
adalah merupakan kemampuan managerial yang wajib dimiliki dari seorang
wirausaha, tanpa itu semua maka bukan eberhasilan yang diperoleh tetapi
kegagalan usaha yang diperoleh.

2.3 Motif-motif menjadi Wirausahawan


Ada beberapa alasan seseorang berwirausaha, antara lain:
a. Alasan keuangan, yaitu untuk mencari nafkah, untuk menjadi kaya, untuk
mencari pendapatan tambahan, sebaagai jaminan stabilitas keuangan.
b. Alasan social yaitu memperoleh gengsi/status, untuk dapat dikenal dan
dihormati, untuk menjadi panutan, agar dapat bertemu dengan orang
banyak.
c. Alasan pelayanan, yaitu memberi pekerjaan kepada masyarakat,
membantu anak yatim, membahagiakan orang tua, demi masa depan
keluarga .
d. Alasan memenuhi diri, untuk menjadi atasan/mandiri, untuk mencapai
sesuatu yang di inginkan, untuk menghindari ketergantungan pada orang
lain, agar lebih produktif dan untuk menggunakan kemampuan pribadi.

2.4 Proses dalam Kewirausahaan


Menurut Srie Sulastri (2008) ,pengembangan kewirausahaan di awali dari proses
sebagai berikut:
a. Proses Inovasi
Faktor yang mendorong terjadinya inovasi,yaitu keinginan berprestasi, adanya
sifat penasaran, keinginan menanggung resiko, dan pengalaman
b. Proses Pemicu
Faktor yang mendorong seseorang terjun ke dunia bisnis yaitu adanya
ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada, terjadinya pemutusan hubungan
kerja,keberanian menanggung resiko, dan komitmen yang tinggi terhadap
bisnis
c. Proses Pelaksanaan
Faktor yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis yaitu kesiapan mental
wirausaha secara total, adanya manager sebagai pelaksana kegiatan, dan
adanya visi jauh kedepan untuk mencapai keberhasilan
d. Proses Pertumbuhan
Proses pertumbuhan didorong factor organisasi,yaitu adanya tim yang kompak
dalam menjalankan usaha, adanya strategi yang mantap, adanya struktur dan
budaya organisasi yang baik dan adanya produk yang menjadi unggulan.

Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha terdiri dari:


a. Tahap Memulai
Tahap ini dimana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala seuatu yang diperlukan,di awali dengan melihat peluang
usaha baru yang mungkin,apakah membuka usaha baru atau melakukan
franchising. Juga memilih usaha yang akan dilakukan apakah di bidang
pertanian,industri atau manufaktur, maupun produksi atau jasa.
b. Tahap melaksanakan usaha
Tahap ini seseorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait
dengan usahanya. Mencakup aspek-aspek : Pembiayaan, SDM, Kepemilikan,
Organisasi, Kepemimpinan yang meliputi bagaimana pengambilan resiko dan
mengambil keputusan pemasaran dan melakukan evaluasi.
c. Mempertahankan usaha
Tahap ini dimana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai untuk
ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
d. Mengembangkan usaha
Tahap dimana jika hasil yang diperoleh tergolong psitif atau mengalami
perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha yang menjadi salah
satu pilihan yang mungkin di ambil.

2.5 Ciri-ciri Wirausaha yang Berhasil


Ciri-ciri wirausaha yang berhasil menurut Kasmir (2007: 27–28) adalah sebagai
berikut:
a. Memiliki visi dan tujuan yang jelas
Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju
sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha
tersebut
b. Inisiatif dan selalu proaktif
Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu
sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai
pelopor dalam berbagai kegiatan.
c. Berorientasi pada prestasi
Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada
prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan
pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang
dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.
d. Berani mengambil risiko
Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan
dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
e. Kerja keras
Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia
datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu
kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu
mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit
dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
f. Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, baik sekarang
maupun yang akan datang
Tanggungjawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga
moral kepada berbagai pihak.
g. Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan
harus ditepati
Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk
segera ditepati dana direalisasikan.
h. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik
yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak
Hubungan baik yang perlu dlijalankan, antara lain kepada : para pelanggan,
pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kewirausahaan sebagai proses inovasi yang berbeda nilainya dengan


menggunakan usaha dan waktu serta memikul banyak resiko yang menyertainya
mampu memberikan kepuasan tersendiri bagi setiap pelaku wirausaha tersebut. Pada
hakekatnya, kewirausahaan sejati harus berciri berdasarkan pada keinginan berprestasi,
perspektif, kreatif, inovatif, komitmen, mandiri, berani, aktif mencari peluang, berjiwa
pemimpin, dan mampu dalam manajerial.

Alasan seseorang menjadi wirausahawan antara lain alasan keuangan, social,


pelayanan dan memenuhi diri. Proses kewirausahaan sendiri terdiri atas proses inovasi,
pemicu, pelaksanaan dan proses akhir yakni pertumbuhan. Kewirausahaan yang
berkemungkinana berhasil berkarakteristik utama memiliki tujuan (goals) yang jelas
dan pelakunya bekerja keras dalam mencapai tujuan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Arif, Abd. Ghafar. 2013. “Konsep Dasar Kewirausahaan” dalam http://mrblack-


manis.blogspot.co.id/2013/12/prakarya-dan-kewirausahaan.html, diunduh pada tanggal
17 Juni 2017, pukul 20.37 WIB

Helmi, Syafrizal. 2009. “Proses Kewirausahaan” dalam


http://syafrizalhelmi.blogspot.co.id/2009/01/proses-kewirausahaan.html, diunduh pada
tanggal 17 Juni 2017, pukul 21.08 WIB

Kasmir. 2007. Kewirausahaan. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa

Srie Sulastri, Atty. 2008. Kewirausahaan: Karakteristik Wirausaha. Bandung: Grafindo Media
Pratama

Suryana. 2003. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai