Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN METODE KANGURU DI RUANG MELATI


RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG

Pokok Bahasan : Perawatan Metode Kanguru


Sasaran : Ibu – ibu yang bayinya sedang dirawat di Ruang Melati
RSUD Kabupaten Temanggung
Hari/Tanggal : Kamis, 25 September 2018
Waktu : 09.00 – 09.45 WIB

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah pemberian penyuluhan ini diharapkan ibu-ibu mampu memahami
dan dapat menerapkan perawatan metode kanguru terhadap bayinya.

2. Tujuan Khusus
Setelah pemberian penyuluhan ini diharapkan ibu-ibu mampu :
a. Menjelaskan pengertian Perawatan Metode Kanguru.
b. Menjelaskan tujuan dari Perawatan Metode Kanguru.
c. Menjelaskan manfaat dari Perawatan Metode Kanguru.
d. Menjelaskan syarat-syarat dilakukannya Perawatan Metode Kanguru.
e. Menjelaskan tipe dari Perawatan Metode Kanguru.
f. Menjelaskan persiapan alat, ibu dan bayi sebelum dilakukan Perawatan
Metode Kanguru.
g. Menjelaskan langkah – langkah dari Perawatan Metode Kanguru.

B. Sasaran
Ibu-ibu yang bayinya sedang di rawat di Ruang Melati RSUD Kabupaten
Temanggung.
C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Demonstrasi

D. Media
1. Lembar Balik
2. Leaflet
3. Demontrasi dengan panthom bayi

E. Waktu dan Tempat


Hari/tanggal : Selasa, 25 September 2018
Jam : 09.00 – 09.45 WIB
Tempat : Ruang Melati

F. Pengorganisasian
1. Leader : Nurlianawati
2. Pemateri : Fitriana Khoirunnisa
3. Demonstran : Nauval Fahlan Alin
4. Fasilitator dan dokumentator : Dyah Rochmawati
Annisah Dwi Astuti
G. Uraian Tugas
1. Leader
Bertanggung jawab memberikan penyuluhan tentang pengertian, tujuan
dan manfaat perawatan metode kanguru.
2. Pemateri
Menyampaikan materi mengenai perawatan metode kanguru.
3. Demonstrator
Memperagakan langkah-langkah teknik perawatan metode kanguru.
4. Fasilitator
a. Memotivasi peserta agar berperan aktif.
b. Membuat absensi penyuluhan.
c. Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan.
5. Dokumentator
Mendokumentasikan kegiatan yang berlangsung.

H. Setting Tempat

1 2
3
4

5
Keterangan :
1 : Leader dan Pemateri
2 : Demonstrator
3 : Pembimbing Klinik
4 : Peserta Penyuluhan
5 : Fasilitator dan Observer

I. Kegiatan
No Tahap Waktu Kegiatan
1. Pembukaan 5 menit a. Memberikan salam.
b. Memperkenalkan diri.
c. Menjelaskan maksud dan tujuan.
d. Melakukan kontrak waktu.
e. Menyebutkan materi/pokok bahasan yang
akan disampaikan.
2. Inti 15 Menit a. Menggali pengetahuan dan pengalaman ibu
tentang Perawatan Metode Kanguru.
b. Menjelaskan pengertian Perawatan Metode
Kanguru.
c. Menjelaskan tujuan Perawatan Metode
Kanguru.
d. Menjelaskan manfaat Perawatan Metode
Kanguru.
e. Menjelaskan syarat – syarat Perawatan
Metode Kanguru.
f. Menjelaskan tipe Perawatan Metode
Kanguru.
g. Menjelaskan persiapan alat, ibu dan bayi
sebelum dilakukan metode kanguru.
h. Menjelaskan langkah – langkah Perawatan
Metode Kanguru.
i. Memberikan kesempatan pada pasien untuk
bertanya.
j. Menjawab pertanyaan yang diajukan.
k. Mengevaluasi pengetahuan peserta tentang
materi yang telah disampaikan.
l. Penyerahan/ pembagian leaflet.
3. Evaluasi 5 menit a. Menyimpulkan inti penyuluhan.
b. Menyampaikan secara singkat materi
penyuluhan.
c. Memberi kesempatan kepada peserta untuk
bertanya.
d. Memberi kesempatan kepada peserta untuk
menjawab pertanyaan yang dilontarkan.
4. Penutup 5 menit a. Menyimpulkan materi penyuluhan yang
telah disampaikan.
b. Menyampaikan terima kasih atas perhatian
dan waktu yang telah di berikan kepada
peserta.
c. Mengucapkan salam.
J. Materi
1. Pengertian Perawatan Metode Kanguru.
2. Tujuan Perawatan Metode Kanguru.
3. Manfaat Perawatan Metode Kanguru.
4. Syarat-syarat Perawatan Metode Kanguru.
5. Tipe Perawatan Metode Kanguru.
6. Persiapan alat, ibu dan bayi sebelum dilakukan Perawatan Metode
Kanguru.
7. Langkah – langkah dari Perawatan Metode Kanguru.

K. Metode Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Peserta hadir di tempat pelaksanaan pada waktu yang telah ditentukan
b. Persiapan dilaksanakan satu hari sebelum acara
2. Evaluasi proses
a. Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai
dengan baik
b. Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas
c. Peserta antusias mendengarkan materi penyuluhan dari awal sampai
akhir
d. Peserta tidak ada yang meninggalkan tempat selama proses
penyuluhan berlangsung
e. Peserta antusias bertanya sesuai dengan permasalahan yang mereka
hadapi
f. Pelaksanaan penyuluhan berjalan dengan baik
3. Evaluasi hasil
a. Penyuluhan diikuti oleh minimal 75% dari jumlah pasien dan keluarga
pasien yang dirawat di Ruang Melati RSUD Kabupaten Temanggung.
b. Peserta penyuluhan dapat menjawab pertanyaan tentang pengertian,
tujuan dan tahap – tahap perawatan metode kanguru.
L. Lampiran Materi
1. Pengertian Perawatan Metode Kanguru
Perawatan metode kanguru (Kangaroo Mother Care) atau disebut juga
asuhan kontak kulit dengan kulit (skin to skin contact) merupakan metode
khusus asuhan bagi bayi berat lahir rendah atau bayi premature
(Proverawati & Ismawati, 2010).

2. Manfaat Perawatan Metode Kanguru


a. Bagi Bayi
1) Menstabilkan denyut jantung, pola pernapasan, dan stabilisasi
denyut jantung
2) Memberi kehangatan pada bayi
3) Meningkatkan durasi tidur
4) Mengurangi tangisan bayi
5) Mempercepat peningkatan berat badan bayi dan perkembangan
otak
6) Meningkatkan hubungan emosional ibu dan bayi
7) Meningkatkan keberhasilan dan memperlama durasi menyusui
8) Mempersingkat lama rawat di rumah sakit

b. Bagi Ibu
1) PMK mempermudah pemberian ASI
2) Ibu lebih percaya diri dalam merawat bayi
3) Mempererat ikatan batin antara ibu dan bayi

3. Syarat – Syarat Perawatan Metode Kanguru

a. Bayi dengan berat badan ≤ 2500 gram

BBLR dengan berat di bawah 2500 gram, memerlukan berbagai

fasilitas yang memadai dan para ahli untuk membantu menunjang


kehidupannya, salah satunya adalah dengan adanya perawatan metode

kanguru.

b. Keadaan umum bayi stabil

BBLR yang sudah dapat bernafas spontan tanpa bantuan infus dan

tambahan oksigen di ruang perinatal resiko tinggi, dapat

menggunakan perawatan metode ini.

c. Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai, misalnya bayi

dengan ventilator

Bayi dengan ventilator jelas tidak dapat dilakukan perawatan ini,

karena bayi masih dalam pengawasan yang ketat.

d. Perkembangan selama di inkubator baik

Setiap BBLR pada awalnya mendapatkan perawatan di inkubator

sebelum akhirnya akan dilakukan perawatan metode kanguru, dalam

hal ini perlu pengamatan secara kontinyu saat BBLR berada di dalam

inkubator, agar dapat menilai seberapa jauh perkembangan BBLR di

dalam inkubator. Semakin baik kondisi bayi, maka semakin mudah

pula mengambil langkah perawatan selanjutnya, yaitu perawatan

metode kanguru.

e. Minat, kesiapan dan keikutsertaan orang tua, sangat mendukung

dalam keberhasilan.

Orang tua dalam hal ini ayah dan ibu sangat berperan penting dalam

kesuksesan metode ini. Kerjasama antara keduanya dalam


memberikan perawatan metode kanguru sangatlah penting (Maryanti

& Budiarti, 2011).

4. Komponen Perawatan Metode Kanguru

Terdapat 4 komponen dari PMK :

a. Posisi (kangaroo position)

Memegang peran penting dalam mencapai keberhasilan tujuan PMK.

Posisi bayi prematur adalah tegak lurus, bayi hanya memakai popok

dan topi kemudian dilekatkan ke dada ibu sehingga terjadi kontak

kulit dengan kulit, posisi pinggul bayi dalam posisi fleksi (posisi

kodok).

b. Nutrisi (kangaroo nutrition)

ASI adalah makan yang sangat dianjurkan untuk bayi. Pemberian ASI

disesuaikan dengan kondisi bayi.

c. Pemulangan (kangaroo discharge)

Berat badan bayi bukan merupakan patokan utama untuk

memulangkan bayi. Ada beberapa kriteria yang di jadikan acuhan

dalam memulangkan bayi antara lain :

1) Kemampuan bayi menyusu

2) Tanda –tanda vital bayi stabil

3) Pertambahan berat badan setiap hari minimal 20 gram selama 3

hari berturut.

4) Ibu sudah melakukan PMK

5) Ada dukungan keluarga untuk melakukan PMK dirumah


d. Dukungan (kangaroo support)

Bayi dan ibu merupakan satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan.

Hal ini berarti bahwa dukungan harus di berikan agar ibu dan bayi

selalu bersama, karena pemisahan antara ibu dan bayi akan

mempengaruhi jiwanya.

5. Tipe – Tipe Perawatan Metode Kanguru

Terdapat 2 tipe dari perawatan metode kanguru

a. Secara Sewaktu – waktu (Intermitten)

Tipe ini di lakukan pada bayi- bayi yang masih mendapat cairan dan

obat – obatan intravena, bantuan khusus misal oksigen atau minum

melalui gastrik tube (OGT) asuhan seperti ini dilakukan minimal lebih

dari 1 jam.

b. Secara Terus Menerus (Continue)

Tipe ini di lakukan pada bayi yang sudah memenuhi kriteria dan tidak

memerlukan bantuan khusus untuk bernapas.

6. Langkah – Langkah Perawatan Metode Kanguru

a. Cuci tangan, keringkan dan gunakan gel handscrub.

b. Ukur suhu bayi dengan termometer.

c. Pakaikan baju kanguru pada ibu.

d. Bayi dimasukkan dalam posisi kanguru, menggunakan topi, popok

dan kaus kaki.


e. Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu

dan pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan

bayi dengan siku dan tungkai tertekuk, kepala dan dada bayi terletak

di dada ibu dengan kepala agak sedikit mendongak.

f. Dapat pula ibu memakai baju dengan ukuran besar, dan bayi

diletakkan di antara payudara ibu, dengan posisi tegak, dada bayi

menempel ke dada ibu.

g. Posisi bayi diamankan dengan kain panjang atau pengikat lainnya.

Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri dan dengan posisi

sedikit ekstensi. Ujung pengikat berada tepat di bawah kuping bayi.

Posisi kepala bayi yang seperti itu bertujuan untuk menjaga saluran

nafas tetap terbuka dan memberi peluang agar terjadi kontak mata

antara ibu dan bayi. Hindari posisi bayi merunduk ke depan, dan

sangat tengadah. Pangkal paha bayi harus dalam posisi fleksi dan

ekstensi seperti dalam posoisi ”kodok”, tangan harus dalam posisi

fleksi.

h. Ikatkan kain dengan kuat agar saat ibu bangun dari duduk, bayi tidak

tergelincir. Pastikan juga bahwa ikatan yang kuat dari kain tersebut

menutupi dada si bayi. Perut bayi jangan sampai tertekan dan

sebaiknya berada di sekitar epigastrium ibu. Dengan cara ini bayi

dapat melakukan pernafasan perut. Nafas ibu akan merangsang bayi.

i. Setelah posisi bayi baik, baju kanguru diikat untuk menyangga bayi.

Selanjutnya ibu bayi dapat beraktifitas seperti biasa sambil membawa


bayinya dalam posisi tegak lurus di dada ibu (skin to skin contact)

seperti kanguru.
DAFTAR PUSTAKA

Maryanti, Dwi & Budiarti, Tri. (2011). Buku ajar Neonatus, Bayi dan Balita.
Jakarta : CV. Trans Info Medika.
Proverawati, Atikah & Ismawati, Cahyo. (2010). Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR). Yogyakarta : Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai