Anda di halaman 1dari 9

BAB III

ASPEK PASAR

3.1 Pendahuluan
Aspek pasar adalah inti dari penyusunan Studi Kelayakan Bisnis, karena permintan
pasar terhadap produk merupakan dasar untuk menyediakan produk. Oleh karena itu studi
mengenai aspek pasar bertujuan untuk mengetahui besarnya permintaan terhadap produk
yang akan disediakan dan menempatkan produk yang akan dipasarkan pada posisi yang
menguntungkan sehingga proyek bisa dijalankan.
Aspek pasar yang dianalisa meliputi permintaan pasar terhadap produk yang akan
disediakan, analisa tingkat persaingan dan strategi pesaing dalam memasarkan produknya,
sehingga bisa dirancang produk dan metode pemasaran yang bisa memenangkan persaingan.
Hal yang tak kalah pentingnya adalah analisa mengenai pangsa pasar yang akan diperoleh
dengan mempertimbangkan tingkat permintaan, penawaran dan program pemasaran yang
akan diterapkan. Untuk melakukan penelitian mengenai aspek pasar perlu dilakukan studi
secara informal dan formal. Penelitian secara informal bisa dilakukan dengan melakukan tes
pasar di rencana lokasi proyek.
Dari kegiatan survey dan analisa pasar kita mengetahui perkembangan kebutuhan dan
keinginan konsumen serta peluang yang bisa kita ambil. Selanjutnya kita putuskan jenis dan
aspek produk sayuran, lauk pauk, dan buah buahan cepat saji yang akan dikembangkan untuk
memenuhi kebutuhan pasar tersebut. Segmen pasar bahan makanan pokok itu ada pasar
tradisional dan ada pasar modern (swalayan). Ciri khas konsumen pada kedua pasar tersebut
berbeda nyata. Konsumen pasar modern yang menjadi patokan utama adalah kualitas,
sebaliknya konsumen pasar tradisional yang menjadi patokan adalah kuantitas dimana
kualitas nomor dua. Maka dari itu kami memutuskan untuk menggabungkan dua segmen
pasar tersebut dimana perlu ada perlakuan khusus terhadap produk kami kita agar memiliki
nilai tambah dan berkualitas. Perlakuan seperti sortasi, grading, packaging perlu dilakukan
untuk sayuran pada pasar modern.

Perkebunan dan Home Industri MARKISA | 1


3.2 Tujuan
Analisis aspek pasar dalam studi kelayakan bisnis bertujuan untuk ;
a. Mengidentifikasi permintaan dan penawaran makanan sehat.
b. Menganalisis ketersediaan pemasok faktor produksi yang akan dibutuhkan.
c. Menganalisis ketepatan strategi pemasaran yang dipilih.

3.3 Bentuk Pasar


Bentuk pasar yang dimasuki oleh proyek bisnis “MARKISA” adalah bentuk pasar
persaingan sempurna. Dimana produk yang ditawarkan bersifat heterogen karena saat. Serta
adanya kebebasan penjual dan pembeli untuk masuk dan keluar dalam pasar. Dipilihnya
bentuk pasar persaingan sempurna karena produk yang ditawarkan oleh proyek bisnis
“MARKISA” termasuk yang sudah ada di pasar.
3.4 Pasar Potensial
3.4.1 Analisis Permintaan Produk
Permintaan produk “MARKISA” yang berupa sayur organik dan buah-buahan segar
siap saji terhadap peningkatan pendapatan dalam masyarakat akan membawa perubahan pada
peningkatan akan produk sayur organik dan buah-buahan segar. Disamping sejalan
pertumbuhan penduduk dan semakin membaiknya perekonomian nasional membawa dampak
yang cukup untuk meningkatnya permintaan produk sayur organik dan buah-buah segar.
Usaha “MARKISA” dan produknya telah mulai dan terus dikembangkan untuk memenuhi
permintaan pasar yang ada. Peluang pasar yang terbuka membuat produk “MARKISA” ini
dapat bersaing dipasar domestik.
Perimintaan sayur organic dan buah-buahan segar semakin meningkat permintaan
dikota malang dan diluar kota malang, dilansir oleh kominfo kota malang bahwa pada tahun
2014 saja petani dimalang kewalahan untuk memenuhi permintaan sayur organic dan buah-
buah segar dari kota luar malang.

Perkebunan dan Home Industri MARKISA | 2


sayuran lainnya wortel terung bawang daun
petsai/sawi cabai rawit tomat cabai besar
bawang merah kentang kubis

12% 24%
11%
10% 4%

9% 5%
8% 7%
5%
5%

Sumber SPH Tahun 2014

semangka rambutan pepaya


durian salak jeruk siam/keprok
nenas mangga pisang
buah lainnya nangka/cempedak

11% 4% 4% 4% 5%
5%
6%

10% 0%
38%
13%

Sumber SPH Tahun 2014


3.4.2 Analisis Penawaran Pasar
Penawaran kebutuhan pangan organik terhadap peningkatan pendapatan dalam
masyarakat akan membawa perubahan pada peningkatan kebutuhan pangan organik.
Kebutuhan pangan oragnik ini mulai terus dikembangkan untuk memenuhi permintaan pasar
yang ada. Peluang pasar yang terbuka lebar ini membuat produk olahan organik ini dapat
bersaing di pasar domestik maupun pasar ekspor.
Produksi pangan organik secara terus menerus naik dipengaruhi oleh penawaran akan
penyediaan kebutuhan pangan organik dimana terus mengalamai peningkatan di setiap tahun

Perkebunan dan Home Industri MARKISA | 3


nya meski juga akan mengalami penurunan, namun penurunan ini tidak lah signifikan.
Penawaran penyediaan kebutuhan pangan organik, sejalan dengan jumlah populasi yang
relative stabil periode 2012-2016. Secara proporsional rata-rata pertumbuhan pertahun
penyediaan kebutuhan pangan organik selama kurun waktu tersebut menunjukkan bahwa
usaha penyediaan kebutuhan pangan organik mengalami peningkatan.
Perbandingan konsumsi buah dan sayur per kapita sehari dengan konsumsi yang
direkomendasikan pada tingkat nasional tahun 2016 (dalam gram)
450
400
400

350

300

250

200

150
107
100 67
50

0
fruit vegetable recommended
daily intake

Sumber: BPS, Susenas Maret 2012-2016

Proporsi konsumsi buah dan sayur per kapita sehari dibandingkan dengan konsumsi yang
direkomendasikan di Indonesia tahun 2012-2016

Proporsi konsumsi buah dan sayur


Tahun dibandingkan dengan konsumsi
yang direkomendasikan
2012 45%
2013 43%
2014 46%
2015 46%
2016 43%

Perkebunan dan Home Industri MARKISA | 4


Sumber: BPS, Susenas Maret 2012-2016

Konsumsi buah dan sayur per kapita sehari di daerah perkotaan dan pedesaan, tahun 2016 (dalam
gram)
200
180
160
140
120 104
110
100
80
60
40 75
58
20
0
urban rural

Sumber: BPS, Susenas Maret 2012-2016

Perbandingan tern konsumsi buah dan sayur per kapita sehari, tahun 2012 dan 2016 (dalam
gram)

Chart Title

188 189 188

182 182
178
175 176

168 168

2012 2013 2014 2015 2016

Sumber : BPS, Susenas Maret 2012-2016

Konsumsi sayur yang berasal dari pembelian atau produksi sendiri di perkotaan dan pedesaan,
tahun 2016 (dalam gram)

Perkebunan dan Home Industri MARKISA | 5


120 108.94
102.88
96.23
100

80

60

40 35.64
20.98
20
7.46
0
urban rural total

Sumber: BPS, Susenas Maret 2012-2016

Konsumsi buah yang berasal dari pembelian atau produksi sendiri di perkotaan dan pedesaan,
pada tahun 2016 (dalam gram)
100
88.78
90
80
69.44
70
60
48.24
50
40
31.26
30 22.11
20 13.77
10
0
urban rural total

Sumber: BPS, Susenas September 2016


3.4.3 Instrumen Pendukung
Setiap proyek bisnis memiliki kebutuhan alat atau instrumen yang berbeda.
Dimana disetiap proyek bisnis harus didukung instrumen-instrumen yang
terkait.Didalam mendirikan proyek bisnis perkebunan dan usaha penyediaan sayuran
organik dan buah-buahan siap olah “MARKISA” ada beberapa instrumen pendukung
seperti ketersidaan sumber daya alam yang memadai dalam mendirikan perkebunan

Perkebunan dan Home Industri MARKISA | 6


sehingga kami memilih lokasi yang strategis di daerah Samaan, Klojen, Pandesari,
Pujon yang terletak di kawasan lereng Gunung Panderman dengan tanah yang kaya
akan kandungan mineral.Di daerah tersebut juga didukung oleh sumber daya
manusia dimana sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani
maka dari itu kami ingin mengembangkan pertanian organik dan perdagangan hasil
pertanian organik guna untuk mengembangkan potensi tenaga-tenaga ahli di daerah
tersebut.
No Mata Pencaharian Jumlah (jiwa)
Penduduk
1 Petani dan Peternak 25.759 Orang

2 Buruh Tani 7.894 Orang

3 Pengusaha 233 Orang

4 Pengrajin 820 Orang

5 Buruh Bangunan 373 Orang

6 Buruh Perkebunan 175 Orang

7 Pedagang 1.225 Orang

8 PNS 875 Orang

9 ABRI 623 Orang

Sumber : Website Kecamatan Pujon


3.5 Segmen Pasar
3.6 Peramalan Permintaan
Berdasarkan data konsumsi sayuran organik dan buah buahan di Indonesia dari tahun
2015 dibawah ini dapat kita buat peramalan untuk 3 tahun yang akan datang bagaimana
keadaan produksi sayuran dan buah-buahan.Dimana kami menggunakan metode Time Series
dalam menghitung Peramalan Permintaan akan sayuran organik dan buah-buahan.

Perkebunan dan Home Industri MARKISA | 7


Berikut adalah data konsumsi sayuran organik dan buah buahan masyarakat indonesia selama
3 tahun terhitung dari tahun 2015-2017.
3.6.1 Data Konsumsi Sayuran Organik Tahun 2015-2017
Komoditi Sayuran Perkiraan Total Konsumsi Nasional (dalam juta)
2015 2.512.027.800
2016 2.540.241.900
2017 2.600.699.800
Sumber : Badan Pusat Statitik

Metode Time Series (Trend Linear)


Y=a+bX
a = ƩY / n
b = ƩXY / ƩX
Perhitungan Metode Time Series
Tahun Produksi (Y) X XY X2
2015 2.512.027.800 -1 -2.512.027.800 1
2016 2.540.241.900 0 - 0
2017 2.600.699.800 1 2.600.699.800 1
Jumlah 7.652.969.500 - 88.672.000 2

Persamaan :
a = 7.652.969.500/3 = 2.550.989.833,3
b = 88.672.000/2 = 44.336.000
Y = a + bX
Peramalan Konsumsi Sayuran Organik di Indonesia Tahun 2018-2020
No Tahun A b X Y = a +bX
1 2018 2.550.989.833,30 44.336.000 2 2.639.661.833,30
2 2019 2.550.989.833,30 44.336.000 3 2.683.997.833,30
3 2020 2.550.989.833,30 44.336.000 4 2.728.333.833,30

Perkebunan dan Home Industri MARKISA | 8


3.6.1 Data Konsumsi Buah-Buahan Tahun 2015-2017

Komoditi Buah Perkiraan Total Konsumsi Nasional (dalam juta)


2015 1.900.093.800
2016 1.921.434.900
2017 1.964.605.800
Sumber : Badan Pusat Statistik
Metode Time Series (Trend Linear)
Y=a+bX
a = ƩY / n
b = ƩXY / ƩX
Perhitungan Metode Time Series
Tahun Produksi (Y) X XY X2
2015 1.900.093.800 -1 -1.900.093.800 1
2016 1.921.434.900 0 - 0
2017 1.964.605.800 1 1.964.605.800 1
Jumlah 5.786.134.500 - 64.512.000 2

Persamaan :
a = 5.786.134.500 / 3 = 1.928.711.500
b = 64.512.000 / 2 = 32.256.000
Y = a + bX

Peramalan Konsumsi Sayuran Organik di Indonesia Tahun 2018-2020


No Tahun A b X Y = a +bX
1 2018 1.928.711.500 32.256.000 2 1.993.223.500,00
2 2019 1.928.711.500 32.256.000 3 2.025.479.500,00
3 2020 1.928.711.500 32.256.000 4 2.057.735.500,00

Perkebunan dan Home Industri MARKISA | 9

Anda mungkin juga menyukai