ABSTRACT
Implementation of Model Simulation Dinamyc System for Analysis Traffic Congestion in Entrance of Tanjung Priok
Port: Traffic congestion in the gate area of Port Tanjung Priok is considered quite high. Therefore, there must be an
effort to reduce the level of congestion. The objective of this research is to determine the main variables caused traffic
congestion in the gate area of Tanjung Priok Port. System Dynamic is the method that we used, which is a methodology
that studies the interactions in a structure that able to convert into mathematical models which furthermore with can be
simulated by computer to obtain its historical behavior. From the analysis can explain the cause of traffic jam occurred in
the area of entrance of a port Tanjung Priok are not synchronous information between stakeholder of the services of the
port, the spread of scheduling the activity of the export and import being unbalanced, the imbalance between total
number vehicles using road with capacity that runs through the area was also discussed, the management of traffic does
not make every effort to ensure the utilization of information technology and a policy of supporting process of heaping
container at the stacking an area of the port.
Keywords: traffic congestion; Tanjung Priok Port; dynamic system.
ABSTRAK
Tingkat kemacetan lalu lintas di kawasan pintu masuk Pelabuhan Tanjung Priok dinilai cukup tinggi, oleh sebab itu
perlu adanya suatu upaya untuk mengurangi tingkat kemacetan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan
variabel utama yang menjadi penyebab kemacetan lalu lintas di pintu masuk Pelabuhan Tanjung Priok. Metode
penelitian yang digunakan adalah simulasi sistem dinamis, yang merupakan metodologi yang mempelajari interaksi
dalam struktur sehingga dapat diterjemahkanke dalam model-model matematik yang selanjutnya dengan bantuan
komputer disimulasikan untuk memperoleh perilaku historisnya. Dari hasil simulasi dapat diketahui penyebab kemacetan
lalu lintas yang terjadi di kawasan pintu masuk Pelabuhan Tanjung Priok, disebabkan oleh beberapa hal antara lain
adalah tidak sinkronnya informasi antara stakeholder yang memanfaatkan jasa pelabuhan, penyebaran penjadwalan
aktivitas export dan import yang tidak seimbang, ketidakseimbangan antara kapasitas jalan dengan jumlah kendaraan
yang melalui kawasan tersebut, manajemen pengelolaan lalu lintas kawasan yang tidak memaksimalkan utilisasi
teknologi informasi dan kebijakan yang mendukung proses penumpukan container di stacking area pelabuhan.
Kata Kunci: kemacetan lalu lintas; Pelabuhan Tanjung Priok; sistem dinamis.
Salah satu hal yang menonjol dari pendekatan sistem Forrester dikenal sebagai pendiri dinamika sistem,
yaitu pencarian faktor-faktor penting dalam yang berhubungan dengan simulasi interaksi antara
pengkajian masalah untuk mendapatkan objek dalam sistem dinamis. Sistem Dinamika akan
penyelesaian yang sesuai, dengan pemakaian model mempelajari masalah dengan sudut pandang sistem,
kuantitatif untuk membantu proses pengambilan di mana elemen-elemen sistem berinteraksi dalam
keputusan secara rasional. Pendekatan sistem yang hubungan umpan balik yang akan menghasilkan
sesuai, dapat memecahkan masalah yang perilaku tertentu. Interaksi dalam struktur ini
kompleksitasnya tinggi. diterjemahkan ke dalam model matematika yang
kemudian menggunakan simulasi komputer untuk
Pendekatan sistem dalam model kemacetan ini mendapatkan perilaku historis. Faktor sistem
dilakukan dengan menggunakan soft system dan dynamics adalah konsep informasi umpan balik dari
hard system. Model kebijakan dikatakan soft system sistem perilaku, model matematika dari interaksi
karena model tersebut dirancang berdasarkan data dinamis, dan simulasi komputer, akan melakukan
kuantitatif yang ada saat ini, maupun data yang ada serangkaian eksperimen terkontrol mengenai
di masa lalu. Model juga masuk kedalam kategori keadaan sistem dalam laboratorium (Forrester,
soft system, karena setelah dilakukan simulasi, maka 1961).
hasilnya digunakan untuk membuat skenario
kebijakan yang bersifat kualitatif. Kemacetan lalu lintas adalah masalah yang
kompleks, dan masing-masing variabel subsistem
Studi ini menyajikan model desain untuk terkait satu sama lain. Masalah karakteristik ini dapat
pengendalian lalu lintas menggunakan pendekatan dilakukan dengan menggunakan dinamika Sistem.
system dengan mengandalkan ide dan metode yang Menurut Coyle (1996) sistem dinamis terkait dengan
dikembangkan di barat oleh May, A.D (1997), waktu yang bergantung pada bagaimana perilaku
Forrester (1961), Marimin (2004), Mannering, F.L sistem menggambarkan sistem untuk mencapai
(2005) dan Coyle (1996). tujuan utama menggunakan model kualitatif dan
Sistem adalah entitas tunggal yang terdiri dari kuantitatif, bagaimana informasi umpan balik akan
bagian-bagian yang terkait satu sama lain dan mempengaruhi perilaku sistem, dan design untuk
berusaha mencapai tujuan dalam lingkungan yang informasi struktur umpan balik dan kebijakan
kompleks (Marimin, 2004). Pendekatan sistem pengendalian melalui simulasi dan optimalisasi.
muncul karena realitas fundamental dari masalah
III. Metodologi Penelitian
yang sebenarnya adalah kompleksitas, di mana
unitnya adalah keragaman. Keragaman yang begitu Penelitian ini dilakukan di Jakarta Utara, di kawasan
besar tidak dapat dinilai atau dikendalikan oleh satu pintu masuk Pelabuhan Tanjung Priok. Data yang
atau dua metode spesifik. Oleh karena itu, teori dikumpulkan adalah data primer dan sekunder.
menyatakan bahwa sistem adalah konsep meta Pengumpulan data primer dilakukan dengan
sistemik, di mana formalitas dan seluruh proses melakukan wawancara dengan stakeholder antara
disiplin ilmu sosial dapat diintegrasikan (Eriyatno, lain dengan regulator yaitu Dinas Perhubungan
2 Jurnal Penelitian Transportasi Darat Volume 20, Nomor 1, Juni 2018: 1-8
Provinsi DKI, Badan Pengelola Transportasi kata lain, pendekatan ini dapat berfungsi sebagai
Jabodetabek (BPTJ), Badan Pusat Statistik (BPS), sistem peringatan dini dari penerapan suatu
dan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya,dan kebijakan.
operator transportasi serta masyarakat. Sedangkan Sistem dinamik yang akan dilakukan untuk membuat
data sekunder dikumpulkan dari Dinas Perhubungan simulasi kemacetan lalu lintas di Jakarta, terdiri dari
Provinsi DKI Jakarta, Badan Pengelola Transportasi beberapa tahapan simulasi.
Jabodetabek (BPTJ), Badan Pusat Statistik (BPS)
dan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. A. Pemetaan Sistem Nyata
Untuk menyediakan data pendukung dalam Sistem yang ada saat ini yang komponennya terdiri
penelitian ini dilakukan pengamatan partisipan dari wilayah dipetakan, sehingga akan muncul
dengan sekelompok pengguna fasilitas lalu lintas gambaran keberadaan sistem tersebut.
publik di kawasan dimana penelitian dilakukan, B. Formulasi Model Mental
yang tujuannya adalah untuk mengumpulkan lebih Memformulasikan model mental sehingga dapat
banyak informasi kualitatif tentang dampak yang diketahui hubungan antar sub sistem, sebab akibat,
dirasakan, titik kritis dan penyebab kemacetan lalu dan prilaku antar setiap sub sistem, dan faktor
lintas karena sudut pandang pengguna sebagai kemacetan lalu lintas.
pengguna fasilitas transportasi dalam aktivitas sehari-
hari, komunitas pengguna jalan dan pengguna C. Membuat Causal Loop Diagram
komunitas umum di kawasan pintu masuk Diagram ini akan mengungkapan tentang kejadian
Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. hubungan sebab akibat antara subsistem model
Perolehan data juga dilakukan dengan melakukan kemacetan dan antara faktor dalam setiap sub sistem
wawancara kepada para stakeholder dan para ahli tersebut, ke dalam bahasa gambar tertentu. Diagram
yang terhubung ke sistem kontrol lalu lintas di ini digunakan untuk membentuk struktur dari model
Jakarta. Wawancara dengan kuesioner terstruktur kebijakan dalam bentuk diagram lingkar sebab
juga digunakan untuk mengumpulkan informasi akibat.
tentang solusi alternatif untuk mengembangkan D. Pembuatan Model
kebijakan untuk meminimalkan kemacetan lalu
Pembuatan model dilakukan dengan membangun
lintas di Jakarta. Wawancara sangat penting untuk
Soft Floor Diagram (SFD); model kemacetan lalu
memeriksa pertanyaan seperti "Apa jenis sistem
lintas merupakan dasar dari penyelidikan
pengendalian lalu lintas kebijakan dapat mendorong
eksperimantal yang relatif murah dan hemat waktu
untuk membuat pilihan rasional untuk
dibandingkan jika mengadakan percobaan langsung
meminimalkan kemacetan lalu lintas?". Peserta
pada sistem yang nyata. Proses pemodelan dapat
dalam wawancara individu berdasarkan Purposive
dilihat pada Gambar 1.
Sampling Methods.
Proses pemodelan yang dilakukan adalah sebagai
Guna mendapatkan gambaran yang lebih lengkap berikut:
tentang situasi lalu lintas di Jakarta dan data lengkap
dalam sistem dinamika, analisis komprehensif 1. Identifikasi Masalah (Penetapan Batasan); Pada
statistik resmi juga akan dilakukan selain data resmi, tahapan ini akan dilakukan seleksi terhadap
sumber data statistik lain yang dihasilkan oleh kebijakan berdasarkan kebutuhan, yaitu
lembaga seperti Badan Pusat Statistik dan Pemda variabel penentu yang menjadi penyebab
DKI Jakarta (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta). kemacetan lalu lintas di Jakarta. Tahapan ini
Penelitian ini memberikan perhatian khusus pada akan mendefinisikan masalah yang dihadapi
informasi tentang lokasi kemacetan lalu lintas dan dalam kondisi lalu lintas kedalam bentuk model
jenis kemacetan lalu lintas yang dilakukan di tempat- dinamis.
tempat tertentu. 2. Formulasi Dinamis Hipotesa; Dilakukan
dengan cara mengurutkan hipotesa awal dan
Metode analisis yang digunakan adalah dengan
pemetaan (diagram batasan model, diagram
menggunakan simulasi sistem dinamik dengan
subsistem, diagram sebab akibat, pemetaan stok
menggunakan perangkat lunak. Pendekatan sistem
dan aliran, diagram struktur kebijakan).
dinamik memiliki prospek yang sangat baik, sebagai
alat bantu untuk menjawab variabel yang Formulasi
Formulasi
berpengaruh terhadap kemacetan di kawasan pintu Identifikasi
Dinamik
Model
Pengujian
Masalah
masuk Pelabuhan Tanjung Priok. Melalui Hipotesa
Simulasi
pendekatan ini diharapkan prediksi dampak dari
penerapan berbagai skenario kebijakan dapat
Gambar 1.
digunakan sebagai antisipasi kemacetan. Dengan Pembuatan Model.
Implementasi Model Simulasi Sistem Dinamis (...), Fajar Kurniawan 3
3. Formulasi Model Simulasi; Hubungan dominan yang mempangaruhi perkembangan setiap
keterkaitan antara sub sistem model kemacetan sub sistem model kemacetan di kawasan pintu
lalu lintas dapat dijabarkan dalam bentuk masuk Pelabuhan Tanjung Priok.
formulasi, dimana formulasi ini akan dijadikan
input untuk melakukan simulasi model. IV. Hasil dan Pembahasan
Formulasi dapat diperoleh dari: May, A.D (1997)profesor teknik transportasi di
a. Studi literatur dari sub sistem dan faktor Leeds University membuat kontribusi besar untuk
yang digunakan dalam model kemacetan. sistem lalu lintas dengan mengembangkan penelitian
untuk kebijakan transportasi. Studinya menunjukkan
b. Justifikasi pakar terkait. bahwa masalah transportasi, seperti kemacetan,
c. Kecenderungan/Trend dari data sub sistem polusi dan kecelakaan adalah penyebab permasalahn
dan faktor untuk data masa lalu, sehingga publik yang semakin meluas. Survei menunjukkan
diperoleh pola yang dapat diformulasikan bahwa 70% dari penduduk Inggris menilai kondisi
untuk memprediksi perkembangan lalu lintas sebagai puncak permasalahan, dan 60%
kemacetan saat ini. dari penduduk Uni Eropa mempertimbangkan
konsekuensi dari kemacetan lalu lintas mobil di
Pada tahapan ini juga dilakukan estimasi daerah perkotaan yang sangat tidak memuaskan.
parameter yang berpengaruh terhadap tujuan Delay yang diakibatkan oleh masalah transportasi
kajian, dan melihat hubungan perilaku dan juga merupakan masalah serius bagi industri. Sebuah
kondisi awal dari setiap parameter tersebut. studi yang dilakukan oleh konfederasi industri
4. Pengujian; Model kebijakan yang sudah Inggris menunjukkan bahwa kemacetan di jalan
t er b en t u k a ka n d i u j i d e ng an c a r a menelan biaya sebesar £ 15 miliar setiap tahun.
membandingkan hasil perhitungan model Telah teridentifikasi ada tiga masalah utama
dengan kondisi real yang semestinya diperoleh berkenaan dengan jalan perkotaan, antara lain:
melalui fenomena nyata, maupun referensi dari efisiensi-keterlambatan, keamanan dan lingkungan.
pakar terkait. Berdasarkan masalah tersebut, disarankan beberapa
E. Input Data indikator untuk kebijakan transportasi, antara lain:
efisiensi ekonomi, perlindungan lingkungan,
Kegiatan ini dilakukan dengan mengisi data dan keselamatan, aksesibilitas, keberlanjutan, regenerasi
mendefinisikan semua hubungan antara sub sistem ekonomi, keuangan, keadilan dan kepraktisan.
yang satu dengan subsistem yang lain, serta
hubungan antara faktor yang satu dengan faktor Ada banyak variabel yang paling berpengaruh dalam
yang lain, baik yang berada dalam satu sub sistem, meminimalkan kemacetan lalu lintas. Dalam
maupun yang berada diluar sub sistem. hipotesis saya, teknologi Infrastruktur akan menjadi
variabel utama untuk memecahkan masalah.
F. Simulasi Kemudian, Mannering, F.L. Kilareski, W.P. dan
Merupakan proses dinamika prilaku model yang Washburn, S.C, (2005) mencoba memberikan
dilakukan dengan cara me-Run model, sehingga penjelasan lengkap untuk Traffic Infrastructure
dihasilkan grafik dan tabel data prilaku model. Technologies. Sinyal lalu lintas persimpangan adalah
teknologi kontrol lalu lintas yang akrab. Pada
G. Verifikasi persimpangan bersinyal, trade-off antara mobilitas
Merupakan uji konsistensi dan prilaku model, dan keamanan menjadi fokus yang tajam. Prosedur
melalui aktivitas testing dan evaluasi, apabila untuk mengembangkan rencana pengendalian sinyal
hasilnya tidak verified, maka kembali dilakukan lalu lintas (mengalokasikan waktu hijau untuk
pembuatan CLD, dan apabila hasilnya valid, maka pergerakan lalu lintas yang saling bertentangan) telah
dapat dilanjutkan ke proses berikutnya. Model membuat kemajuan signifikan selama bertahun-
kebijakan akan diuji melalui proses simulasi dan tahun. Hari ini, sinyal di persimpangan kritis
hasilnya akan dibandingkan dengan kondisi secara merespon dengan cepat arus lalu lintas yang berlaku.
logis yang semestinya diperoleh melalui fenomena Kelompok sinyal diurutkan untuk memungkinkan
nyata, maupun referensi dari pakar terkait. Verifikasi kelancaran arus lalu lintas, dan dalam beberapa
dari kegiatan ini juga dilakukan dengan focus group kasus, komputer mengontrol seluruh jaringan sinyal.
discussion, sehingga akan muncul penilaian terhadap Singkatnya, mengembangkan teknologi kontrol lalu
hasil simulasi, apabila hasilnya dipandang relevan, lintas akan menjadi jawaban untuk mengurangi
proses akan dilanjutkan. kemacetan lalu lintas.Kemacetan lalu lintas masih
H. Uji Sensitivitas dipengaruhi lagi oleh rendahnya kinerja lembaga-
lembaga yang bertanggungjawab menyelenggarakan
Uji ini dilakukan untuk mendapatkan laverage point, transportasi perkotaan, yang merupakan
sehingga keluarannya berupa faktor-faktor yang permasalahan stuktural, di samping tidak adanya
4 Jurnal Penelitian Transportasi Darat Volume 20, Nomor 1, Juni 2018: 1-8
keterpaduan antara perencanaan tata guna lahan dan bermotor tidak ikut andil dalam meningkatkan
perencanaan transportasi, rendahnya kinerja kemacetan. Infrastruktur dan yang lainnya
pelayanan angkutan umum, serta rendahnya tingkat adalah saling terkait dalam menyebabkan
disiplin pemakai jalan(Sukarto, 2006). terjadinya kemacetan.
Pada umumnya kota-kota besar di Indonesia 5. Fasilitas pendukung jalan kurang sekali.
mengalami hal yang sama dalam bidang transportasi Fasilitas pendukung jalan seperti trotoar sangat
yaitu kemacetan lalu lintas di jalan raya. Kemacetan diperlukan untuk mencegah kemacetan.
penyebabnya dari berbagai kehidupan yang saling Sekarang ini jalan yang sudah sempit masih
terkait misalnya ke disipilinan yang kurang ,low digunakan oleh pejalan kaki, sepeda dan
Inforcement yang lemah, pertumbuhan kendaraan gerobak sehingga menambah sesaknya jalan
yang tidak bisa di imbangi pertumbuhan prasarana tersebut.
jalan. Secara garis besar bahwa kemacetan terjadi
Cox (2015) beranggapan bahwa bahwa kemacetan
akibat kapasitas jalan di lampaui dengan persamaan
disebabkan oleh karena terlalu banyak kendaraan di
tingkat pelayanan = V/C (Volume/Capasity)
kawasan yang sempit. Pada gilirannya kemacetan
mendekati 1. Sebenarnya yang ideal nilai V/C <
memperparah polusi udara. Oleh karena itu,
0,75. (MKJI) (Alhadar, 2011).
penyelesaiannya sederhana, dengan menyebarkan
Berdasarkan penelitian Alhadar (2011) penyebab lalu-lintas dan membuatnya bergerak lebih cepat.
kemacetan di Jakarta, antara lain:
Berdasarkan literatur tersebut dapat ditarik beberapa
1. Buruknya layanan transportasi umum yang ada, point berkenaan dengan faktor penyebab kemacetan
yaitu tidak adanya time table (atau terjadwal), di Jakarta utara, yang digambarkan pada Gambar 2.
tidak berhenti di halte saja, buruknya kualitas
Riset hanya membatasi pada factor utama yang
kendaraan, buruknya pelayanan sopir dan
berperan dalam kemacetan lalu lintas di Jakarta
kondektur.
Utara, khususnya yang berhubungan dengan volume
2. Jumlah kendaraan bermotor yang sangat kendaraan dan manajemen. Kedua faktor ini akan
banyak akibat dari buruknya pelayanan mengerucut kepada satu titik yang menjadi penyebab
angkutan umum seperti dijelaskan pada utama kemacetan di Jakarta.
penyebab pertama.
Berdasarkan pengamatan dan interview dengan
3. Arus urbanisasi yang tidak bisa dibendung dan beberapa stakeholder yang dilakukan di Jakarta
mitos Jakarta sebagai kota harapan. Utara, hal utama yang menyebabkan tingkat
4. Infrastruktur jalan. Kenyataan menunjukkan kemacetan di Jakarta Utara tinggi adalah volume
bahwa infrastruktur jalan di Jakarta sangat kendaraan truk container yang masuk ke kawasan
kurang dibanding dengan jumlah kendaraan kota dan menumpuknya kendaraan berbadan besar di
yang ada. Hal ini yang dijadikan alasan pihak pintu masuk pelabuhan Tanjung Priok yang menjadi
lain yang dituduh menjadi penyebab kemacetan penyebab efek berantai kemacetan di Jakarta Utara.
sebagai penyebab utama kemacetan, seperti Riset ini berupaya untuk mengantisipasi salah satu
anggapan atau sangahan bahwa angkutan sumber kemacetan pada pintu masuk dan keluar dari
umum dan jumlah penjualan kendaraan pelabuhan Pelabuhan Tanjung Priok.
Gambar 2.
Penyebab Kemacetan di Jakarta Utara.
Gambar 3.
Pintu Masuk Pelabuhan Tanjung Priok.
6 Jurnal Penelitian Transportasi Darat Volume 20, Nomor 1, Juni 2018: 1-8
Tabel 1.
Variabel Model Simulasi
Gambar 4.
Causal Loop Diagram titik kemacetan di kawasan pintu masuk Pelabuhan Tanjung Priok
8 Jurnal Penelitian Transportasi Darat Volume 20, Nomor 1, Juni 2018: 1-8