Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN


JANTUNG

Tugas ini untuk memenuhi mata kuliah keperawatan maternitas

Oleh :

Kelompok 2 :

1. Fifin andriani nim (15009)


2. Fidia andrie mahmudi nim (16.10
3. Faizol afandi nim (16.10

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN MALANG


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
Jl. Trunojoyo No.16 Panggungrejo
PEMKAB MALANG
A. Defnisi
Kebutuhan janin akan oksigen dan zat-zat makanan bertambah selama
kehamilan, yang harus dipenuhi melalui darah ibu. Oleh karena itu,
banyaknya darah yang beredar semakin meningkat, sehingga jantung harus
bekerja lebih keras. Dengan demikian selalu terjadi perubahan-perubahan
pada sistem kardiovaskular selama kehamilan yang biasanya masih dalam
batas-batas fisiologis. Namun, dalam beberapa kondisi, perubahan-perubahan
pada sistem kardiovaskular ini tidak dapat ditoleransi ssehingga timbulah
komplikasi. Terlebih pada ibu hamil yang memang telah memiliki riwayat
penyakit jantung. Penyakit jantung pada ibu hamil dapat dibedakan menjadi
empat kelas seperti berikut ini :
1. Kelas 1
a. Tanpa pembatasan gerak fisik.
b. Tanpa gejala pada kegiatan biasa.
2. Kelas II
a. Sedikit dibatasi kegiatan fisiknya.
b. Waktu istirahat tidak ada keluhan.
c. Kegiatan fisik biasa menimbulkan gejala infusiensi jantung.
d. Gejalanya adalah lelah, palpitasi, sesak nafas, dan nyeri
dada(angina pectoris).
3. Kelas III
a. Kegiatan fisik sangat dibatasi. Waktu istirahat tidak ada
keluhan.
b. Sedikit kegiatan fisik menimbulkan keluhan infusiensi jantung.
4. Kelas IV
Waktu istirahat dapat menimbulkan keluhan infusiensi jantung,
apalagi kerja fisik. Kira-kira 80% penderita adalah kelas I dan II.
Kehamilan dapat meningkatkan kelas tersebut menjadi III dan IV,
faktor-faktor lain yang juga dapat mempengaruhi adalah umur,
anemia, adanya aritmia jantung, dan hipertropi ventricular.
B. Etiologi
Perubahan-perubahan pada sistem kardiovaskular disebabkan oleh beberapa
kondisi berikut :
1. Hypervolemia. Kondisi ini dimulai sejak kehamilan 28 minggu dan
mencapai puncaak pada kehamilan 28-32 minggu, lalu menetap.
2. Pembesaran Rahim.
3. Demam rematik.
C. Tanda dan gejala
Berikut ini merupakan tanda dan gejala dari penyakit jantung.
1. Aritmia
2. Pembesaran jantung.
3. Mudah lelaah.
4. Dyspnea.
5. Nadi tidak teratur.
6. Edema pulmonal.
7. Sianosis.
D. Patofisislogi
Keperluan janin yang sedang bertumbuh akan oksigen dan zat-zat
makanan bertambah dalam berlangsungnya kehamilan, yang harus dipenuhi
melalui darah ibu. Untuk tu banyaknya darah yang beredar bertambah,
sehingga jantung harus bekerja lebih berat. Karena itu dalam kehamilan selalu
terjadi perubahan dalam sistem kardiovaskuler yang biasanya masih dalam
batas-batas fisiologik. Perubahan-perubahan itu terutama disebabkan karena :
a. Hidrenia (hypervolemia), dimulai sejak umur kehamilan 10 minggu
dan puncaknya pada usia kehamilan 32-36 minggu.
b. Uterus gravidus yang makin lama makin besar mendorong diafragma
ke atas, ke kiri, dan ke depan sehingga pembuluh-pembuluh darah
besar dekat jantung mengalami lekukan dan putaran.
Volume plasma bertambah juga sebesar 22%. Besar dan saat terjadinya
peningkatan volume plasma berbeda dengan peningkatan volume sel darah
merah : hal ini mengakibatkan terjadinya anemia delusional (pencairan darah).
12-24 jam pasca persalinan terjadi peningkatan volume plasma akibat imbibisi
cairan dari ekstra vascular ke dalam pembuluh darah, kemudian di ikuti
periode diuresis pasca persalinan yang mengakibatkan hemokonsentrasi
(penurunan volume plasa). 2 minggu pasca persalinan merupakan penyesuaian
nilai volume plasma seperti sebelum hamil.
Jantung yang normal dapat menyesuaikan diri, tetapi jantung yang
sakit tidak, oleh Karena itu dalam kehamilan frekuensi denyut jantung
meningkat dan nadi rata-rata 88x/menit dalam kehamilan 34-36 minggu.
Dalam kehamilan lanjut precordium mengalami pergeseran ke kiri dan sering
terdengar bising sistolik di daerah apeks dan katup pulmonal. Penyakit
jantung akan menjadi lebih berat pada pasien yang hamil dan melahirkan,
bahkan dapat terjadi decompensasi cordis.
E. Komplikasi
Penyakit jantung sangat berpengaruh terhadap kehamilan. Adapun pengaruh
penyakit jantung terhadap kehamilan adalah sebagai berikut :
1. Terjadi abortus.
2. Prematuritas pada bayi lahir tidak cukup bulan.
3. Dsimaturitas pada bayi lahir cukup bulan namun dengan berat badan
rendah.
4. Bayi lahir dengan apgar score yang rendah atau bahkan bayi lahir
mati.
5. Kematian janin dalam Rahim (intrauterine fetal death-IUFD).
F. Penatalaksanaan
Pengobatan dan penatalaksanaan penyakit jantung dalam kehamilan
bergantung pada derajat fungsionalnya.
1. Kelas I : tidak ada pengobatan tambahan yang dibutuhkan.
2. Kelas II : biasanya tidak memerlukan terapi tambahan. Kurangi kerja
fisik teruatama antara kehamilan 28-36 minggu.
3. Kelas III : memerlukan digitalis atau obat lainnya. Sebaiknya dirawat
di RS sejak kehamilan 28-30 minggu.
4. Kelas IV ; harus di rawat di RS dan berkolaborasi dengan kardiolog.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian keperawatan
1. Aktivitas dan istirahat.
a. Ketidakmampuan melakukan aktivitas normal.
b. Dyspnea nocturnal karena pengerahan tenaga.
2. Sirkulasi.
a. Takikardi, palpitasi, dan
b. Riwayat penyakit jantung kongenital dan demam rematik.
c. Perubahan posisi diafragma kea rah atas dan ukuran jantung
yang sebanding dengan uterus.
d. Dapat ditemukan murmur diastolic atau presistolik kontinu
serta pembesaran jantung.
e. Tekanan darah dan nadi kemungkinan bisa meningkat.
f. Jari kaki dan tangan (clubbing) mungkin terdapat sianosis.
g. Dapat mengalami edema ekstremitas bawah.
3. Eliminasi
Kemungkinan bisa terjadi penurunan keluaran urine.
4. Makanan dan cairan
a. Obesitas.
b. Dapat mengalami udema ekstremitas bawah.
5. Nyeri dan rasa nyaman
Dapat mengeluh nyeri dada dengan atau tanpa aktivitas.
6. Pernafasan
a. Terdapat batuk yang produktif atau tidak produktif.
b. Bisa terjadi hemoptitis.
c. Frekuensi pernafasan mungkin meningkat.
d. Kemungkinan terjadi dyspnea ataupun ortopnea.
e. Kemungkinan terdapat rales.
7. Keamanan
Infeksi streptococcus berulang.
8. Pemeriksaan diagnostic
a. Sel darah putih (SDP) : terjadinya leukosit menandakan
terjadinya infeksi.
b. Hemoglobin dan hematocrit (Hb dan Ht) : mengetahui apakah
terjadi anemia ataupun polisitemia.
c. Gas darah arteri (GDA) : mengetahui kemungkinan adanya
hal-hal yang membahayakan janin berhubungan dengan
pernafasan ibu.
d. Laju sedimentasi : meningkat kalau terjadi inflamasi jantung.
e. Elektrokardiografi (EKG) : mengetahui kelainan jantung,
seperti disritmia.
f. Echokardiografi : mendiagnosis prolapse katup mitral atau
sindrom Marfan.
g. Pencitraan jantung radionukleotida : mengevaluasi kerusakan
septal atrium atau ventrikel, duktus arteriosus paten, atau pirau
intrakardiak.
h. Amniosintesis : menentukan maturitas janin.
i. Seri ultrasonografi : mendeteksi usia gestasi dan adanya
hambatan dalam perumbuhan janin intrauterus (intra-uterin
growth restriction-IUGR).
j. Kriteria profil biofisik (BPP), tes non-stres atau non stress test
(NST), tes stress kontraksi atau contaction stress test (CST),
volume cairan amniotic, gerakan janin atau fetus movement
(FM), serta gerakan pernafasan janin.
B. Diagnosis keperawatan
Diagnosis keperawatan pada ibu hamil dengan penyakit jantung adalah
sebagai berikut :
1. Risiko penurunan curah jantung berhubungan dengan irama jantung.
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan kelebihan asupan
cairan.
3. Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan
primer dan sekunder.
4. Intoleran aktivitas berhubungan dengan penurunan curah jantung
(cardiac output).
C. Intervensi keperawatan
Rencana tindakan keperawatan untuk diagnosis keperawatan 1
1) Risiko penurunan curah jantung berhubungan dengan
2) Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan risiko
penurunan curah jantung tidak terjadi.
3) Kriteria hasil :
a. Tekanan darah normal.
b. Ibu hamil bebas dari gejala-gejala palpitasi, dyspnea, dan
angina pectoris.
c. Bunyi nafas dan jantung normal.
Intervensi Rasional
1. Pantau klasifikasi fungsional ibu 1. bermanfaat untuk
hamil. mengidentifikasi kedaan atau
a. kelas I : tidak ada batasan kondisi ibu hamil dan kebutuhan-
aktivitas fisik, tidaka ada kebutuhan ibu hamil.
ketidaknyamanan selama
pengerahan tenaga.
b. kelas II : aktivitas biasa dapat
menyebabkan gejala-gejala
palpitasi, dyspnea, dan angina
pectoris.
c. kelas III : lebih kecil dari
aktivitas yang biasa dilakukan
dapat menyebabkan gejala-gejala
penyakit jantung, seperti kelelahan,
dyspnea, dan angina pectoris.
d. kelas IV : gejala-gejala
insufisiensi jantung terjadi saat
tidak adanya aktivitas fisik.

2. Pantau tanda-tanda vital ibu 2. Untuk mengetahui adanya


hamil. dekompensasi jantung karena
intoleransi terhadap beban
sirkulasi, infeksi atau ansietas
yang dapat dilihat dari perubahan
suhu, peningkatan nadi, dan
peningkatan tekanan darah.
3. Auskultasi bunyi nafas ibu. 3. Ibu hamil dengan gangguan
jantung pada klasifikasi III dan
IV, dapat mengalami gagal
jantung kongestif (GJK) dan
kemungkinan gangguan
pernaafasan.
4. Evaluasi DJJ, jumlah gerakan 4. Mengetahui adanya hipoksia
janin setiap hari, dan hasil NST janin akibat kompensasi jantung
sesuai indikasi. ibu yang bisa terlihat dari
takikardi ataupun bradikardia
serta reduksi aktivitas jantung.
5. Berikan informasi tentang 5. Meminimalkan stress jantung
perlunya istirahat yang adekuat (8- dan menghemat energy,
10 jam pada malam hari dan ½ jam khususnya untuk ibu dengan
setiap habis makan). gangguan jantung kelas IV
memerlukan tirah baring selama
kehamilan.

Rencana tindakan keperawatan untuk diagnosis keperawatan 2


1) Kelebihan volume cairan berhubungan dengan kelebihan
asupan cairan
2) Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapka
volume cairan dapat teratasi.
3) Kriteria hasil :
a. Ibu hamil bebas edema patologis.
b. Tidak terjadi gejala dyspnea, distensi vena jugularis,
krekels, hemoptysis.

Intervensi Rasional
1. Intruksikan ibu hamil untuk 1. Penambahan berat badan yang tidak
memantau berat badannya normal pada ibu hamil dapat
setiap hari. menandakan akumulasi cairan dan
ppotensial gagal jantung kongestif
(GJK).
2. Kaji faktor-faktor diet yang 2. Diet yang tidak tepat, khususnya
dapat memperberat retensi defisiensi protein dan kelebihan
cairan, berikan informasi natrium akan memperberat retensi
sesuai kebutuhan. cairan.
3. Kaji ulang tanda dari GJK 3. Untuk mempercepat penanganan
seperti dyspnea, distensi vena atau pengobatan yang dibutuhkan.
jugularis, krekels, hemoptysis.
4. Selidiki adanya batuk yang 4. Batuk yag tidak berhubungan dengan
tidak jelas. masalah pernafasan dapat menandakan
terjadinya GJK.
Rencana tindakan keperawatan untuk diagnosis keperawatan 3
1) Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuat pertahanan
primer dan sekunder.
2) Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan
tidak terjadi infeksi.
3) Kriteria hasil :
a. Tanda-tanda vital normal (tekanan darah, nadi, suhu,
pernafasan).
b. Tidak ada tanda-tanda infeksi (kalor/panas, dolor/sakit,
rubor/kemerahan, tumor/bengkak, fungsio
laesa/kehilangan fungsi).

Intervensi Rasional
1. Kaji faktor-faktor risiko 1. Terdapat peningkatan risiko
individu dan riwayat rematil. endocarditis bakteri pada ibu hamil
prenatal dengan penyakit jantung
dasar seperti kerusakan katup yang
disebabkan oleh proses rematik atau
kongenital prolapse katup mitral,
kerusakan septum ventrikel, stenosis
pulmonal, ataupun katup prostetik.
2. Berikan informasi tentang 2. Bakteremia sementara dapat
risiko endocarditis bacterial terjadi setelah prosedur medical-
selama prosedur medical-bedah bedah.
khusus.
3. Kaji ulang tanda-tanda 3. Tanda-tanda perdarahan dapat
ekimosis, epitaksis selama menunjukkan kebutuhan untuk
pemberian terapi antikoagulan. menurunkan kadar heparin.

Rencana tindakan keperawatan untuk diagnosis keperawatan 4


1) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen.
2) Tujuan : setelah diberikan asuha keperawatan, diharapkan
intoleransi aktivitas dapat teratasi.
3) Kriteria hasil :
a. Tanda-tanda vital normal (tekanan darah, nadi, suhu,
pernafasan).
b. Ibu hamil dapat melakukan aktivitas secara mandiri.

Intervensi Rasional
1. Kaji adanya gejala- 1. Penurunan kapasitas fungsional ibu
gejala subjektif dan hamil menandakan
objekif seperti
berkurangnya aktivitas
fisik ibu hamil atau
ketidakmampuan ibu
hamil untuk melakukan
aktivitas sehari-hari,
kelelahan, terjadinya
gejala-gejala
2. Kaji kondisi ibu hamil 2. Meningkatkan perawatan diri dan
dengan orang-orang intervensi medis sesuai dengan waktu.
terdekatnya.
3. Bantu ibu hamil 3. Kerusakan sirkulasi ataupun pernafasan
menyusun kembali dapat memengaruhi kemampuan ibu hamil
rutinitas setiap hari untuk untuk melakukan aktivitas dan dapat
menurunkan aktivitas fisik mengakibatkan kelelahan. Aktivitas
ibu hamil termasuk dibatasi untuk mengurangi luasnya
istirahat atau periode tidur kerusakan jantung.
yang diperlukan.
4. Identifikasi kebutuhan 4. Diperlukan untuk membantu ibu hamil
terhadap bantuan rumah memaksimalkan istirahat, membatasi
tangga dan adanya kelelahan, dan cadangan fungsi jantung.
sumber-sumber yang
tersedia.
ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL

Tanggal / Jam MRS :

Pengkajian

Tanggal : 10-06-2013

Jam : 08.00 WIB

Tempat : BPS midwifery palangkaraya

A. DATA SUBYEKTIF
1. IDENTITAS
Nama : Ny. ”Y” Nama Suami : Tn. ”U”

Umur : 27 tahun Umur : 30 tahun

Agama : islam Agama : islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : karyawati Pekerjaan : swasta

Penghasilan : ± RP. 1.500.000 Penghasilan : ± RP. 2.000.000

Alamat : jl. Raya PLP No. 23 RT 01/02 Alamat : jl. Raya PLP No.

23 RT 01/02

No Reg : 120xxx

Diagnosa Medis : G1POAO


2. KELUHAN

a. Saat MRS : ibu mengatakan sulit melakukan aktivitas normal, mudah lelah.
ibu juga merasa sulit bernafas, dan merasa nyeri pada daerah dada bagian kiri,
ibu juga sering BAK.
b. Saat Pengkajian (Keluhan Utama) : ibu mengatakan mudah lelah. ibu juga
merasa sulit bernafas, dan merasa nyeri pada daerah dada bagian kiri, ibu juga
sering BAK.
3. RIWAYAT KESEHATAN
3.1 Penyakit yang lalu : ibu mengatkan tidak pernah menderita penyakit
sebelum hamil.
3.2 Penyakit sekarang : ibu mengatakan selama kehamilan ibu tidak pernah
menderita penyakit.
3.3 Penyakit Keluarga : ibu tidak ada riwayat kembar, dan penyakit keturunan
seperti hipertensi, diabetes.
4. RIWAYAT OBSTETRI / KEBIDANAN
4.1 Riwayat Menstruasi
Amenorhea : 05-10-2012 Teratur/tdk : teratur

Menarche : 15 tahun Dismenorhea : iya.

Lama : 5-6 hari Flour Albus : kuning kehijauan

Banyak : 3x/hari

Siklus : 25 hari

5. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS YANG LALU


No Tgl/Bl Usia Tempat Jenis Penol Penyu Anak Nifas Usia Hidu
(Gravi n/Thn Kehami Persalinan Persalina ong lit anak p/M
JK B PB
da) Persali lan n ati
nan
B
1 16-07- 34
2013 minggu

6. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG

6.1 Riwayat Kehamilan ini : G P Ab

6.2 HPHT : 09-10-2012 HPL : 16-07-2013

6.3 Usia Kehamilan : 34 minggu

6.4 Keluhan hamil muda : mual, muntah

6.5 Kapan terasa gerakan : usia kehamilan 17 minggu

Awal

ANC 4 x

Di puskesmas

6.6 Status TT : 2 kali

6.7 Terapi yang pernah diberikan :


6.8 Penyuluhan yg pernah didapat : ibu mengatakan sebelumnya belum pernah

mendapatkan penyuluhan tentang kehamilan.

7. RIWAYAT KB

Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan kontrasepsi

8. RIWAYAT PERNIKAHAN

Usia 22 tahun, berapa kali 1X

Jarak perkawinan & kehamilan pertama 5 th

9. RIWAYAT PSIKOSOSIAL SPIRITUAL & KELUARGA

Ibu mengatakan masih mengikuti kegiatan tasyakuran seperti, 3 bulanan, 7

bulanan.

10. POLA AKTIFITAS

kebutuhan dasar Sebelum hamil Saat hamil


Cairan dan Makan 3x/hari Makan 4-5x/hari
makanan Minum 7-8 gelas/hari Minum 7-8 gelas/hari

Eliminasi BAB 1x/hari BAB 1x/hari


BAK 4-5x/hari BAK 4-6x/hari

Istirahat dan tidur Tidur siang 1 jam/hari Tidur siang 2 jam/hari


Tidur malam ± 8 jam/hari Tidur malam ± 8 jam/hari

Personal hygiene Mandi 2x/hari Mandi 2x/hari


Aktivitas Bekerja Mengikuti senam hamil

B. DATA OBJEKTIF
1. KEADAAN UMUM :

- Kesadaran: composmentis

- TTV :

TD : 160/110 mmHg

Nadi :70x/menit

Pernafasan : 12x/menit

Suhu : 38 oc

- TB: 154 cm

- BB (sebelum & saat hamil): sebelum hamil 43 kg, saat hamil 59 kg

- Lila: 24 cm

2. PEMERIKSAAN FISIK

a. Pemeriksaan Kepala ( Inspeksi, Palpasi)

- Rambut : panjang

- Wajah : tidak ada cloasma gravidarum

- Mata : tidak ikterik

- Hidung : tidak ada polip

- Mulut : lembab

- Telinga : bersih

b. Pemeriksaan Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

c. Pemeriksaan Thorax (Inspeksi, Palpasi, Auskultasi)

- Payudara

Inspeksi ; hiperpigmentasi areola

Palpasi : tidak ada benjolan


- Jantung

Inspeksi : tidak tampak iktus cordis

Palpasi : iktus cordis di sebelah medial linea midklavikula sinistra

Auskultasi : BJ 1

- Paru

Inspeksi : barrel chest

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Auskultasi : tidak ada tambahan suara nafas

a. Pemeriksaan Abdomen (Inspeksi, Palpasi, Auskultasi)

Inspeksi : linea nigra

Palpasi :

- Leopold I :

Teraba bagian bulat, lunak dan tidak melenting.

TFU : 3 jaricm

TBJ : 2790 gram

- Leopold II :

Teraba keras, memanjang seperti papan di sebelah kiri.

DJJ : 155x/menit

Leopold III :

Teraba bulat, keras, melenting


Leopold IV

Difergen

Pemeriksaan Panggul Luar

- Distansia Spinarum, : 24 cm

- Distansia Cristarum, : 27 cm

- Boudloque (Lingkar Panggul) : 85 cm

b. Pemeriksaan Ekstremitas

Tidak ada oedema

c. Pemeriksaan Genetalia

Pemeriksaan Dalam (Vaginal Toucher)

Dilakukan oleh perawat Tanggal : 10-06--2013

Jam 12.00 WIB

Hasil : tidak ada perdarahan pervagina

Pemeriksaan Integumen : tidak oedema

1. PEMERIKSAAN PENUNJANG

- Laboratorium/USG : tidak ada

- Radiologi : tidak ada

2. TERAPI

3. KESIMPULAN

G1P0Ab0 Usia Kehamilan 34 minggu


,Janin tunggal, hidup, intra uteri dengan penyakit jantung

Keterangan:

4. ANALISA DATA

No Tanggal/jam Analisa data Masalah Etiologi

1 10-06-2013 DS : ibu mengatakan mudah Risiko penurunan Ketidakadekuata

lelah. ibu juga merasa sulit curah jantung n jantung

bernafas, dan merasa nyeri memompa darah

pada daerah dada bagian untuk memenuhi

kiri, ibu juga sering BAK. kebutuhan

D0 : TD : 160/110 mmHg metabolism

Nadi :70x/menit tubuh.

Pernafasan : 12x/menit

Suhu : 38 oc

5. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung

6. INTERVENSI
Diagnose keperawatan no 1
No Tgl/jam Tujuan intervensi
1 10-06-2013 Tujuan : setelah dilakukn Nic : perawatan jantung

tindakan keperawatan 1. Secara rutin mengecek pasien baik

selama 2x24 jam irama secara fisik dan psikologis sesuai dengan

jantung kembali normal kebijakan agen atau penyedia layanan.

Kriteria hasil : 2. Pastikan tingkat aktivitas pasien yang

Noc : keefektifan pompa tidak membahayakan curah jantung atau

jantung. memprovokasi seraangan jantung.

1. Tekanan darah sistol. 3. Instruksikan pasien tentang pentingnya

2. Tekanan darah diastole. untuk segera melaporkan bila merasakan

3. Denyut jantung apical. nyeri.

4. Indeks jantung. 4. Evaluasi episode nyeri dada (intensitas,

5. fraksi ejeksi. lokasi, radiasi, durasi, dan faktor yang

6. Denyut nadi perifer memicu serta meringankan nyeri dada).

5. Monitor EKG, adakah perubahan

segmen ST, sebagaimana semestinya.

6. Monitor tanda-tanda vital secara rutin.

7. IMPLEMENTASI

No Analisa data Implementasi

1 DS : ibu mengatakan 1. Secara rutin mengecek pasien baik secara fisik

mudah lelah. ibu juga dan psikologis sesuai dengan kebijakan agen atau

merasa sulit bernafas, dan penyedia layanan.


merasa nyeri pada daerah 2. Pastikan tingkat aktivitas pasien yang tidak

dada bagian kiri, ibu juga membahayakan curah jantung atau memprovokasi

sering BAK. seraangan jantung.

D0 : TD : 160/110 mmHg 3. Instruksikan pasien tentang pentingnya untuk

Nadi :70x/menit segera melaporkan bila merasakan nyeri.

Pernafasan : 12x/menit 4. Evaluasi episode nyeri dada (intensitas, lokasi,

Suhu : 38 oc radiasi, durasi, dan faktor yang memicu serta

meringankan nyeri dada).

5. Monitor EKG, adakah perubahan segmen ST,

sebagaimana semestinya.

6. monitor tanda-tanda vital secara rutin.

8. EVALUASI

No Tanggal/jam Evaluasi

1 12-06-2013 S : ibu mengatakan nyeri sudah mulai berkurang.

O : TD : 125/95 mmHg

N : 80x/menit

S : 37 oC

RR : 28x/menit

A : masalah teratasi sebagian

P : intervensi di lanjutkan

Anda mungkin juga menyukai