59
P-ISSN: 2528-5556, E-ISSN: 2528-6226
Correspondent: Padang has 10 big rivers and 13 small rivers. It has flooding all the
Ana Susanti Yusman time and the big one as held on 21st February 2016 caused 1800
santi.nurdin@gmail.com houses, offices, markets hit by flooding and 4 bridge was broken. The
research aims is to predict amount of discharge of Air Dingin CA,
Batang Kuranji CA and Batang Arau CA for return year of 25 year,
50 year and 100 year. The Rainfall maximum day data is come from
Rainfall station namely Simpang Alai, Gunung Sarik and Ladang
Keywords: Padi from 1975 to 2005. On one hand the rainfall data was analyse
rain plan, frequency / by using Gumbel Method, Log Normal Method and log Pearson
flood discharge plan, Method, on the other hand recharge of every catchment area proceed
Padang by Rational Method. The result as shown that Rainfall data by using
Gumbel and Log Pearson method can be applied in this research.In
addition from both method can conclude that the new rainfall data for
such year as follow 363,3547 mm/hr; 412,9695 mm/hr and 462,3431
page: 59 - 67 mm/hr respectively. Based on the new rainfall data shown that
discharge for return year Q 25,Q 50 and Q 100 for every catchment
area as below: Air Dingin CA is 14.5568 m3/sec,16.5445 m3/sec and
18.390 m3/sec; Batang Kuranji CA 20.4752 m3/sec, 23.2710 m3/sec
and 26.0533 m3/sec and Batang Arau CA is 17.6064 m3/sec,
20.0106 m3/sec and 22.4030 m3/sec.
.
Copyright © 2018 U JSR. All rights reserved.
PENDAHULUAN
Curah hujan adalah salah satu elemen yang penting bagi ketersediaan air di dunia
yang dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya iklim, angin, sinar matahari dan
lainnya. Asdak menjelaskan bahwa curah hujan terjadi apabila berlangsung tiga
kegiatan yaitu kenaikan massa uap air ke tempat yang lebih tinggi sampai saatnya
atmosfer menjadi jenuh ,terjadi kondensasi atas partikel-partikel uap air di atmosfer
dan partikel-partikel uap air tersebut bertambah besar sejalan dengan waktu untuk
kemudian jatuh ke bumi dan permukaan laut (sebagai hujan) karena gaya gravitasi
(Asdak, 2007).
Menurut Bambang bahwa presipitasi adalah turunnya air dari atmosfer ke
permukaan bumi yang bisa berupa hujan, hujan salju, kabut, embun dan hujan es
(Bambang Triatmodjo, 2008) sedangkan Vaughn menerangkan bahwa presipitasi itu
berubah dari waktu ke waktu dan dari suatu tempat ke tempat lain (Hansen,
Israelsen, dan Stringham, 1986).
Data curah hujan sangat dibutuhkan untuk perencanaan bangunan-bangunan sipil
seperti irigasi, bendungan, drainase, jalan raya, pelabuhan dan lainnya. Data ini
dikeluarkan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika tetapi terkadang tidak lengkap.
Banjir yang sering terjadi dikota Padang meresahkan masyarakat untuk itu perlu di
kaji dan diramalkan peluang kejadian banjir berdasarkan curah hujan harian
60
UNES Journal of Scientech Research (UJSR). Vol. 3, Issue 1, Juni 2018: 59-67
61
P-ISSN: 2528-5556, E-ISSN: 2528-6226
METODE PENELITIAN
Metode analisis distribusi frekuensi pada penelitian ini adalah untuk menghitung
curah hujan harian maksimum rencana waktu ulang 25 tahun, 50 tahun dan 100
tahun dengan menggunakan metode Gumbel. Log Pearson type III dan Log Normal
sedangkan untuk debit banjir/frekuensi banjir rencana 25 tahun, 50 tahun dan 100
tahun menggunakan metode rasional.
Metode Gumbel adalah metode yang menggunakan simpangan baku Sx (standard
deviasi), koefisien kemencengan Cs (skewness) dan koefisien kurtosis Ck dengan
rumus sebagai berikut:
𝑛
𝑖=1 (log 𝑋𝑖 − 𝑋)2
𝑆x =
𝑛−1
n
C2 =
𝑛 − 1 𝑛 − 2 𝑛 − 3 𝑠 3 (𝑥 − 𝑥𝑛 )3
n
Ck =
𝑛 − 1 𝑛 − 2 𝑛 − 3 𝑠 3 (𝑥 − 𝑥𝑛 )3
s
Cv =
x
Kemudian frekuensi Curah hujan maximum rencana yang terjadi dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Kt = 6
𝜋 0,5772 + ln ln(𝑇/(𝑇 − 1)
Rn = Xn + Kt. Sx
Metode Log Pearson type III adalah mengubah data dalam bentuk logaritmik
X = Log X kemudian menghitung rata-rata dengan rumus sebagai berikut:
𝑛
𝑖=1 log 𝑥
𝑋 =
𝑛
Simpangan baku dengan rumus:
𝑛
𝑖=1 (log 𝑋𝑖 − 𝑋 )2
𝑆𝑥 =
𝑛−1
62
UNES Journal of Scientech Research (UJSR). Vol. 3, Issue 1, Juni 2018: 59-67
Rn = 𝑋 + Kt S
Rn = Perkiraan nilai yang diharapkan terjadi dengan periode ulang n tahun
𝑋 = Nilai rata-rata hitung variat
Kt = Faktor Frekuensi merupakan fungsi dari peluang atau periode ulang
S = Standard deviasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Curah hujan untuk setiap stasiun curah hujan dihitung dengan menggunakan
Metode Gumbel, Log Pearson dan Log Normal. Hasil tercantum dalam Tabel 1.
Tabel 1. Curah Hujan Rencana dengan Metode Gumbel
Curah Hujan Harian Maximum Metode Gumbel
Tahun Ladang padi Simpang alai Gunung sarik
∑ ˉ (x-xn) (x-xn)^2 (x-xn)^3 (x-xn)^4
1 168 180 100 448 149.3333 -29.6882 881.3876 -26166.7855 776844.0296
2 170 153 196 519 173 -6.02151 36.25853 -218.330915 1314.68078
3 150 140 120 410 136.6667 -42.3548 1793.932 -75981.7159 3218193.32
4 150 419 185 754 251.3333 72.31183 5229 378118.5818 27342445.84
5 180 143 192 515 171.6667 -7.35484 54.09365 -397.850089 2926.123235
6 290 292 253 835 278.3333 99.31183 9862.839 979496.587 97275596.54
7 235 203 315 753 251 71.97849 5180.904 372913.6483 26841763.03
8 215 179 265 659 219.6667 40.64516 1652.029 67146.9907 2729200.267
9 250 174 182 606 202 22.97849 528.0112 12132.90287 278795.8433
10 105 226 193.5 524.5 174.8333 -4.18817 17.54079 -73.4638256 307.6791406
11 100 140 155.5 395.5 131.8333 -47.1882 2226.724 -105075.015 4958297.905
12 121 256 218.5 595.5 198.5 19.47849 379.4118 7390.369787 143953.2782
13 134 120 218 472 157.3333 -21.6882 470.3768 -10201.6131 221254.3402
14 181 160 127.5 468.5 156.1667 -22.8548 522.3437 -11938.0799 272842.8912
15 150 162 121 433 144.3333 -34.6882 1203.269 -41739.2118 1447856.959
16 150 124 111 385 128.3333 -50.6882 2569.291 -130232.653 6601255.138
17 160 180 155 495 165 -14.0215 196.6026 -2756.6646 38652.58745
18 110 196 172 478 159.3333 -19.6882 387.6241 -7631.61033 150252.4572
19 107 249 113 469 156.3333 -22.6882 514.7532 -11678.808 264970.8061
20 85 107 143 335 111.6667 -67.3548 4536.674 -305566.966 20581413.68
21 180 168 195 543 181 1.978495 3.914441 7.744700425 15.32284815
22 177 209 196 582 194 14.97849 224.3553 3360.504673 50335.30117
23 150 130 96 376 125.3333 -53.6882 2882.42 -154751.851 8308344.003
24 160 214 260 634 211.3333 32.31183 1044.054 33735.30053 1090049.227
25 315 220 194 729 243 63.97849 4093.248 261879.8307 16754677.34
26 116 208 242 566 188.6667 690.9785 477451.3 329908566.7 2.2796E+11
27 110 87 204 401 133.6667 71.97849 5180.904 372913.6483 26841763.03
28 110 206 290 606 202 22.97849 528.0112 12132.90287 278795.8433
29 105 103 229 437 145.6667 -33.3548 1112.545 -37108.7679 1237756.967
30 95 87 207 389 129.6667 -49.3548 2435.9 -120223.457 5933609.317
31 96 240 500 836 278.6667 99.64516 9929.158 989392.5672 98588181.94
∑ 16649 543128.9 332357445.5 2.28312E+11
Sumber: Hasil perhitungan
63
P-ISSN: 2528-5556, E-ISSN: 2528-6226
64
UNES Journal of Scientech Research (UJSR). Vol. 3, Issue 1, Juni 2018: 59-67
Curah hujan rencana yang terjadi di setiap stasiun curah hujan kemudian dicek
dengan menggunakan persyaratan yang sudah ditentukan, seperti pada Tabel 5.
65
P-ISSN: 2528-5556, E-ISSN: 2528-6226
Didapat bahwa distribusi dengan menggunakan Metode Gumbel dan Log Pearson
memenuhi sedangkan menggunakan metode log normal tidak memenuhi dengan
demikian maka curah hujan harian maximum rencana yang digunakan untuk
menghitung debit banjir/frekuensi banjir yang terjadi adalah rerata dari curah hujan
Metode Gumbel dan Metode Log Pearson sebagai berikut: R25 = 363,3547 mm/jam;
R50 = 412,9695 mm/jam dan R100 = 462,3431 mm/jam. Setelah curah hujan didapat
maka selanjutnya dicari debit banjir rencana/frekuensi banjir rencana seperti pada
Tabel 6.
Tabel 6. Debit Rencana/Frekuensi Banjir
Debit Rencana ( m3/det )
Q renc Btg Kuranji Btg.Arau Btg Air Dingin
Q 25 20.47525677 17.60649855 14.55686234
Q 50 23.27107684 20.01060036 16.54454769
Q 100 26.05331311 22.40302158 18.39027153
Sumber: Hasil perhitungan
SIMPULAN
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa debit rencana/frekuensi banjir yang
terjadi untuk daerah aliran sungai yang ditinjau yaitu 20 – 26 m3/det untuk Batang
Kuranji, 17 – 22 m3/det untuk Batang arau dan 14 – 18 m3/det untuk Batang Air
Dingin. Debit Bajir rencana/Frekuensi banjir rencana ini dipakai untuk perencanaan
bangunan air seperti drainase, irigasi dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Triatmodjo, Bambang. 2008. Hidrologi Terapan (First). Yogyakarta: Beta Offset.
Asdak, Chay. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta, Gajah
Mada Press
Humaira, Dewi. 2013. Otomasi Interpolasi hujan Wilayah dengan Metode Thiessen ILMU
Komputer Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut
Pertanian Bogor
Dwiratna N.P.S., Nawawi, G. dan Asdak, C. 2013. Analisis Curah Hujan dan
Aplikasinya Dalam Penetapan Jadwal dan Pola Tanam Pertanian Lahan Kering di
Kabupaten Bandung. Bionatura-Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik Vol. 15, N
Kurniawan, Riswandha Dwi. 2017. Mengisi Data Hujan Yang Hilang dengan
menggunakan Metode Autoregressive dan Metode Reciprocal dengan Pengujian Kala
Ulang (Studi Kasus di DAS Bakalan). Program Studi Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta
66
UNES Journal of Scientech Research (UJSR). Vol. 3, Issue 1, Juni 2018: 59-67
Prawaka, Fanny Zakaria, Ahmad Tugiono, Subuh. 2006. Analisis Data Curah Hujan
yang Hilang Dengan Menggunakan Metode Normal Ratio, Inversed Square
Distance, dan Rata-Rata Aljabar (Studi Kasus Curah Hujan Beberapa Stasiun Hujan
Daerah Bandar Lampung). Jurnal Rekayasa Sipil dan DesainVol. 4 No. 3
Hansen, Vaughn E., Orson W. Israelsen, Glen E. Stringham. 1986. Dasar-dasar dan
praktek irigasi. (Endang Pipin Tachyan: Soetjipto, Ed.) (Fourth). Jakarta:
Erlangga.
Yusman, A. S. 2009. Department of Civil Engineering A Flood Management Strategy for the
Harvey River. Curtin University of Technology.
===============
67