Anda di halaman 1dari 16

1.

Penyelesaian:
2.

Penyelesaian:
Rumus Geometri bangun datar
Rumus Bangun Datar

 Rumus Persegi

Luas = s x s = s2 ( Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2, ‘sudah dibuktikan’ )


Keliling = 4 x s
dengan s = panjang sisi persegi

 Rumus Persegi Panjang

Luas = p x l
p = Luas : lebar
l = Luas : panjang
Keliling = 2p + 2l = 2 x (p + l)
dengan p = panjang persegi panjang, dan l = lebar persegi panjang

 Rumus Segitiga

Luas = ½ x a x t
dengan a = panjang alas segitiga, dan t = tinggi segitiga
Panjang sisi miring segitiga siku-siku dicari dengan rumus Phytagoras (A2 + B2 = C2)

 Rumus Jajar Genjang

Luas = a x t
dengan a = panjang alas jajargenjang, dan t = tinggi jajargenjang

 Rumus Trapesium

Luas = ½ x (s1 + s2) x t


dengan s1 dan s2 = sisi-sisi sejajar pada trapesium, dan t = tinggi trapesium

 Rumus Layang-layang

Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2

 Rumus Belah Ketupat

Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2


 Rumus Lingkaran

Luas = π (pi) x jari-jari (r) 2


= πr2
Dengan adalah Luas lingkaran, adalah jika jari-jarinya kelipatan 7 atau jika jari-
jarinya bukan kelipatan adalah jari-jari lingkaran.

Jajar genjang (rumus geometri)

Jajar genjang

dengan alas dan tinggi

Jajar genjang atau Jajaran genjang (inggris parallelogram) adalah bangun datar dua
dimensi yang dibentuk oleh dua pasang rusuk yang masing-masing sama panjang
dan sejajar dengan pasangannya, dan memiliki dua pasang sudut yang masing-masing sama
besar dengan sudut di hadapannya.

Jajar genjang dengan empat rusuk yang sama panjang disebut belah ketupat.

Trapesium (rumus geometri)


Trapesium siku-siku dan trapesium biasa dengan tinggi
Trapesium adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh empat buah rusuk yang dua di
antaranya saling sejajar namun tidak sama panjang.

Trapesium termasuk jenis bangun datar segi empat.

Trapesium yang rusuk ketiganya tegak lurus terhadap rusuk-rusuk sejajar disebut trapesium siku-
siku.

Jenis-jenis trapesium dalam rumus geometri

Trapesium terdiri dari 3 jenis, yaitu:

1. Trapesium sembarang, yaitu trapesium yang keempat rusuknya tidak sama panjang.
Trapesium ini tidak memiliki simetri lipat dan hanya memiliki 1 simetri putar.
2. Trapesium sama kaki, yaitu trapesium yang mempunyai sepasang rusuk yang sama
panjang, di samping mempunyai sepasang rusuk yang sejajar. Trapesium ini memiliki 1
simetri lipat dan 1 simetri putar.
3. Trapesium siku-siku, yaitu trapesium yang mana dua di antara keempat sudutnya
merupakan sudut siku-siku. Rusuk-rusuk yang sejajar tegak lurus dengan tinggi
trapesium ini. Trapesium ini tidak memiliki simetri lipat dan hanya memiliki satu simetri
putar.

Layang-layang (rumus geometri)

Layang-layang

dengan rusuk dan diagonal


Layang-layang adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh dua pasang rusuk yang
masing-masing pasangannya sama panjang dan saling membentuk sudut. Layang-layang dengan
keempat rusuk yang sama panjang disebut belah ketupat.

Belah ketupat (rumus geometri)

Belah ketupat dengan rusuk dan diagonal


Belah ketupat (inggris rhombus) adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh empat
buah rusuk yang sama panjang, dan memiliki dua pasang sudut bukan siku-sikuyang masing-
masing sama besar dengan sudut di hadapannya.

Belah ketupat dapat dibangun dari dua buah segitiga sama kaki identik yang simetri pada alas-
alasnya.
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN LUAS DAN KELILING JAJARGENJANG

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN LUAS DAN KELILING JAJARGENJANG


Contoh soal dan pembahasan keliling jajargenjang berikut ini juga disertai dengan contoh soal
cerita dalam kehidupan sehari-hari. Selamat belajar !!!
Soal 1 : hitunglah keliling suatu jajargenjang yang memiliki sisi 15 cm dan 21 cm
Jawab
K = 2 x (15 + 21)
K = 2 x 36
K = 72 cm
Jadi, keliling jajargenjang tersebut adalah 72 cm
Soal 2: hitunglah luas jajargenjang dengan alas 26 cm dan tinggi 17 cm.
Jawab
L=axt
L = 26 x 17
L = 442 cm2
Jadi, luas jajargenjang tersebut adalah 442 cm2
Soal 3 : tentukan keliling jajargenjang berikut.

Jawab
K = panjang semua sisi
K = 15 + 7 + 15 + 7
K = 44 cm
Atau
K = 2 x (CD + CF)
K = 2 x (15 + 7)
K = 2 x 22
K = 44 cm
Jadi, keliling dari jajargenjang tersebut adalah 44 cm
Soal 4 : tentukan luas jajargenjang berikut.

Jawab
L=axt
L = 13 x 8
L = 104 cm2
Jadi, luas jajargenjang tersebut adalah 104 cm2
Soal 5 : hitunglah keliling jajargenjang berikut, jika panjang CF = 3 cm, EB = 6 cm, dan AD = 5
cm

Jawab
K = 2 x ((CF + EB) + AD)
K = 2 x ((3 + 6) + 5)
K = 2 x 14
K = 28 cm
Soal 6 : Ali mencat dinding yang berbentuk jajargenjang dengan panjang 5 meter dan tinggi 2
meter. Berapakah luas dinding yang dicat Ali tersebut.
Jawab
a = 5 m, t = 2 m
L=axt
L=5x2
L = 10 m2
Jadi, luas dinding yang dicat Ali adalah 10 m2.
Soal 7 : suatu jajargenjang memiliki keliling 52 cm. Jika panjang salah satu sisinya 16 cm,
hitunglah panjang sisi yang lainnya.
Jawab
K = 52 cm
Panjang salah satu sisi yang lain = 16 cm
K = 2 x (16 x y)
52 = 32 x 2y
52 – 32 = 2y
2y = 20
Y = 20/2
Y = 10 cm
Jadi, panjang sisi yang lain adalah 10 cm.
Soal 8 : taman di depan rumah Pak Budi berbentuk jajargenjang. Panjang sisi yang berbeda 8
meter dan 12 meter. Disekeliling taman tersebut dipasang lampu taman tiap 4 meter. Berapa
banyak lampu yang terpasang???
Jawab
K = 2 x (12 + 8)
K =2 x 20
K = 40 m
Dipasangi lampu tiap 4 meter, sehingga :
40 : 4 = 10
Jadi, lampu yang terpasang sebanyak 10 buah
Soal 9 : suatu jajargenjang memiliki luas 1764 dm2 dan panjangnya 63 dm. Tinggi jajargenjang
tersebut adalah … cm.

Jawab
L = 1764 dm2
a = 63 dm
L=axt
1764 = 63 x t
1764 : 63 = t
28 = t
t = 28 dm
t = 28 x 10
t = 280 cm

Jadi, tinggi jajargenjang tersebut adalah 280 cm.


Soal 10 : pada saat olahraga lari, Budi mengelilingi lapangan yang berbentuk jajargenjang
dengan panjang alas 25 meter dan lebar sisi 20 meter. Budi berlari sebanyak 4 kali putaran.
Berapakah panjang lintasan lari yang dilakukan Budi ???
Jawab
K = 2 x (25 + 20)
K = 2 x 45
K = 90 meter
4 x putaran Budi berlari, sehingga :
4 x 90 = 360 meter.
Jadi, panjang lintasan Budi berlari adalah 360 meter.

Soal
Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar di atas merupakan sebuah layang-layang dengan panjang sisi yang berdekatan berturut-
turut adalah 9 cm dan 12 cm. Hitunglah keliling layang-layang tersebut!

Penyelesaian:
keliling layang dapat dicari dengan menjumlahkan seluruh sisi layang-layang.
Keliling = 2 (BC + CD)
Keliling = 2 (12 cm + 9 cm)
Keliling = 2 (21 cm)
Keliling = 42 cm
Soal 2
Perhatikan gambar layang-layang PQRS di bawah ini!

Jika ∠PQR siku-siku, hitunglah luas layang-layang PQRS tersebut.

Penyelesaian:
Karena ∠PQR siku-siku maka luas layang-layang tersebut dapat dicari dengan menggunkan
rumus luas segitiga, dengan alas = QR = 18 m dan tinggi = PQ = 13 m. Dari bangun layang-
layang PQRS terdapat dua segitiga siku-siku yaituΔPQR dan ΔPRS dengan luas yang sama,
maka luas layang-layang dapat dicari dengan menjumlahkan dua luas segitiga siku-siku yakni:
Luas PQRS = Luas ΔPQR + Luas ΔPRS
Luas PQRS = 2 x Luas ΔPQR
Luas PQRS = 2 x ½ x QR x PQ
Luas PQRS = 2 x ½ x 18 m x 13 m
Luas PQRS = 234 m2

Soal 3
Hitunglah luas layang-layang yang panjang diagonal-diagonalnya sebagai berikut.
a. 8 cm dan 12 cm
b. 9 cm dan 16 cm
c. 15 cm dan 18 cm
d. 13 cm dan 21 cm
Penyelesaian:
a. Gunakan rumus luas layang-layang:
L = ½ x d1 x d2
L = ½ x 8 cm x 12 cm
L = 48 cm2

b. Gunakan rumus luas layang-layang:


L = ½ x d1 x d2
L = ½ x 9 cm x 16 cm
L = 72 cm2

c. Gunakan rumus luas layang-layang:


L = ½ x d1 x d2
L = ½ x 15 cm x 18 cm
L = 135 cm2

d. Gunakan rumus luas layang-layang:


L = ½ x d1 x d2
L = ½ x 13 cm x 21 cm
L = 136,5 cm2
Soal 4
Perhatikan gambar layang ABCD di bawah ini.

Jika panjang AC = 24 cm, panjang BC = 20 cm dan luas ABCD = 300 cm2, maka tentukanlah
panjang AD dan keliling layang-layang ABCD.

Penyelesaian:
Untuk mencari panjang AD terlebih dahulu cari panjang BD dengan menggunkan rumus luas
layang-layang yaitu:
L = ½ x d1 x d2
L = ½ x BD x AC

300 cm2 = ½ x BD x 24 cm
BD = 300 cm2/12 cm
BD = 25 cm

Sekarang cari panjang BO dengan rumus teorema Pythagoras yaitu:


BO = √(BC2 - CO2)
BO = √(202 - 122)
BO = √(400 - 144)
BO = √(256)
BO = 16 cm
Sekarang cari panjang DO yaitu:
DO = BD – BO
DO = 25 cm – 16 cm
DO = 9 cm

Dengan menggunkan rumus Phytagoras maka panjang AD dapat dicari yaitu:


AD = √(AO2 + DO2)
AD = √(122 + 92)
AD = √(144 + 81)
AD = √(225)
AD = 15 cm
Contoh Soal 1.

Hitunglah keliling segitiga dengan panjang sisi-sisinya sebagai berikut.


a. 4,5 cm; 7,5 cm; dan 5,5 cm
b. 8 cm; 16 cm; dan 12 cm
c. 25 cm; 35 cm; dan 20 cm

Penyelesaian:
Mencari keliling segitiga dapat dilakukan dengan menjumlahkan seluruh sisi dari segitiga
tersebut, maka
a. 4,5 cm + 7,5 cm + 5,5 cm = 17,5 cm
b. 8 cm+ 16 cm + 12 cm = 36 cm
c. 25 cm + 35 cm + 20 cm = 80 cm

Contoh Soal 2.
Hitunglah luas daerah masing-masing segitiga pada gambar di bawah ini.

Penyelesaian:
(i) Luas segitiga ABC dapat dicari dengan persamaan:
L.ΔABC = ½ x alas x tinggi
L.ΔABC = ½ x AB x BC
L.ΔABC = ½ x 8 cm x 6 cm
L.ΔABC = 24 cm2

(ii) Luas segitiga DEF dapat dicari dengan persamaan:


L.ΔDEF = ½ x alas x tinggi
L.ΔDEF = ½ x 12 cm x 6 cm
L.ΔDEF = 36 cm2

(iii) Luas segitiga PQR dapat dicari dengan persamaan:


L.ΔPQR = ½ x alas x tinggi
L.ΔPQR = ½ x 16 cm x 4 cm
L.ΔPQR = 32 cm2

(iv) Luas segitiga STU dapat dicari dengan persamaan:


L.ΔSTU = ½ x alas x tinggi
L.ΔSTU = ½ x ST x RU
L.ΔSTU = ½ x 5 cm x 4 cm
L.ΔSTU = 10 cm2

Contoh Soal 3.
Diketahui segitiga ABC dengan garis tinggi AD seperti gambar berikut.

Jika ∠BAC = 90°, AB = 4 cm, AC = 3 cm, dan BC = 5 cm, tentukan


a. luas segitiga ABC;
b. panjang AD.
Jawab:
a. Karena ∠BAC = 90° salah satu kaki sudutnya bisa dijadikan tinggi atau alas, maka
L.ΔABC = ½ x alas x tinggi
L.ΔABC = ½ x AB x AC
L.ΔABC = ½ x 4 cm x 3 cm
L.ΔABC = 6 cm2

Anda mungkin juga menyukai