Anda di halaman 1dari 17

ALAT OPTIK

Abdul Ghofur ( 113184211)


Nursanti H. R (113184214)

S1 PENDIDIKAN FISIKA NON REGULER 2011


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

ABSTRAK

Dari percobaan yang telah kami lakukan dengan judul alat optic. Alat optik adalah alat yang
menggunakan lensa optik untuk melakukan fungsinya. Tujuan dari percobaan ini adalah
mengetahui prinsip kerja lup, prinsip kerja kamera dan prinsip kerja mikroskop . Percobaan
dilakukan dengan memanipulasi s jarak benda pada mikroskop, pada kamera s’ jarak
bayangan dan pada lup s jarak benda. Hasil yag diperoleh untuk perbesaran lup pada mata
berakomodasi maksimum (d=0) cm Ma=(9,62±0,44) kali, mata berakomodasi maksimum
(d=4)cm sebesar Ma=(16,5±0,58) kali. Hasil percobaan untuk perbesarn lup pada mata
tidak berakomodasi (d=0) cm perbesaran Ma= (7,78±4,3x 102) kali dan untuk mata tidak
berakomodasi untuk (d=4)cm perbesaran Ma=(12,33±4,2x102) kali. Hasil percobaan untuk
mengetahui titik fokus kamera f rata-rata = (9,49 ± 0,07)cm, dan pada percobaan mikroskop
perbsaran total Mtotal= (-1,53±0,38) kali untuk mata tidak berakomodasi. Pada prinsip keja
lup sifat bayangan yang terbentuk adalah maya, terbalik dan diperbesar, pada prinsip kerja
kamera bayangan bersifat nyata, terbalik dan diperkecil dan pada prinsip kerja mikroskop
sifat bayangan yang terbentuk nyata, terbalik, dan diperbesar pada lensa objektif dan pada
lensa okuler sifat bayangan yang terbentuk maya, terbalik dan perbesar.

Kata kunci: mata berakomodasi maksimum dan mata tidak berakomodasi

BAB I
PENDAHULUAN
Mungkin beberapa di antara kita harus memakai kacamata agar dapat melihat dengan baik.
Orangtua kita mungkin juga berkacamata. Kacamata adalah alat bantu bagi seseorang
yang memiliki kelainan pada matanya. Kacamata termasuk alat optik . Alat optik adalah alat
yang menggunakan lensa optik untuk melakukan fungsinya dalam membantu kegiatan
tertentu. Sebenarnya, mata kita juga disebut sebagai alat optik. Alat optik lain yang dapat
kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah kamera. Pernahkah kita menggunakan
kamera untuk memotret sebuah peristiwa?
Dengan kamera, kita dapat memindahkan keadaan nyata di sekitar kita ke dalam lembaran
film, lalu memperbanyaknya dalam bentuk gambar di atas kertas. Gambar hasil pemotretan
akan persis sama dengan kenyataan
Penerapan cermin dan lensa dalam kehidupan sehari-hari adalah pada peralatan optik.
Pada parktikum kami digunakan lensa objektif sebagai indukator alat optik. Asas kerja alat
optik seperti yang mana kita ketahui adalah berhubungan erat dengan sifat-sifat cahaya,
terutama menyangkut pembiasan pada lensa, Tujuan dari percobaan yang kami lakukan
adalah untuk mengetahui prinsip kerja alat optik yaitu prinsip kerja pada kamera, prinsip
kerja pada mikroskop dan prinsip kerja pada lup dan mencari nilai perbesaran dari
mikroskop dan lup serta mencari titik fokus pada kamera.
Untuk memahami pembahasan tentang alat optik berhubungan dengan cahaya, cermin,
lensa, serta pembentukan bayangan. Maka dilakukan praktikum O-4 dengan judul “Alat
Optik”.

BAB II
KAJIAN TEORI
Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya menggunakan benda
optik, misalnya cermin, lensa, atau prisma. Alat optik memanfaatkan prinsip pemantulan
dan atau pembiasan cahaya. Ada beberapa alat optik antara lain kamera, lup, mikroskop,
teleskop, proyektor

Lup ( Kaca Pembesar)


Lup digunakan untuk melihat benda yang kecil yang tidak dapat di lihat mata secara
langsung. Lup menggunakan lensa cembung (lensa positf) untuk memprbesar objek
menjadi bayangan sehingga dapat dilihat dengan jelas.
Bayangan yang terbentuk oleh lup bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Pada
penggunaanya lup diletakkan di depan mata dan benda yang akan di amati diletakkan
diantara lensa dan titik fokusnya. Dengan mengubah-ubah jarak benda, bayangan maya
yang terbentuk diusahakan agar ada pada jarak yang paling jelas dan dapat dilihat mata
normal, yaitu pada jarak baca yang biasanya 25 cm.
Lup dapat digunakan dengan mata berakomodasi maksimum dan mata tidak
berakomodasi, berikut ulasannya:

Perbesaran Lup untuk Mata Berakomodasi Maksimum


Digunakan untuk mendapatkan perbesaran bayangan yang diinginkan agar mata
berakomodasi maksimum, bayanagn yang terbentuk harus terletak di titk dekat mata.
Dengan demikian s’= - Sn dengan Demikian x=Sn dari sub subtitusi nilai tersebut diperoleh
persamaan:

Ma = + 1………………per 1

Dengan:
Ma : pebesaran lup untuk mata berakomodasi maksimum (kali)
Sn : jarak titk dengan mata pengamat (25 cm)
f : titk fokus pada lup (cm)

Perbesaran Lup untuk Mata Tidak Berakomodasi


Menggunakan lup dalam keadaan mata berakomodasi maksimum akan membuat mata
menjadi cepat lelah. Agar mata tidak cepat lelah, maka lup digunakan dengan mata tidak
berakomodasi. Caranya adalah dengan menempatkan benda dititik fokus lensa sehingga
sinar-sinar yang mengenai mata adalah sejajar, untuk mendapatkan bayangan dengan
perbesaran yang diinginkan dalam keadaan mata tidak berakomodasi, bayangan yang
terbentuk harus berada sangat jauh di depan lensa ( jarak tak hinngga) dalam hal ini objek
harus berada di titik fokus lensa (s=f), dengan perbesaran angular (perbesaran sudut) untuk
mata tidak berakomodasi. Perbesaran angular (Ma) didefinisikan sebagai perbandingan
antara ukuran angular benda yang dilihat dengan menggunakan alat optik (β) dan ukuran
angular banda yang dilihat tanpa menggunakan alat optik (α), perbesaran mata tanpa
berakomodasi :
Ma= ……………per 2

Dengan :
Ma= perbesaran untuk mata berakomodasi (kali)
β = angular menggunakan alat optik
Sn = jarak titk dengan mata pengamat (25 cm)
f = titk fokus pada lup (cm)

Perbesaran angular pada lup

Gambar 1a. Perbesaran bayangan mata berakomodasi maksimum

Gambar 1b. Perbesaran bayangan mata tak berakomodasi

Kamera

Kamera adalah alat optik yang dikenal dan di pakai secara luas dimasyarakat .Kamera
adalah alat optik yang berguna untuk menghasilkan gambar melalui proses fotografi, yaitu
proses menghasilkan gambar dengan cahaya pada film. Pada kamera terdapat sebuah
lensa cembung untuk membiaskan sinar dari benda hingga bayangan yang jatuh di film
sebagai layar. Benda yang akan dipotret ditempatkan pada jarak lebih besar daripada 2 f (2
kali jarak titik api) di depan lensa. Hal ini dimaksud bahwa bayangan akan jatuh
antara f dan 2 f yang memiliki sifat diperkecil, nyata dan terbalik.
Prinsip kerja kamera dan mata adalah sama. Apabila mata melihat benda, sinar dari benda
yang masuk ke mata dibiaskan lensa mata. Bayangan jatuh di layar mata atau retina. Sifat
bayangan yang terjadinyata, diperkecil dan terbalik. Pelat film berupa celluloid, pelat itu
dilapisi gerak bromida dan sangat peka terhadap cahaya. Apabila bayangan objek
mengenai pelat film akan tercetak sebagai gambar negatif. Setelah proses pencucian, film
dapat dicetak sebagai gambar positif pada kertas foto. Dan perbedaan antara kamera dan
mata adalah sebagai berikut:

Pembeda Kamera Mata


Cara Memaju Lensa mata
memfokuskan mundurkan berakomodasi
bayangan lensa kamera
Alat pengatur Diafragma Pupil
cahaya
Tempat Pelat film Selaput retina
jatuhnya
bayangan

Mikroskop

Mikroskop adalah alat optik untuk mengamati benda-benda yang sangat kecil (mikro),
misalnya bakteri, dan kuman-kuman. Meskipun menurut perhitungan perbesaran lup dapat
ditingkatkan dengan memperkecil jarak fokus (f) lup, pada f yang sangat kecil terjadi cacat
yang cukup parah sehingga bayangan yang terbentuk sangat berbeda dengan benda itu
untuk perbesaran yang lebih tinggi digunakan mikroskop
Pada dasarnya mikroskop menggunakan dua buah lensa yang diletakkan pada satu sumbu
utama bersama, dengan jarak satu sama lain yang dapat dubah-ubah. Salah satu lensa
yang dihadapkan pada benda yang hendak diamati disebut lensa objektif, sedangkan lensa
okuler berada di depan mata pengamat, lensa objektif memiliki jarak fokus yang lebih
pendek dari lensa okuler.
Gambar 3a. Pembentukan bayangan pada mikroskop

Benda yang akan diamatidiletakkan didepan lensa objektif diantara fob dan 2fob atau ( fob
< sob < 2fob). Bayangan yang terbentuk oleh lensa objektif adalah pada A1, yang
bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. A1, dipandang sebagai benda oleh lensa okuler
(fok). Agar A1, diperbesar maka A1, harus terletak didepan lensa okuler diantara titik optic O
dan jarak fokus okuler (fok), jadi lensa okuler berfungsi seperti lup. Bayangan A 2 akhir yang
dibentuk oleh lensa okuler bersifat maya, terbalik, dan diperbesar terhadap arah benda
semula
Jika mikroskop digunakan pada mata tidak berakomodasi ( dengan titik jauh berada di titik
tak berhingga),makai tu berarti bayangan dari lensa okuler harus terletak di depan lensa
okuler sejauh titik jauh mata pengamat, yaitu tak terhingga. Ini akan memberikan jarak
benda okuler sama dengan jarak fokus okuler.
S’ok= ~ memberikan Sok= fok

Perbesaran mikroskop untuk lensa okuler berfungsi seperti lup, yaitu 0 < sok ≤ fok, maka
rumus perbesaran okuler Mok persis rumus perbesaran angular lup yaitu:
Mata berakomodasi maksimum
Mok = + 1………….per 4
Mata tidak berakomodasi
Mok = …………….per 5
dengan:
Mok = perbesaran pada lensa okuler (kali)
Sn = jarak titk dengan mata pengamat (25 cm)
fok = fokus okuler (cm)

Panjang mikroskop adalah jarak antara lensa objektif dan lensa okuler mikroskop.
Pada sebuah mikroskop bayangan dari lensa objektif merupakan benda dari lensa okuler.
Secara umum dinyatakan sebagai berikut:

Panjang mikroskop:

X = s’ob + sok……………per6
dengan :
s’ob = jarak bayangan objektif (cm)
sob = jarak benda objektif (cm)
Untuk lensa objektif, perbesaran yang dialami benda adalah perbesaran linier,
sehingga rumus perbesaran objektif Mok persis sama dengan rumus perbesaran linier lensa
yaitu

Mob= = - ………..per 7
dengan:
h’ob = tinggi bayangan (cm)
hob = tinggi benda (cm)
s’ob = jarak bayangan objektif (cm)
sob = jarak benda objektif (cm)

Perbesaran total mikroskop (M) adalah hasil kali antara perbesaran objektif dan
okuler

M = Mob x Mok……………per 8

BAB II
METODE PERCOBAAN

Rancangan Percobaan

Gambar 4a. Rancangan percobaan pada lup


Gambar 4b. Rancangan percobaan pada kamera.

Gambar 4c. Rancanagan percobaan pada mikroskop


Alat dan Bahan

Lensa optik : 2 buah


Lilin : 1 buah
Layar : 1 buah
Bangku optik : 1 set
Mistar : 1 buah
Statif Klem : 1 set
Benda : 1 buah

Variabel Percobaan

Variabel manipulasi :

s’(kamera),s’(mikroskop), mata pengamat( pada kondisi mata berakomodasi maksimum


dan tidak berakomodasi) untuk lup
Variabel respon :
s(kamera), s’(mikroskop),s (lup )
Variabel kontrol :
lensa (kamera), x(mikroskop), d(lup)

Langkah Percobaan

Lup:
Atur lensa positif dengan menjepitnya pada klem sedemikian hingga lensa dapat dinaik
turunkan pada batang statif. Sesuaikan tinggi (posisi) lensa terhadap atas meja agar mata
pengamat tepat di atas lensa ( lihat gambar 4a).Posisi lensa diatur sedekat-dekatnya
dengan mata pengamat (d=0) naik-turunkan lensa hingga huruf terlihat jelas. Pada posisi
demikian jarak lensa ke objek adalah s. Kemudian geser posisi mata dari lensa sejauh d,
atur jarak lensa ke objek agar huruf terlihat jelas. Selanjutnya ukur s dan dari data tersebut
ditentukan nilai perbesarannya
Kamera
Meletakkan objek, lensa seperti gambar 4b. dengan s’ diusahakan tetap, geser jarak
benda (s) hingga diperoleh bayangan yang diperkecil dan jelas, ukur s’ dan s. Melakukan
langkah diatas dengan kondisi berbeda baik s maupun s’. Selanjutnya ditentukan jarak
fokus lensa tersebut
Mikroskop
Buat susunan seperti gambar 4c, setelah terbentuk bayangan dengan jelas pada layar, beri
tanda pada posisi layar dan selanjutnya ambil layar tersebut. Letakkan okuler hingga terjadi
susunan gambar seperti gambar 4c. Dalam posisi objektif tetap, okuler diatur hingga layar
dapat menangkap bayangan dengan jelas. Perhatikan bahwa jarak olkuler dan objektif
sama sengan x sehingga sok = x- s’obj. Ulangi langkah 1dan langkah 2, untuk kondisi
berbeda. Kemudian ditentukan perbesaran system mikroskop tersebut

BAB IV
DATA dan ANALISIS
Data

Percobaan pada Kamera

No ( s ± 0,1 ) cm ( s’± 0,1 ) cm


1 27,6 15
2 20,8 18
3 18,1 21
4 15,7 24
5 14,6 27
6 13,1 30
7 13,0 33

Percobaan pada Mikroskop


No (sobj ± ( s’obj ± 0,1)cm ( x ± 0,1) cm
0,1)cm
1 18 21,0 62
2 17 22,2 62
3 16 24,1 62
4 15 25,3 62
5 14 29,1 62
6 13 33,0 62
7 12 38,8 62

Percobaan Lup

Akomodasi Tanpa Akomodasi


No Maksimum
s(d=0) s(d±0,1) s(d=0)cm s(d±0,1)
cm untuk d= 4 untuk d= 4
1 2,2 1,6 2,7 1.9
2 2,4 1,5 2,9 1,7
3 2,5 1,7 3,0 1,8
4 3,1 1,5 3,0 1,9
5 2,9 1,5 3.2 2,1
6 2,9 1,6 2,9 1.9
7 2,7 1,8 2,8 2,2

Analisis

Dari data percobaan kamera tersebut dapat dianalis untuk menentukan titik fokus pada
kamera (f) dengan memanipulasi s’ yaitu jarak bayangan. Kemudian dan substitusi nilai-
nilai data diperoleh nilai rata-rata untuk titik fokus kamera f rata-rata = (9,49 ± 0,07)cm dengan
menggunakan formulasi

= +.
Berikut tabel data perhitungan setelah dianalisis

Dari data percobaan Mikroskop dapat dianalisis untuk mengetahui total (M) dengan
memanipulasi s yaitu jarak benda. Selanjutnya dengan perumusan M=Mob x Mok, denngan
demikian dapat dicari nilai Mob dan Mok. Pada Mob = serta Mok = dengan sok sebab
pada praktikum kami mikroskop digunakan pada mata tanpa akomodasi. Dari substitusi
nilai-nilai pada data dengan persamaan diatas diperoleh nili perbesaran total (M) rata-rata
sebesar :
M= (1,53±0,38) kali

No (sobj± Mokkali Mobkali Mtotal


0,1)
cm
1 41,0 0,60 -1,16 -0,70
2 39,8 0,62 -1,30 -0,80
3 37,9 0,65 -1,50 -0,90
4 36,7 0,68 -1,68 -1,14
5 32,9 0,75 -2,07 -1,55
6 29,0 0,86 -2,53 -2,18
7 23,2 1,07 -3,23 -3,45
Dari data
pecobaan lup
dapat di analisis
untuk
mengetahui
perbesaran
dengan mata
berakomoddasi
maksimum dan
tanpa
akomodasi.Pada
dengan s(d=0)
cm dan untuk
s(d=4).Dengan
formulasi
perumusan
Hukum Gauss
- = untuk
mencarai titik
fokusnya
kemudian dari
substitusi nilai
tersebut
ditentukan
perbesaran nilai
tersebut
ditentukan
perbesaran
untuk lup pada
mata
No (s±0,1) (s’±0,1) (f±0,1) cm eng berakomodasi
1 27,6 15 9,72 maksimum
an Ma= + 1 dan
2 20,8 18 9,64 hasi untuk mata
3 18,1 21 9,72 tanpa
4 15,7 24 9,49 l
akomodasi
5 14,6 27 9,47 seb Ma=, d
6 13,1 30 9,11 agai
7 13,0 33 9,32
berikut:
1 Ma untuk mata berakomodasi maksimum pada s(d=0) cm Ma=(9,62±0,44) kali; 2. Pada
mata berakomodasi maksimum (d=4) cm sebesar Ma=(16,5±0,58) kali; 3. Pada mata tidak
berakomodasi untuk (d=0) cm perbesaran Ma= (7,78±4,3x 102) kali dan 4. Pada mata tidak
berakomodasi untuk (d=4)cm perbesaran Ma= ( 12,33±4,2x102) kali.
Berikutt tabel analisis perhitungan perbesar

BAB V
PENUTUP

Diskusi

Dari percobaan yang telah kami lakukan, kami akan mendiskusikan dari rumusan masalah
mengenai prinsip kerja yang berbeda antara Lup, Mikroskop, dan Kemera. Mikroskop terdiri
susunan dua lensa cembbung lensa objektif dan lensa okuler fok > fob dengan bayangan
nyata,terbalik, dan diperbesar
Sedangkan pada lensa okuler bersifat maya, terbalik, dan diperbesar. Pada kamera
prinsip kerja persis seperti prinsip kerja mata antara film dan re retina menghasilkan
bayangan nyata, terbalik dan diperkecil, sedangkan pada lup prinsip kerjanya
menggunakan konsep perbesaran angular (Ma) antara ukuran anguler benda dengan
menggunakan alat optik (β) dan terdiri atas sebuah lensa cembung yang menghasilkan
bayangan maya,terbalik, dan diperbesar

Dari percobaan yang telah kami lakukan, kesimpilan dari percobaan yang telah kami
lakukan yaitu bahwa alat optik menerapkan prinsip dari sifat cahaya sweperti pemantulan
dan pembiasan..Mata berakomodasi maksimum yaitu kondisi mata untuk keadaan lensa
mata secembung-cembungnya dengan titik fokusnya. Sedangakan mata tidak
berakomodasi untuk kondisi lensa mata sepipih-pipihnya dengan titik fokusnya. Hasil
perhitungan untuk perbesaran dari mata lup, mata berakomodasi maksimum(d=0)cm
adalah Ma =(9,62±0,44) kali, dan mata berakomodasi maksimum (d=4)cm Ma =(16,53 ±
0,58) kali. Dan pada mata tidak berakomodasi yaitu (d=0)cm Ma =(7,78±4,3x 102) kali dan
mata tidak berakomodasi (d=0) cm Ma= (12,33±4,2x102) kali
Hasil perhitungan untuk titik fokus kamera f rata-rata= (9,49 ± 0,07) dan percobaan
mikroskop dengan perbesaran total Mtot= (-1,53±0,38) kali

SARAN :

Untuk percobaan alat optik ini di perlukan pemahaman konsep untuk mata berakomodasi
maksimum dan mata tidak berakomodasi

DAFTAR PUSTAKA

Tim Fisika Unesa.2012.Panduan Praktikum Fisika dasar II.Surabaya: Unipress.


Zemansky Sears.1985. Fisika Universitas II.Jakarta: Binacipta
Kangian,Marthen.2004.Fisika SMA.Jakarta: Erlangga.
Kertiasa Nyoman.1995.Fisika SMU.Jakarta: Pusat Perbukuan DEPDIKNAS
http://wennyphysic.blogger.com
Posted by Ayu Herdiny at 03.52

TIDAK ADA KOMENTAR:

POSKAN KOMENTAR

silahkan kirimkan komentar anda

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Anda mungkin juga menyukai