SAP 4
Oleh:
Kelompok 4
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
1
A. Asas, Prinsip, dan, Tujan Koperasi
Asas-Asas Koperasi
Koperasi memiliki 2 asas, yaitu: Asas Kekeluargaan dan Asas Gotong Royong. Asas
kekeluargaan artinya, setiap anggota koperasi memiliki kesadaran untuk melakukan yang terbaik
di setiap kegiatan koperasi, dan hal-hal yang dianggap berguna untuk semua anggota dalam
koperasi tersebut. Asas gotong royong artinya, setiap anggota koperasi harus memiliki toleransi,
tidak egois atau individualis, serta mau bekerja sama dengan anggota lainnya.
Prinsip-Prinsip Komperasi
Prinsip koperasi adalah garis-garis yang dijadikan penuntun dan digunakan oleh koperasi
untuk mengaplikasikan tuntunan tersebut dalam praktik koperasi. Berikut adalah prinsip-
prinsipnya:
Tujuan Koperasi
Setiap organisasi didirikan dengan tujuan tertentu. Begitupun halnya dengan koperasi. Pada
dasarnya, tujuan utama dibentuknya koperasi adalah untuk mewujudkan masyarakat yang adil,
makmur, sejahtera, dan mandiri atas dasar Pancasila dan UUD 1945.
Tujuan koperasi tertuang dalam UU No. 25 Tahun 1992 tentang kekoperasian, pada BAB II
Pasal 3 menyatakan bahwa tujuan koperasi adalah:
2
“Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,
adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945”.
B. Kriteria-Krteria Koperasi
Sifat sukarela pada keanggotannya
Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam kopeerasi
Koperasi bersifat nonkapitalis
Kegiatannya berdasarkan pada prinsip swadaya (usaha sendiri), swakerta (buatan
sendiri), swasembada (kemampuan sendiri).
Perkumpulan orang.
Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa. Jasa modal dibatasi.
Tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya, memperbaiki kesejahteraan
anggotanya, pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya simpanan anggota.
Tidak mementingkan pemasukan modal/pekerjaan usaha tetapi keanggotaan pribadi
dengan prinsip kebersamaan.
Dalam rapat anggota tiap anggota masing-masing satu suara tanpa memperhatikan
jumlah modal masing-masing.
Setiap anggota bebas untuk masuk/keluar (anggota berganti) sehingga dalam koperasi
tidak terdapat modal permanen.
Seperti halnya perusahaan yang terbentuk Perseroan Terbatas (PT) maka Koperasi
mempunyai bentuk Badan Hukum
Menjalankan suatu usaha.
Penanggungjawab koperasi adalah pengurus.
Koperasi bukan kumpulan modal beberapa orang yang bertujuan mencari laba sebesar-
besarnya.
Koperasi adalah usaha bersama kekeluargaan dan kegotong-royongan. Setiap anggota
berkewajiban bekerja sama untuk mencapai tujuan yaitu kesejahteraan para anggota.
3
Kerugian dipikul bersama antara anggota. Jika koperasi menderita kerugian, maka para
anggota memikul bersama. Anggota yang tidak mampu dibebaskan atas
beban/tanggungan kerugian. Kerugian dipikul oleh anggota yang mampu.
C. Aspek-Aspek dalam Koperasi
MANAJEMEN OPERASI
Manajemen operasi adalah salah satu aspek dari manajemen koperasi yang memusatkan
perhatiannya terhadap pengelolaan variable-variabel kunci yang menentukan tercapainya efisiensi
dan efektifitas kegiatan utama koperasi secara optimal. Manajemen operasi dapat di bagi atas
beberapa manajemen lain yang mencakup manajemen operasi, yaitu:
Manajemen masukan
Yang dimaksud dengan masukan dalam hal ini adalah bahan baku yang digunakan dalam proses
produksi tersebut. Sehubungan dengan bahan baku ini, maka pertama-tama pengurus koperasi
harus bisa menentukan sumber pengadaan bahan baku yang paling murah dengan kualitas yang
memadai.
Pengurus koperasi harus menentukan secara cermat jenis alat produksi yang hendak digunakan,
serta jumlah dan kualitas sumber daya manusia yang akan melaksanakan proses produksi tersebut.
Manajemen Keluaran
Pengurus koperasi harus dapat menentukan secara tepat baik jumlah satuan yang akan dihasilkan
yang dapat diserap oleh pasar, maupun standar kualitas tertentu sesuai dengan sasaran pasar yang
ingin diraih. Selain itu, agar proses produksi ini dapat dijalankan dengan biaya serendah-
rendahnya, dengan keluaran yang memenuhi standar kualitas tertentu, maka standar penyusunan
produksi dam biaya merupakan kebutuhan yang mutlak sifatnya pada tahap produksi ini.
4
MANAJEMEN KEUANGAN
Pusat perhatian manajemen keuangan adalah terhadap pengelolaan berbagai aspek keuangan suatu
usah. Masalah utama yang biasanya dihadapi dalam kaitannya dengan pengelolaan keuanagan ini
adalah masalah menentukan berbagai kemungkianan perolehan sumber dana, yaitu yang bisa
diperoleh dengan biaya relative murah, serta masalah penggunaannya untuk membiayai berbagai
kegiatan sesuai dengan prioritas yang telah ditentukan.
Modal kerja diperlukan dalam menunjang kelancaran kegiatan seperti membeli bahan baku,
membayar gaji pegawai, membayar utang, membayar bunga, dan kegiatan lainnya yang
merupakan kegiatan rutin koperasi. Yang menjadi elemen modal kerja adalah semua aktiva lancar.
Manajemen Kas
Pusat perhatian manajemen kas adalah pada tercapainya keseimbangan antara kas yang
dikeluarkan (cash outflow) dengan kas yang diterima (cash inflow).
Manajemen Piutang
Piutang adalah tagihan kepada pihak-pihak diluar Koperasi yang timbul karena adanya penjualan
atau penyerahan jasa-jasa koperasi.. Permasalahan manajemen piutang biasanya terletak pada segi
kolektibilitas atau penagihannya.
Manajemen Persediaan
Persediaan adalah barang-barang yang dimiliki oleh kopersai , dengan maksud untuk dijual
kembali atau diproses lebih lanjut menjadi produk baru yang mempunyai nilai ekonomis lebih
tinggi. Sesuai dengan jenisnya, maka pesediaan dapat dibedakan menjadi persediaan bahan baku
dan persediaan barang jadi.
5
Manajemen Infestasi Jangka Pendek
Yang dimaksud dengan infestasi jangka pendek adalah infestasi berupa pembelian surat-surat
berharga jangka pendek dengan tujuan untuk segera dijual kembali. Tindakan infestasi jangka
pendek ini biasanya dilakukan untuk mendayagunakan kelebihan sementara koperasi, yaitu untuk
memperoleh pendapatan tambahan. Hasil yang diperoleh dari infestasi jangka pendek ini dapat
berupa pendapatan bunga, dividen, atau keuntungan selisih kurs, transaksi jual beli mata uang
asing.
MANAJEMEN PEMASARAN
Sebagai suatu proses, maka kegiatan pemasaran dapat dibagi atas beberapa tahap kegiatan sebagai
berikut:
a) Analisis pasar,
6
suatu usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan prinsip kebersamaan untuk mencapai
tujuan memenuhi kebutuhan.
Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa
koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas
asas kekeluargaan.
Berdasarkan definisi-definisi koperasi tersebut terdapat pokok-pokok pikiran mengenai
koperasi, yaitu :
1) Koperasi adalah badan usaha yang didirikan oleh orang-orang atau badan hukum koperasi
2) Landasan kegiatan koperasi adalah prinsip koperasi
3) Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat
4) Koperasi berdasarkan kekeluargaan
Pada beberapa literatur dijumpai definisi koperasi yang berbeda-beda. Perbedaan ini
disebabkan oleh sudut pandang yang berbeda di antara para penulisnamun bila dikaji secara
mendalam terdapat persamaan yang prinsip, yakni koperasi adalah organisasi usaha yang dimiliki
dan dikelola secara bersama-sama oleh anggota dan untuk kepentingan anggota pula. Berikut ini
akan dijelaskan beberapa pengertian koperasi sebagai organisasi usaha.
Pertama, pada UU No.25 tahun 1992, koperasi dijelaskan sebagai badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas
asas kekeluargaan. Beberapa hal yang tersirat dari definisi tersebut adalah :
1. Koperasi adalah kumpulan orang-orang dan bukan kumpulan modal. Konsekuensi dari
pernyataan ini adalah nilai-nilai demokratis yang dikembangkan dan didasarkan pada
kepentingan orang sebagai anggota, yakni satu orang, satu suara dan pembagian surplus
koperasi harus didasarkan pada jasa anggota. Koperasi berbeda dengan perusahaan lain
yang mendasarkan hak suara tergantung pada jumlah modal yang disetor, karena koperasi
bukan organisasi kumpulan odal tapi kumpulan orang-orang.
7
2. Koperasi juga merupakan kumpulan badan-badan hukum koperasi. Konsekuensi dari
pernyataan ini adalah koperasi dapat dikembangkan melalui strategi integrasi vertikal. Para
petani, para pengrajin, para pengusaha kecil, atau para pekerja dapat membangun koperasi
primer di lingkungannya. Beberapa koperasi primer yang terbentuk dapat mendirikan
koperasi di tingkat sekunder (Pusat Koperasi) yang mampu menopang bisnis koperasi
primer dan bisnis anggota koperasi primer. Beberapa koperasi sekunder (pusat-pusat
koperasi) dapat berintegrasi vertikal dengan membentuk gabungan koperasi di tingkat
nasional. Gabungan koperasi didirikan untuk menopang bisnis di tingkat koperasi
sekunder, koperasi primer dan bisnis anggota koperasi primer.
3. Aktivitas koperasi harus berlandaskan pada prinsip koperasi yang ditentukan oleh
perkoperasian (UU No 25 Tahun 1992) yakni,
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Pengelolaan dilakukan secara demokratis
Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota,
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Kemandirian
Pendidikan perkoperasian
Kerjasama antar koperasi
4. Koperasi adalah organisasi ekonomi otonom yang berasal dari anggota , oleh anggota dan
untuk anggota. Artinya, agar dapat berkembang dengan baik koperasi harus tumbuh dari
bawah. Anggota harus memiliki kesadaran akan pentingnya koperasi, memiliki
pengetahuan yang luas tentang koperasi dan memiliki motivasi yang tinggi untuk ikut serta
mengembangkan koperasinya.
5. Dalam koperasi dikembangkan nilai-nilai kerjasama, saling tolong menolong, solidaritas
dan kekeluargaan dalam upaya meningkatkan taraf hidup.
Kedua, International Cooperative Alliance (ICA) mendefinisikan koperasi sebagi kumpulan
orang-orang atau badan hukum, yang bertujuan untuk memperbaiki sosial ekonomi
anggotanya dan memenuhi kebutuhan ekonomi anggota dengan saling membantu antar anggota,
membatasi keuntungan, serta usaha tersebut harus didasarkan pada prinsip-prinsip koperasi.
Definisi ini selain mempertegas lima hal yang dijelaskan diatas juga lebih jelas menunjukkan
8
bahwa tujuan didirikannya koperasi adalah untuk membantu memperbaiki kehidupan sosial
ekonomi anggotanya dengan saling bekerjasama dan tolong menolong. Batasan keuntngan yang
dimaksudkan dalam definisi ini adalah perusahaan koperasi tidak boleh mengambil keuntungan
yang besardari anggota, sebab tugas koperasi membantu meningkatkan pendapatan anggotanya.
Penetapan harga jual yang relatif murah dianjurkan untuk menopang pertumbuhan bisnis anggota.
Prinsip koperasi dikembangkan oleh ICA sedikit berbeda dengan prinsip koperasi pada UU
No.25 Tahun 1992. Perbedaan itu terletak pada adanya prinsip partisipasi anggota dalam ekonomi
dan bekerja untuk kepentingan komunitas, sedangkan pada UU No. 25 Tahun 1992 prinsip tersebut
tidak ada. Secara lengkap prinsip ICA adalah :
1. Keanggotaannya bersifat terbuka dan sukarela
2. Dikelola secara demokratis
3. Partisipasi anggota dalam ekonomi
4. Kebebasan dan otonomi
5. Pengembangan pendidikan, pelatihan dan informasi
6. Kerja sama antara koperasi, dan
7. Bekerja untuk kepentingan komunitas (ICA New,No.5/6,1995)
Ketiga, jika koperasi dipandang dari sudut organisasi ekonomi, pengertian koperasi dapat
dinyatakan dalam kriteria identitas yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan.
Ropke (1985, h.24) menjelaskan “Koperasi adalah suatu organisasi bisnis yang para pemilik/
anggotanya adalah juga pelanggan utama perusahaan tersebut. Kriteria identitas suatu koperasi
akan merupakan dalil/prinsip identitas yang membedakan unit usaha koperasi dan unit usaha
lainnya.”
Berdasarkan pandangan Ropke tersebut, dikembangkan pengertian koperasi yang sesuai dengan
aktivitas anggotanya:
1. Koperasi pemasaran (Marketing Cooperative) adalah koperasi yang melaluinya para anggota
menjual produk dari bisnis mereka sendiri.
2. Jika produk yang dibeli dari suatu perusahaan adalah barang konsumsi akhir dan para
pelanggan adalah orang-orang itu juga sebagai pemilik perusahaan, makaorganisasi ini dapat
dikatakan sebagai koperasi konsumen (Consumer Cooperative).
3. Koperasi produsen (Productive Coorporation) didefinisikan sebagai suatu perusahaan yang
dimilikioleh para pekerjanya. Anggota dari koperasi jenis ini adalah para produsen yang
9
secara bersama-sama memproduksi produk tertentu, kemudian produk tersebut dijual ke
pasaran umum atau untuk memenuhi pesanan pelanggan.
4. Koperasi pelayanan (Coorperative Service) yang diorganisasi untuk menyediakan pelayanan
yang baik pada para anggotanya seperti, asuransi, kredit, telepon, listrik, rumah sakit,
fasilitas pengolah data dengan komputer, dan lain-lain. Pelayanan ini dapat dipandang
sebagai Sub Tipe Koperasi Pembelian( Purchasing Cooperative) karena para pemakai dari
suatu perusahaan koperasi bertindak sebagai pelanggan.
5. Keempat tipe koperasi diatas dapat dikombinasikan menjadi koperasi serba guna. Sebagai
contoh, koperasi yang membeli dan menjual produk kepada anggotanya dapat dikatakan
sebagai Koperasi Pembelian dan Penjualn.
6. Jika suatu koperasi menerima tabungan dari para anggotanya (marketing) dan juga
menyediakan pinjaman kepada anggotanya (purchasing) koperasi ini disebut koperasi
simpan pinjam.
10
Daftar Pustaka
http://pengertian-isp.blogspot.com/2015/04/pengertian-koperasi-fungsi-tujuannya.html (diakses
pada 9 Maret 2019)
https://liasetianingsih.wordpress.com/2009/11/11/aspek-aspek-manajemen-koperasi/ (diakses
pada 9 Maret 2019)
https://ekonomimahasiswa.blogspot.com/2016/11/makalah-kukm-memahami-koperasi-
sebagai.html (diakses pada 9 Maret 2019)
11