Luka Akibat Gigitan Dan Sengatan Binatang
Luka Akibat Gigitan Dan Sengatan Binatang
Oleh:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2011
KATA PENGANTAR
Dalam makalah ini akan membahas tentang luka akibat gigitan dan
sengatan binatang. Makalah ini akan lebih mendetail pada pembahasan
patofisiologi akibat gigitan ular berbisa, tanda-tanda gigitan ular berbisa,
cara pertolongan pertama serta komplikasinya.
A. LATAR BELAKANG
Racun adalah zat atau senyawa yang masuk ke dalam tubuh
dengan berbagai cara yang menghambat respons pada sistem
biologis dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan, penyakit,
bahkan kematian. Keracunan sering dihubungkan dengan pangan
atau bahan kimia. Pada kenyataannya bukan hanya pangan atau
bahan kimia saja yang dapat menyebabkan keracunan. Di
sekeliling kita ada racun alam yang terdapat pada beberapa
tumbuhan dan hewan. Salah satunya adalah gigitan ular berbisa
yang sering terjadi di daerah tropis dan subtropis. Mengingat masih
sering terjadi keracunan akibat gigitan ular maka untuk dapat
menambah pengetahuan masyarakat kami menyampaikan
informasi mengenai bahaya dan pertolongan terhadap gigitan ular
berbisa.
Ular merupakan jenis hewan melata yang banyak terdapat di
Indonesia. Spesies ular dapat dibedakan atas ular berbisa dan ular
tidak berbisa. Ular berbisa memiliki sepasang taring pada bagian
rahang atas. Pada taring tersebut terdapat saluran bisa untuk
menginjeksikan bisa ke dalam tubuh mangsanya.
Bisa adalah suatu zat atau substansi yang berfungsi untuk
melumpuhkan mangsa dan sekaligus juga berperan pada sistem
pertahanan diri. Bisa tersebut merupakan ludah yang termodifikasi,
yang dihasilkan oleh kelenjar khusus. Kelenjar yang mengeluarkan
bisa merupakan suatu kelenjar ludah parotid yang terletak di
setiap bagian bawah sisi kepala di belakang mata. Bisa ular tidak
hanya terdiri atas satu substansi tunggal, tetapi merupakan
campuran kompleks, terutama protein, yang memiliki aktivitas
enzimatik. Patofisologi atau proses bisa ular masuk ke dalam tubuh
untuk setiap ular kurang lebih sama.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana patofisiologi akibat gigitan ular berbisa?
2. Apakah tanda-tanda gigitan ular berbisa?
3. Bagaimana cara pertolongan pertama dan perawatan lanjutan
pada pasien dengan gigitan ular berbisa?
4. Apa saja komplikasi yang dapat dialami oleh penderita yang
mendapatkan gigitan ular berbisa?
C. TUJUAN
1. Mempelajari patofisiologi akibat gigitan ular berbisa
2. Menjelaskan tanda-tanda gigitan ular berbisa
3. Menguraikan cara pertolongan pertama dan perawatan lanjutan
pada pasien dengan gigitan ular berbisa
4. Menjelaskan beberapa komplikasi yang dapat dialami oleh
penderita yang mendapatkan gigitan ular berbisa
BAB II
ISI
GEJALA KLINIS :
Secara umum, akan timbul gejala lokal dan gejala sistemik pada
semua gigitan ular.
Edema menghitam
Derajat Gigitan Ular (Parrish)
1. Derajat 0
2. Derajat I
3. Derajat II
- Petechie, echimosis
4. Derajat III
5. Derajat IV
STUDI KASUS
Kasus :
Pengobatannya:
Melakukan pertolongan pertama sebalum dibawa ke rumah sakit, setelah
sampai di rumah sakit diberikan SABU 3-4 vial (derajat II)
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. Saran
http://ifan050285.wordpress.com/2010/03/24/penatalaksanaan-keracunan-akibat-
gigitan-ular-berbisa/
http://dr-medical.blogspot.com/2008/12/snake-bite-gigitan-ular.html
http://masmamad.blogspot.com/2009/09/penatalaksanaan-gigitan-ular-snake-
bite.html
http://www.pom.go.id/RacunUlarBerbisa.pdf
http://pkugombong.blogspot.com/gigitan-ular-snake-bite.html