Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Manajer sering kali memusatkan perhatian hanya pada beberapa aktivitas penting saja,
yang disebut sebagai faktor keberhasilan kritis (critical success factor-CSF), yang memiliki
pengaruh sangat besar pada keberhasilan dan kegagalan perusahaan. Dengan memusatkan
perhatian pada CSF, manajemen memastikan bahwa ia akan menghabiskan waktunya pada hal-
hal yang benar-benar berarti. Kemampuan sebuah perusahaan untuk mengembangkan sistem
informasi yang efektif adalah salah satu CSF-nya.
Sistem pemrosesan transaksi akan memproses data yang menguraikan operasi perusahaan
sehari-hari. Pemrosesan ini akan menghasilkan suatu basis data yang digunakan oleh sistem-
sistem lain di dalam perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi sebuah perushaan yang bergerak
dalam bisnis distribusi (seperti produsen, distributor, atau pedagang eceran) memproses pesanan
pelanggan, memsan penggantian persediaan, dan memelihara buku besar.
Meskipun basis data dari sistem pemrosesan transaksi dan sistem organisasi memiliki
nilai yang tinggi, basis data tersebut tidak akan memberikan manfaat ketika pengguna
menginginkan catatan sejarah yang mendalam dari suatu aktivitas tertentu. Kebutuhan ini telah
menghasilkan suatu aplikasi yang saat ini sedang sangat populer – manajemen hubungan
pelanggan atau customer relationship management (CRM). CRM memiliki kebutuhan data yang
begitu besarnya sehingga dibutuhkan suatu jenis penyimpanan yang inovatif – data
warehouse (gudang data). Data warehouse lama-kelamaan terakumulasi, dan data dapat diambil
dengan cepat untuk digunakan dalam pengambilan keputusan. Satu jenis peranti lunak khusus,
yang disebut OLAP (on-line analyitical processing) telah dikembangkkan untuk memberikan
informasi kepada para pengguna data warehouse dalam bentuk multidimensional. Salah satu
fitur yang menarik dari penggudangan data adalah bahwa peranti lunak dapat mengenali pola-
pola di dalam data yang tidak diketahui oleh para pengguna. Jenis data minning (penambangan
data) seperti ini disebut penemuan pengetahuan (knowledge discovery)
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah kemampuan sebuah perusahaan untuk mengembangkan sistem Informasi yang
efektif sebagai salah satu faktor penting penentu keberhasilannya?
2. Apakah yang dimaksud dengan sistem pemrosesan transaksi?

3. Bagaimanakah gambaran dari suatu sistem informasi didalam organisasi?


4. Apa yang dimaksud dengan manajemen hubungan pelanggan dan mengapa ia membutuhkan
kemampuan penyimpanan komputer yang besar?
5. Apa yang dimaksud dengan Data Warehousing?
6. Bagaimana cara data disimpan dalam tempat penyimpanan Data Warehouse?
7. Bagaimana seorang pengguna melakukan penyampaian Informasi?
8. Bagaimana cara melakukan data Mining (penambahan data)?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui bahwa kemampuan sebuah perusahaan untuk mengembangkan sistem
informasi yang eektik dapat menjadi salah satu faktor kunci keberhasilannya .
2. Untuk mengenali proses-proses sistem pemrosesan transaksi yang akan menguraikan operasi
dasar .perusahaan sehari-hari.
3. Untuk mengetahui gambaran dari suatu sistem informasi didalam organisasi
4. Memahami apa itu manajemen hubungan pelanggan (custemur relationship management) dan
mengapa ia membutuhkan kemampuan penyimpanan komputer yang besar.
5. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Data Warehousing.
6. Mengetahui bagaimana data disimpan dalam suatu penyimpanan data berupa data warehouse.
7. Mengetahui bagaimana seorang pengguna melakukan penyampaian informasi.
8. Mengetahui bagaimana cara melakukan data Mining (penambahan data).

1.4 Manfaat Penulisan

Mahasiswa mampu menambah informasi dari materi makalah yang kami sampaikan
untuk menunjang proses dalam pembelajaran mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Informasi Sebagai Salah Satu Faktor Penting Penentu Keberhasilan (CSF) Critical Success
Factor atau Faktor Penting Penentu Keberhasilan.
Terdapat aktivitas penting yang menunjang keberhasilan atau malah kegagalan yang
didapat hal ini berlaku bagi semua organisasi. Aktifitas-aktifitas penting tersebut adalah CSF,
dan faktor ini dapat berbeda-beda dari satu jenis organisasi ke jenis organisasi yang lain.
Ketika manajemen sebuah perusahaan menjalankan konsep tentang CSF, mereka akan
memusatkan perhatian pada pengidentifikasian CSF dan kemudian memonitor sampai seberapa
jauh mereka mencapainya.

2.2. Sistem Pemrosesan Transaksi


Istilah ini digunakan untuk menjelaskan sistem informasi yang mengumpulkan data yang
menguraikan aktifitas perusahaan, mengubah data menjadi informasi, dan menyediakan
informasi tersebut bagi para pengguna yang terdapat didalam maupun diluar perusahaan.
Istilah Sistem Pemrosesan Data Elektronik (electronic data processing - EDP) dan Sistem
Informasi Akuntansi juga telah dipergunakan, namun saat ini kurang populer.
Unsur – unsur Input, transformasi, dan output dari sistem perusahaan berada di bagian
bawah. Data dikumpulkan dari sistem fisik dan lingkungan, kemudian dimasukan kedalam basis
data. Piranti lunak pemrosesan transaksi mengubah data menjadi intonasi bagi manajemen
perusahaan dan bagi individu-individu serta organisasi-organisasi di dalam lingkungan
perusahaan. (Gambar. A) adalah sebuah model sistem pemrosesan transaksi.
Sistem Distribusi (system distribution) adalah sistem yang digunakan perusahaan – perusahaan
distribusi-perusahaan yang mendistribusikan barang produksi dan atau jasa ke konsumen.

Tinjauan Sistem
Diagram arus data, atau DFD, untuk mendokumentasikan sistem. DFD mendokumentasikan
suatu sistem dengan cara yang herarkis, dalam Gambar. B diagram konteks yang menyajikan
kegiatan distribusi dalam lingkungannya.
Seluruh sistem ditunjuk oleh kotak yang diberi label “Sistem Distribusi” yang berada di
tengah. Unsur – unsur lingkungan yang berinteraksi dengan sistem ditunjukan oleh kotak – kotak
dan dihubungkan ke sistem oleh panah – panah yang disebut arus data
Unsur – unsur lingkungan dari sistem distribusi, antara lain :
 Pelanggan
 Pemasok
 Ruang Persediaan Bahan Baku
 Manajemen
Pesanan Penjualan (sales Order), Pesanan yang diterima Perusahaan dari Pelanggannya.
Pesanan Pembelian (Purchase Order), Pesanan yang ditempatkan perusahaan kepada
pemasoknya.

Subsistem – subsistem Utama dari Sistem Distribusi


Sistem yang Memenuhi Pesanan Pelanggan
 Sistem Entry Pesanan (order entry system), memasukan pesanan pelanggan kedalam
sistem.
 Sistem Persediaan (inventory system), memelihara catatan persediaan
 Sistem Penagihan (billing system), membuat faktur pelanggan
 Sistem Piutang Dagang (account receivable system), menagih uang dari para
pelanggan
 Sistem yang Memesan Persediaan Pengganti
 Sistem Pembelian (purchasing system), menerbitkan pesanan pembelian kepada
pemasok untuk persediaan yang dibutuhkan.
 Sistem Penerimaan (receiving system), menerima persediaan
 Sistem Utang Dagang (account payable system), melakukan pembayaran
 Sistem yang Menjalankan Proses Buku Besar
 Sistem Buku Besar (general ledger system), adalah sistem akuntansi yang
menggabungkan data dari sistem-sistem akuntansi yang lain dengan tujuan untuk
menyajikan gambaran keuangan operasi perusahaan secara gabungan. Terdapat 2
subsistem yang terkait :
1) Sistem memperbarui buku besar (update general ledger system), pembukuan catatan-catatan
yang menguraikan berbagai tindakan dan transaksi dalam buku besar.

2) Sistem pembuatan laporan manajemen (prepare management report system), menggunakan


isi buku besar untuk membuat neraca dan laporan laba rugi serta laporan lainnya.

Menempatkan Sistem Pemrosesan Transaksi dan Prespektif


Sistem pemrosesan transaksi adalah sistem informasi pertama yang terkomputasi. Selain sebagai
area aplikasi yang paling dapat dipahami, sistem ini juga berperan sebagai fondasi dari semua
aplikasi yang lain. Fondasi ini dalam bentuk basis data yang berperan dalam mendokumentasi
barbagai hal yang dibutuhkan prusahaan dalam operasinya dan interaksi dalam lingkungan.

2.3. Sistem Informasi Organisasi

Sistem Informasi Pemasaran


Sistem Informasi Pemasaran (marketing information system - MKIS) memberikan
informasi yang berhubungan dengan aktifitas pemasaran perusahaan.
 Subsistem Output
Bauran Pemasaran (marketing mix) :
1) Subsistem Produk (product subsystem), memberi informasi tentang produk-produk perusahaan

2) Subsistem Lokasi (place subsystem), memberikan informasi mengenai jaringan distribusi


perusahaan

3) Subsistem Promosi (promotion subsystem), memberikan informasi mengenai iklan dan


aktivitas penjualan pribadi perusahaan.

4) Subsistem Harga (price subsystem), membantu manajer mengambil keputusan harga

5) Subsistem Bauran Terintegrasi (integrated mix - subsystem), memungkinkan manajer


mengembangkan strategi yang mempertimbangakan pengaruh gabungan dari unsur – unsur ke
empat subsistem.

 Basis data

Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari basis data.
 Subsistem Input
1) Sistem pemrosesan transakasi (transaction processing system), mengumpulkan data dari
sumber – sumber internal dan lingkungan lalu memasukannya dalam basis data.

2) Subsistem riset pemasaran (marketing research subsystem), mengumpulkan data internal dan
lingkungan dengan cara studi –studi khusus.

3) Subsistem Intelejensi Pemasaran (marketing intelegence subsystem), mengumpulkan data


lingkungan yang berfungsi untuk manajemen tetap terinformasi mengenai aktivitas para pesaing
dan pelanggan perusahaan dan unsur – unsur lain yang dapat memengaruhi operasi pemasaran.

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia


Sistem informasi sumber daya manusia (human resources information subsystem -
HRIS), memberikan kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan suber daya
manusia perusahaan.
Subsistem Output HRIS :
 Perencanaan
 Rekruitmen
 Pengelolaan tenaga kerja
 Kompensasi karyawan
 Tunjangan karyawan
 Laporan SDM untuk informasi yang dibutuhkan public

Sistem Informasi Manufaktur


Sitem informasi manufaktur (manufacturing information system), memberikan informasi
kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan operasi manufaktur perusahaan.
Subsistem Informasi Manufaktur :
 Manufaktur Produksi
 Manufaktur Persediaan
 Manufaktur Mutu
 Manufaktur Biaya
Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan (financial information system), memberikan informasi kepada
seluruh manajer perusahaan yang beerkaitan dengan aktivitas keuangan perusahaan.
Subsistem Informasi Keuangan :
 Peramalan ekonomi masa depan
 Pengelolaan aliran dana perusahaan
 Pengendalian keuangan perusahaan

Sistem Informasi Eksekutif


Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System- EIS) adalah suatu sistem
yang memberikan informasi kepada manajer di tingkat yang lebih tinggi atas kinerja perusahaan
secara keseluruhan. Dipergunakan pula istilah sistem pendukung eksekutif (executif support
system).
EIS perusahaan biasanya terdiri dari atas stasiun-stasiun kerja eksekutif yang terhubung
melalui jaringan ke komputer pusat. Konfigurasi stasiun kerja terdiri atas sebuah komputer
pribadi dengan unit penyimpanan sekunder yang menyimpanan basis data eksekutif. Basis data
ini memuat data dan informasi yang telah diproses sebelumnya oleh komputer pusat perusahaan.
Model EIS juga menunjukkan komposisi komputer pusat yang berhubunngan dengan
EIS. Data dan informasi dapat dimasukkan ke dalam basis data korporat dari sumber –sumber
eksternal, dan berita-berita serta penjelasan akan peristiwa-peristiwa terbaru dapat dimasukkan
oleh anggota staf dengan mempergunakan stasiun kerja mereka masing-masing. Selain basis data
korporat, EIS meliputi kotak surat elektronik para eksekutif dan koleksi peranti lunak yang
menghasilkan inforrmasi eksekutif. Para perancang EIS membuat sistem secara fleksibel
sehingga ia akan dapat memenuhi keinginan semua eksekutif, apapun itu. Salah satu pendekatan
adalah dengan memberikan kemampuan drill-down(perincian). Dengan pendekatan ini,
eksekutif dapat mengeluarkan tampilan ringkasan dan kemudian secara berurutan menempilkan
detail dari tingkat yang lebih rendah. Drill-down akan terus dilakukan sampai eksekutif merasa
puas bahwa mereka telah mendapatkan jumlah detail sesuai dengan kebutuhan.
2.4. Manajemen Hubungan Pelanggan
Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Management) adalah
manajemen hubungan antara perusahaan dengan pelanggan sehingga baik perusahaan maupun
pelanggannya akan menerima nilai maksimum dari hubungan ini. Strategi ini menyadari bahwa
membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan adalah suatu strategi yang bagus, karena
mempertahankan pelanggan yang sudah ada biasanya akan lebih murah daripada mendapatkan
pelanggan baru.CRM system akan mengakumulasi data untuk jangka panjang 5 tahun, 10 tahun
atau lebih & menggunakan data tersebut memberikan data kepada para pengguna.Oleh karena
itu, perusahaan melakukan upaya-upaya untuk memahami para pelanggannya sehingga
kebutuhan mereka akan dapat dipenuhi dan mereka akan tetap setia kepada perusahaan. Unsur
utama dalam sebuah sistem CRM adalah data warehouse (gudang data)

2.5. Data Warehousing


Seperti yang dapat di bayangkan, seiring dengan terkumulasinya data transaksi selama
bertahun-tahun, maka volume data akan menjadi sangat besar. waktu sesingkat ini sebuah
teknologi komputer mampu mendukung suatu sistem dengan permintaan data berskala besar
seperti itu. Memungkinkan sebuah teknologi komputer untuk membangun sebuah sistem dengan
kapasitas data yang hampir tak terbatas.
Karakteristik Data Warehouse
data warehouse (gudang data) telah diberikan untuk menjelaskan penyimpanan data yang
memiliki karakteristik sebagai berikut :
 Kapasitas penyimpanan yang sangat besar
 Data diakumulasi dengan menambahkan catatan-catatan baru, bukannya dijaga tetap
paling mutakhir dengan memperbarui catatan-catatan yang sudah ada dengan informasi
yang baru.
 Data dapat diambil dengan mudah
 Data sepenuhnya untuk pengambilan keputusa, dan tidak digunakan dalam operasi
perusahaan sehari-hari
Beberapa pakar merekomendasikan untuk mengambil pendekatan yang lebih sederhana dan
mengimplementasikandata warehouse dengan cara bertahap. Jika mengikuti pendekatan ini,
akan digunakan istilah pendekatan data mart(toko data) untuk menguraikan subjek. Data
mart adalah suatu basis data berisikan data yang hanya menguraikan data segmen dari operasi
perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan dapat memiliki data mart pemasaran, data martsumber
daya manusia, dan seterusnya.
Pembuatan dan penggunaan sebuah data warehouse atau data mart disebut data
warehousing dan akan dilakukan oleh suatu sistem.
Sistem Data Warehousing
Data warehouse adalah bagian utama dari data warehousing yang memasukan data ke
dalam gudang, mengubah isinya menjadi informasi, dan menyediakan informasi tersebut kepada
para pengguna. I:I Data di kumpulkan dari sumber-sumber data dan dikirimkan ke area
pengumpulan sebelum dimasukkan ke dalam tempat penyimpanan data warehouse. Suatu sistem
penyampaian informasi akan memperoleh data dari tempat penyimpanan data warehouse dan
mengubahnya menjadi informasi bagi penggunannya.
Sumber-sumber data yang utama adalah sistem pemrosesan transaksi, namun tambahan
data dapat diperoleh dari sumber-sumber lain, baik itu internal maupunlingkungan.
Area pengumpulan adalah tempat dimana data menjalani ekstraksi, transformasi, dan
pemuatan. Suatu Proses yang sering sekali disingkat menjadi ETL,
proses Ekstraksi menggabungkan data dari berbagai macam sumber;
proses Transformasi membersihkan data, menempatkannya dalam suatu format standart, dan
membuat ringkasan.
Metadata warehouse adalah “data tentang data” yang merupakan data yang
menjelaskan data dalam tempat penyimpanan data. Metadata mirip dengan kamus data dari suatu
basis data, dengan kelebihan yang lebih terinci.

2.6. Cara Data Disimpan Dalam Tempat Penyimpanan Data Warehouse


Dalam suatu basis data, seluruh data mengenai subjek tertentu disimpan bersama dalam
satu lokasi, yang biasanya berbentuk suatu tabel. Data tersebut meliputi data pengidentifikasi
(seperti nomor pelanggan), data deskriptif (seperti nama pelanggan), dan data kuantitatif (seperti
penjualan bulan ini). Ada dua jenis tabel dalam penyimpanan data warehouse, dalam tabel data
tersebut akan digabung yang menghasilkan suatu paket informasi.
Tabel Dimensi
Data pengidetifikasi dan deskriptif akan disimpan dalam tabel dimensi. Istilah dari tabel
dimensi adalah mengartikan pemikiran bahwa data tersebut dapat menjadi basis untuk melihat
data dari berbagai sudut pandang, atau baerbagai dimensi. Contoh yang mengilustrasikan sebuah
tabel dimensi untuk edintitas atau objek pelanggan.

Tabel Fakta
Tabel yang terpisah-pisah merupakan tabel fakta (fact tables) berisi ukuran – ukuran
kuantitatif sebuah etentitas, objek, atau aktifitas. Satu contoh tabel fakta memuat data mengenai
satu aktifitas tertentu-penjualan komersial. Semua fakta terdapat pada gambar tabel tersebut
adalah ukuran dari aktifitas.
Paket Informasi
Dari dua data tabel tersebut digabungkan untuk membentuk suatu paket informasi. Paket
Informasi mengidentifikasi semua dimensi yang digunakan dalam analisis suatu aktifitas
tertentu.
Paket informasi terdiri empat dimensi yang dapat digumnakan untuk menganalisi
penjualan komersial menurut waktu, tenaga penjual, pelanggan, produk.
Skema Bintang
Untuk setiap dimensi, akan ada satu kunci yang mengidentifikasikan dimensi dan
menciptakan hubungan ke paket informasi. Dengan menggunakan empat tabel dimensi-
pelanggan, waktu, tenaga penjual, dan produk dalam skema bintang memungkinkan
diperolehnya informasi seperti berikut :
 Unit penjualan aktual menurut kode pos pada satu bulan tertentu
 Perbandingan jumlah komisi penjualan menurut wilayah penjualan selama dua kuartal
terakhir.
 Penjualan produk berdasarkan pelanggan untuk tahun berjalan sampai dengan saat ini
Skema bintang ini berfokus pada penjualan komersial dilihat dari segi pelanggan, tenaga penjual,
produk, dan waktu. Tempat penyimpanan data warehouse terdiri atas beberapa skema bintang,
dengan satu skema untuk setiap jenis aktifitas yang dianalisis.
2.7. Penyampaian Informasi
Unsur terakhir dalam sistem warehousing adalah sistem penyampaian informasi, yang mendapat
data dari tempat penyimpanan data, mengubahnya menjadi informasi, dan menjadikan informasi
tersebut tersedia bagi pengguna.

OLAP (on-line analytical processing)


Pembuatan laporan, paket query basis data, dan model-model matematis semuanya dapat
digunakan. Selain itu, terdapat pula satu jenis peranti lunak yang secara khusus telah
dikembangkan untuk data warehouse . peranti lunak tersebut yaitu OLAP, yang merupakan
singkatan dari on-line analytical processing. OLAP memungkinkan pengguna berkomunikasi
dengan data warehouse melalui GUI ataupun antarmuka WEB dan dengan cepat memperoleh
informasi dalam berbagai jenis format termasuk grafik. Terdapat dua pendekatan untuk OLAP :
ROLAP dan MOLAP. ROLAP (relational on-line analytical processing) menggunakan suatu
sistem manajemen basis data relasional standar. MOLAP (multidimensional on-line analytical
processing) menggunakan suatu sistem manajemen basis data khusus multidimensional.

2.8. Data Minning (Penambahan Data)


Data mining adalah proses menemukan hubungan dalam data yang tidak diketahui pengguna.

Hypothesis verification
dimulai dengan hipotesis pengguna mengenai bagaimana data saling terhubung.
 Proses pengambilan akan dipandu sepenuhnya oleh pengguna
 Informasi yang terpilih tidak akan dapat lebih baik dari pemahaman pengguna akan data.
 Cara tradisional untuk melakukan query atas suatu database.
Knowledge discovery
sistem data warehouse menganalisa tempat penyimpanan data warehouse, mencari kelompok-
kelompok dengan karakteristik yang sama. Kontribusi penemuan pengetahuan adalahbahwa ia
memberikan sistem data warehousing kemampuan menganalisa data yang melebihi kemampuan
pengguna itu sendiri. Piranti lunak akan mengidentifikasi data-data yang tidak diketahui oleh
pengguna. Kemampuan seperti ini diperoleh dengan menggunakan kecerdasan buatan.
Menempatkan data Warehousing dalam Prespektif
Kebutuhan akan data warehousing selalu ada sejak dulu, namun teknologi informasi yang
dibutuhkan untuk mendukungnya baru tersedia dan terjangkau belakangan ini. Ketika teknologi
mampu mengejar permintaan, beberapa pencapaian yang dramatis telah berhasil dilakukan.
Dengan kemampuan untuk menyimpan sejumlah data yang praktis tak terbatas dan
mengambilnya dengan cepattelah membuka gerbang-gerbang pemrosesan data yang baru.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Terdapat aktivitas penting yang menunjang keberhasilan atau malah kegagalan yang
didapat hal ini berlaku bagi semua organisasi. Aktifitas-aktifitas penting tersebut adalah CSF,
dan faktor ini dapat berbeda-beda dari satu jenis organisasi ke jenis organisasi yang lain.
Sistem Pemrosesan Transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem informasi yang
mengumpulkan data yang menguraikan aktifitas perusahaan, mengubah data menjadi informasi,
dan menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna yang terdapat didalam maupun diluar
perusahaan.
Sistem informasi didalam organisasi terdiri dari Sistem Informasi Pemasaran, Sumber
Daya Manusia, Manufaktur Keuangan, dan Sistem Informasi Eksekutif.
Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Management) adalah
manajemen hubungan antara perusahaan dengan pelanggan sehingga baik perusahaan maupun
pelanggannya akan menerima nilai maksimum dari hubungan ini.
Pembuatan dan penggunaan sebuah data warehouse atau data mart disebut data
warehousing dan akan dilakukan oleh suatu sistem.
Dalam suatu basis data, seluruh data mengenai subjek tertentu disimpan bersama dalam
satu lokasi, yang biasanya berbentuk suatu tabel. Data tersebut meliputi data pengidentifikasi
(seperti nomor pelanggan), data deskriptif (seperti nama pelanggan), dan data kuantitatif (seperti
penjualan bulan ini). Ada dua jenis tabel dalam penyimpanan data warehouse, dalam tabel data
tersebut akan digabung yang menghasilkan suatu paket informasi.
Unsur terakhir dalam sistem warehousing adalah sistem penyampaian informasi, yang
mendapat data dari tempat penyimpanan data, mengubahnya menjadi informasi, dan menjadikan
informasi tersebut tersedia bagi pengguna.

Anda mungkin juga menyukai