Makalah Pengembangan Sim RT
Makalah Pengembangan Sim RT
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................1
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................3
1.3 Makalah ini disusun dengan tujuan untuk :....................................................................................3
BAB 2.........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................................................4
2.1 Definisi Pengembangan Sistem....................................................................................................4
2.2 Pengembangan Sistem...................................................................................................................4
2.3. Analisis Sistem........................................................................................................................5
2.4 Rancangan Sistem.....................................................................................................................5
2.5 Implementasi Sistem.....................................................................................................................5
2.6 Pemeliharaan Sistem.....................................................................................................................5
2.8 Peningkatan Sistem.....................................................................................................................6
2.9. Pendekatan Pengembangan Sistem..............................................................................................7
3.0. Metode Pengembangan Sistem Informasi....................................................................................8
3.0.1. CBIS Life Cycle....................................................................................................................8
3.0.2. System Development Life Cycle (SDLC).............................................................................8
3.0.3. Prototyping.........................................................................................................................10
3.0.4. Rapid Application Development (RAD).............................................................................11
3.0.5. Spiral...................................................................................................................................12
3.0.6. Join Application Development (JAD).................................................................................13
3.0.7. Object Oriented Technology...............................................................................................14
3.0.8. Functional Decomposition Methodologies..........................................................................14
3.0.9. End-user Development........................................................................................................14
3.0.10. Outsourcing..........................................................................................................................14
4.0. Tools Pengembangan Sistem Informasi.....................................................................................14
BAB 3........................................................................................................................................................16
PENUTUP.............................................................................................................................................16
3.1 Simpulan...................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................17
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem informasi adalah suatu sinergi antara data, mesin pengolah data (yang biasanya
meliputi komputer, program aplikasi dan jaringan) dan manusia untuk menghasilkan informasi.
Jadi sistem informasi bukan hanya aplikasi perangkat lunak. Sistem Informasi ada pada hampir
setiap perusahaan atau instansi untuk mendukung kegiatan bisnis mereka sehari-hari. Biasanya
porsi pengerjaan pengembangan sistem informasi diserahkan kepada orang-orang yang bekerja
di bidang teknologi informasi.
Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak dalam kehidupan
masyarakat. Sejak ditemukannya komputer pada tahun 1955, peradaban dunia telah memasuki
era informasi. Teknologi informasi dengan komputer sebagai motor penggeraknya telah
mengubah segalanya. Pemrosesan informasi berbasis komputer mulai dikenal orang hingga saat
ini sudah banyak software yang dapat digunakan orang sebagai alat pengelolaan data untuk
menghasilkan informasi.
Teknologi informasi muncul sebagai akibat semakin merebaknya globalisasi dalam
kehidupan organisasi, semakin kerasnya persaingan bisnis, semakin singkatnya siklus hidup
barang dan jasa yang ditawarkan. Untuk mengantisipasi semua ini, perusahaan mencari
terobosan baru dengan memanfaatkan teknologi. Teknologi diharapkan dapat menjadi fasilitator
dan interpreter. Semula teknologi informasi digunakan hanya terbatas pada pemrosesan data.
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi tersebut, hampir semua aktivitas organisasi
saat ini telah dimasuki oleh aplikasi dan otomatisasi teknologi informasi.
3
2.3. Analisis Sistem
Analisis sistem adalah proses koleksi, pengaturan dan evaluasi fakta tentang informasi yang
dibutuhkan dan lingkungan tempat sistem akan dijalankan.
Dalam rangka pengumpulan fakta tentang informasi dan lingkungan sistem, diantaranya meliputi
hal-hal:
1. Latar belakang informasi, meliputi asal informasi, pemakai dan beban penggunaan.
2. Prosedur, yaitu cara atau tugas yang selama ini berjalan dan dikerjakan.
3. Aliran informasi, meliputi aliran data informasi dari satu bagian ke bagian lain
4. Penentuan masalah, yaitu melalui langkah mulai dari penelaahan latar belakang informasi,
prosedur dan aliran informasi, maka akan dapat diketahui masalah yang ada.
4
1. bisa terus berjalan secara mulus
2. bila ada kerusakan kecil dapat segera diketahui dan tidak menjadi besar
3. menjamin agar sistem yang ada bisa dikendalikan dari kemungkinan kerusakan yang fatal
Manfaat pemeliharaan yang terarah sudah bisa dilihat, tetapi pelaksanaanya sering tidak semudah
itu karena kemalasan atau karena alasan penghematan biaya. Padahal pemeliharaan merupakan
dasar penghematan biaya pada sektor perbaikan
7
Metode ini digunakan oleh para analisis sistem ataupun pembuat program dengan tahapan-
tahapan pekerjaan untuk membangun sistem informasi. Metode ini sangat cocok untuk
pengembangan sistem besar. Setiap SDLC harus menghasilkan sistem berkualitas tinggi yang
memenuhi atau melebihi harapan user, mencapai selesai dalam waktu dan perkiraan biaya,
bekerja secara efektif dan efisien.
a. Kegiatan Dalam Tahapan SDLC
1. Inisiasi (initiation)
2. Pengembangan konsep sistem (system concept development)
3. Perencanaan (planning)
4. Analisis kebutuhan (requirement analysis)
5. Desain (design)
6. Pengembangan (development)
7. Integrasi dan pengujian (integration and test)
8. Implementasi (implementation)
9. Operasi dan pemeliharaan (operations and maintenance)
10. Disposisi (disposition)
b. Model SDLC
1. Model Waterfall
a. Tahap-tahap model waterfall
· Analisis kebutuhan perangkat lunak
· Desain
· Pembuatan kode program
· Pengujian
b. Kelebihan dan Kekurangan Metode Waterfall
Kelebihan :
· Merupakan model pengembangan paling handal dan paling lama digunakan.
· Cocok untuk system software berskala besar.
· Cocok untuk system software yang bersifat generik.
· Pengerjaan project system akan terjadwal dengan baik dan mudah dikontrol.
Kekurangan:
8
· Persyaratan system harus digambarkan dengan jelas.
· Rincian proses harus benar-benar jelas dan tidak boleh berubah-ubah.
· Sulit untuk mengadaptasi jika terjadi perubahan spesifikasi pada suatu tahapan
pengembangan.
3.0.3. Prototyping
Dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja secara
terus menerus dan diperbaiki melalui kerjasama antar analis dan user. Metode ini menggunakan
data aktual, edit input, melakukan komputasi dan semua manipulasi sehingga dihasilkan output
nyata. Karakteristik dari metode ini meliputi langkah pemilahan fungsi, penyusunan sistem
informasi, evaluasi dan penggunaan selanjutnya.
Model prototipe (prototyping model) dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan dan perbaikan,
desain cepat, pembentukan prototipe, evaluasi userterhadap prototipe, perbaikan dan produk
akhir sistem yang akan dibuat. Model ini menyediakan tampilan dengan simulasi alur sistem
sehingga tampak seperti sistem yang sudah jadi. Model prototipe ini dievalusi oleh userhingga
ditemukan spesifikasi yang sesuai keinginan user. Model prototipe sangat cocok digunakan
untuk menjabarkan kebutuhan user secara lebih detail karena user sering kali lesulitan
menyampaikan kebutuhnya secara detail tanpa melihat gambaran yang jelas.
a. Runtutan penggunaan model prototipe yaitu:
· Reaksi awal dari user
Dimulai dengan menampilkan prototipe sistem kepada user, kemudian melihat bagaimana
reaksi user terhadap prototipe tersebut, dan apakah sudah sesuai dengan apa yang diinginkan
oleh user. Reaksi tersebut dikumpulkan dengan adanya lembar observasi, wawancara ataupun
kuisioner.
· Saran-saran penguna
Saran dari user merupakan hasil interaksi user dengan prototipe yang ditampilkan, dengan
masukan dari user untuk perbaikan, pengubahan ataupun penghentian prototipe guna untuk dapat
memenuhi kebutuhanuser.
· Inovasi
Kemampuan sistem baru yang sebelumnya tidak ada pada saat pengguna berinterkasi dengan
prototipe. Inovasi prototipe jika berhasil akan menjadi bagian dari sistem hasil jadi.
· Rencana revisi
Menggambarkan sistem di masa yang datang, dengan rencana revisi dapat membantu
mengidentifikasi kebutuhan apa saja yang akan diprototipekan selanjutnya.
b. Kelebihan dan Kekurangan Metode Prototipe
Kelebihan :
9
· Prototype melibatkan user dalam analisa dan desain.
· Punya kemampuan menangkap requirement secara konkret daripada secara abstrak.
· Untuk digunakan secara standalone.
· Digunakan untuk memperluas SDLC.
· Mempersingkat waktu pengembangan Sistem Informasi
Kekurangan :
· Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
· Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.
· Bisanya kurang fleksible dalam mengahdapi perubahan.
· Protitype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah.
· Protype terlalu cepat selesai
3.0.4. Rapid Application Development (RAD)
Menggunakan metode prototyping dan teknik terstruktur lainnya untuk menentukan kebutuan
user dan perancangan sistem informasi. Proses pengembangan metode ini yaitu mempelajari
apakah proyek pengembangan sistem memenuhi kriteria, mempelajari aktivitas bisnis
perusahaan, menentukan area bisnis serta fungsi yang menjadi prioritas, membuat model dari
fungsi-fungsi yang menjadi prioritas, memilih prototipe mana yang direview dan
mengimplementasikan sistem informasi.
Rapid Application Development (RAD) merupakan model pengembangan sistem yang bersifat
inkremental (bertingkat) terutama waktu pengerjaan yang pendek. Model RAD membagi tim
pengembang manjadi beberapa komponen masing-masing tim pengerjaan dapat dilakukan
secara paralel. Model ini dimulai dari pemodelan bisnis, pemodelan data, pemodelan proses,
pembangkitan aplikasi, dan pengujian.
a. Tahap-tahapan model ini :
· Pemodelan bisnis
Pemodelan ini dilakukan untuk memodelkan fungsi bisnis untuk mengetahui informasi apa saja
yang mempengaruhi proses binis, informasin apa saja yang akan dimunculkan, siapa yang akan
meembuat informasi tersebut, bagaimana alr informasi tersebut, dan proses apa saja yang terkait
dengan informasi tersebut.
· Pemodelan data
Pengumpulan data-data apa saja yang dibutuhkan berdasarkan pemodelan bisnis, dan
mengidentifikasi setiap data yang ada dan mendefinisikan hubungan antar data tersebut.
· Pemodelan proses
10
Mengimplementasikan fungsi bisnis yang sudah didefinisikan terkait dengan pendefinisian data.
Mendeskripsikan proses input ditransformasi menjadi output.
· Pebuatan aplikasi
Mengimplementasikan pemodelan proses dan data menjadi program. Di dalam model RAD
sangat dianjurkan jika mungkin pemakaian komponen program yang sudah ada.
· Pengujian
Pengujian komponen-komponen yang dibuat, jika sudah pernah teruji maka tim pengembangn
komponen dapat lanjut untuk mengembangkan komponen berikutnya.
b. Kelebihan dan Kekurangan Metode RAD
Kelebihan :
· RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem sepeti umumnya, tetapi mempunyai
kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object).
· Setiap fungsi dapat dimodulkan dalam waktu tertentu dan dapat dibicarakan oleh tim RAD
yang terpisah dan kemudian diintegrasikan sehingga waktunya lebih efesien.
Kekurangan :
· Tidak cocok untuk proyek skala besar.
· Proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi.
· Sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model ini.
· Resiko teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk model ini.
3.0.5. Spiral
Model proses sistem evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan cara kontrol
dan aspek sistematis model sekuensial linier.Model iterative ditandai dengan tingkah laku yang
memungkinkan pengembang mengembangkan versi sistem yang lebih lengkap secara bertahap.
Model spriral (spiral model) menyediakan pengembangan dengan cara cepat dengan sistem yang
memiliki versi yang bertambah fungsinya. Model ini menekan adanya analisa resiko, jika analisa
resiko menunjukka adanya ketidakpastian terhadap kebutuhan, maka pengembangan sistem
dapat dihentikan.
a. Ada 6 kegiatan dalam model ini yaitu:
· Komunikasi dengan pelanggan (customer communication)
Membangun komunikasi yang efektif antara pengembang dan user agar dapat menentukan
kebutuhan sistem.
· Perencanaan (planning)
11
Mendefinisikan sumber daya, batasan waktu pengembangan sistem, hubungan informasi yang
terkait dengan proyek.
· Analisis resiko (risk analisys)
Menentukan resiko dari segi teknis maupun dari segi manajemen. Tahap inilah yang mungkin
tidak ada pada model proses yang juga menggunakan metode iterasi, tetapi hanya dilakukan pada
spiral model.
· Rekayasa (engineering)
Membangun satu atau lebih representasi dari aplikasi sistem secara teknikal (dapat juga berupa
prototipe).
· Konstruksi dan peluncuran (construction and release)
Dibutuhkan untuk mengembangkan sistem, testing, instalasi, dan penyediaan dukungan
terhadapa user seperti training penggunaan sistem serta dokumentasi seperti buku manual
penggunaan sistem.
· Evaluasi pelanggan (customer evaluation)
Dibutuhkan untuk mendapatkan feedback dari user berdasarkan evaluasi mereka selama
representasi sistem pada tahap engineering maupun pada implementasi selama instalasi sistem
pada tahan construction and release.
13
· Penyimpan data (storage), digunakan secara bersamaan antara sistem dan terminator.
· Batasan, antara sistem dan lingkungan
c. Data Flow Diagram Level (DFDL)
Model ini berfungsi untuk menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang
berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. Tujuan dari DFD adalah
membuat atau mengetahui aliran (track) data seluruhnya dari sistem. Empat komponen dalam
DFDL :
· Proses (fungsi)
· Aliran data (Data Arrow)
· Penyimpana (Data Storage)
· Terminator (External or Internal Entities)
d. Kamus Data (Data Dictionary)
Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu
sistem informasi. Dengan kamus data analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di
sistem dengan lengkap pada tahap analisis sistem. Kamus data digunakan sebagai alat
komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir ke
system yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh
pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input,
laporan-laporan dan database. Kamus data berperan penting dalam perancangan dan
pembangunan sistem informasi, yang mempunyai fungsi untuk :
· Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD.
· Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran.
· Mendeskripsikan komposisi penyimpan data.
· Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan.
· Mendeskripsikan hubungan distrik antara penyimpana yang akan menjadi titik perhatian
dalam ERD.
14
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemampuan
sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi, seperti perangkat keras
dan perangkat lunak komputer; sistem jaringan baik berupa LAN ataupun WAN dan sistem
telekomunikasi yang akan digunakan untuk mentransfer data. Kebutuhan akan tenaga yang
berbasis teknologi informasi masih terus meningkat. Hal ini bisa terlihat dengan banyaknya jenis
pekerjaan yang memerlukan kemampuan di bidang teknologi informasi di berbagai bidang serta
jumlah SDM berkemampuan di bidang teknologi informasi masih sedikit, jika dibandingkan
dengan jumlah penduduk Indonesia. Keberadaan bisnis yang tersebar di banyak tempat dengan
berbagai ragam perangkat keras dan lunak mulai menyadari tentang betapa pentingnya untuk
mempercayakan dukungan bagi keberhasilan pengolahan data komputernya kepada satu sumber
yang dapat dipercaya.
15
DAFTAR PUSTAKA
16