Bab 1
Bab 1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
4
5
1945 dapat dilihat sebagai aspek statis dari upaya mempertahankan atau melestarikan
UUD 1945. Selain alasan-alasan di atas, kehadiran konvensi dalm sistem
ketatanegaraan RI, didorong pula oleh: Konvensi merupakan sub sistem konstitusi
yang selalu ada di setiap negara. Republik Indonesia adalah negara yang
berkedaulatan rakyat. Konvensi merupakan salah satu sarana untuk menjamin
pelaksanaan kedaulatan rakyat.
Ketatanegaraan di Indonesia, pada UU 1945 sebelum amandemen dapat
dilihat pada bagan lampiran tersendiri, dan setelah UUD 1945 dilakukan amandemen
yang pertama disahkan pada tanggal 19 Oktober 1999, kedua pada tanggal 18
Agustus 2000, ketiga pada tanggal 9 November 2001 dan keempat pada tanggal 10
Agustus 2002, dari amandemen UUD 1945 tampak terlihat adanya perubahan
struktur ketatanegaraan RI yang selanjutnya di dalam struktur setelah amandemen
adanya lembaga baru yaitu Mahkamah Konstitusi dalam hal ini diatur ke dalam UUD
1945 yang diamandemen pasal 7B ayat 1-5 yang intinya adalah menyangkut jabatan
Presiden dan Wakil Presiden. Apabila Presiden dan Wakil Presiden melakukan
pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, seperti melakukan
korupsi, penyuapan, dan lainlain harus diajukan terlebih dahulu ke Mahkamah
Konstitusi untuk diperiksa, diadili dan diputuskan seadil-adilnya. Dalam hal ini, DPR
mengajukan masalahnya ke Mahkamah Konstitusi selanjutnya diserahkan kepada
MPR untuk diambil langkah-langkah selanjutnya dalam sidang istimewa.
2.3 Kedudukan Pancasila dalam Ketatanegaraan Republik Indonesia
2.3.1 Kedudukan Pancasila sebagai Sumber dari Segala Hukum
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari
dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia. Pancasila sebagai sumber dari segala hukum atau sebagai sumber
tertib hukum Indonesia maka setiap produk hukum harus bersumber dan tidak boleh
bertentangan dengan Pancasila. Pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu
Pembukaan UUD 1945, kemudian dijelmakan atau dijabarkan lebih lanjut dalam
pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945, yang pada
5
6
akhirnya dikongkritisasikan atau dijabarkan dari UUD 1945, serta hukum positif
lainnya. Pancasila sebagai dasar filsafat negara, pandangan hidup bangsa serta
idiologi bangsa dan negara, bukanlah hanya untuk sebuah rangkaian kata- kata yang
indah namun semua itu harus kita wujudkan dan di aktualisasikan di dalam berbagai
bidang dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. konsep negara
yang digunakan di Indonesia popular dengan nama rechtsstaat, Sementara itu untuk
memberikan ciri “ ke Indonesianya”, juga dikenal dengan istilah Negara hukum
dengan menambah atribut “pancasila’ sehingga menjadi “negara hukum Pancasila”.
Pancasila sebagai dasar negara menunjukkan bahwa Pancasila itu sebagai
sumber dari segala sumber hukum atau sumber dari seluruh tertib hukum yang ada di
negara RI. Berarti semua sumber hukum atau peraturan-peraturan mulai dari
UUD`45, Tap MPR, Undang-Undang, Perpu (Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang), PP (Peraturan Pemerintah), Keppres (Keputusan Presiden), dan
seluruh peraturan pelaksanaan yang lainnya, harus berpijak pada Pancasila sebagai
landasan hukumnya. Semua produk hukum harus sesuai dengan Pancasila dan tidak
boleh bertentangan dengannya. Oleh sebab itu, bila Pancasila diubah, maka seluruh
produk hukum yang ada di negara RI sejak tahun 1945 sampai sekarang, secara
otomatis produk hukum itu tidak berlaku lagi. Atau dengan kata lain, semua produk
hukum sejak awal sampai akhir, semuanya, ‘Batal Demi Hukum’. Karena sumber
dari segala sumber hukum yaitu Pancasila, telah dianulir. Oleh sebab itu Pancasila
tidak bisa diubah dan tidak boleh diubah.
Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi atau falsafah terlahir dan telah
membudaya di dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Nilai-nilai itu tertanam
dalam hati, tercermin dalam sikap dan perilaku serta kegiatan lembaga-lembaga
masyarakat. Dengan perkataan lain, Pancasila telah menjadi cita-cita moral bangsa
Indonesia, yang mengikat seluruh warga masyarakat baik sebagai perorangan maupun
sebagai kesatuan bangsa. Namun demikian, nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara
harus diimplementasikan sebagai sumber dari semua sumber hukum dalam negara
dan menjadi landasan bagi penyelenggaraan negara.
6
7
7
8
ditarik melalui pancaran nilai dari kelima sila Pancasila. Implementasi nilai-nilai
tersebut ditunjukkan dengan perilaku dan kualitas SDM di dalam menjalankan
kehidupan nasional menuju tercapainya tujuan negara.
2.3.2 Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Nilai-nilai Pancasila yang telah diwariskan oleh pendiri bangsa Indonesia
merupakan intisari dan puncak dari sosoial budaya yang senantiasa melandasi tata
kehidupan sehari-hari. Tata nilai budaya yang telah berkembang dan dianggap baik,
serta diyakini kebenarannya ini dijadikan sebagai pandangan hidup dan sumber nilai
bagi bangsa Indonesia. Sumber nilai tersebut antara lain adalah:
1. Ketuhanan yang maha esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Dari nilai-nilai inilah kemudian lahir adanya sikap yang mengutamakan
persatuan, kerukunan, keharmonisan, dan kesejahteraan yang sebenarnya sudah lama
dipraktekkan jauh sebelum Indonesia merdeka. Pandangan hidup bagi suatu bangsa
seperti pancasila sangat penting artinya karena merupakan pegangan yang mantap,
agar tidak terombang ambing oleh keadaan apapun, bahkan dalam era globalisasi.
Pancasila sebagai penyaring budaya yang masuk ke Indonesia. Jadi, Pancasila
menyaring dan memilah mana yang sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia dan
sesuai dengan norma yang ada dan hidup sejak lama di Indonesia. Pancasila sebagai
tembok kokoh penghalang pelindung bangsa dan Pancasila sebagai tiang kokoh
penyangga negara untuk berdiri melawan segala ancaman dan bahaya dari luar
lingkup Indonesia. Pancasila juga sebagai jalan kehidupan dan kelangsungan
ketatanegaraan bangsa Indonesia.
2.3.3 Pancasila Sebagai Dasar Negara
Dasar negara adalah hal yang paling utama bagi sebuah negara, dikarenakan
dasar negara adalah pondasi, landasan cita-cita harapan dan hal pokok bagi sebuah
8
9
9
10
3. Aspek budaya
4. Aspek agama
5. Aspek persamaan nasib
Maka Pancasila merupakan intelligent choice karena mengatasi
keanekaragaman dalam masyarakat Indonesia dengan tetap toleran terhadap adanya
perbedaan. Penetapan Pancasila sebagai dasar negara tak hendak menghapuskan
perbedaan (indifferentism), tetapi merangkum semuanya dalam satu semboyan
empiris khas Indonesia yang dinyatakan dalam seloka “Bhinneka Tunggal Ika”.
2.4 Dinamika Pelaksanaan Pancasila dalam Ketatanegaraan Republik Indonesia
2.4.1 Undang-Undang Dasar 1945
Undang-Undang Dasar ini disahkan pada sidang PPKI sehari setelah
Indonesia merdeka yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945.Undag-Undang Dasar ini
terdiri atas Pembukaan UUD 1945, Batang Tubuh yang mencakup 37 Pasal 4 Aturan
Peralihan atau Peraturan Tambahanserta penjelasan yang dibuat oleh Prof.
Mr.Soepomo.
Pada awal kemerdekaan UUD 1945 tidak dilaksanakan dengan baik karena
kondisi Indonesia dalam suasana mempertahankan kemerdekaan. Sedang mengenai
keadaan pemerintahnya sebagai berikut:
• Pasal 4 Aturan Peralihan UUD 1945berlaku yaitu sebelum MPR, DPR dan
DPA dibantu oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
• Sistem kabinetnya, Kabinet Presidensil dimana para menteri bertanggung
jawab pada presiden bukan pada DPR.
• Dikeluarkannya Maklumat No. X pada tanggal 16 Oktober 1945, yang
merubah kedudukan KNIP yang tadinya sebagai pembantu Presiden menjadi
badan legislative (DPR)
• Dikeluarkannya Maklumat Pemerintah tanggal 14 November 1945 yang
merubah kabinet presidensil menjadi parlementer, ini berarti menyimpang dari
UUD 1945.sistem kabinet ini diikuti dengan Demokrasi Liberal
Akibat dari kondisi diatas menimbulkan, pemerintah tidak stabil seiring pergantian
kabinet, Terjadinya pemberontakaan PKI Madiun, karena keadaan genting maka
10
11
11
12
12
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kedudukan Pancasila dalam ketatanegaraan Republik Indonesia sebagai
sumber hukum yang berarti segala hukum yang mengatur kehudupan berbangsa dan
bernegara harus sesuai dan selaras dengan Pancasila. Sein sebagai dasar negara
Pancasila juga sebagai pandangan hidup dan dasar negara. Masing masing berarti
Pancasila sebagai penyaring, yang menyaring semua rencana yang menjadi
pandangan langkah kedepan agar sesuai dengan pandangan pancasila dan Pancasila
pondasi dasar dari bangunan bangsa Indonesia yang menopang kehidupan dan
keberlansungan bangsa Indonesia. Pelaksanaan dinamika Pancasila dalam menegakan
ketatanegaraan bukan semata mata dilihat dengan mata awam pancasila, tetapi
pancasila di uraikan menjadi undang-undang yang terperinci yang sesuai dengan
aspek dan tujuan bangsa. Indonesia memiliki sistem ketatanegaraan yang hanya
dimiliki Indonesia. Karena hanya cocok dengan budaya Indonesia, seperti
pemerintahan otonom yang cocok dengan keadaan geogerafis Indonesia. Indonesia
memiliki daerah
3,2 Saran
Kita sebagai bangsa Indonesia, harus mampu mencermati nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara,
sebagai masyarakat madani, yaitu masyarakat yang tidak buta akan posisi dasar
negara, hendaknya kita bisa mengaplikasikan semua aspek-aspek yang terkandung
dalam Pancasila kedalam kehidupan sehari-hari. Penyimpangan-penyimpangan
terhadap nilai-nilai hukum, baik itu yang sudah tertulis dan tertuang dalam kitab
perundang-undangan maupun yang sudah mengalir dalam konvensi, perlu adanya
suatu evaluasi untuk menciptakan suasana masyarakat yang kondusif.
13