Anemia
Anemia
2. Etiologi
a. Hemolisis (eritrosit mudah pecah)
b. Perdarahan
c. Penekanan sumsum tulang (misalnya oleh kanker)
d. Defisiensi nutrient (nutrisional anemia), meliputi defisiensi besi, folic acid,
piridoksin, vitamin C dan copper
Menurut Badan POM (2011), Penyebab anemia yaitu:
a. Kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin B12,
asam folat, vitamin C, dan unsur-unsur yang diperlukan untuk
pembentukan sel darah merah.
b. Darah menstruasi yang berlebihan. Wanita yang sedang menstruasi rawan
terkena anemia karena kekurangan zat besi bila darah menstruasinya
banyak dan dia tidak memiliki cukup persediaan zat besi.
c. Kehamilan. Wanita yang hamil rawan terkena anemia karena janin
menyerap zat besi dan vitamin untuk pertumbuhannya.
d. Penyakit tertentu. Penyakit yang menyebabkan perdarahan terus-menerus
di saluran pencernaan seperti gastritis dan radang usus buntu dapat
menyebabkan anemia.
e. Obat-obatan tertentu. Beberapa jenis obat dapat menyebabkan perdarahan
lambung (aspirin, anti infl amasi, dll). Obat lainnya dapat menyebabkan
masalah dalam penyerapan zat besi dan vitamin (antasid, pil KB,
antiarthritis, dll).
f. Operasi pengambilan sebagian atau seluruh lambung (gastrektomi). Ini
dapat menyebabkan anemia karena tubuh kurang menyerap zat besi dan
vitamin B12.
g. Penyakit radang kronis seperti lupus, arthritis rematik, penyakit ginjal,
masalah pada kelenjar tiroid, beberapa jenis kanker dan penyakit lainnya
dapat menyebabkan anemia karena mempengaruhi proses pembentukan sel
darah merah.
h. Pada anak-anak, anemia dapat terjadi karena infeksi cacing tambang,
malaria, atau disentri yang menyebabkan kekurangan darah yang parah.
Anemia
↓
viskositas darah menurun
↓
resistensi aliran darah perifer
↓
penurunan transport O2 ke jaringan
↓
hipoksia, pucat, lemah
↓
beban jantung meningkat
↓
kerja jantung meningkat
↓
payah jantung
Pathway
Kegagalan
produksi SDM
Defisiensi B12, oleh sum-sum Destruksi SDM
asam folat, besi tulang berlebih Perdarahan/hemofilia
Penurunan SDM
Hb berkurang
Anemia
Gg.
SSP perfusi
Gastro Hipoksia
jaringan
intestinal
5. Penatalaksanaan
a. Tindakan umum: Penatalaksanaan anemia ditunjukan untuk mencari
penyebab dan mengganti darah yang hilang.
1) Transpalasi sel darahmerah.
2) Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi
3) Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah.
4) Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang
membutuhkan oksigen
5) Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada.
6) Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau.
b. Pengobatan (untuk pengobatan tergantung dari penyebabnya) :
1) Anemia defisiensi besi
Mengatur makanan yang mengandung zat besi, usahakan makanan yang
diberikan seperti ikan, daging, telur dan sayur.
Pemberian preparat fe
Perrosulfat 3x200mg/hari/per oral sehabis makan
Peroglukonat 3x200mg/hari/oral sehabis makan.
2) Anemia pernisiosa: pemberian vitamin B12
3) Anemia asam folat: asam folat 5 mg/hari/oral
4) Anemia karena perdarahan : mengatasi perdarahan dan syok dengan
pemberian cairan dan transfuse darah.
6. Pemeriksaan Penunjang
Jumlah darah lengkap (JDL) : hemoglobin dan hematokrit menurun.
Jumlah eritrosit : menurun, menurun berat (aplastik);
MCV (molume korpuskular rerata) dan MCH (hemoglobin korpuskular
rerata) menurun dan mikrositik dengan eritrosit hipokronik, peningkatan.
Pansitopenia (aplastik).
Jumlah retikulosit : bervariasi, misal; menurun, meningkat (respons
sumsum tulang terhadap kehilangan darah /hemolisis).Pewarna sel darah
merah : mendeteksi perubahan warna dan bentuk (dapat mengindikasikan
tipe khusus anemia).
LED : Peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi, misal :
peningkatan kerusakan sel darah merah :atau penyakit malignasi. Masa
hidup sel darah merah : berguna dalam membedakan diagnosa anemia,
misal : pada tipe anemia tertentu, sel darah merah mempunyai waktu hidup
lebih pendek.
Tes kerapuhan eritrosit : menurun. SDP : jumlah sel total sama dengan sel
darah merah (diferensial) mungkin meningkat (hemolitik) atau menurun
(aplastik).
Jumlah trombosit : menurun caplastik; meningkat; normal atau tinggi
(hemolitik)
Hemoglobin elektroforesis : mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin.
Bilirubin serum (tak terkonjugasi): meningkat (hemolitik).
Folat serum dan vitamin B12 membantu mendiagnosa anemia sehubungan
dengan defisiensi masukan/absorpsi.
Besi serum : tak ada; tinggi (hemolitik)
BC serum : meningkat
Feritin serum : meningkat
Masa perdarahan : memanjang (aplastik)
LDH serum : menurun
Tes schilling : penurunan eksresi vitamin B12 urine
Guaiak : mungkin positif untuk darah pada urine, feses, dan isi
gaster, menunjukkan perdarahan akut/kronis.
Analisa gaster : penurunan sekresi dengan peningkatan pH dan tak adanya
asam hidroklorik bebas.
Aspirasi sumsum tulang/pemeriksaan/biopsi : sel mungkin tampak berubah
dalam jumlah, ukuran, dan bentuk, membentuk, membedakan tipe anemia,
misal: peningkatan megaloblas, lemak sumsum dengan penurunan sel darah
(aplastik).
Pemeriksaan andoskopik dan radiografik : memeriksa sisi perdarahan :
perdarahan GI (Doenges, 1999).
3. Intervensi Keperawatan
DIANGOSA
KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA
NO INTERVENSI
DAN HASIL
KOLABORASI
1 Perfusi jaringan Setelah dilakukan tindakan Peripheral Sensation
tidak efektif b/d keperawatan Management
penurunan selama ……… jam perfusi (Manajemen sensasi
konsentrasi Hb dan jaringan klien adekuat dengan perifer)
darah, suplai kriteria : Monitor adanya daerah
oksigen berkurang - Membran mukosa merah tertentu yang hanya peka
- Konjungtiva tidak anemis terhadap
- Akral hangat panas/dingin/tajam/tump
- Tanda-tanda vital dalam ul
rentang normal Monitor adanya paretese
Instruksikan keluarga
untuk mengobservasi
kulit jika ada lesi atau
laserasi
Batasi gerakan pada
kepala, leher dan
punggung
Monitor kemampuan BAB
Kolaborasi pemberian
analgetik
Monitor adanya
tromboplebitis
Diskusikan menganai
penyebab perubahan
sensasi
2 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan NIC :
nutrisi kurang dari keperawatan Nutrition Management
kebutuhan tubuh selama ………. status Kaji adanya alergi
b/d intake yang nutrisi klien adekuat dengan makanan
kurang, anoreksia kriteria Kolaborasi dengan ahli
Adanya peningkatan berat gizi untuk menentukan
Definisi : Intake badan sesuai dengan tujuan jumlah kalori dan nutrisi
nutrisi tidak cukup Beratbadan ideal sesuai yang dibutuhkan pasien.
untuk keperluan dengan tinggi badan Anjurkan pasien untuk
metabolisme tubuh. Mampumengidentifikasi meningkatkan intake Fe
kebutuhan nutrisi Anjurkan pasien untuk
Tidk ada tanda tanda meningkatkan protein
Batasan
malnutrisi dan vitamin C
karakteristik :
Menunjukkan peningkatan Berikan substansi gula
- Berat badan 20 %
fungsi pengecapan dari Yakinkan diet yang
atau lebih di bawah
menelan dimakan mengandung
ideal
Tidak terjadi penurunan berat tinggi serat untuk
- Dilaporkan adanya
badan yang berarti mencegah konstipasi
intake makanan
Pemasukan yang adekuat Berikan makanan yang
yang kurang dari
Tanda-tanda malnutri si terpilih ( sudah
RDA (Recomended
Membran konjungtiva dan dikonsultasikan dengan
Daily Allowance)
mukos tidk pucat ahli gizi)
- Membran mukosa
Nilai Lab.: Ajarkan pasien bagaimana
dan konjungtiva
Protein total: 6-8 gr% membuat catatan
pucat
Albumin: 3.5-5,3 gr % makanan harian.
- Kelemahan otot
Globulin 1,8-3,6 gr % Monitor jumlah nutrisi dan
yang digunakan
HB tidak kurang dari 10 gr % kandungan kalori
untuk
Berikan informasi tentang
menelan/mengunya
kebutuhan nutrisi
h
Kaji kemampuan pasien
- Luka, inflamasi
untuk mendapatkan
pada rongga mulut
nutrisi yang dibutuhkan
- Mudah merasa
kenyang, sesaat
setelah mengunyah Nutrition Monitoring
makanan BB pasien dalam batas
- Dilaporkan atau normal
fakta adanya Monitor adanya penurunan
kekurangan berat badan
makanan Monitor tipe dan jumlah
- Dilaporkan adanya aktivitas yang biasa
perubahan sensasi dilakukan
rasa Monitor interaksi anak
- Perasaan atau orangtua selama
ketidakmampuan makan
untuk mengunyah Monitor lingkungan
selama makan
makanan Jadwalkan
- Miskonsepsi pengobatan dan
- Kehilangan BB tindakan tidak selama
dengan makanan jam makan
cukup Monitor kulit kering dan
- Keengganan untuk perubahan pigmentasi
makan Monitor turgor kulit
- Kram pada Monitor kekeringan,
abdomen rambut kusam, dan
- Tonus otot jelek mudah patah
- Nyeri abdominal Monitor mual dan muntah
dengan atau tanpa Monitor kadar albumin,
patologi total protein, Hb, dan
- Kurang berminat kadar Ht
terhadap makanan Monitor makanan
- Pembuluh darah kesukaan
kapiler mulai rapuh Monitor pertumbuhan dan
- Diare dan atau perkembangan
steatorrhea Monitor pucat, kemerahan,
- Kehilangan rambut dan kekeringan jaringan
yang cukup banyak konjungtiva
(rontok) Monitor kalori dan intake
- Suara usus nuntrisi
hiperaktif Catat adanya edema,
- Kurangnya hiperemik, hipertonik
informasi, papila lidah dan cavitas
misinformasi oral.
Catat jika lidah berwarna
Faktor-faktor yang magenta, scarlet
berhubungan :
Ketidakmampuan
pemasukan atau
mencerna makanan
atau mengabsorpsi
zat-zat gizi
berhubungan
dengan faktor
biologis, psikologis
atau ekonomi.
3 Defisit perawatan Setelah dilakukan tindakan NIC :
diri b/d kelemahan keperawatan Self Care assistane :
fisik selama ………. jamkebutuhan ADLs
mandiri klien Monitor kemempuan klien
Definisi : terpenuhidengan kriteria untuk perawatan diri
Gangguan Klien terbebas dari bau badan yang mandiri.
Menyatakan kenyamanan Monitor kebutuhan klien
kemampuan untuk terhadap kemampuan untuk untuk alat-alat bantu
melakukan ADL melakukan ADLs untuk kebersihan diri,
pada diri Dapat melakukan ADLS berpakaian, berhias,
dengan bantuan toileting dan makan.
Batasan Sediakan bantuan sampai
karakteristik : klien mampu secara utuh
ketidakmampuan untuk melakukan self-
untuk mandi, care.
ketidakmampuan Dorong klien untuk
untuk berpakaian, melakukan aktivitas
ketidakmampuan sehari-hari yang normal
untuk makan, sesuai kemampuan yang
ketidakmampuan dimiliki.
untuk toileting Dorong untuk melakukan
secara mandiri, tapi beri
bantuan ketika klien
Faktor yang
tidak mampu
berhubungan :
melakukannya.
kelemahan,
Ajarkan klien/ keluarga
kerusakan kognitif
untuk mendorong
atau perceptual,
kemandirian, untuk
kerusakan
memberikan bantuan
neuromuskular/
hanya jika pasien tidak
otot-otot saraf
mampu untuk
melakukannya.
Berikan aktivitas rutin
sehari- hari sesuai
kemampuan.
Pertimbangkan usia klien
jika mendorong
pelaksanaan aktivitas
sehari-hari.
4 Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan NIC :
keperawatan Infection Control
Definisi : selama ………. jam status (Kontrol infeksi)
Peningkatan resiko imun klien meningkat dengan Bersihkan lingkungan
masuknya kriteria setelah dipakai pasien
organisme patogen Klien bebas dari tanda dan lain
gejala infeksi Pertahankan teknik
Menunjukkan kemampuan isolasi
Faktor-faktor
resiko :
untuk mencegah timbulnya Batasi pengunjung bila
infeksi perlu
- Prosedur Infasif
Jumlah leukosit dalam batas Instruksikan pada
- Ketidakcukupan
normal pengunjung untuk
pengetahuan untuk
Menunjukkan perilaku hidup mencuci tangan saat
menghindari
sehat berkunjung dan setelah
paparan patogen berkunjung
- Trauma meninggalkan pasien
- Kerusakan Gunakan sabun
jaringan dan antimikrobia untuk cuci
peningkatan tangan
paparan lingkungan Cuci tangan setiap
- Ruptur membran sebelum dan sesudah
amnion tindakan kperawtan
- Agen farmasi Gunakan baju, sarung
(imunosupresan) tangan sebagai alat
- Malnutrisi pelindung
- Peningkatan Pertahankan lingkungan
paparan lingkungan aseptik selama
patogen pemasangan alat
- Imonusupresi Ganti letak IV perifer
- Ketidakadekuatan dan line central dan
imum buatan dressing sesuai dengan
- Tidak adekuat petunjuk umum
pertahanan Gunakan kateter
sekunder intermiten untuk
(penurunan Hb, menurunkan infeksi
Leukopenia, kandung kencing
penekanan respon
Tingktkan intake nutrisi
inflamasi)
Berikan terapi antibiotik
- Tidak adekuat
bila perlu
pertahanan tubuh
primer (kulit tidak
utuh, trauma Infection Protection
jaringan, penurunan (proteksi terhadap
kerja silia, cairan infeksi)
tubuh statis, Monitor tanda dan
perubahan sekresi gejala infeksi sistemik
pH, perubahan dan lokal
peristaltik) Monitor hitung
- Penyakit kronik granulosit, WBC
Monitor kerentanan
terhadap infeksi
Batasi pengunjung
Saring pengunjung
terhadap penyakit
menular
Partahankan teknik
aspesis pada pasien yang
beresiko
Pertahankan teknik
isolasi k/p
Berikan perawatan
kuliat pada area epidema
Inspeksi kulit dan
membran mukosa
terhadap kemerahan,
panas, drainase
Ispeksi kondisi luka /
insisi bedah
Dorong masukkan
nutrisi yang cukup
Dorong masukan cairan
Dorong istirahat
Instruksikan pasien
untuk minum antibiotik
sesuai resep
Ajarkan pasien dan
keluarga tanda dan
gejala infeksi
Ajarkan cara
menghindari infeksi
Laporkan kecurigaan
infeksi
Laporkan kultur positif
5 Intoleransi aktifitas Setelah dilakukan tindakan Toleransi aktivitasi
b.d keperawatan 1. Menentukan penyebab
ketidakseimbangan selama …….. klien dapat intoleransi
suplai dan beraktivitas dengan kriteria aktivitas&menentukan
kebutuhan oksigen - Berpartisipasi dalam apakah penyebab dari
aktivitas fisik dgn TD, HR, fisik, psikis/motivasi
RR yang sesuai 2. Observasi adanya
-Menyatakan gejala pembatasan klien dalam
memburuknya efek dari beraktifitas.
OR&menyatakan onsetnya3. Kaji kesesuaian
segera aktivitas&istirahat klien
-Warna kulit sehari-hari
normal,hangat&kering 4. ↑ aktivitas secara
Memverbalisa-sikan bertahap, biarkan klien
pentingnya aktivitasseca-ra berpartisipasi dapat
bertahap perubahan posisi,
Mengekspresikan pengertian berpindah & perawatan
pentingnya keseimbangan diri
latihan&istira 5. Pastikan klien
Hat mengubah posisi secara
- Peningkatan toleransi bertahap. Monitor gejala
aktivitas intoleransi aktivitas
6. Ketika membantu klien
berdiri, observasi gejala
intoleransi spt mual,
pucat, pusing, gangguan
kesadaran&tanda vital
7. Lakukan latihan ROM
jika klien tidak dapat
menoleransi aktivitas
8. Bantu klien memilih
aktifitas yang mampu
untuk dilakukan
6 Keletihan b.d Setelah dilakukan tindakan Energi manajemen
anemia keperawatan selama …….. Monitor respon klien
.keletihan klien teratasi terhadap aktivitas
dengan kriteria : takikardi, disritmia,
- Kemampuan aktivitas dispneu, pucat, dan
adekuat jumlah respirasi
- Mempertahankan Monitor dan catat jumlah
nutrisi
adekuat tidur klien
- Keseimbangan aktivitas dan Monitor ketidaknyamanan
istirahat atauu nyeri selama
- Menggunakan teknik energi bergerak dan aktivitas
konservasi Monitor intake nutrisi
- Mempertahankan interaksi Instruksikan klien untuk
sosial mencatat tanda-tanda
- Mengidentifikasi faktor- dan gejala kelelahan
faktor fisik dan psikologis Jelakan kepada klien
yang menyebabkan kelelahan hubungan kelelahan
- Mempertahankan dengan proses penyakit
kemampuan Catat aktivitas yang dapat
untuk
konsentrasi meningkatkan kelelahan
Anjurkan klien melakukan
yang meningkatkan
relaksasi
Tingkatkan pembatasan
bedrest dan aktivitas
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol 3.
Jakarta: EGC
Carpenito, L.J. 2000. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis, edisi
6. Jakarta: EGC
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second
Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Marlyn E. Doenges, 2002. Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta, EGC
Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second
Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Patrick Davay, 2002, At A Glance Medicine, Jakarta, EMS
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006.
Jakarta: Prima Medika
Smeltzer & Bare. 2002. Keperawatan Medikal Bedah II. Jakarta: EGC
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, edisi 7. EGC :
Jakarta.