Anda di halaman 1dari 10

Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 2 No 4 - 2010 - ijns.

org
 

Pembangunan Sistem Informasi Pendataan Rakyat Miskin Untuk


Program Beras Miskin (Raskin) Pada Desa Mantren
Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan
Suryati, Bambang Eka Purnama
Fakultas Teknologi Informatika Universitas Surakarta
suryati_putri1@yahoo.com

ABSTRACT: Poverty is one of the main problems encountered in public life. With this the government of
Indonesia took the initiative to assist poor communities, it aims to eradicate poverty in the country of
Indonesia. To facilitate this program rural poor people are obliged to record that deserves to receive direct
assistance from the center. Data obtained and deposited into the center. As for how the data collection is
usually the poor must be in accordance with rules prescribed by the central government. However, the
Village raskin Mantren in the data collection system is still using conventional methods with a note on a
paper, and often is lost or damaged data files raskin. This resulted in a time inefficiencies and
inaccuracies in data archiving.
From this data collection process is one of the problems that arise in every village. Therefore, in
this report made a poor information system data collection program utuk Raskin and Final Village Mantren
as objects. The information system is an information system data collection for the poor. It aims to build
Information System Data Collection Program of Rice for the Poor Poor (Raskin) and facilitate kaur raskin
village in the existing record in the Village District Mantren Kebonagung, Pacitan.
Keyword : Information System

ABSTRAKSI: Kemiskinan merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi dalam kehidupan
bermasyarakat. Dengan adanya hal ini pemerintah Indonesia berinisiatif untuk membantu masyarakat
yang miskin, hal ini bertujuan untuk memberantas kemiskinan yang ada di negara Indonesia. Untuk
memperlancar program ini desa berkewajiban untuk mendata rakyat miskin yang pantas untuk mendapat
bantuan langsung dari pusat. Dan data yang didapatkan disetorkan ke pusat. Adapun cara pendataan
rakyat miskin tersebut biasanya harus sesuai dengan aturan yang ditentukan oleh pemerintah pusat.
Namun, Desa Mantren dalam sistem pendataan raskin masih menggunakan metode konvensional
dengan mencatat pada suatu kertas, dan sering terjadi kehilangan atau kerusakan arsip data raskin. Hal
ini mengakibatkan suatu ketidak efisienan waktu dan ketidak akuratan dalam pengarsipan data.
Dari proses pendataan ini merupakan salah satu permasalahan yang timbul disetiap desa. Oleh
karena itu, di dalam laporan ini dibuat suatu sistem informasi pendataan rakyat miskin utuk program
raskin dan Desa Mantren sebagai obyek Skripsi. Sistem informasi tersebut adalah sistem informasi
pendataan rakyat miskin. Hal ini bertujuan untuk membangun Sistem Informasi Pendataan Rakyat Miskin
Untuk Program Beras Miskin (Raskin) dan mempermudah kaur desa dalam mendata raskin yang ada
pada Desa Mantren Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan.
Kata Kunci : Sistem Informasi

1.1. Latar Belakang Masalah miskin yang berhak atas subsidi yang melekat
pada Raskin. Pelaksanaan program Raskin
Desa Mantren, Kecamatan Kebonagung, pada level desa harus ditegakkan menurut
Kabupaten Pacitan, merupakan salah satu desa aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh
yang memiliki peranan penting untuk membantu pemerintah agar dapat mencapai tujuannya
berjalannya program pemberantasan secara efektif. Hutagaol dan Asmara (2008)
masyarakat miskin yang diprogramkan oleh Sedangkan dalam contoh studi kasus
pemerintah pusat, yang mewajibkan setiap desa yang dilansir dari Darlaini R. Nasution Fakultas
untuk mendata masyarakatnya yang miskin yaitu Ekonomi – Universitas Sultan Ageng Tirtayaya,
program beras miskin (Raskin). Namun, 2009. Dalam jurnalnya yang berjudul Kebijakan
pendataan yang dilakukan oleh instansi yang Program Perindustrian Beras Miskin Dalam
ada pada Desa Mantren masih menggunakan Upaya Menaggulangi Kemiskinan Dan
sistem konvensional. Meningkatkan Ketahanan Pangan, diterangkan
Subsidi yang melekat pada Raskin bahwa data yang tidak tepat akan berakibat
merupakan pemikat bagi siapa saja untuk pada efektif tidaknya (tepat sasaran atau tidak)
mendapatkannya. Namun, hanya masyarakat

ISSN : 1979‐9330 (Print) ‐ 2088‐0154 (Online)    32
Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 2 No 4 - 2010 - ijns.org
 

program Raskin yang akan berdampak kepada 1.5. Manfaat


keberhasilan penargetan.
Jadi, penelitian di Desa Mantren, a. Dapat membuat sebuah sistem informasi
Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, yang berbasis pemrograman pada Desa
dalam pendataan rakyat miskin untuk program Mantren Kecamatan Kebonagung
Raskin ini, pengolahan data yang tepat Kabupaten Pacitan.
diharapkan akan menghasilkan manfaat yang b. Dapat meminimalisasi adanya kesalahan
besar bagi masyarakat jika diolah dengan benar. dalam penginputan data yang dilakukan
Data yang selama ini diolah secara secara konvensional dan mengoptimalkan
konvensional, terkadang menemui masalah keakuratan data.
yang disebabkan oleh kesalahan manusia c. Dapat mempermudah kinerja pegawai
(Human Error). Karena itulah, perlu pendata rakyat miskin dalam hal pengolahan
diciptakannya sistem pendukung informasi yang data.
mengolah data secara efektif dan efisien, 2.1. Landasan Teori
sehingga dapat mencapai keunggulan a. Data
kompetetif. Sistem tersebut haru dirancang Menurut (McLeod, 2004) dalam buku
untuk kemudian dapat dikembangkan dan karangan Yakup, 2012.Data adalah kenyataan
diaplikasikan pada bidang yang membutuhkan yang menggambarkan adanya suatu kejadian
sehingga terjadi komputerisasi data yang telah (event), data terdiri dari fakta (fact), dan angka
ada. yang secara relatif tidak berarti bagi
pemakai.Data dapat berbentuk nilai terformat,
1.2. Rumusan masalah teks, citra, audio, dan video.
Sedangkan, Menurut Bambang Fakultas
1. Pendataan rakyat miskin dalam program teknologi informatika universitas surakarta,
beras miskin (Raskin) masih diolah dalam penelitiannya yang berjudul perancangan
secara konvensional. awal perangkat lunak ensiklopedia wayang
2. Bagaimana merancang serta digital berbasis multimedia, 2006. Herarki data,
membangun suatu Sistem Pendataan secara tradisional data diorganisasikan kedalam
Rakyat Miskin untuk Program Beras suatu herarki yang terdiri atas elemen data,
Miskin (Raskin) yang berbasis rekaman dan berkas.
komputer? 1. Entitas
Adalah orang tempat kejadian atau konsep
1.3. Batasan masalah yang informasinya direkam. Pada bidang
administrasi mahasiswa misalnya, entity
1. Sistem memberikan informasi kepada adalah mahasiswa, buku pembayaran dan
pegawai yang mempunyai hak akses nilai ujian.
tentang pendataan masyarakat yang 2. Atribute / elemen data
akan mendapat beras miskin (Raskin) Seorang mahasiswa dapat dilihat
atributnya, misalnya nama, NIM, alamat,
2. Sistem ini hanya dikelola oleh sekretaris nama orang tua, agama dan jenis kelamin.
desa yang dalam hal seksi Atribut juga disebut sebagai data elemen,
kemasyarakatan yang telah ditentukan data field, item data atau medan.
oleh Kepala Desa
Sistem ini hanya mencakup seputar 3. Data value atau isi
pendataan rakyat miskin untuk program Adalah data aktual atau informasi yang
Raskin. disimpan pada tiap elemen data atau
atribut. Atribut nama karyawan akan
1.4. Tujuan menunjukkan tempat dimana informasi
nama karyawan disimpan, sedangkan data
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah value adalah Bejo, Mitro yang merupakan
menghasilkan Sistem Informasi Pendataan isi dari data nama karyawan tersebut.
Rakyat Miskin Untuk Program Beras Miskin
(Raskin). 4. Record / Tuple / Rekaman / baris
Adalah gabungan dan kumpulan sejumlah
elemen - elemen data yang saling berkaitan
menginformasikan tentang entity secara

ISSN : 1979‐9330 (Print) ‐ 2088‐0154 (Online)    33
Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 2 No 4 - 2010 - ijns.org
 

lengkap. Satu record akan mewakili satu 4. Penyimpanan data (storage), yaitu
data atau informasi yang mewakili tentang digunakan secara bersama antara sistem
seseorang atau objek lain misalnya NIM, dengan terminator. Data ini dapat dibuat
Nama, Alamat, Nomor telepon, email dan oleh sistem dan digunakan oleh lingkungan,
sebagainya. sebaiknya dibuat oleh lingkungan dan
5. File / berkas digunakan oleh system
Adalah kumpulan rekaman data yang
berkaitan dengan subjek data. f. DAD/DFD (Diagram Alur Data / Data
Flow Diagram)
b. Sistem
Pengertian sistem secara umum adalah Pengertian DAD
kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan “DAD adalah diagram yang menggunakan
dan menangani pemrosesan masukan atau notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari
input sehingga menghasilkan keluaran yang data sistem” (Jogiyanto:1999:700). Dalam
diinginkan. Purnama (2006) buku MAGISTRA UTAMA, 2006. Penggunaan
diagram alur ini untuk mengevaluasi sistem yang
c. Informasi sudah ada dalam suatu organisasi, serta
Menurut (McLeod, 2004), dalam buku memperbaikinya jika ada kekurangannya atau
karangan Yakup, 2012. Informasi (information) merancang dan mendesain sistem yang baru.
adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang g. Diagram Alir (Flowchart)
menerimanya. Informasi juga disebut data yang
diproses atau data yang memiliki arti. Magistra Utama, 2006. Diagram alir adalah
suatu metode untuk menggambarkan tahap-
d. Sistem Informasi tahap pemecahan masalah dengan
Sistem informasi menurut Jogiyanto, (1999:8) mempresentasikan simbol-simbol tertentu yang
dalam buku MAGISTRA UTAMA, 2006. mudah dimengerti.
Didefinisikan menjadi “Data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi h. Relasi Tabel
penerimanya”.
Data adalah fakta atau gambaran berbentuk Menurut (Fatansyah, 2004) dalam buku
mentah, data mewakili pengukuran atau karangan Agus Mulyanto, 2009. Relasi
pengamatan obyek-obyek kejadian kemudian menunjukkan adanya hubungan di antara
data diolah menjadi informasi. Proses sejumlah entitas yang berasal dari himpunan
transformasi dari data ke informasi inilah yang entitas yang berbeda. Kardinalitas relasi yang
disebut dengan sistem infomasi. terjadi di antara dua himpunan entitas.

e. Contex Diagam i. ERD (Entity Relationship Diagram)

Menurut (Yakup, 2012). Contex diagram (top Menurut Zumaroh (2004:11) dalam buku
level) adalah bagian dari data flow diagram yang MAGISTRA UTAMA, 2006. “yang termasuk
berfungsi memetakan model lingkungan, yang diagram entity (ERD) merupakan suatu
dipresentasikan dengan lingkakaran tungga dokumentasi data memperlihatkan hubungan
yang mewakili keseluruhan sistem. Contex yang ada diantara entity tersebut”.
diagram menyoroti sejumlah karakteristik
penting sistem, yaitu: j. Desain Antar Muka

1. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem Menurut, Agus Mulyanto, 2009. Desain antar
lain yang melakukan komunikasi atau muka (User Interface) adalan desain masukan
sebagai terminator. (input) yang akan digunakan untuk memasukkan
data ke dalam sistem.
2. Data masuk, yaitu data yang diterima oleh
sistem dari lingkungan dan harus diproses k. Pengertian Visual Basic 6.0
dengan cara tertentu. Menurut Purnama (2006). Bahasa
3. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan oleh pemrograman Visual Basic adalah sebuah
sistem dan diberikan ke dunia luar. perangkat lunak pemrograman komputer yang
berorientasi pada grafik dan objek. Berorientasi

ISSN : 1979‐9330 (Print) ‐ 2088‐0154 (Online)    34
Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 2 No 4 - 2010 - ijns.org
 

objek atau object oriented merupakan kinerja keempat dan kelima sangat problematik.
pemrograman yang digunakan untuk Sehingga, penelitian ini hanya menggunakan
menggambarkan banyak hal, seperti aplikasi ketiga indikator pertama sebagai landasan
yang user friendly, interface berbasis windows, analisis.
lingkup pengembangan aplikasi, sistem operasi, Dari pembahasan terdahulu dapat ditarik
teknologi database dan strategi komponen kesimpulan-kesimpulan bahwa pelaksanaan
perangkat lunak. Berorientasi objek pada program Raskin di daerah penelitian pada tahun
prinsipnya adalah menyimak masalah yang 2007 telah memberikan bantuan Raskin yang
berdasarkan objek yang tercakup dalam sangat dibutuhkan oleh masyarakat miskin yang
masalah tersebut. Konsep berorientasi objek menjadi targetnya. Namun, program Raskin
juga sudah diterapkan dalam banyak sisi dan belum begitu efektif pelaksanaannya
profesi, misalnya sewaktu merancang sebuah Menurut Darlaini R. Nasution dalam
unit perkantoran. Seorang arsitek akan Jurnalnya yang berjudul Kebijakan Program
merancang ruang kerja, pondasi dan frame work Pendistribusian Beras Miskin Dalam Upaya
atau rencana kerja yang kesemuanya adalah Menanggulangi Kemiskinan Dan
objek nyata. Meningkatkan Ketahanan Pangan. Dijelaskan
bahwa Raskin merupakan program yang
l. Pengertian Raskin diluncurkan pemerintah yang merupakan wujud
Menurut Darlaini R. Nasution dalam Jurnalnya komitmen pemerintahan dalam pemenuhan
yang berjudul Kebijakan Program kebutuhan pangan bagi masyarakat miskin yang
Pendistribusian Beras Miskin Dalam Upaya bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran
Menanggulangi Kemiskinan Dan rumah tangga miskin. Disamping itu, Raskin juga
Meningkatkan Ketahanan Pangan. Dijelaskan dimaksudkan untuk meningkatkan akses
bahwa Raskin merupakan program yang masyarakat miskin dalam pemenuhan
diluncurkan pemerintah yang merupakan wujud kebutuhan pangan pokoknya sebagai salah satu
komitmen pemerintahan dalam pemenuhan hak dasar masyarakat. Kemiskinan pada
kebutuhan pangan bagi masyarakat miskin yang umumnya didefinisikan dari segi pendapatan
bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran dalam bentuk uang ditambah dengan
rumah tangga miskin. keuntungan-keuntungan non-material yang
diterima oleh seseorang. Secara luas
Kajian Pustaka kemiskinan meliputi kekurangan atau tidak
memiliki pendidikan, keadaan kesehatan yang
Menurut M. Parulian Hutagaol dan Alla buruk, kekurangan transportasi yang dibutuhkan
Asmara, dalam Jurnalnya yang berjudul Analisis oleh masyarakat (SMERU dalam Suharto dkk,
Efektivitas Kebijakan Publik Memihak 2004).
Masyarakat Miskin, dalam jurnalnya tersebut Jurnal ini menerangkan bahwa dalam
dipaparkan bahwa Program Raskin adalah kenyataannya, implementasi pendistribusian
program pemerintah untuk memberikan bantuan Raskin dari tahun 2005 sampai dengan 2008,
beras dengan harga penjualan bersubsidi memiliki permasalahan seperti; data tidak
kepada masyarakat miskin, melalui program ini akurat, dan kurang valid dan tidak tepat.
pemerintah menyediakan beras kepada Berdasarkan hasil dari kedua penelitian tersebut
masyarakat miskin sebanyak 10kg/KK/bulan. di atas, penulis akan membuat sistem informasi
Beras diberikan tidak dengan cuma-cuma. pendataan rakyat miskin yang didasarkan pada
Penerima bantuan raskin harus membayar pengambilan keputusan penerimaan Raskin
dengan harga Rp1.000 per kg netto di Titik sehingga menimbulkan efisiensi dalam program
Distribusi. Sehingga, selisih antara harga pasar Raskin, meminimalisasi atau mengoptimalkan
yang seharusnya dibayar dengan harga yang ketidakakuratan data, dan menambah tingkat
sesungguhnya dibayar (Rp 1.000/kg) oleh ketepatan data. Dengan demikian, penelitian
keluarga miskin menjadi besaran subsidi yang penulis ini akan dapat menjawab ketidak
ditanggung oleh pemerintah per kilogramnya berhasilan penelitian-penelitian di atas.
(Depdagri dan Perum Bulog, 2005). Selain itu, penelitian penulis ini
Pemerintah telah menetapkan lima indikator menggunakan empat dari lima indikator dari
kinerja pelaksanaan program Raskin, yaitu (a) penelitian pertama yaitu tepat sasaran, tepat
tepat sasaran, (b) tepat jumlah, (c) tepat harga, jumlah, tepat harga, dan tepat administrasi.
(d) tepat waktu, dan (e) tepat administrasi. Untuk indikator berdasarkan ketepatan waktu itu
Dalam kenyataannya, pengukuran indikator bergantung pada distributor Raskin itu sendiri,

ISSN : 1979‐9330 (Print) ‐ 2088‐0154 (Online)    35
Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 2 No 4 - 2010 - ijns.org
 

sehingga penulis tidak bisa melakukan penelitian 3.2. Perancangan Sistem


menggunakan indikator tersebut.
Dalam ketentuan penyaringan Raskin Perancangan adalah tahap tingkatan lebih lanjut
pada Desa Mantren telah di tentukan oleh setelah analisis diselesaikan. Adapun
Pemerintah yaitu terdiri dari 5 aspek yang perancangan yang dibuat adalah sebagai berikut
merupakan, pendidikan, penghasilan,
perumahan, kesehatan dan ekonomi. Namun, 3.3. Diagram Konteks
peneliti mengambil definisi kemiskinan dari
Darlaini R. Nasution dalam Jurnalnya yang Pada diagram konteks, sistem pendataan
berjudul Kebijakan Program Pendistribusian keluarga miskin terdiri dari 3 entitas luar yaitu
Beras Miskin Dalam Upaya Menanggulangi masyarakat, kaur desa, kepala desa. Setiap
Kemiskinan Dan Meningkatkan Ketahanan entitas luar tersebut mempunyai peran masing-
Pangan. Bahwa, kemiskinan itu di definisikan masing yang berhubungan dengan sistem.
dari segi pendapatan, yang sudah terdapat di 5 Berikut ini diagram konteksdari sistem
aspek penyaringan yang telah di tentukan oleh informasi pendataan masyarakat miskin dalam
Pemerintah. program raskin:

3.1. Analisis Sistem


a. Analisis Kinerja

Analisis Kinerja adalah analisis setiap pekerjaan


yang telah dikerjakan dan disesuaikan dengan
target yang ingin diraihnya, dalam menangani
Raskin ini diperoleh beberapa masalah yang
dapat ditemukan, diantaranya sistem ”pengira-
ira” dalam melakukan suatu pendataan. Semua
itu disebabkan karena data yang tidak akurat
sehingga memicu kemalasan bagi yang
menangani Raskin ini. Maka dari itu, penulis
membuat program ini dalam rangka untuk Gambar 3.3. Diagram Konteks Sistem Informasi
mempermudah dan mempercepat kinerja para Pendataan Raskin.
petugas Raskin yang ada di Desa Mantren. Bukti
fisik yang dapat penulis tunjukkan dari arsip 3.4. DAD/DFD (Diagram Alur Data / Data Flow
pendataan rakyat miskin dalam program raskin Diagram)
seperti ditunjukkan pada gambar 4.1 dan 4.2. Berikut ini diagram alur data (DAD)dari sistem
informasi penadataan masyarakat miskin dalam
program Raskin di Desa Mantren :

Gambar 3.1. Data Raskin Desa Mantren

Gambar 3.4. Diagram Alur Data (DAD)Level 0


pada Sistem Informasi Pendataan Raskin.
Gambar 3.2. Penyimpanan data-data Desa
Mantren.

ISSN : 1979‐9330 (Print) ‐ 2088‐0154 (Online)    36
Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 2 No 4 - 2010 - ijns.org
 

3.5. Diagram Alir (Flowchart) 3.8. Perancangan Data Base


1. Tabel User

Keteran
Nama Field Tipe Ukuran
gan
Primary
User Id Text 6
key
Password Text 12 Not null

2. Tabel Penduduk.

Keteran
Nama Field Tipe Ukuran
gan
Primary
No_KTP Number 16
key
Nama KK Text 30 Not null
Pendidikan Text 1 Not null
Pekerjaan Text 1 Not null
Nama_istri Text 30 Not null
Pendidikan_i
Text 1 Not null
stri
Gambar 3.5. Flowcart Raskin. Pekerjaan_Is
Text 1 Not null
tri
Jumlah_Kelu
3.6. Relasi Tabel Number 2 Not null
arga
Jumlah_anak Number 2 Not null
Dusun Text 6 Not null
RT Number 2 Not null
RW Number 2 Not null
Jumlah_pen
Curenc
dapatan Not null
y
perbulan

3. Tabel Raskin

Ukur Keteran
Nama Field Tipe
Gambar 3.6. RelasiTabel an gan
Primary
No_KTP Number 16
3.7. ERD (Entity Relationship Diagram) key
Pendapatan_p Currenc
Dibawah ini adalah ERD dari sistem pendataan - Not null
er_bulan y
keluarga miskin untuk program Raskin. Perumahan Text 1 Not null
Kesehatan Text 1 Not null
Ekonomi Text 1 Not null
Pendidikan Text 1 Not null
Kendaraan Text 1 Not null

4. Tabel Pembayaran

Ukur Keteran
Nama Field Tipe
an gan
Primary
No_KTP Number 16
key
Gambar 3.7. ERD Raskin. Penetapan_b Number 1 Not null

ISSN : 1979‐9330 (Print) ‐ 2088‐0154 (Online)    37
Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 2 No 4 - 2010 - ijns.org
 

eras
Harga Currency _ Not null
Total_harga Currency _ Not null

3.9. Perancangan Menu Layar

Adapun perancangan semua halaman-halaman


sistem informasi Raskin digambarkan sebagai
berikut:

Gambar 4.3 Halaman Menu Home.

b. Halaman Menu File


Halaman pada menu file terdiri dari tiga bagian
yaitu,log in, log off, keluar.

Gambar 3.8. Perancangan desain menu


keseluruhan.
Gambar 4.4 Halaman Menu File.
4.1. Implementasi Antar Muka
Tampilan antar muka sistem informasi
c. Halaman Menu Input Data
pendataan rakyat miskin terdiri dari tampilan
Halaman pada menu input data terdiri dari tiga
tampilan admin, agar lebih dilihat pada gambar
bagian yaitu, input data masyarakat, input data
berikut :
raskin, data transaksi.

Gambar 4.5 Halaman Menu Input Data.

d. Halaman Laporan
Halaman pada menu laporan terdiri dari tiga
bagian yaitu, laporan data masyarakat, laporan
data raskin, laporan data transaksi, dan
Gambar 4.1 Loading Sistem. kalkulator.

Gambar 4.6 Halaman Menu Laporan.

e. Menu Created By
Gambar 4.2 Login Pasword. Halaman pada menu created by berisi satu
bagian yaitu, programmer.
a. Halaman Home
Halaman ini merupakan halaman awal dimana
pertama kali admin mengakses aplikasi sistem
pendataan rakyat miskin akan muncul tampilan Gambar 4.7 Halaman Menu Created By.
berikut :

ISSN : 1979‐9330 (Print) ‐ 2088‐0154 (Online)    38
Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 2 No 4 - 2010 - ijns.org
 

f. Tampilan Input Data Masyarakat

Gambar 4.8 Menu Input Data Masyarakat.

Gambar 4.13 Halaman Data Transaksi.

4.2. Uji Coba


Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui
kualitas dari sistem informasi pendatan rakyat
miskin untuk program beras miski (Rakin) yang
telah dibuat. Tujuannya untuk
mempresentasikan hasil analisis, perancangan
dan implementasi yang telah dilakukan pada
sistem informasi pendataan rakyat miskin untuk
program beras miskin (Raskin) pada Desa
Gambar 4.9 HalamanInput Data Masyarakat.
Mantren.
g. Halaman Input Data Raskin
4.3. Kasus dan Hasil Pengujian Sistem

Berikut ini adalah beberapa kasus dan hasil


pengujian sistem yang telah dilakukan,
diantaranya :
Gambar 4.10 Menu Input Data Raskin.
a. Pengujian Login

Pengujian login ini untuk masuk ke dalam sistem


informasi pendataan rakyat miskin untuk
program beras miskin (Raskin).
Berikut ini adalah tabel pengujian login
Pendataan Rakyat Miskin Untuk Program Beras
Miskin (Raskin) pada Desa Mantren.

Tabel 4.1. Pengujian Login


Gambar 4.11. Halaman Input Data Raskin. Kasus dan Hasil Uji (Data Valid) Ceklist
Data Yang Penga
Masukan Diharapkan matan
h. Halaman Data Transaksi Username Menampilka Dapat 3
dan n menu masuk
password, utama untuk ke menu
yang admin utama
dimasukk untuk
an sudah admin
Gambar 4.12 Halaman Menu Data Transakasi. benar
Kasus dan Hasil Uji (Data Tidak
Valid)
Data Yang Penga
Masukan Diharapkan matan

ISSN : 1979‐9330 (Print) ‐ 2088‐0154 (Online)    39
Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 2 No 4 - 2010 - ijns.org
 

Username Tidak dapat Tidak 3 indikator


, dan masuk ke dapat sehingga
password, dalam menu masuk berhasil dan
yang utama dan ke menu dapat
dimasukk kembali utama menentukan
an salah memasukka dan yang berhak
n username kembali mendapat
dan memasu Raskin
password kkan Data Dapat Kupon 3
userna Raskin mencetak Raskin dapat
me dan Kupon dicetak
passwor Raskin
d

b. Pengujian Input Data Masyarakat d. Pengujian Input Data Pembayaran

Pengujian input data masyarakat ini untuk Pengujian input data Pembayaran ini untuk
memasukkan data masyarakat ke dalam memasukkan data Pembayaran ke dalam
database. Berikut ini adalah tabel pengujian database. Berikut ini adalah tabel pengujian
input data Masyarakat dalam pendataan rakyat input data pembayaran Raskin.
miskin untuk program beras miskin (Raskin)
pada Desa Mantren. Tabel 4.4. Pengujian Input Data Pembayaran
Data Yang
Tabel 4.2. Pengujian Input Data Masyarakat. Pengamatan
Masukan Diharapkan
Data Masukkan Data Dapat 3
Yang
Masuk Pengamatan data-data Pembayaran menyimpan
Diharapkan
an Pembayar dapat data
Masuk Data Dapat 3 an disimpan Pembayaran
kan masyarakat menyimpan Data Dapat Transaksi 3
data- dapat data Pembayar memproses pembayaran
data disimpan masyarakat an transaksi dapat diproses
Masya pembayaran
rakat Data Dapat Slip transaksi 3
Pembayar mencetak pembayaran
c. Pengujian Input Data Raskin an slip transaksi dapat dicetak
pembayaran
Pengujian input data Raskin ini untuk
memasukkan data Raskin ke dalam database. 5. Kesimpulan
Berikut ini adalah tabel pengujian input data
Raskin dalam pendataan rakyat miskin untuk 1. Sistem Pendataan Rakyat Miskin
program beras miskin (Raskin) pada Desa Untuk Program Raskin pada Desa
Mantren. Mantren masih dilakukan secara
konvensional sehingga diperlukan
Tabel 4.3. Pengujian Input Data Raskin sebuah Sistem Informasi Pendataan
Data Yang Rakyat Miskin Untuk Program Beras
Pengamatan
Masukan Diharapkan Miskin (Raskin) untuk mempermudah
Masukkan Data Raskin Dapat 3 proses pendataan rakyat yang
data-data dapat menyimpan mendapatkan Raskin dan membantu
Raskin disimpan data Raskin kinerja petugas pendataan agar waktu
Data Proses Dapat 3 yang dibutuhkan lebih efisien.
Raskin seleksi menyaring 2. Sistem informasi pendataan rakyat
Raskin data yang miskin untuk program Raskin ini,
melalui sesuai dapat mempermudah proses
tahap-tahap indikator pengelolaan dan pengolahan data
penyaringan Raskin seluruh masyarakat, serta
sesuai pengambilan keputusan penerimaan

ISSN : 1979‐9330 (Print) ‐ 2088‐0154 (Online)    40
Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 2 No 4 - 2010 - ijns.org
 

Raskin untuk penduduk yang berhak [8] Indrajani, 2009, sistem basis data
mendapatkannya sehingga dapat dalam paket five in one, elex media
meningkatkan kinerja petugas komputindo
pendataan Raskin pada Desa [9] Jamroni, Aplikasi Pembuatan Game
Mantren. “PUZZLE” dengan Menggunakan
3. Sistem informasi pendataan rakyat Pemrograman Visual Basic, Penulisan
miskin untuk program beras miskin Laporan 2005
(Raskin) ini memudahkan petugas [10] Magistra Utama, Modul Panduan
dalam pembuatan laporan-laporan Belajar Keahlian Jurusan, Surabaya
seperti laporan data masyarakat, [11] M. paruliana Hutagaol dan Alla
laporan data raskin, laporan data Asmara, Analisis Efektfitas Kebijakan
transaksi yang digunakan sebagai Publik Memihak Rakyat Miskin: Studi
pertanggung jawaban kepada Kepala Kasus Pelaksanaan Program Raskin di
Desa. Provinsi Jawa Barat, Departemen Ilmu
Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan
DAFTAR PUSTAKA Manajemen Intitut Pertanian Bogor,
2007
[1] Agus Mulyanto, Sistem Informasi [12] Peter, Sistem Informasi Keuangan
Konsep dan Aplikasi, Yogyakarta, Terintegrasi dengan Dukungan Sistn
Pustaka Pelajar, 2009, ISBN 978-602- Pengambilan Keputusan (DSS) dalam
8479-77-6 Organisasi, Fakultas Ekonomi
[2] Andy Rahman, Sistem Pendukung Universitas Kristen Maranatha Bandung,
Keputusan Seleksi Sumber Daya Jurnal Manajemen, Vol.08, No.1,
Manusia di Perusahaan, Prosiding November 2008
Seminar Nasional Teknoin, 2008, Institut [13] Subari dan Yuswanto, Panduan
Teknologi Adhi Tama Surabaya, 2009 Lengkap Pemrograman Visual basic 6.0,
[3] Bambang Eka Purnama, Perancangan Jakarta, Cerdas Pustaka Publisher,
Awal Perangkat Lunak Ensiklopedia 2008, ISBN 978-979-17870-7-9
Wayang Digital Berbasis Multimedia, [14] Wenefrida Widyanti, dkk, Sistem
Program Penelitian, Fakultas Teknologi Monitoring yang Efektif dalam Strategi
Informasi Universitas Surakarta, 2006 Penanggulangan Kemiskinan, Lembaga
[4] Darliani R. Nasution, kebijakan Penelitian SEMERU, Desember 2008
Program Perindustrian Beras Miskin [15] Woro Isti Rahayu, (2010),
dalam upaya Menanggulangi Perancangan Aplikasi Sistem
Kemiskinan dan Meningkatkan Manajemen Inventori Pemberkasan
Ketahanan Pangan,Fakultas Ekonomi- Surat Masuk dan Surat Keluar di
Universitas Sultan Agung Tirtayasa. Politeknik Pos Indonesia Sebagai
Vol.14, No.1, Mei 2009 Penunjang Sistem Paperless, Seminar
[5] Edy Viktor Haryanto, dkk, Nasional Aplikasi Teknologi Informasi
Perancangan dan Implementasi 2011, Politeknik Pos Indonesia, ISSN
Perangkat Lunak untuk Mengendalikan 1907-5022
Peralatan Elektronik dan Listrik
Notebook,STMIK Potensi Utama, [16] Yakub, Pengantar Sistem Informasi,
CSRID Journal, ISSN, Vol.1, No.1- Yogyakarta, Graha Ilmu, 2012, ISBN
February 2009 978-979-756-807-
[6] Hanif Al Fatta, Pengembangan Sistem
Pendukung Keputusan untuk Penilaian
Ujian Tugas Skripsi (Studi kasus pada
STMIK AMIKOM Yogjakarta), STMIK
AMIKOM, Junl DASI, ISSN: 1411-3201,
Vol.10, No.1, Maret 2009
[7] Hanif Al Fatta, 2007, Analisis dan
perancangan sistem informasi,
yogyakarta, penerbit andi

ISSN : 1979‐9330 (Print) ‐ 2088‐0154 (Online)    41

Anda mungkin juga menyukai