Anda di halaman 1dari 8

CONTOH SOAL MATEMATIKA HIGHER

ORDER THINKING SKILLS (HOTS)


Kurikulum 2013, Soal HOT

Higher Order Thinking - Matematrick.com


HOT merupakan kemampuan berpikir individu pada tingkat yang lebih tinggi, meliputi
cara berpikir secara kritis, logis, metakognisi, dan kreatif. Proses berpikir terkait dengan
ingatan dan pengetahuan pada HOT memiliki porsi sangat kecil. Higher-order thinking
meminimalisir kemampuan mengingat kembali informasi (recall) dan asesmen lebih
mengukur kemampuan.
HOT terjadi ketika individu mampu menghubungkan informasi baru dengan informasi
yang telah dimiliki sebelumnya, kemudian membuat solusi untuk masalah pada
konteks yang belum dikenal sebelumnya.

HOT menunjukkan pemahaman terhadap informasi bukan sekedar mengingat


informasi.
Higher-order thinking termasuk menunjukkan pemahaman akan informasi dan bernalar
bukan sekedar mengingat kembali/recall informasi.

Taksonomi Bloom soal HOTS

Higher order thinking tidak berarti soal yang lebih sulit daripada soal recall
HOT (higher order thinking) memberi penekanan lebih pada
proses:

 Mentransfer fakta dari satu konteks ke konteks lain.


 Memilih, memproses, dan menerapkan informasi.
 Melihat keterkaitan antara beberapa informasi yang berbeda.
 Menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah.
 Menguji informasi dan gagasan secara kritis.

Bentuk Soal Ujian HOT (higher-order thinking) meliputi:

 Pertanyaan dan jawaban


 Eksplorasi dan analisis
 Penalaran informasi bukan ingatan
 Menilai, mengkritisi, dan menginterpretasi

Sekali lagi, pertanyaan HOT tidaklah selalu lebih sulit

Tipe Soal HOT dapat disajikan dalam bentuk :

 Pilihan ganda
 Menjodohkan
 Isian singkat
 Esai
 Unjuk kerja
 Portofolio
Untuk soal HOT yang disajikan dalam bentuk pilihan ganda diupayakan stimulus soal
merupakan konteks dunia nyata. Kemudian pertanyaan dalam soal harus menuntut
proses berpikir secara kritis, logis, metakognisi, dan kreatif, tidak lagi sekedar ingatan
atau pemahaman.

Ada beberapa cara yang dapat dijadikan pedoman oleh para penulis soal untuk menulis
butir soal yang menuntut berpikir tingkat tinggi, yakni materi yang akan ditanyakan
diukur dengan perilaku sesuai dengan ranah kognitif Bloom pada level analisis,
evaluasi dan mengkreasi, setiap pertanyaan diberikan dasar pertanyaan (stimulus) dan
soal mengukur kemampuan berpikir kritis.

Menilai atau mengukur bukan sekadar untuk menghafal sejumlah informasi, namun
lebih kepada bagaimana memproses sejumlah informasi untuk mendapatkan solusi dari
permasalahan yang diajukkan
Menilai atau mengukur keterampilan yang lebih kompleks seperti berpikir kritis dan
merangsang siswa untuk mengintrepretasikan, menganalisa atau bahkan mampu
memanipulasi informasi sebelumnya sehingga tidak monoton.

Higher-order thinking menunjukkan pemahaman terhadap informasi dan bernalar


(reasoning) bukan hanya sekedar mengingat informasi. Kita tidak menguji ingatan,
sehingga kadang-kadang perlu untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk
menjawab pertanyaan dan siswa menunjukkan pemahaman terhadap gagasan dan
informasi dan/atau memanipulasi atau menggunakan informasi tersebut.

Teknik kegiatan-kegiatan lain yang dapat mengembangkan keterampilan berfikir kritis


dan kreatif siswa dalam bentuk menjawab pertanyaan-pertanyaan inovatif:

 Adakah Cara lain? (What’s another way?),


 Bagaimana jika…? (What if …?),
 Manakah yang salah? (What’s wrong?), dan
 Apakah yang akan dilakukan? (What would you do?) (Krulik & Rudnick, 1999).

Bagaimana Butir Soal yang dapat menuntut HOTS ?


Agar butir soal yang ditulis dapat menuntut berpikir tingkat tinggi, maka setiap butir soal
selalu diberikan dasar pertanyaan (stimulus) berbentuk sumber/bahan bacaan seperti:
teks bacaan, paragrap, teks drama, penggalan novel/cerita/dongeng, puisi, kasus,
gambar, grafik, foto, rumus, tabel, daftar kata/symbol, contoh, peta, film, atau suara
yang direkam, dianalisis, dievaluasi, dan dikreasikan.
Teknik Penulisan Butir soal HOTS

 Perhatikan cakupan materi yang diharuskan untuk level pendidikan


 Perhatikan beberapa kompetensi yang diharapkan pada tiap level pendidikan yang
kemudian diturunkan menjadi beberapa indikator dan tujuan dari pembelajaran
berdasarkan anjuran yang tertuang pada kurikulum
 Penggunaan pengetahuan dasar untuk suatu cakupan materi sangat mungkin berbeda
sesuai dengan level pendidikan
 Menggunakan pengetahuan atau kemampuan dasar nya untuk menyesaikan permasalahan
yang ada
 Dalam taksonomi Bloom tingkatan yang paling rendah dapat menjadi pengetahuan dasar
untuk menjawab pertanyaan ke tingkatan selanjutnya

Contoh soal Matematika HOTS


Berikut ini saya sajikan beberapa contoh soal kategori HOTS (High Order Thinking Skill)
mata pelajaran matematika.
Contoh soal 1
Pada sebuah kompetisi sepakbola yang diikuti oleh 38 tim, penentuan tim juara adalah
berdasarkan perolehan poin terbanyak, dengan ketentuan perolehan poin sebagai
berikut:

 Tim yang menang memperoleh poin 3


 Jika pertandingan seri, masing-masing tim memperoleh poin 1
 Tim yang kalah memperoleh poin 0

Tabel berikut memuat posisi sementara 6 tim teratas dari total 38 tim dengan sisa 5 kali
pertandingan.
Peringkat TIM Poin
1 A 74
2 B 72
3 C 70
4 D 64
5 E 63
6 F 60

Setiap tim tersebut akan saling bertemu pada 5 pertandingan sisa. Pernyataan yang
tepat berdasarkan data tersebut adalah ....
A. Tim A akan menjadi juara hanya dengan memenangkan 3 kali pada pertandingan
sisa dan salah satunya menang atas tim B.
B. Tim B akan menjadi juara hanya dengan memenangkan 4 kali pertandingan sisa dan
salah satunya menang atas tim A.
C. Jika tim C memenangkan semua pertandingan sisa, maka posisi tim B masih
mungkin berada di atas tim C.
D. Jika tim B selalu seri pada semua pertandingan sisa, maka tim E tidak mungkin
berada di atas tim C.
E. Tim F akan menjadi juara jika memenangkan semua sisa pertandingan dan tim A
selalu kalah pada semua sisa pertandingan.

Contoh Soal 2.
Kompetensi Dasar:
3.21. Mendeskripsikan data dalam bentuk tabel atau diagram/plot tertentu yang sesuai
dengan informasi yang ingin dikomunikasikan.
Materi : Statistika
Indikator :
Disajikan suatu diagram batang ganda dari catatan mengenai banyaknya panggilan
telepon masuk dan keluar perhari dalam 9 hari. Siswa dapat membaca data pada
diagram batang ganda.
Soal :
Suatu perusahaan telekomunikasi sedang melakukan survey untuk melihat aktivitas
pelanggannya dalam melakukan panggilan telepon. Suatu hari Rana mendapatkan
tugas dari perusahaan telekomunikasi tersebut untuk mencatat banyaknya panggilan
telepon yang ia lakukan pada suatu periode hari-hari yang berurutan. Hasil catatan
Rana disajikan dalam grafik di bawah ini:

Pertanyaan:
1. Rana melakukan surveynya selama ….
a. 6 hari
b. 7 hari
c. 8 hari
d. 9 hari
2. Rana sama sekali tidak melakukan panggilan keluar pada hari ke- ….
3. Rana menerima panggilan masuk lebih banyak daripada panggilan keluar untuk
pertama kalinya pada hari ke- ….

Kunci Jawaban :
1. 9 hari.
2. Hari ke-6
3. Hari ke-4

Contoh Soal 3
Kompetensi Dasar:
3.8 Memprediksi pola barisan dan deret aritmetika dan geometri atau barisan lainnya
melalui pengamatan dan memberikan alasannya.
Materi : Pola Barisan
Indikator: Diberikan data barisan tempat duduk dalam suatu ruangan pertunjukan yang
terdiri dari 6 baris dan harga tiket:
(1) menentukan banyaknya tempat duduk yang tersedia, jika diketahui banyaknya kursi
pada empat baris pertama, di mana selisih banyaknya tempat duduk antara 2 baris
yang berurutan adalah berbeda-beda
(2) menentukan harga tiket untuk suatu baris tertentu, jika diketahui pemasukan total
yang diinginkan dari penjualan seluruh tiket.
Soal:
OSIS suatu sekolah mengadakan pentas seni untuk amal yang terbuka untuk
masyarakat umum. Hasil penjualan tiket acara tersebut akan disumbangkan untuk
korban bencana alam. Panitia memilih tempat berupa gedung pertunjukan yang tempat
duduk penontonnya berbentuk sektor lingkaran terdiri dari enam baris.

Banyaknya kursi penonton pada masing-masing baris membentuk pola barisan tertentu.

1) Jika pada baris pertama terdapat 25 kursi, baris kedua 35 kursi, baris ketiga 50
kursi, baris keempat 70 kursi, dan seterusnya. Tentukanlah banyaknya seluruh tempat
duduk pada gedung pertunjukan itu.
Tuliskanlah langkah penyelesaiannya.

2) Apabila harga tiket baris pertama adalah paling mahal dan selisih harga tiket antara
dua baris yang berdekatan adalah Rp10.000,00, dengan asumsi seluruh kursi penonton
terisi penuh,tentukanlah harga tiket yang paling murah agar panitia memperoleh
pemasukan sebesar Rp22.500.000,00
Tuliskanlah langkah penyelesaiannya.

Jawab:
Baris: 1 2 3 4 5 6
Kursi: 25____35____50____70___95____125
Selisih: 10 15 20 25 30
(1) Kapasitas total = 25 + 35 + 50 +70 + 95 + 125
= 400 tempat duduk

(2) Misal:
tiket termurah = x (dalam ribuan)
125x + 95 (x + 10) + 70 (x + 20) + 50 (x + 30) + 35 (x + 40) + 25 (x + 50) = 22.500
400x + 950 + 1.400 + 1.500 + 1.400 + 1.250 = 22.500
400x + 6.500 =22.500
400x = 16.000
x = 40
Jadi, harga tiket termurah adalah: Rp40.000,00

Penskoran:
Langkah benar, hasil akhir benar, kode = 2
Langkah benar, hasil akhir salah, kode = 1
Menjawab salah dengan langkah dan tanpa langkah, kode = 0
Tidak menjawab, kode = 9

Itulah beberapa contoh soal matematika kategori HOT, semoga dapat dijadikan sebagai
bahan acuan dan perbandingan dalam pembuatan soal-soal matematika berkategori
HOT.
Tidak dapat dipungkiri lagi, arah kebijakan kurikulum pendidikan sekarang ini menuntut
pembelajaran--terutama pada penilaiannya diarahkan agar berkaitan dengan
kemampuan peserta didik secara sebenarnya, berbasis kinerja peserta didik, dapat
memotivasi belajar , menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik,
dan memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya.

Untuk itu soal yang diberikan harus mampu mengembangkan kemampuan berpikir
divergen, menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata, terkait dengan dunia
kerja, menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata serta menggunakan
berbagai cara dan instrumen.

Demikian postingan tentang contoh soal HOTS matematika, semoga ada manfaatnya.

Anda mungkin juga menyukai