Anda di halaman 1dari 8

REVITALISASI NILAI HEROIK DI JALAN SUMBERSARI

OLEH RENACTOR MALANG

MUHAMMAD FADHIL GHIFARI

175110800111002

085655522510 / ghifarmuhammad.9@gmail.com

RATU MUSTIKA PUTRI DELIA

175110800111007

081318015646 / ratumustikapd21@gmail.com

ATIQOH ISHLAH SYAUQIYYAH

175110800111013

089678497157 / atiqohishlah@gmail.com

ILHAM SATRIA FAKHRI

175110807111006

085274102825 / ilhamsatriafakhri21@gmail.com

PENDAHULUAN

Sejarah merupakan sebuah peristiwa yang pernah terjadi pada masa lampau dan

berkaitan dengan sebuah kegiatan yang mampu mengingatkan seseorang akan makna dari suatu

kegiatan tersebut. Berbicara mengenai sejarah, pada dasarnya seseorang juga akan berbicara

mengenai sebuah perjuangan yang pernah dilakukan oleh seseorang dalam mempertahankan,

merebut ataupun menciptakaan suatu hal, sehingga perjuangan tersebut dapat memberikan kesan

ingatan yang kuat, dan apa yang dilakukan oleh seseorang tersebut dapat menjadi cerminan dalam
melakukan suatu tindakan kedepannya. Sejarah juga dijadikan sebuah pondasi bagi setiap negara

dalam membentuk diri menjadi lebih baik, sehingga kesalahan yang pernah terjadi pada masa

lampau, dapat diperbaiki pada masa sekarang. Keberadaan sejarah sebagai salah satu elemen dasar

pembentuk suatu negara pada saat ini sudah mulai jarang diperhatikan oleh masyarakat, sehingga

hal tersebut menjadikan beberapa elemen yang ada di masyarakat mulai membentuk sebuah

kelompok yang dapat menghadirkan dan memperkenalkan kembali sejarah tersebut pada

masyarakat keseluruhan, salah satunya yaitu Renactor Malang. Renactor Malang merupakan suatu

organisasi sosial yang menggunakan metode belajar sejarah interaktif langsung di lapangan dengan

melakukan drama teaterikal reka ulang sejarah dengan cara napak tilas suatu peristiwa sejarah yang

terbukti secara otentik tertulis dalam sejarah di Jalan Sumbersari kepada masyarakat di Sumbersari,

Malang. Kehadiran Renactor yang merupakan agen pereka ulang setiap peristiwa sejarah, selalu

mencoba membawakan sebuah kognisi sejarah, yang kemudian ditampilakan secara umum kepada

masyarakat Sumbersari hingga akhirnya dapat mengubah pandangan masyarakat bahwasanya

mempelajari dan mengenali suatu peristiwa sejarah bukanlah hal yang membosankan.

Penelitian ini melihat fenomena perekaan suatu peristiwa sejarah yang dilaksanakan

oleh Renactor Malang, yang terletak di sudut Kota Malang yang difokuskan di Jalan Sumbersari.

Sebelumnya sudah ada penelitian yang mencoba menganalisa (Pradana, 2017). Perbedaannya

terletak pada fokus kajian, Pradana lebih menekankan pada analisa pembelajaran sejarah lokal

berbasis reenactment dalam komunitas penggiat sejarah, yang mana perekaan ulang dilakukan

untuk memperingati Kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan. Sementara itu, penelitian ini lebih

bersifat etnografi dengan mendalami strategi yang dilakukan oleh Renactor Malang melalui bentuk

penyampaian sejarah, dan juga penelitian ini lebih menganalisa proses Renanctor dalam membawa

nilai heroik pada masyarakat Sumbersari, Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

juga berbeda, Pranada menggunakan analisa berupa kualitatif deskriptif yang bersifat casual dengan

mempelajari hubungan sebab akibat antara variabel independen dengan variabel dependen.

Sementara itu penelitian ini lebih menekankan pada observasi dan wawancara. Kerangka teori yang
digunakan sebagai pisau bedah studi kasus ini adalah teori sejarah Aristoteles yang menyatakan

sejarah merupakan sebuah sistem yang meneliti sautau kejadian semenjak awal kejadian tersebut

terjadi, sehingga tersusun menjadi sebuah kronologi pada masa lampau yang kemudian dapat

menjadi sebuah kognisi bagi masyarakat dalam menelaah peristiwa tersebut berdasarkan catatan-

catatan atau bukti-bukti yang konkrit (Rusmiati, 2012). Penelitian ini mempertanyakan tentang

bagaimana proses revitalisasi nilai heroik di Jalan Sumbersari melalui renactor Malang ?

METODE PENELITIAN

Penelitian etnografi yang lebih difokuskan menggunakan metode observasi, wawancara,

dan studi pustaka tentang Revitalisasi Nilai Heroik di Jalan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru

Kota Malang Melalui Renactor, dengan narasumber pendiri renactor, anggota renactor, dan ketua

RT di Jalan Sumbersari. Observasi (pengamatan) dilakukan dengan mengamati beberapa kondisi

renactor di Jalan Sumbersari. Hasil dari observasi tersebut kemudian diinterpretasikan agar lebih

memudahkan pembaca dalam memahami tujuan dan pembahasan dari penelitian ini.

Wawancara dilakukan pada beberapa informan guna memperkaya data penelitian.

Informan terdiri dari: (1) pendiri renactor di Jalan Sumbersari, (2) anggota aktif dari renactor, dan

(3) para elit politik di Kecamatan Lowokwaru. Kemudian, studi Pustaka digunakan dalam

memperoleh data dari berbagai media informasi seperti nilai heroik yang dibangun oleh sebuah

organisasi pada umumnya dan proses pembentukan dari nilai tersebut. Penelitian dilakukan selama

dua minggu, sejak 18 September 2018.

Nilai Heroik dalam Renactor

Nilai heroic menurut Sugiyono dalam (Andri, Sugit, & Juniati, 2015) adalah rasa peka,

ikhlas, cinta, pengorbanan dan kesabaran, serta persatuan yang lahir dan tumbuh pada jiwa suatu

bangsa terhadap sejarah masa lalu yang membentuk sebuah nasionalisme. Begitu juga dengan nilai

heroic yang dibawa oleh Renactor sebagai alasan mereka membentuk sebuah organisasi sosial

tersebut., dikarenakan mereka berupaya membangun rasa cinta masyarakat Sumbersari yang

menjadi bagian dari suatu bangsa yaitu bangsa Indonesia sehingga dalam keseharian tingkah
lakunya merepresantisikan rasa cintanya dan selalu berupaya memelihara kesatuan serta termasuk

berkorban karena termasuk dari bagian tersebut (Bakar, 2012). Renactor menyadari begitu besar

pentingnya melestarikan akan sejarah bangsa terkhusus ruang lingkup kecil yaitu sejarah yang

menjadi tempat tinggal individu apabila dari kesadaran saja tidak ada maka tidak akan dapat

mewujudkan suatu tindakan

Upaya yang dilakukan Renactor dalam membangkitkan pengetahuan sejarah dan nilai

heroik ini adalah salah satu sarana untuk membangkitkan semangat nasionalisme khususnya pada

masyarakat Sumbersari, dimana lokasi Reenactor ini berada. Sementara itu, makna dari

nasionalisme itu sendiri juga disebutkan sebagai suatu prinsip rasa dan usaha yang bernilai heroik

dan patriotik. Sedangkan untuk semangat nasionalisme, berarti suasana batin sebagai bagian dari

bangsa dan negara yang diimplementasikan dalam bentuk kesadaran dan perilaku cinta tanah air,

serta memelihara kehidupan yang harmonis dalam rangka memupuk persatuan dan kesatuan.

Dengan mereka sadar akan sejarah dan nilai heroiknya, maka sesuai dengan tujuan dan harapannya

adalah agar setiap individu memiliki kesadaran untuk bersatu dalam wadah negara kesatuan

Republik Indonesia, yang mana hal tersebut merupakan salah satu syarat utama untuk mewujudkan

semangat nasionalisme dalam skala nasional. Dengan begitu, tidak akan ada lagi pemberitaan

mengenai pembedaan yang menyangkut SARA karena semangat nasionalisme tersebut telah

tercapai, dan masyarakat dan melanjutkan kehidupan berbangsa dan bernegaranya dengan damai

dan tentram serta saling menjaga satu sama lain.

Untuk membangkitkan sebuah nilai-nilai heroik pada masyarakat di Jalan Sumbersari

maka ada sebuah kognisi yang tentunya dimiliki oleh Renactor. Kognisi menurut Rapoport dalam

(Purwanto, 2001) merupakan cara yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk memahami,

menyusun, dan mempelajari sebuah lingkungan, yang mana dalam hal tersebut ada kegiatan

berpikir dan juga bernalar. Pada Renactor juga menggunakan kegiatan berpikir dan juga bernalar,

sehingga mereka memiliki sebuah pengetahuan, dalam hal ini adalah pengetahuan sejarah yang
mengandung nilai-nilai heroik di dalamnya. Kemudian dengan kognisi yang dimiliki oleh Renactor,

mereka dapat membangun sebuah nilai heroik pada masyarakat Sumbersari.

Proses Revitalisasi Nilai Heroik di Jalan Sumbersari melalui Renactor

Purwanto dalam menyatakan bahwasanya selama ini, upaya yang telah dilakukan oleh

para sejarawan, maupun akademis dalam menyampaikan sebuah peristiwa sejarah lewat tulisan-

tulisan yang mereka buat dirasa belum dapat menjadi solusi dalam mengatasi persoalan sosial,

sehingga hal tersebut tidak mampu mencerahkan wawasan masyarakat dan juga tidak memberikan

sebuah pemecahan terhadap masalah yang kini terajadi apalagi untuk masa yang akan datang.

Dalam melakukan perekaan ulang terhadap suatu peristiwa sejarah, Renactor Malang berupaya

melakukan beberapa proses dalam menjalankan kegiatannya menyampaikan suatu peristiwa sejarah

kepada masyarakat. Untuk memulai persiapan perekaan ulang terhadap suatu peristiwa sejarah,

anggota renactor Malang akan mencari sumber dari peristiwa sejarah yang akan di reka ulang

terlebih dahulu, baik dari literarur sejarah yang ada, record atas suatu kegiatan sejarah, ataupun

bukti-bukti lainnya dari keberadaan suatu peristiwa sejarah, sehingga hal tersebut akan

mempermudah para anggota dalam memahami suatu rangkaian sejarah tersebut. Kemudian, setelah

mendapatkan sumber sejarah yang akan ditampilkan atau di laksanakan, selanjutnya para anggota

renactor akan memberikan pembelajaran satu sama lain kepada anggota yang lain yaitu dengan

melakukan diskusi sebelum menampilkan perekaan ulang terhadap sebuah peristiwa sejarah

tersebut.

Untuk memutuskan suatu penampilan sejarah yang akan ditampilkan, biasanya anggota

renactor Malang akan menampilkan sebuah peristiwa sejarah yang berkaitan dengan peringatan hari

besar dari suatu peristiwa sejarah, baik itu sejarah yang bersifat daerah, sejarah nasional, ataupun

sejarah internasional. Dan dalam menampilkan peristiwa sejarah tersebut, anggota renactor Malang

akan mempersiapkan segala hal yang dirasa penting dan mendukung dalam suatu penampilan.

Dalam menampilkan suatu perekaan ulang peristiwa sejarah, anggota renactor Malang biasanya

akan menampilkan teater sebagai media utama penyampaian sejarah tersebut, dimana mereka juga
di lengkapi dengan kostum yang mendukung seperti yang digunakan oleh pelaku sejarah pada masa

lampau, bahkan setting tempat untuk penampilan teater juga dibuat sangat mendukung seperti pada

peristiwa sejarah tersebut, sehingga konsep yang diusung benar-benar mirip dengan sejarah asli

yang terjadi.

Renactor Malang tidak hanya menampilkan peristiwa sejarah lewat panggung teater,

akan tetapi mereka juga berupaya untuk memperkenalkan suatu peristiwa sejarah dengan

menggunakan media poster pada tembok, dimana anggota renactor berupaya menyampaikan suatu

makna tersirat dari peristiwa sejarah lewat gambar yang ada di poster tersebut, bahkan dalam

konsep ini para anggota renactor juga menciptakan nuansa nasionalisme dengan pemutaran lagu-

lagu perjuangan nasional yang juga menjadi cara agar masyrakat kembali mengenali setiap

peristiwa sejarah dari lagu yang diputarkan tersebut. Dan yang lebih menarik lagi, anggota renactor

Malang berupaya memperkenalkan suatu peristiwa sejarah dengan mendirikan sebuah Museum

Renactor. Menurut (Dwiyantoro, 2012) museum merupakan tempat yang digunakan untuk

menyimpan setiap benda pra-sejarah yang memiliki nilai makna dan arti dari setiap benda tersebut.

Begitu juga dengan museum renactor, pada museum tersebut terdapat beberapa barang-barang yang

sangat menggambarkan sebuah keadaan sejarah, dimana museum tersebut secara tidak langsung

menjadi suatu aset sejarah tersendiri bagi masyarakat di daerah Sumbersari, Malang. Dengan

demikian, dalam menciptakan suatu perekaan ulang terhadap peristiwa sejarah, anggota renactor

Malang mempersiapkan segala halnya untuk menciptakan sebuah konsep sejarah dengan sebaik

mungkin, sehingga masyarakat tidak lagi hanya mengenal sejarah sebagai sebuah rangkaian

peristiwa di masa lampau yang menggambarkan suatu kejadian, dan kemudian ditampilkan dalam

bentuk media bacaan seperti buku, akan tetapi sejarah juga dapat ditampilkan dengan cara yang

lain, sehingga sejarah tidak lagi menjadi suatu hal yang membosankan oleh masyarakat karena telah

ada bentuk pengaktualisasiannya, terkhususnya di daerah Sumbersari Malang.


KESIMPULAN

1. Renactor menyampaikan tentang sejarah dan nilai heroik kepada masyarakat dengan

kognisi (Ilmu Pengetahuan) yang mereka miliki dengan cara yang tidak biasa pula.

Misalnya melalui pentas teater/drama, dengan begitu dapat menarik perhatian

masyarakat dan memberikan citra baru bahwa sejarah itu tidak membosankan. Sehingga

masyarakat dapat mengetahui sejarah dan nilai heroik terutama milik bangsanya;
2. Kognisi dibangun melalui nilai heroik untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat di

Jalan Sumbersari akan sejarah;


3. Dalam melakukan perekaan ulang terhadap suatu peristiwa sejarah, Renactor Malang

melakukan beberapa proses dalam menjalankan kegiatannya untuk menyampaikan suatu

peristiwa sejarah kepada masyarakat, seperti: mencari sumber peristiwa sejarah yang

ada, kemudian didiskusikan bersama sehingga semua pihak yang terlibat dalam

pementasan memahami dan meresapinya hingga kemudian siap dipentaskan.


DAFTAR PUSTAKA

Andri, Sugit, & Juniati. (2015). Nilai Heroisme dalam Novel Negeri Para Bedebah Karya

Tere Liye. 2-3.

Bakar, M. A. (2012). Membangun Semangat Nasionalisme dengan Bingkai Kearifan

Lokal Rakyat AcehTinjauan Ketahanan Pangan. 1-2.

Dwiyantoro, S. (2012). Museum Sangiran (Historisitas dan Relevansinya Sebagai

Sumber Pembelajaran Sejarah).

Pradana, R. J. (2017). Pembelajaran Sejarah Lokal Berbasis Re-Enactment dalam

Komunitas Penggiat Sejarah Roodebrug Soerabaia. Jurnal Sejarah dan

Budaya, 11(1), 71-78.

Purwanto, E. (2001). Pendekatan Pemahaman Citra Lingkungan Perkotaan (Melalui

Kemampuan Peta Mental Pengamat). Dimensi Teknik Arsitektur, 87.

Rusmiati, D. (2012). Pengantar Ilmu Sejarah. Bandung: Universitas Pendidikan

Indonesia.
Subekti, S. (2012). Tinjauan Kritis terhadap Kecenderungan Historiografi Indonesia Masa

Kini. HUMANIKA, 15(9).

PENULIS ARTIKEL ILMIAH

Ratu Mustika Putri Delia Ilham Satria Fakhri Atiqoh Ishlah Syauqiyyah Muhammad Fadhil Ghifari
175110800111007 175110807111006 175110800111013 175110800111002

Anda mungkin juga menyukai