1. Prokoagulan :
kontraksi oleh pengaruh histamine, kinin, serotonin dan tromboksan.
Produksi factor koagulasi :
Tromboplastin (factor jaringan)
F. VIII vW
Aktivator dan inhibitor protein C
Inhibitor activator plasminogen tipe 1 (PAI – 1)
Subendotel :
1
Mengaktifkan dan adhesi trombosit
Mengaktifkan F XII, XI
2. Antikoagulan :
Inhibitor trombosit:
NO
Prostasiklin
ADPase
Trombomodulin
Heparan
Inhibitor jalur factor jaringan (TFPI)
Aktivator plasminogen (t-PA)
Sudoyo, Aru W dkk. BUKU AJAR ILMU PENYAKIT DALAM Jilid 2 Ed. 4. Pusat Penerbitan
Dept. Ilmu Penyakit Dalam FKUI : 2006 Trombosit, berfungsi membentuk sumbat
mekanis yang merupakan respon hemostasis normal terhadap cedera vascular
3. Besarnya luka
4. 13 faktor koagulasi : Fibrinogen, protrombin, tissue factor, Ca ion, Faktor labil, no name,
Faktor stabil, anti hemofili A, anti hemofili B, factor Stuart Prower, anti hemofili C, factor
Hageman, Fibrin Stabilizing Factor
Hemostasis tersier : yaitu system fibrinolisis akan diaktifkan dan menyebabkan lisis dari
fibrin dan endotel menjadi utuh.
2
Sudoyo, Aru W dkk. BUKU AJAR ILMU PENYAKIT DALAM Jilid 2 Ed. 4. Pusat Penerbitan Dept.
Ilmu Penyakit Dalam FKUI : 2006
4. Why the bleeding cant stop?
Setiap kerusakan endotel pembuluh darah merupakan rangsangan yang poten untuk
pembentukan bekuan darah. Proses yang terjadi secara local berfungsi untuk menutup
kebocoran pembuluh darah, membatasi kehilangan darah yang berlebihan ,dan memberi
kesempatan untuk control dari proses ini antara lain: sifat antikoagulan dari sel endotel
normal, adanya inhibitor factor koagulan aktif dalam sirkulasi, dan produksi enzim
fibrinolitik untuk melarutkan bekuan. Terjadinya abnormalitas hemostasis kebanyakan
sebagai akibat defek dari salah satu atau lebih dari tahapan proses koagulasi.
Sumber: Ilmu Penyakit Dalam Jilid Ii Edisi 6 Hal 2753
5. What are the component that play a role in hemostasis?
Lima komponen utama adalah trombosit,faktor koagulasi, inhibitor koagulasi,
fibrinolisis, dan pembuluh darah.
Sumber: AV Hoffbrand, J E Pettit, PAH Moss. Kapita Selekta Hematologi. Edisi 6.
EGC. 2013
6. Bagaimana penyakit (unstoppable bleeding) itu bisa diturunkan ke pasien?
Bila anda mempunyai hemophilia yang diwariskan, anda lahir dengan kelainan ini. Ini
disebabkan oleh defek salah satu gen yang menentukan bagaimana tubuh membuat factor
pembekuan darah VIII atau IX. Gen ini berlokasi di kromosom X. Wanita mempunyai 2
kromsom X, sedangkan laki-laki mempunyai satu kromosom X dan satu kromosom Y. Hanya
kromosom X membawa gen yang berhubungan dengan factor pembekuan. Seorang laki-laki
yang mempunyai gen hemophilia pada kromosom X nya akan mempunyai hemophilia.
Seorang wanita harus mempunyai gen cacat pada kedua kromosom X nya, dia disebut karier
hemophilia. Karier tidak mempunyai hemophilia namun mereka dapat menurunkan gen
cacat pada anak-anak mereka.
Wanita dengan karier hemophilia biasanya mempunyai cukup factor pembekuan dari
satu kromosom X yang normal untuk mencegah masalah perdarahan serius. Namun, sampai
50% karier mempunyai peningkatan risiko perdarahan. Sangat jarang, seorang anak
perempuan lahir dengan hemophilia. Ini dapat terjadi bila ayah mereka dan ibu mereka
adalah karier. Beberapa anak laki-laki yang mempunyai kelainan ini lahir dari ibu yang bukan
karier. Dalam kasus ini, mutasi terjadi di dalam gen dan diturunkan ke anak.
Sumber: Ilmu Penyakit Dalam Jilid Ii Edisi 6 Hal 2753
3
7. Apa diagnosis utama dan banding dari scenario tersebut?
Diagnosis Utama : Hemofilia
Sumber: Ilmu Penyakit Dalam Jilid Ii Edisi 6
8. Apa itu koagulasi?
Trandformation blood from liquid become solid gel. Hemostatik for stop the
bleeding.
Serangkaian reaksi yang menyebabkan pengendalian pendarahan melalui
pembentukan trombosit dan bekuan fibrin pada tempat cidera.
Sumber: lauralee sherwood. Ed 8. 2013
9. Apa saja tipe koagulasi?
1. Perlekatan (adhesi)
2. Penggumpalan (agregasi)
3. Reaksi pelepasan
4
mutasi gen factor VIII atau Faktor IX, dikelompokan sebagai hemophilia A dan Hemofilia
B. kedua gen tersebut terletak pada kromosom X, sehingga termasuk penyakit resesif
terkait-X. Anak laki-laki dari wanita carrier memiliki kemungkinan 50% untuk menderita
hemophilia. Dapat terjadi homozigot hemophilia apabila ayah hemophilia dan ibu
carrier. Sekitar 33% pasien tidak memiliki riwayat keluarga dan mungkin akibat mutasi
spontan.
Ada 2 jenis utama hemophilia yang secara klinis identic:
1. Hemofilia klasik atau hemophilia A, yang ditemukan adanya defisiensi atau tidak
adanya aktivitas faktor antihemofilia VIII
2. Penyakit Christmas, atau hemophilia B yang ditemukan adanya defisiensi atau tidak
adanya aktivita Faktor IX.
Hemofilia diklasifikasikan:
1. Berat : dengan aktivitas factor >1%
2. Sedang : antara 1%-5%
3. Ringan : 5% atau lebih
Gejalan dan Tanda Klinis
1. Perdarahan
2. Hemartrosis
3. Hematoma intramuscular
4. Perdarahn intracranial
5. Hematuria
6. Perdarahan pascaoperasi
Price, Sylvia A dan Wikson, Lorraine M. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed.6
Vol. 1. EGC: Jakarta
13. Faktor resiko dari darah sukar membeku?
Faktor resiko thrombosis:
1. Operasi : operasi disertai dengan factor risiko yang miltipel untuk tromboemboli
vena (VTE), prevelens meningkat dengan meningkatnya umur. Pemakaian profilaksis
untuk risiko VTE menurun angka kejadian VTE pada pasien yang mengalami operasi.
Pada operasi rata-rata thrombosis vena dalam (DVT) terjadi pada 50% pasien.
2. Kehamilan : Menyebabkan meningkatnya risiko thrombosis karena meningktanya
factor-faktor koagulasi, F II, F VII dan F X, karena menurunyakadar protein S dan
terhambatnya sistim fibrinolysis.
3. Penyakit Jantung : Infark miokard dilaporkan meningkat kejadian DVT 20-40%
selama 10-14 hari sesudah infark miokard.
4. Penyakit Neurologi : dari 8 studi strok secara keseluruhan ditemukan 53% pasien
mengalami thrombosis vena dalam.
5
5. Keganasan / kanker : factor risiko untuk tromboemboli vena (VTE) yang mengalami
operasi. Hal ini karena sel kanker dapat mengeluarkan prokoagulan yang
mengaktifkan koagulasi.
6. Umur : umur lanjut disertai dengan peningkatan insiden dari VTE.
7. Obesitas :
8. Jenis Kelamin : tingkat kematian karena emboli lebih tinggi pada wanita.
Sudoyo, Aru W dkk. BUKU AJAR ILMU PENYAKIT DALAM Jilid 2 Ed. 4. Pusat Penerbitan Dept.
Ilmu Penyakit Dalam FKUI : 2006
14. Apa saja kelainan dari trombosit?
Kelainan hemostasis dan koagulasi
Kelainan vascular
Pasien dating dengan perdarahan kulit dan sering mengenai membrane mukosa.
Perdarahan dapat diklasifikasikan:
1. Purpura alergik, diduga diakibatkan oleh kerusakan imunologik pada pembuluh darah,
ditandai dengan perdarahan petekia pada bagian tubuh yang tergantung.
2. Purpura nonalergik
Merupakan gangguan koagulasi herediter atau didapat yang paling sering dijumpai,
bermanifestasi sebagai episode perdarahan intermiten. Disebabkan oleh mutasi gen
factor VIII (Hemofilia a) atau factor IX (Hemofilia b).
2. Penyakit non Willebrand
Adalah gangguan koagulasi herediter yang paling sering terjadi, diturunkan secara
dominan autosomal resesif. Kasus-kasus terjadi tanpa riwayat keluarga dan diyakini
6
terjadi akibat mutasi genetic. Terdapat penurunan akitivitas factor VIII vWF dan
factor VIII AHG.
Sumber: Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit sylvia a. Price, lorraine
m.wilson volume 1 edisi 6 penerbit buku kedokteran: EGC
1. Trombositopenia : trombosit <140 x 109/L. disebabkan defisiensi produksi trombosit atau
destruksi trombosit yang dipercepat.
2. Trombositopenia autoimun : masa hidup berkurang dari 7-10 hari menjadi beberapa jam.
3. Trombositopenia aloimun
4. Gangguan fungsi trombosit : ditandai dengan waktu perdarahan yang memanjang dengan
jumlah trombosit normal, uji PFA-100 abnormal, dan agregasi trombosit terganggu.
Hoffbrand, Victor and Metha, Atul. 2008. At a Glance Hematologi. Blackwell Publishing :
Jakarta
15. Apa saja pemeriksaan lab yang dapat dilakukan untuk mengetahui adanya
kelaianan hemostasis?
Anamnesis
Riwayat pendarahan berulang
Pemeriksaan penyaringan
o Pemeriksaan pembendungan vena
o Masa pendarathan (kemampuan vaskuler dan trombosit
menghentikan perdarahan. Duke dan ivy)
o Hitung trombosit (lamgsung dan tidak langsung)
o Masa pembekuan , menguji pembekuan darah melalui jalur ekstrinsik
o Masa tromboplastin, menguji pembekuan darah melalui jalurintrinsik
o Masa trombin , menguji fibrinogen menjadi fibrin
pemeriksaan fisik
laboratorium
1. masa pembekuan
2. masa tromboplastn partial teraktivasi
3. uji tromboplastin generation
Bakta, I Made. Hematologi Klinik Ringkas, Jakarta:EGC, 2006
16. Apakah penanganan yang tepat untuk kasus penderita pada scenario?
Melakukan pencegahan baik menghindari luka atau benturan
Merancanakan suatu tindakan operasi serta mempertahankan kadar aktivitas
faktor pembekuan sekitar 30-50%
7
Kortikosteroid. Pemberian kortikosteroid sangat membantu untuk
menhilangkan proses inflamasi pada sinovitis akut yang terjadi setelah
serangan akut
Hemartrosis. Pemberian prednison 0,5-1 mg/kgBB/hari selama 5-7 hari dapat
mencegah terjadinya gejala sisa berupa kaku sendi (artrosis) yang
mengganggu aktivitas harian serta menurunkan kualitas hidup pasien
hemofilia
Analgetika. Pemakaian analgetika diindikasikan pada pasien hemartrosis yang
nyeri hebat, dan sebaiknya dipilih nalagetika yang tidak mengganggu agregasi
trombosit (harus dihindari pemakaian aspirin dan anti koagulan)
Rehabilitasi medik. Sebaiknya dilakukan sedini mungkin secara komprehensif
dan holistik dalam sebuah tim, karena keterlambatan pengelolaan akan
menyebabkan kecacatan dan ketidakmampuan baik fisik, okupasi maupun
psikososial dan edukasi.
Rehabilitas medik artritis hemofilia meliputi: latihan pasif/aktif, terapi dingin
dan panas (hati-hati), penggunaan ortosis, terapi.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FK UI. Jilid II. Edisi IV. 2007
17. Apa saja faktor yang dapat menyebabkan kelainan pada pembekuan darah?
Faktor koagulasi
No Faktor Pembekuan Sinonim
1. Fibrinogen Faktor I
2. Protrombin Faktor II
4. Kalsium Faktor IV
8
11. Faktor XII Faktor Hageman
2. Minor yaitu menguji reaksi antara sel darah merah donor dengan serum resipien
Penggunaan darah untuk transfuse hendaklah selalu dilakukan secara rasional dan
efisien yaitu dengan memberikan hanya komponen darah/derivate plasma yang
dibutuhkan saja. Hal ini didasarkan bahwa darah terdiri dari bermacam-macam
elemen selular yang memiliki fungsi berbeda yang bisa dipisahkan, biasanya pasien
hanya memerlukan komponen tertentu saja.
Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FK UI. Jilid II. Edisi IV. 2007
20. Jelaskan fisiologi dari hemostasis!
9
Hemostasis terjadi melalui beberapa cara
1. Konstriksi pembuluh darah
a. Segera setelah pembuluh darah terpotong, dinding pembuluh darah yang rusak
itu akan menyebabkan otot polos dinding pembuluh berkontraksi sehingga
dengan segera aliran darahnya berkurang.Terjadi vasokontriksi
2. Pembentukan sumbat platelet
a. Bila luka pada pembuluh darah berukurang sangat kecil, memang setiap hari
terbentuk banyak lubang pembuluh darah yang sangat kecil di seluruh tubuh-
lubang itu ditutup oleh sumbat platelet, bukan oleh bekuan darah.
b. Mekanisme
c. Pada waktu trombosit bersinggungan dengan permukaan pembuluh yang rusak
terutama dengan serabut kolagen di dinding pembuluh, trombosit mulai
membengkat, irregular. Protein kontraktilnya berkontraksi dengan kuat dan
menyebabkan pelepasan granula yang mengandung factor aktif. Trombosit
menjadi lengket dan melekat pada kolagen dalam jaringan dan pada pada
protein yang disebut factor von Willebrand yang bocor dari plasma ke jaringan
yang trauma. Trombosit menyekresi sejumlah besar ADP. Dan enzim-enzimnya
membentuk tromboksan A2. ADP dan tromboksan kemudian mengaktifkan
trombosit yang berdekatan, dan sifat lengket trombosit tambahan ini akan
menyebabkannya melekat pada trombosit semula yang sudah aktif.
6. Terjadi pertumbuhan jaringan fibrosa ke dalam bekuan darah untuk menutup lubang
pada pembuluh secara permanen
10