keputusan yang paling tepat dalam menghadapi konflik moral dari suatu kasus (Hanafiah, 2009).
1. Fact Deliberation
Kasus (yang ada dalam skenario)
Deliberation about of the fact (mencari fakta yang ada dalam scenario)
2. Value deliberation
Value of stage
3. Duty deliberation
4. Test of consistensy
Tes of legality
Test of publicity
Test of time
5. Final decision
1.Fact deliberation
1.1 Kasus (terlampir, sesuai dengan skenario)
2. Value deliberation
2.1. Identification of the moral problem
Tim dokter dihadapkan pada pilihan untuk melanjutkan terapi dengan agresif atau memberikan
terapi paliatif dengan pertimbangan kondisi pasien saat ini
Non-maleficence
pro terapi agresif
- pasien sadar penuh dan mampu berkomunikasi dengan baik
Pro terapi paliatif
- kontraindikasi pemasangan cvc ulang karena trombositopenia berulang
Justice
Pro terapi agresif
Hak asasi manusia untuk hidup dan memperoleh kesempatan untuk hidup yg sama
Pro terapi paliatif
Ketersediaan ruang rawat intensif rumah sakit dalam menampung pasien baru yg terokupasi saat
ini oleh pasien
Autonomy
Pro terapi agresif
Hak orang tua dalam memutuskan apabila ingin melanjutkan terapi maksimal
Pro terapi paliatif
Faktor sosioekonomi orang tua yang tergolong rendah
3. Duty deliberation
Dokter mengambil tindakan dengan pertimbangan
3.1Prognosis pasien
- sepsis tidak teratasi dan terus berkembang
- gizi buruk marasmik + pencernaan terganggu + nutrisi utama parenteral
- Antibiotika yg tidak dapat mengatasi kondisi sepsis
- kondisi semakin menurun
4. Test of consistency
4.1 test of legality
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 812/Menkes/SK/VII/2007
Tentang perawatan paliatif
5. Final decision
Dengan berbagai pertimbangan terkait kondisi pasien dan permasalahan bioetik yang dihadapi
maka perawatan paliatif menjadi pilihan yg diambil dalam kasus tersebut.
Hanafiah, M Jusuf dan Amri Amir. 2009. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan Edisi 4.
Jakarta : Penerbit Buku Kedpkteran EGC