Anda di halaman 1dari 10

PETA KONSEP

1
JENIS-JENIS PENELITIAN

1. Penelitian Menurut Tujuan


Berdasarkan tujuannya, penelitian dibedakan menjadi penelitian dasar dan
penelitian terapan. Penelitian dasar, sering disebut dengan penelitian murni,
merupakan penelitian yang meliputi pengembangan ilmu pengetahuan. Penelitian
ini adalah penelitian yang dilakukan dan arahnya hanya untuk memahami masalah
dalam organisasi secara mendalam (tanpa menerapkan hasilnya). Penelitian
terapan (applied research) merupakan penelitian yang menyangkut aplikasi teori
untuk memecahkan permasalahan tertentu.
Terdapat tiga macam contoh dari penelitian terapan, yaitu:
1.1 Penelitian Evaluasi
Penelitian evaluasi atau evaluation research adalah penelitian yang
diharapkan dapat memberikan masukan atau mendukung pengambilan keputusan
tentang nilai relatif dari dua atau lebih alternatif tindakan.
1.2 Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan (research and development)
merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan produk sehingga
produk tersebut mempunyai kualitas yang lebih tinggi.
1.3 Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan atau action research adalah penelitian yang dilakukan
untuk segera dipergunakan sebagai dasar tindakan pemecahan masalah yang ada.

2. Penelitian Menurut Metode


2.1 Penelitian Survei
Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar
maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil
dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi,
dan hubungan-hubungan antar variabel. Contoh: penelitian untuk mengungkapkan
kecenderungan masyarakat dalam mengkonsumsi jenis minuman.
2.2 Penelitian Ex Post Facto
Penelitian Ex post Facto merupakan suatu penelitian yang dilakukan
untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang
untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian
tersebut. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn sebab-sebab terjadinya
kebakaran pabrik tekstil. Penelitian untuk mengungkapakan sebab-sebab
terjadinya penurunan produktivitas penjualan.

2
2.3 Penelitian Eksperimen
Penelitian Eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari
pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang
terkontrol secara ketat. Contoh: pengaruh unsur kimia tertentu terhadap
kelezatan makanan.
2.4 Penelitian Naturalistik
Penelitian naturalistik sering juga disebut metode kualitatif yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah
(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci. Contoh: penelitian untuk mengungkapkan makna upacara
ritual dari kelompok masyarakat tertentu atau adanya sesaji terhadap
keberhasilan bisnis.
2.5 Policy Research
Policy research (penggunaan metode penelitian kebijaksanaan) merupakan
suatu proses penelitian yang dilakukaan pada, atau analisis terhadap masalah-
masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan
kepada pembuat keputusan untuk bertindak dalam menyelesaikan masalah.
Contoh: penelitian untuk mendapatkan informasi guna menentukan sistem
penggajian karyawan.
2.6 Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan atau action research adalah penelitian yang bertujuan
untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya
produksi dapat ditekan dan produktivitas lembaga dapat meningkat. Contoh:
penelitian untuk memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam pembuatan
suatu jenis makanan yang diproduksi massal.
2.7 Penelitian Evaluasi
Penelitian evaluasi adalah penelitian yang berfungsi untuk menjelaskan
fenomena suatu kejadian, kegiatan dan produk. Terdapat dua jenis dalam
penelitian evaluasi yaitu: penelitian evaluasi formatif yang menekankan pada
proses dan evaluasi sumatif yang menekankan pada produk. Contoh:
penelitian untuk mengevaluasi apakah suatu produk yang direncakan terjual
95% tercapai atau tidak.
2.8 Penelitian Historis
Penelitian sejarah adalah penelitian yang berkenaan dengan analisis yang
logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu. Contoh:

3
penelitian untuk mengetahui kapan berdirinya kota tertentu yang dapat
digunakan untuk menentukan hari ulang tahun, penelitian untuk mengetahui
perkembangan peradaban kelompok masyarakat tertentu.

3. Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi


Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat
eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-
variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang
lain. Menurut Sugiyono (2003: 11) penelitian berdasarkan tingkat eksplanasinya
(tingkat kejelasan) dapat digolongkan sebagai berikut:
 Penelitian Deskriptif
Merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat
perbandingan, atau penghubungan dengan variabel yang lain.
 Penelitian Komparatif
Merupakan suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Variabelnya
masih sama dengan penelitian varabel mandiri tetapi untuk sampel yang
lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.
 Penelitian Asosiatif/Hubungan
Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
dua variable atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun
suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan
mengontrol suatu gejala.

4. Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisis


Bahwa pada dasarnya meneliti itu adalah ingin mendapatkan data
yang valid, reliabel, dan obyektif tentang gejala tertentu. Jenis data &
analisisnya dalam penelitian dapat dikelompokan menjadi tiga hal utama yaitu
data kualitatif, kuantitatif dan gabungan keduanya. Pada suatu proses
penelitian sering hanya terdapat satu jenis data yaitu kuantitatif atau kualitatif
saja, tetapi mungkin juga gabungan keduanya. Data Kuantitatif adalah data yang
berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Data Kualitatif adalah data
yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar.

4
5. Macam-macam data penelitian
Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid.
Data yang valid didapatkan dari peneliti yang harus mengetahui terlebih dahulu
macam-macam data. Data dapat dibedakan sebagai berikut:
5.1 Data berdasarkan cara memperolehnya
Data Primer, adalah data yang secara langsung diambil dari objek
penelitian oleh peneliti. Contoh: mewawancarai langsung pemilik
perusahaan untuk meneliti tingkat pendapatan perusahaan tersebut.
Data Sekunder, adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek
penelitian. Peneliti biasanya mendapatkan data yang sudah jadi yang
dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara
komersial maupun non komersial. Contohnya adalah seorang peneliti yang
menggunakan data statistik hasil riset dari badan pusat statistik.
5.2 Data berdasarkan sumber datanya
Data internal, adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada
suatu organisasi secara internal. Contohnya: data keuangan suatu
perusahaan.
Data Eksternal, adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi
yang ada di luar organisasi. Contohnya: data jumlah penggunaan suatu
produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan.

5.3 Data berdasarkan bentuknya


Data hasil penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni data
kualitatif dan kuantitatif.
Data Kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar.
Sebagai contohnya tingkat kepuasan pelanggan misalnya digolongkan
dalam sangat puas, puas, tidak puas dan lain sebagainya.
Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif
yang dapat diangkakan (skoring). Sebagai contohnya baik sekali = 4, baik =
3, kurang = 2 dan tidak baik = 1.
5.3.1 Data Kuantitatif

5
Data kuantitatif dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu data diskrit dan
kontinum.
Data Diskrit adalah data yang diperoleh dari hasil menghitung atau membilang.
Data diskrit sering disebut juga data nominal. Misalnya jenis kelamin
(memilahkan ke dalam pria dan wanita, jenis pekerjaan (memilahkan ke dalam
petani, PNS, wiraswasta).
Data Kontinum adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran. Data
kontinum dapat dikelompokkan menjadi tiga, yakni data ordinal, interval, dan
rasio.
1) Data ordinal merupakan data yang berjenjang atau berbentuk
peringkat. Misalnya golongan PNS ( IVa, IVb, IVc), tingkat
pendidikan.
2) Data interval merupakan data yang jaraknya sama, tetapi tidak
mempunyai nol mutlak. Misalnya data suhu badan, data nilai siswa.
3) Data rasio merupakan data yang jaraknya sama dan mempunyai
nilai nol mutlak. Misalnya data tinggi badan, data berat badan. Berat
0 kg berarti tidak ada bobotnya.

6. Penelitian dan Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat penting sehubungan
dengan banyaknya ragam keputusan yang perlu dibuat, manajemen perusahaan
memerlukan berbagai macam informasi baik dari dalam maupun luar perusahaan.
Pengambilan keputusan dalam perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi tiga
macam, yaitu: keputusan strategis, keputusan taktis dan keputusan teknis.
Keputusan strategis adalah keputusan yang menentukan arah kegiatan
perusahaan dalam jangka panjang. Keputusan ini pada umumnya bersifat umum
dan berisi garis besar kebijakan bisnis. Contoh dari keputusan strategis antara lain
adalah penentuan deversifikasi produk, penentuan produk perusahaan, penentuan
lokasi pabrik perusahaan, dan lain sebagainya.
Keputusan taktis merupakan implementasi dari keputusan strategis. Keputusan
ini berorientasi kepada kegiatan operasional jangka pendek. Contoh dari

6
keputusan ini antara lain adalah alokasi anggaran, optimasi pembelian bahan
baku, serta berbagai macam keputusan jangka pendek yang lain.
Keputusan teknis adalah keputusan untuk kegiatan rutin sehari-hari,
berhubungan dengan pengendalian untuk kegiatan tertentu. Contohnya adalah
pengendalian kualitas, skedul produksi, transportasi.
2.6.1 Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
saling terkait, tertuju kepada pemilihan dari berbagai alternatif. Langkah
pengambilan keputusan ini dapat bervariasi, namun pada dasarnya pengambilan
keputusan digambarkan sebagai berikut.
Penemuan dan Perumusan Masalah
Pengambilan keputusan dimulai dari penemuan dan perumusan masalah.
Manajemen menyadari adanya situasi yang muncul, atau akan muncul, yang
perlu segera diantisipasi. Penemuan masalah ini dapat berasal dari sebuah
keputusan manajemen untuk membuat produk baru, atau dapat pula merupakan
persoalan yang kompleks seperti penyusunan perencanaan bisnis.
Pemilihan Model
Permasalahan yang muncul di dalam bisnis tidak terbatas pada satu macam
masalah, melainkan akan beraneka ragam. Untuk menyelesaikan masalah yang
beraneka ragam ini diperlukan model pernecahan masalah yang tepat.
Penggunaan model yang tidak sesuai dengan sifat permasalahan tidak akan
membuahkan penyelesaian yang baik.

Pengumpulan Data
Tahap berikutnya adalah pengumpulan informasi. Kelengkapan data
mempengaruhi kualitas analisis, oleh karenanya akan berdampak kepada
ketepatan keputusan yang akan diambil.
Analisis Data
Apabila data yang diperlukan telah terkumpul, analisis data dapat segera
dilakukan. Sementara itu, dari analisis data bisa terdapat kemungkinan
ditemukannya permasalahan yang baru sehingga memerlukan data yang baru.
Evaluasi Alternatif
Berbagai alternatif keputusan yang dihasilkan melalui proses analisis data,
masing-masing perlu dievaluasi berdasar kriteria yang ditentukan oleh
manajemen. Baik kelebihan maupun kelemahan masing-masing alternatif perlu
dipertimbangkan dalam proses evaluasi ini. Melalui kriteria tersebut seluruh

7
alternatif yang ada dievaluasi, dan dari hasil evaluasi diperoleh daftar urutan
alternatif mulai dari alternatif yang paling layak untuk menjadi keputusan
perusahaan.
Pengambilan Keputusan
Tahap terakhir adalah seleksi alternatif keputusan untuk dijadikan
keputusan. Meskipun daftar urutan alternatif telah disusun, penqkajian
penerapan masing-masing alternatif perlu dilakukan. Keputusan ini adalah satu
alternatif terbaik berdasarkan data yang dikumpulkan. Situasi dan kondisi yang
ada dalam perusahaan perlu dipertimbangkan sehingga diperoleh keputusan
yang tepat.
Peran utama dari penelitian bisnis dalam pengambilan keputusan adalah
penyediaan informasi yang relevan dan berguna untuk pengambilan keputusan.
Walaupun demikian, perlu diketahui bahwa penelitian hanya merupakan salah
satu dari empat macam hal dalam hubungannya dengan penyediaan informasi.
Tiga hal yang Iain adalah otoritas, lembaga, dan pengalaman. Penelitian
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Pertanyaan
yang muncul kemudian adalah topik-topik pengambilan keputusan bisnis apa
saja yang mendapat manfaat dari suatu penelitian.

8
SIMPULAN

9
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Sugiyono. 2016. Metodologi Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:
Erlangga
Sugiyono. 2007.Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA

10

Anda mungkin juga menyukai