Anda di halaman 1dari 5

KOEFISIEN MUAI PANJANG

(K1)
Hari/Tanggal : Rabu / 8 Oktober 2014 Waktu : 3 – 4

Disusun Oleh :

Putri Bintang Dea Firda


(081411531043)

Anggota Kelompok:
1. Luluk Fatchiyah (081411531036)
2. Dewi Fidatur Rohmawati (081411531038)
3. Mareta Dewi Liawati (081411531040)

Dosen Pembimbing : Bayu Ariwanto,S.Si

Asisten Pembimbing : Moh Saad Baruqi

FAKULTAS SAINTEK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2014
KOEFISIEN MUAI PANJANG

A. Tujuan :
Menentukan koefisien muai panjang batang logam besi (Fe), aluminium (Al), dan tembaga
(Cu).

B. Dasar Teori :

Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu (
menerima kalor).Kalormenyebabkan partikel dalam benda bergerak lebih cepat dan
membutuhkan media yang lebih luas sehingga benda memuai. Pada pemuaian panjang nilai lebar
dan tebal sangat kecil dibandingkan dengan nilai panjang benda.Pemuaian panjang suatu benda
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu panjang awal benda, koefisien muai panjang dan besar
perubahan suhu. Koefisien muai panjang suatu benda sendiri dipengaruhi oleh jenis benda atau
jenis bahan.Nilai pertambahan panjang per panjang mula-mula batang ini berbanding lurus
dengan koefisien muai panjang (α) dan kenaikan suhunya.Jika panjang batang logam pada suhu
0oC adalah l0, dan pada suhu ToC adalah l maka :
𝒍 = 𝒍0 (1+ α.∆T)
l = panjang benda setelah dipanaskan (m)
l0= panjang benda mula –mula (m)
α = koefisien muai panjang / linier (oC-1)
∆T=perubahan suhu (oC)

Dalam eksperimen untuk pengukuran koefisien ini dilakukan dengan mencari perbedaan
panjang (∆L) dari batang yang ditempatkan pada ruang dengan suhu T0 dan pada uap panas
dengan suhu T. Perubahan panjang ∆L sebanding dengan panjang awal L0 dan penambahan suhu
T - T0

L0
T0
∆L
T

L
Koefisien muai panjang juga dapat ditulis dengan rumus berikut :

∆𝑳 𝟏
𝜶= ( )
𝑳𝟎 𝑻 − 𝑻𝟎

Melalui persamaan – persamaan di atas koefisien muai panjag dapat


ditentukan.Berikut ini gambar peranti percobaan muai panjang.

C. Alat dan Bahan


1. Peranti percobaan muai panjang, terdiri dari :
a. Batang pipa logam
b. Jarum skala
c. Papanskala
2. Mistar
3. Termometer
4. Jangka Sorong
5. Erlemeyer
6. Pipa plastic uap air panas
7. Gelas beaker
8. Kompor listrik
9. Air pemanas
J. LAMPIRAN

Berikut adalah foto-foto yang diambil saat percobaan berlangsung:

1PENGUKURAN BESARAN (r)


2ERANTI PERCOBAAN MUAI PANJANG

4POSISI AWAL JARUM SKALA 5UAP AIR PANAS MULAI DI ALIRKAN KE BATANG LOGAM

3.KEADAAN PADA MENIT KE 3

6.POSISI JARUM SKALA PADA MENIT KE 5


D. Prosedur Percobaan:
1. Masukkan logam ke lubang pada peranti percobaan.
2. Nyalakan kompor listrik.
3. Kencangkan semua sekrup pada ujung logam sambil memperhatikan posisi ujung jarum pada
papan skala.
4. Ukur jarak (l1) antar sekrup dengan mistar, panjang jarum skala dengan mistar , diameter katrol
degan jangka sorog, serta catat posisi awal jarum skala dan suhu ruangan (T1).
5. Ketika air sudah mendidih, hubungkan pipa plastic uap air panas ke ujung pipa logam.
6. Saat di ujung akhir pipa batang logam mulai keluar uap air, nyalakan stopwatch, biarkan selama
5 menit.
7. Pada menit ke 4 posisikan thermometer di ujung akhir batang pipa logam.
8. Saat meit ke 5 catat suhu yang ditunjukkan thermometer yang terpasang di elmeyer (T2’) dan di
thermometer di ujung pipa batang logam (T2”), serta posisi jarum skala.
9. Perubahan posisi jarum skala menyatakan nilai a.
T2’+ T2”
10. Perubahan suhu pipa batang logam setelah dipanaskan adalah T2 = 2

Anda mungkin juga menyukai