Anda di halaman 1dari 46

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

N DENGAN PERILAKU

KEKERASAN DI PUSKESMAS BANGLI I TANGGAL

TANGGAL 11 - 16 MARET 2019

Oleh

NI KOMANG SRI ARDINA

P07120216005

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

TAHUN 2019
I. IDENTITAS KLIEN

Nama : Ny. N
Umur : 47 tahun
Alamat : Br. Sedit, Lingkungan Bebalang, Bangli
Pendidikan: : SMP
Agama : Hindu
Status : Lajang
Pekerjaan : Tidak bekerja
Jenis Kel. : Perempuan
Tanggal Pengkajian : 11-13 Februari

II. ALASAN MASUK

Pada saat pengkajian, keluarga klien mengatakan, klien pernah dirawat di RSJ Provinsi Bali tiga
tahun yang lalu selama tiga bulan dikarenakan klien sering melamun dan bepergian sendirian seperti
orang kebingungan. Beberapa kali klien ditemukan di tempat yang tidak terduga, dan terakhir klien
ditemukan sedang mengangkat batu bata milik orang lain yang tidak dikenal. Setelah pulang dari RSJ
Provinsi Bali, klien sempat kontrol beberapa kali selama satu tahun, sebelum akhirnya putus berobat
dan tidak pernah kontrol sama sekali sampai sekarang dikarenakan keluarga beranggapan pengobatan
yang dilakukan klien tidak efektif justru malah meninggalkan efek samping pada klien tanpa adanya
perubahan berarti pada kondisi klien. Selain itu keluarga pasien juga sudah melakukan pengobatan non
medis.

II. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?


 Ya
 Tidak
Jika Ya, Jelaskan:
Keluarga klien mengatakan klien pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali tiga tahun
yang lalu selama tiga bulan dikarenakan klien sering melamun dan sering bepergian seperti orang
kebingungan.
2. Pengobatan sebelumnya
 Berhasil
 Kurang berhasil
 Tidak berhasil
Jelaskan:
Keluarga klien mengatakan selama dirawat di rumah sakit jiwa, tidak ada perubahan berarti pada
klien. Klien justru terlihat kurus dan tampak tertekan. Selain itu, obat yang diberikan kepada klien
menyebabkan tangan dan kaki klien menjadi kaku, nafsu makan berkurang, dan muntah-muntah.
Keluhan tersebut tidak pernah dilaporkan kepada dokter.

3 RIWAYAT TRAUMA

Pelaku/usia Korban/usia Saksi/usia


Aniaya fisik - - - - - -
Aniaya seksual - - - - - -
Penolakan - - - - - -
Kekerasan dalam keluarga - - - - - -
Tindakan kriminal - - - - - -

Jelaskan:
Keluarga klien mengatakan, klien tidak pernah mengalami trauma secara fisik, seksual, kekerasan
dalam keluarga, meupun tindakan kriminal. Klien pernah mengalami putus cinta dengan rekan
kerja akibat hubungan klien tidak direstui oleh ayahnya.

Masalah/ Diagnosa Keperawatan :


1. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
2. Berduka antisipasi
3. Berduka disfungsional
4. Respon paska trauma
5. Sindroma trauma perkosaan
6. Resiko tinggi kekerasan √
7. Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik √
8. Lain-lain, jelaskan :
 .......................................................................................................
 .......................................................................................................
 .......................................................................................................

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?

Ya Tidak √

Hubungan Keluarga Gejala Riwayat


Pengobatan/perawatan
.............................. ...................................... ......................................
.............................. ...................................... ......................................
............................... ......................................... ......................................

Masalah keperawatan : -

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Klien pernah mengalami putus cinta dengan rekan kerja akibat hubungan klien tidak direstui oleh
ayahnya.

Masalah keperawatan : -
IV. PEMERIKSAAAN FISIK

1. Ukuran Vital :
TD : 140/90 mm/Hg
N :88 x/m
S : 36⁰ C
P : 20 x/m

3. Ukuran : BB - kg TB 158 cm

Turun Naik

Jelaskan :
Kelurga klien mengatakan, klien tidak pernah melakukan pengukuran berat badan selama 6 bulan
terakhir. Namun menurut keluarga klien, klien tidak tampak mengalami penurunan berat badan
maupun peningkatan berat badan.

4. Keluhan fisik :

Ya √ Tidak

Jelaskan:
Kaki kanan dan tangan kanan klien tampak sedikit kaku, namun klien masih dapat beraktivitas seperti
biasa. Keluarga klien mengatakan hal tersebut terjadi semenjak klien mengonsumsi obat-obatan yang
diberikan oleh dokter jiwa.

Masalah / Diagnosa Keperawatan : -

 Risiko tinggi perubahan suhu tubuh  Perubahan Nutrisi: Lebih dari


 Defisit Volume Cairan kebutuhanTubuh
 Kelebihan Volume Cairan  Kerusakan Menelan
 Resiko Tinggi terhdap Infeksi  Perubahan Eliminasi faeses
 Risiko Tinggi terhadap Transmisi Infeksi  Perubahan Eliminasi urine
 Perubahan Nutrisi: Kurang dari kebutuhan  Kerusakan integritas kulit
 Tubuh  Lain-lain,jelaskan ………..

V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Genogram :

47

Jelaskan :
Klien merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Adik kedua klien merupakan seorang laki-
laki, dan adik keempat klien merupakan seorang perempuan, sementara adik ketiga klien sudah
meninggal dunia. Keluarga klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengidap gangguan
jiwa, sehingga gangguan jiwa yang dialami oleh Ny. N bukan disebabkan oleh faktor genetik.

Masalah keperawatan : -
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Tidak dapat dikaji, dikarenakan klien tidak kooperatif saat diwawancara.
b. Identitas :
Tidak dapat dikaji, dikarenakan klien tidak kooperatif saat diwawancara.
c. Peran :
Tidak dapat dikaji, dikarenakan klien tidak kooperatif saat diwawancara.
d. Ideal diri :
Tidak dapat dikaji, dikarenakan klien tidak kooperatif saat diwawancara.
e. Harga diri :
Tidak dapat dikaji, dikarenakan klien tidak kooperatif saat diwawancara. Namun, dari
pengamatan, klien tampak memiliki harga diri tinggi yang dapat dilihat dari klien menatap
mata lawan bicara, dan tidak menghindar ketika didekati.

Masalah / Diagnosa Keperawatan : -

 Pengabaian unilateral  Harga diri rendah kronis


 Gangguan citra tubuh  Harga diri rendah situasional
 Gangguan identitas pribadi  Lain-lain, jelaskan..........

3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Keluarga klien mengatakan, komunikasi mereka dengan klien berlangsung dengan
baik.
b. Peranserta dalam kegiatan kelompok /masyarakat.
Keluarga klien mengatakan klien tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok/ masyarakat
selama sakit.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klien tampak berkomunikasi verbal dengan bahasa yang jelas. Keluarga klien mengatakan,
hambatan berhubungan dengan orang lain terjadi ketika klien kumat, karena klien akan
berbicara dengan nada tinggi. Jika tidak kumat, klien biasa menyapa orang yang
berkunjung ke rumahnya dan tidak menghindar dari orang-orang tersebut.
Masalah / Diagnosa Keperawatan :

 Kerusakan komunikasi  Isolasi sosial


 Kerusakan komunikasi verbal  Lain-lain,
 Kerusakan interaksi sosial
jelaskan....................................................
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan ia beragama hindu.
b. Kegiatan ibadah
Keluarga klien mengatakan, klien jarang sembahyang di rumah. Namun jika disuruh
atau jika klien mengetahui jika hari suci, seperti odalan di rumah, klien inisiatif
besembahyang di merajan.

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Tidak rapi
 Penggunaan pakaian tidak sesuai
 Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan:
Penampilan klien tampak rapi dan bersih, berpakaian yang sesuai. Keluarga klien
mengatakan, klien mandiri dalam merawat diri seperti mandi, keramas, gosok gigi,
berpakaian, makan, minum dan toileting.

Masalah / Diagnosa Keperawatan: -

2. Pembicaraan
 Cepat
 Keras
 Gagap
 Apatis
 Lambat
 Membisu
 Tidak mampu memulai pembicaraan
 Lain-lain

Jelaskan:
Saat dilakukan pengkajian, klien berbicara dengan cepat, ketus, dan bernada tinggi, namun jelas.

Masalah / Diagnosa Keperawatan:


 Kerusakan komunikasi
 Kerusakan komunikasi verbal
 Lain-lain,
jelaskan...............................................................................................................

3. Aktifitas motorik/Psikomotor
a) Kelambatan : -
Hipokinesia,hipoaktifitas
Katalepsi
Sub stupor katatonik
Fleksibilitas serea
Jelaskan:
Klien tidak mengalami gangguan aktifitas motorik/psikomotor kelambatan. Dari
pengamatan, dalam beraktivitas klien tidak mengalami kelambatan seperti saat sedang
majejaitan, menyapu, makan.

b) Peningkatan :
 Hiperkinesia,hiperaktifitas  Grimace
 Gagap  Otomatisma
 Stereotipi  Negativisme
 Gaduh Gelisah Katatonik  Reaksi konversi
 Mannarism  Tremor
 Katapleksi  Verbigerasi
 Tik  Berjalan kaku/rigid
 Ekhopraxia  Kompulsif
 Command automatism

Jelaskan:
Klien tidak mengalami gangguan peningkatan aktifitas motorik/psikomotor.

Masalah/ Diagnosa Keperawatan : -


 Risiko tinggi cidera  Defisit aktivitas deversional / hiburan
 Kerusakan mobilitas fisik  Intoleransi aktivitas
 Perilaku kekerasan  Resiko tinggi kekerasan
 Lain-lain, jelaskan..........
4. Alam Perasaan
Sedih
Gembira berlebihan
Putus asa
Khawatir
Ketakutan

Jelaskan :
klien tampak marah ketika dikunjungi, dilihat dari ekspresi dan nada bicara yang
tinggi.

Masalah Keperawatan : perilaku kekerasan

5. Afek
 Datar
 Tumpul
 Labil
 Tidak sesuai
Jelaskan :
Setiap dikunjungi, klien tampak marah. Namun ibu klien mengatakan, mood klien
baik-baik saja sebelum dikunjungi.
Masalah Keperawatan : -

6. Interaksi selama wawancara


 Bermusuhan
 Kontak mata kurang
 Tidak kooperatif
 Defensif
 Mudah tersinggung
 Curiga

Jelaskan :
Klien menjawab pertanyaan perawat dengan cepat, ketus, dan bernada tinggi, dan
terkadang tidak menjawab, sehingga harus ditanyakan ke keluarga klien.

Masalah Keperawatan : -

7. Persepsi
Halusinasi :
 Pendengaran
 Penglihatan
 Perabaan
 Pengecapan
 Penghidu

Jelaskan :
Klien mengatakan ia tidak pernah mendangar, melihat, meraba, mengecap, atau
menghirup sesuatu yang aneh. Keluarga klien mengatakan, klien tidak pernah berbicara
sendiri, menunjuk sesuatu, atau mengatakan sesuatu yang aneh.

Masalah Keperawatan :-
8. Proses pikir
 Sirkumstansial
 Tangensial
 Kehilangan asosiasi
 Flight of ideas
 Blocking
 Pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan :
Dari pengamatan dan wawancara, klien tidak berbicara banyak. Klien hanya
menjawab dengan jawaban singkat dari pertanyaan yang diajukan.
Masalah Keperawatan : -

9. Isi Pikir
 Obsesi
 Depersonalisasi
 Fobia
 Idea yang terkait
 Hipokondria
 Pikiran magic
Waham
 Agama
 Nihilistik
 Somatik
 Sisip pikir
 Kebesaran
 Siar piker
 Curiga
 Kontrol pikir
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : -
10. Tingkat Kesadaran
 Bingung
 Sedasi
 Stupor
Disorientasi
 Waktu
 Tempat
 Orang

Jelaskan :
Selama mengkaji, klien tidak tampak bingung, sedasi atau stupor. Ketika ditanya waktu (pagi
atau sore) klien menjawab dengan benar, klien mampu menjawab dengan benar ketika
ditanyai mengenai salah satu anggota keluarga dan rumah klien.

Masalah Keperawatan :-

11. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang
 Gangguan daya ingat saat ini
 Gangguan daya ingat jangka pendek
 Konfabulasi

Jelaskan :
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat, klien ingat profesi dan tempat kerjanya saat
masih bekerja tiga tahun yang lalu. Klien juga ingat bahwa ia pernah ditensi saat masih dirawat
di RSJ.
Masalah Keperawatan :-
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
 Mudah beralih
 Tidak mampu berkonsentrasi
 Tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan :
Klien tampak mudah beralih ketika diwawancara, dan keluarga klien mengatakan tidak
mampu berhitung sederhana.

13. Kemampuan penilaian


 Gangguan ringan
 Gangguan bermakna
Jelaskan : Klien mampu mengambil keputusan sederhana dengan bantuan orang lain.

Masalah keperawatan : -

14. Daya tilik diri


 Mengingkari penyakit yang diderita
 Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan :-

Masalah Keperawatan :-
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan
 Bantuan minimal
 Bantual total

2. Defekasi/berkemih
 Bantuan minimal
 Bantual total

3. Mandi
 Bantuan minimal
 Bantual total

4. Berpakaian/berhias
 Bantuan minimal
 Bantual total

5. Istirahat dan tidur


 Tidur siang lama : 2 s.d 3 jam
 Tidur malam lama : 8 s.d 10 jam
 Aktivitas sebelum/setelah tidur : kelarga klien mengatakan aktivitas
klien sebelum tidur yaitu makan malam atau menonton TV, setelah
banguntidur klien terkadang duduk-duduk di luar atau terkadang menyapu
halaman.

6. Penggunaan obat
 Bantuan minimal
 Bantuan total
Klien tidak minum obat.

7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan

Sistem pendukung

8. Aktivitas di dalam rumah


Ya Tidak
Mempersiapkan makanan √

Menjaga kerapian rumah √

Mencuci pakaian √

Mengatur keuangan √
Membuat jejahitan banten √

9. Aktivitas di luar rumah


Ya Tidak
Belanja √

Transportasi √

Lain-lain √

Jelaskan :
Keluarga klien mengatakan klien tidak pernah keluar rumah semenjak keluar dari RSJ.

VIII. MEKANISME KOPING

ADAPTIF MALADAPTIF

√ Bicara dengan orang lain  Minum alcohol
 Mampu menyelesaikan  Reaksi lambat
masalah √ Reaksi berlebih
 Teknik relokasi  Bekerja berlebihan
√ Aktivitas konstruktif  Menghindar
 Olah raga  Mencederai diri
 Lainnya  lainnya
Jelaskan :
Menurut penuturan ibu klien, saat suasana hati klien sedang baik klien mampu memulai
percakapan seperti menyapa orang yang mampir dan mempersilahkan duduk. Namun jika
sedang dalam suasana hati yang tidak baik, klien akan cuek dan cenderung berbicara dengan
nada tinggi dan keras. Klien melakukan aktivitas konstruktif seperti membuat jejahitan seperti
porosan, menyapu atau mencuci pakaian serta perabot rumah tangga ketika kotor.

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

 Masalah dengan dukungan kelompok


Uraikan : Klien mendapatkan dukungan dan penjagaan penuh dari keluarga, seperti klien
diberikan fasilitas untuk menunjang kebutuhan dan kegiatan sehari-harinya, seperti
disediakan peralatan mandi dan perawatan diri, diberikan pekerjaan sederhana yang dapat
dikerjakan seperti majejahitan, dan tidak melakukan sesuatu yang dapat mengekang klien.
 Masalah berhubungan dengan lingkungan
Uraikan : keluarga klien mengatakan klien tidak pernah pergi keluar rumah selama sakit,
jikapun pergi keluar hanya sebatas pintu gerbang saja. Klien jarang berkomunikasi dengan
warga disekitar lingkungannya.
 Masalah dengan pekerjaan
Uraikan : semenjak sakit, klien telah berhenti dari pekerjaannya.
 Masalah dengan perumahan
Uraikan : keluarga klien mengatakan klien tidak memiliki masalah yang behubungan
dengan lingkungan. Sejauh ini klien tampak nyaman dengan lingkungan tempat
tinggalnya. Namun, keluarga klien mengatakan, jika klien kumat, ia akan mencabuti
tanaman pot yang ada di halaman.
 Masalah dengan ekonomi
Uraikan : keluarga klien mengatakan tidak ada masalah dalam hal perekonomian.

Masalah keperawatan :-

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


 Penyakit jiwa
 Factor presipitasi
 Koping
 System pendukung
 Penyakit fisik
 Obat-obatan
 Lainnya :

Penjelasan:
Keluarga klien mengatakan klien putus obat sejak 2 tahun yang lalu akibat efek samping obat
terhadap tangan dan kaki kanan klien yang menjadi kaku dan tidak ada perubahan berarti pada
klien. Namun keluarga klien tidak pernah mendiskusikan hal tersebut kepada dokter.

XI. ASPEK MEDIK


1. Diagnosa medik
Skizofrenia

2. Terapi medik
Klien tidak menjalani terapi medik selama dua tahun.
XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Resiko perilaku kekerasan
2. Manajemen kesehatan tidak efektif

XIII. POHON MASALAH


effect

Mencederai diri sendiri,


orang lain, dan lingkungan
Core Problem

Resiko perilaku kekerasan


Causa

Koping Individu Tidak Efektif

XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko Perilaku kekerasan berhubungan dengan putus obat ditandai dengan
berbicara ketus, suara keras, mengumpat dengan kata-kata kasar dan merusak
lingkungan.
2. Manajemen kesehatan tidak efektif berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang program terapiutik ditandai dengan kegagalan memasukkan regimen
pengobatan dalam kehidupan sehati-hari.

Mahasiswa yang mengkaji

Ni komang sri ardina


NIM : P07120216005
Rencana Keperawatan Klien

Hari/Tanggal/Jam Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan


Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan Rasional

Pertemuan pertama Perilaku TUM: Setelah diberikan tindakan 1.Sapa klien dengan 1. Untuk memberi kesan
kekerasan Klien dapat keperawatan selama 1 x 30 ramah dan baik secara yang ramah kepada
berhubungan melanjutkan peran menit diharapkan klien verbal dan non verbal. klien.
dengan putus sesuai dengan mampu : 2.Berjabat tangan sambil 2. Untuk mengakrabkan
obat ditandai tanggung jawab. 1. Menjawab salam tersenyum diri dengan klien
dengan berbicara 2. Berjabat tangan 3.Perkenalkan diri dengan 3. Untuk menumbuhkan
ketus, suara TUK 1: 3. Menyebutkan identitas sopan. rasa percaya dan saling
keras, Klien dapat seperti nama mengenal satu sama
mengumpat membina hubungan 4. Menunjukkan ekspresi lain.
saling percaya
dengan kata-kata wajah senang dan 4.Tanyakan nama lengkap 4. Untuk mengetahui
(BHSP)
kasar dan tersenyum kepada klien dan nama identitas klien dalam
merusak perawat panggilan yang disukai meberikan asuhan
lingkungan. 5. Menunjukkan adanya klien. keperawatan
kontak mata 5.Ajak klien untuk duduk 5. Untuk menambah rasa
6. Duduk berdampingan berdampinngan klien percaya dan keakraban
dengan perawat untuk duduk dengan klien
7. Menunjukan rasa berdampinngan.
senang dan ramah
ketika berjumpa dengan 6.Jelaskan tujuan 6. Untuk membuat klien
perawat pertemuan. percaya dan kooperatif
8. Mengutarakan masalah dalam pemberian
yang dihadapi. tindakan
7.Tunjukkan sikap empati 7. Untuk membuat klien
dan menerima klien apa nyaman
adanya.
8.Beri perhatian pada 8. Untuk membuat klien
klien dan perhatikan merasa diperhatikan
kebutuhan dasar klien. dan mau bercerita
tentang masalahnya
kepada perawat
9.Jujur dan menepati janji. 9. Untuk membuat klien
percaya dengan
perkataan perawat.
Pertemuan pertama TUK 2: Setelah diberikan tindakan 1. Beri kesempatan 1. Untuk mengetahui
Klien dapat keperawatan selama 1 x 30 untuk perasan yang sedang
mengidentifikasi menit diharapkan klien mengungkapkan dialami klien.
kemampuan mampu : perasaan
penyebab kekerasan 1. Klien 2. Bantu klien untuk 2. Untuk dapat
mengungkapkan mengungkapkan mengidentifikasi
perasaanya
2. Klien dapat penyebab perasaan perasaan jengkel/kesal
mengungkapkan jengkel/kesal yang dialami klien.
penyebab perasaan
marah dari
lingkungan atau orang
lain

Pertemuan kedua TUK 3 : Setelah diberikan tindakan 1. Anjurkan klien 1. Untuk dapat
Klien dapat keperawatan selama 1 x 30 mengungkapkan apa mengetahui tanda-tanda
mengidentifikasi menit diharapkan klien yang dialami dan perilaku kekerasan.
tanda-tanda perilaku mampu : dirasakan saat marah
kekerasan 1. Klien mampu 2. Observasi tanda- 2. Untuk mengetahui
mengungkapkan tanda perilaku keadaan klien.
perasaan saat kekerasan pada klien
marah/jengkel

2. Klien dapat
menyimpulkan tanda-
tanda marah yang
dialami.
Pertemuan kedua TUK 4; Setelah diberikan tindakan 1. Simpulkan bersama1. Untuk mengidentifikasi
Klien dapat keperawatan selama 1 x 30 klien tanda dan gejala perilaku kekerasan yang
mengidentifikasi menit diharapkan klien kesal yang di alami biasa dilakukan.
perilaku kekerasan mampu :
yang biasa 2. Anjurkan klien untuk 2. Mengetahui perilaku
dilakukan 1. Klien dapat mengungkapkan kekerasaan yang
mengungkapkan perilaku kekerasan dilakukan klien.
perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
yang biasa klien .
dilakukan 3. Bantu klien bermain 3. Mengetahui akibat dari
peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang
2. Klien dapat bermain perilaku kekerasan dilakukan.
peran dengan yang biasa dilakukan.
perilaku kekerasan
yang biasa
dilakukan.

3. Klien dapat
mengetahui cara
yang biasa
dilakukan untuk
menyelesaikan
masalah

Pertemuan kedua TUK 5; Setelah diberikan tindakan 1. Bicarakan dengan 1. Agar klien dapat
Klien dapat keperawatan selama 1 x 30 klien apakah dengan mengetahui hasil dari
mengidentikasi menit diharapkan klien cara yang dilakukan tindakan yang
akibat perilaku mampu : klien masalahnya dilakukan.
kekerasan selesai
1. Klien dapat 2. bicarakan akibat dan 2. Agar klien mengetahui
menjelaskan akibat cara yang dilakukan akibat dari perilaku
dari cara yang klien kekerasan yang sedang
digunakan dilakukan.
2. Akibat pada klien
sendiri
3. Akibat pada orang 3. bersama klien 3. Agar klien mengetahui
lain menyimpulkan bahwa tindakan yang
4. Akibat pada akibat cara yang dilakukan akan
lingkungan digunakan oleh klien berdampak buruk
4. Tanya pada klien 4. Mengalihkan pada
apakah ia ingin tindakan yang lebih
mempelajari cara baik.
yang baru dan yang
sehat.

Pertemuan ketiga TUK 6 : Setelah diberikan tindakan 1. Bantu klien memilih 1. Agar klien dapat
Klien dapat keperawatan selama 1 x 30 cara yang paling melakukan tindakan
mendemonstrasikan menit diharapkan klien tepat untuk klien yang lebih baik dan
cara mengontrol mampu : sehat.
perilaku kekerasan
1. . Klien dapat 2. Bantu klien 2. Agar klien mengetahui
menyebutkan mengidentifikasi manfaat dari tindakan
contoh pencegahan manfaat cara yang yang di ajarkan.
perilaku kekerasan telah dipilih.
secara : 3. Bantu klien untuk 3. Melatih cara tersebut
2. Fisik: Tarik nafas menstimulasikan agar klien dapat
dalam , olah raga, cara tersebut atau melakukan dengan
memukul bantal dengan role play. baik.
3. Verbal:
Mengatakan secara
langsung dengan 4. Beri reinforcement 4. Pujian yang baik dapat
tidak menyakiti. positif atas menjadi motivasi bagi
4. Klien dapat keberhasilan klien klien.
mendemonstrasikan menstimulasikan
cara fisik (memukul cara tersebut
bantal) untuk 5. Anjurkan klien untuk 5. Untuk mencegah

mencegah perilaku menggunakan cara dampak buruk dari

kekerasan. yang dipelajari saat cara sebelumnya.

jengkel atau marah.


Pertemuan TUK 7 : Setelah diberikan tindakan 1. Jelaskan jenis-jenis 1. Mencegah
keempat Klien dapat keperawatan selama 1 x 30 obat yang di minum terjadinya
menggunakan obat menit diharapkan klien pada klien dan keselahan dalam
dengan benar ( mampu : keluarga. minum obat.
sesuai dengan 1. Klien dapat 2. Diskusikan manfaat 2. Mencegah dampak
program ). menyebut kan obat minum obat dan buruk jika klien
– obat yang di kerugian berhenti tidak minum obat.
minum dan minum obat tanpa
kegunaanya ( jenis seijin dokter
,waktu,dosis,dan 3. Jelaskan prinsip 3. Agar klien dapat
efek ) benar minum minum obat dengan
obat(baca nama yg dosis, waktu, dan
tertera pd botol cara yang benar.
2. Klien dapat minum obat,dosis obat
obat sesuai program ,waktu dan cara
pengobatan minum)
4. Anjurkan klien 4. Mencegah
minum obat tepat terlembatnya
waktu minum obat.
5. Anjurkan klien 5. Agar klien segera
melaporkan pada melaporkan bila ada
perawat atau dokter sesuatu yang terjadi
jika merasakan efek saat minum obat.
yang tidak
menyenang kan
6. Beri pujian jika klien 6. Pujian dapat
minum obat dengan memotivasi klien
benar. menjadi lebih baik.
Rencana Keperawatan pada Keluarga Klien

Hari/Tanggal/Jam Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan Rasional


Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Tindakan
Keperawatan
Pertemuan pertama Perilaku TUM: Setelah diberikan 1. Mengidentifikasi 1. Untuk mengetahui
kekerasan Keluarga mampu tindakan keperawatan kemampuan sebatas mana
berhubungan merawat klien selama 1 x 30 menit keluarga dalam kemampuan keluarga
dengan putus dengan RPK. diharapkan keluarga merawat klien. dalam merawat klien.
obat ditandai klien mampu : 2. Menjelaskan peran 2. Dukungan keluarga
dengan berbicara TUK 1: 1. Menjawab serta keluarga sangat penting, karena
ketus, suara Keluarga klien dapat salam dalam merawat merupakan sistem
keras, membina hubungan 2. Berjabat tangan klien. pendukung utama bagi
mengumpat saling percaya 3. Menyebutkan klien.
dengan kata-kata (BHSP). identitas seperti 3. Menjelaskan cara 3. Keluarga perlu
kasar dan nama merawat PK. diajarkan cara merawat
merusak 4. Menunjukkan klien dengan PK, agar
lingkungan. ekspresi wajah dapat bertindak secara
senang dan mandiri dalam merawat
tersenyum klien sebelum
kepada perawat melibatkan pelayanan
kesehatan.
5. Menunjukkan
adanya kontak
mata
6. Duduk
berdampingan
dengan perawat
7. Menunjukan
rasa senang dan
ramah ketika
berjumpa
dengan perawat.
8. Mengutarakan
masalah yang
dihadapi.
Pertemuan kedua TUK 2: Setelah diberikan 1. Melatih keluarga 1. Keluarga perlu
Keluarga klien dapat tindakan keperawatan merawat PK. diajarkan cara merawat
menerapkan cara selama 1 x 30 menit klien dengan PK, agar
merawat klien PK. diharapkan keluarga dapat bertindak secara
klien mampu : mandiri dalam
1. Mempraktikkan merawat klien sebelum
cara merawat melibatkan pelayanan
klien dengan PK kesehatan.
di depan 2. Menjelaskan 2. Orang dengan
perawat. tentang obat untuk gangguan jiwa tidak
2. Menjelaskan mengatasi PK. boleh terlepas dengan
kembali cara- terapi obat jiwa.
cara merawat
klien dengan
PK.
3. Menjelaskan
mengenai obat-
obat yang perlu
dikonsumsi
klien.
Pertemuan kedua TUK 3: Setelah diberikan 1. Menjelaskan 1. Keluarga klien dapat
Keluarga klien dapat tindakan keperawatan sumber rujukan memanfaatkan sistem
memanfaatkan selama 1 x 30 menit yang tersedia rujukan yang ada,
sumber rujukan diharapkan keluarga untuk mengatasi ketika diperlukan.
yang tersedia klien mampu : anak PK.
1. Menjelaskan 2. Mendorong untuk 2. Keluarga diharapkan
kembali sistem memanfaatkan memanfaatkan sistem
rujukan yang sumber rujukan rujukan demi
tersedia. yang tersedia pengobatan klien.
2. Memanfaatkan
sistem rujukan
untuk klien.
Pertemuan pertama Manajemen Keluarga mampu Setelah diberikan 1. Berikan penilaian 1. Pengetahuan
kesehatan mengenali dan tindakan keperawatan tentang tingkat keluarga perlu dikaji
keluarga tidak memahami tentang selama 1 x 30 menit pengetahuan untuk mengetahui
efektif perawatan yang diharapkan klien keluarga tentang tingkat
berhubungan tepat bagi anggota mampu : proses penyakit yang pengetahuannya.
dengan kurang keluarga. NOC spesifik.
pengetahuan Pengetahuan: Regimen
tentang program perawatan 2. Mengidentifikasi 2. Kemampuan
terapiutik Kriteria hasil: kemampuan keluarga merawat klien dari
ditandai dengan 1. Keluarga dalam merawat klien keluarga dapat
kegagalan memahami membantu dalam
memasukkan proses penyakit, terapi klien.
regimen prognosis, dan 3. Menjelaskan peran 3. Keluarga merupakan
pengobatan program serta keluarga dalam lingkungan petama
dalam kehidupan pengobatan merawat klien dan terdekat yang
sehati-hari. klien. dikenal klien.
2. Keluarga 4. Menjelaskan cara 4. Klien dengan
memahami merawat PK gangguan kejiwaan
pentingnya perlu dirawat sesuai
terapi obat bagi dengan keadaannya
klien. sekarang, terutama
oleh keluarga.
5. Diskusikan terapi 5. Terapi diperlukan
yang harus dijalani untuk menekan
oleh klien. kekambuhan klien,
dan membuat klien
menjadi lebih baik.
6. Jelaskan pentingnya 6. Orang dengan
terapi obat yang gangguan jiwa sangat
harus dijalankan oleh perlu diberi terapi
klien. obat.
XIV. IMPLEMENTASI

HARI/TANGGAL TINDAKAN KEPERAWATAN RESPON KLIEN

Senin, 12 Maret ORIENTASI:


2019.
“Selamat pagi Bu, perkenalkan nama “Nuasih”
Pukul 10.00 WITA
saya ardina, saya perawat dari (Klien menjawab dengan ketus,
Puskesmas Bangli di Taman tanpa tersenyum dan menjabat balik
tangan perawat)
Bali. Nama Ibu siapa?”

“Bagaimana perasaan Ibu saat ini?”


“Biasa saja.”

“Baiklah mari kita akan berbincang- “Tidak”


bincang sebentar ya Bu” (Klien menjawab dengan ketus,
cepat dan nada tinggi, dan langsung
meninggalkan perawat ke dapur).

Senin, 12 Maret ORIENTASI


2019
“Selamat sore bu, perkenalkan nama “ Ya, selamat Sore Dik.”
Pukul 16.30 WITA
saya ardina, saya perawat dari
Puskesmas Bangli ini”

“Bisa kita berbincang-bincang “ Ya, bisa dik.”


sekarang tentang masalah yang
Ny. N hadapi?”
“Berapa lama ibu kita berbincang- “Boleh dik”
bincang? Bagaimana kalau 30
menit?”

“Di mana enaknya kita berbincang- “Disini saja, .”


bincang, Bu? Bagaimana kalau
di ruang tamu?”

“Baik, Ibu dan Bapak, kita berbincang


“Ya, silakan dik.”
disini saja nggih.”

KERJA

“Bu, apa masalah yang Ibu hadapi “ Ny. N kalau sudah marah sangat
sulit diredakan, dan terkadang
dalam merawat Ny. N?”
membentak-bentak tanpa sebab
yang jelas.”

“Saya biarkan saja biar marahnya


“ Apa yang Ibu lakukan?” reda sendiri’”

“Ya, dik, silakan”


“Baik Bu, Saya akan coba jelaskan
tentang marah Ny. N dan hal-hal
yang perlu diperhatikan.”

“Bu, marah adalah suatu perasaan


yang wajar tapi bisa tidak Keluarga klien tampak
memerhatikan penjelasan perawat.
disalurkan dengan benar akan
membahayakan dirinya sendiri,
orang lain dan lingkungan. Yang
menyebabkan anak ibu marah
dan ngamuk adalah kalau ada
yang mengusik ketenangannya,
direndahkan, atau keinginan
tidak terpenuhi. Kalau nanti
wajah anak ibu tampak tegang
dan merah, lalu kelihatan
gelisah, itu artinya anak ibu
sedang marah, dan biasanya
setelah itu ia akan
melampiaskannya dengan
berbicara keras, dan kasar.”

“Kalau marahnya mereda,


apa “Kalau marahnya mereda,
perubahan terjadi? Lalu apa biasanya dia tampak tenang. Tidak
yang biasa dia lakukan?” menggerutu atau berbicara dengan
nada yang keras dan tinggi. Lalu dia
biasanya akan mengambil
pekerjaan rumah seperti menyapu,
dan lain-lain.”

“Nah bu, ibu sudah lihat kan apa yang


“ Baik, dik.”
saya ajarkan kepada Ny. N bila
tanda-tanda kemarahan itu
muncul. Ibu bisa bantu Ny. N
dengan cara mengingatkan
jadual latihan cara mengontrol
marah yang sudah dibuat yaitu
secara fisik, verbal, spiritual dan
obat teratur. Kalau Ny. N bisa
melakukanya jangan lupa di puji
ya bu”

“Nah, sekarang mari kita berbincang


mengenai pentingnya obat bagi
“Baik, dik”
Ny. N.”

“Bu, Pak. Sebenarnya Ny. N sangat


perlu mengonsumsi obat yang
“Begitu, ya. Tapi anak saya putus
diresepkan oleh dokter spesialis obat karena terkena efek samping
jiwa. Karena, salah satu hal yang obat seperti mual dan muntah, tidak
nafsu makan, tangan dan kaki
menyebabkan kekambuhan
menjadi kaku.”
adalah tidak mengonsumsi obat
atau putus obat dan tidak kontrol
ke dokter”

“Nah, memang semua obat itu memiliki


“Begitu ya, dik. Sebenarnya efek
efek samping, apalagi obat yang
samping yang muncul itu belum
dikonsumsi dalam jangka dikonsultasikan ke dokter.”
panjang. Akan tetapi, efek
samping yang muncul
sebenarnya harus
dikonsultasikan kepada dokter
yang bersangkutan, sehingga Ny.
N akan dievaluasi untuk terapi
obat yang sesuai. Apakah Tanda
dan gejala efek samping obat
yang dialami oleh Ny. N sudah
dikonsultasikan ke dokter?”

“Maka dari itu, alangkah baiknya jika


“ Ya, sebaiknya seperti itu ya Dik.”
Ny. N melanjutkan
pengobatannya, Bu.”

TERMINASI

“Bagaimana perasaan ibu setelah kita


bercakap-cakap tentang cara
“Saya menjadi lebih tahu cara
merawat Ny. N?”
merawat anak saya.”

“Setelah ini coba ibu ingatkan jadual


yang telah dibuat untuk anak ibu “Baik Sus.”
ya bu”

“Bagaimana kalau kita ketemu besok


pagi lagi untuk latihan cara-cara “Ya, boleh Dik.”
yang telah kita bicarakan tadi
langsung kepada Ny. N?
Tempatnya sama seperti
sekarang disini saja lagi ya bu?”
Selasa, 13 Maret ORIENTASI:
2019
“Selamat pagi Bu Nuasih, masih ingat “Ya! Duduk aja disini!”
Pukul 09.00 WITA
dengan saya? Saya ardina, Klien berbicara ketus, dengan nada
perawat yang kemarin tinggi. Klien tidak membalas
menjabat tangan perawat.
mengunjungi ibu.”

“Bagaimana perasaan Ibu saat ini?”


Diam

“Apa yang sedang ibu kerjakan?” “Porosan!”

“Apakah ibu sudah sarapan?”


“Sudah!”

“Wah, bagus Bu, ibu sudah sarapan Diam


dan melakukan aktivitas
produktif.”

“Apakah ibu mau diukur tensinya “Terserah situ saja!”


dulu?”

“Nilai tensi ibu cukup tinggi, 140/90 Diam


mmHg. Ibu tampak marah hari ini, itu
bisa menyebabkan tensi ibu
meningkat.”
“Bagaimana jika kita berbincang Klien tampak menggerutu samar-
mengenai perasaan marah ibu saat samar, sehingga apa yang
ini?” dibicarakannya tidak terdengar
dengan jelas. Setelah itu klien
meninggalkan perawat menuju
kamarnya.

Rabu, 14 Maret ORIENTASI:


2019. Pukul 09.00
WITA “Selamat pagi Bu Nuasih, masih ingat Diam
dengan saya? Saya ardina,
perawat yang kemarin
mengunjungi ibu.”

“Bagaimana perasaan Ibu saat ini?” Diam

Klien tampak menggerutu samar-


“Apa yang sedang ibu kerjakan?”
samar, sehingga apa yang
dibicarakannya tidak terdengar
dengan jelas. Setelah itu klien
meninggalkan perawat menuju
kamarnya.
XVI. Evaluasi Keperawatan

Hari/tang Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf


gal/jam Keperawatan

Senin, 12 Perilaku TUK 1: S : Klien mengatakan namanya


Maret kekerasan Klien dapat Nuasih.
2019 berhubungan membina
O : Klien tampak tidak menerima
Pukul dengan putus hubungan saling
kedatangan mahasiswa.
10.20 obat ditandai percaya (BHSP)
Klien berbicara ketus,
WITA dengan berbicara
cepat dan bernada tinggi.
ketus, suara
Klien tampak tidak
keras,
tersenyum dan menjabat
mengumpat
tangan mahasiswa.
dengan kata-kata
kasar dan A : TUK 1 belum tercapai.
merusak
P : Lanjutkan SP1
lingkungan.

Senin, 12 Manajemen TUK 1 keluarga: S : Keluarga klien mengatakan


Maret kesehatan Keluarga mampu paham dengan penjelasan
2019 keluarga tidak mengenali dan yang diberikan mengenai
efektif memahami tentang cara merawat dan
Pukul
berhubungan perawatan yang pentingnya terapi obat bagi
16.30
dengan kurang tepat bagi anggota klien.
WITA
pengetahuan keluarga.
O : Keluarga klien tampak
tentang program
kooperatif ketika diberikan
terapiutik
penjelasan, dan mampu
ditandai dengan
menjawab pertanyaan yang
kegagalan
diberikan.
memasukkan
regimen A : TUK 1 keluarga tercapai.
pengobatan
P : Pertahankan SP1 dan SP2
dalam kehidupan
keluarga.
sehati-hari.

Selasa, 13 Perilaku TUK 1: S : Klien mengatakan ia sedang


Maret kekerasan Klien dapat membuat porosan, klien
2019 berhubungan membina mengatakan ia mau ditensi
dengan putus hubungan saling dengan nada ketus, dan
09.00
obat ditandai percaya (BHSP) tinggi.
WITA
dengan berbicara
O : Klien tampak masih belum
ketus, suara
menerima kedatangan
keras,
mahasiswa. Klien berbicara
mengumpat
ketus, cepat dan bernada
dengan kata-kata
tinggi. Klien tampak tidak
kasar dan
tersenyum. Klien segera
merusak
pergi ke dapur dan tidak
lingkungan.
mepedulikan perawat.

A : TUK 1 belum tercapai.

P : Lanjutkan SP1

Rabu, 14 Perilaku TUK 1: S : Klien tidak menjawab salam


maret kekerasan Klien dapat dari perawat.
2019 berhubungan membina
O : Klien tampak masih belum
dengan putus hubungan saling
14.30 menerima kedatangan
obat ditandai percaya (BHSP)
WITA mahasiswa. Klien tampak
dengan berbicara
tidak tersenyum. Klien
ketus, suara
segera pergi ke dapur dan
keras,
tidak mepedulikan perawat.
mengumpat
dengan kata-kata A : TUK 1 belum tercapai.
kasar dan
P : Lanjutkan SP1
merusak
lingkungan.
Bangli,..............................

Clinical Instructure Mahasiswa

Ni Luh Made Aryawati, Amd. Kep Ni Komang Sri Ardina

NIP. 197301031995032005 NIM. P07120216005

Clinical Teacher

..............................................

NIP
Lampiran

Foto kunjungan ke rumah keluarga Ny.N

Hari/tanggal Keterangan

Senin,11 Maret
2019

Anda mungkin juga menyukai